.: FLUENETIL :.

 [FLUENETIL]

 

 
 

 Biphenyl-4-yl-acetic acid, 2-fluoroethyl ester

 

 

Rumus Molekul :  C16H15FO 2                                                                                 

Massa Molekul : 258,31Dalton

  1. PENANDA PRODUK

NOMOR REGISTER CAS

:

4301-50-2

NOMOR HS : 2915.39.0000
NOMOR UN : --

 

Sinonim dan nama dagang

 

(1,1'-Biphenyl)-4-acetic acid; 2-fluoroethyl ester; 4-biphenylacetic acid; 4-biphenyl-2-fluoroethyl ester, acetic acid; 2-Fluoroethyl 4-biphenylacetate; Fluenethyl; Lambrol; Mytrol

 

  1. SIFAT KIMIA DAN FISIKA

  1. Keadaan fisik

:

Padatan berbentuk kristal berwarna putih, tidak berbau

  1. Titik lebur

:

7 60,5 °C

  1. Titik didih

:

data tidak tersedia

  1. Kelarutan

:

Larut dalam minyak zaitun

 

  1. ELEMEN LABEL BERDASARKAN GHS

  1. Penanda Produk

:

(mencakup informasi tentang nama senyawa atau komposisi kimia penyusun produk dan/ atau nama dagang serta nomor pengenal internasional seperti Nomor Registrasi CAS, Nomor UN atau lainnya).

  1. Identitas Produsen/Pemasok

: (mencakup nama, nomor telepon dan alamat lengkap dari produsen/ pemasok bahan kimia)
  1. Piktogram Bahaya

:

  1. Kata Sinyal

:

"BAHAYA"

  1. Pernyataan bahaya

:

Fatal jika tertelan dan terkena kulit

  1. Pernyataan kehati-hatian (hanya memuat sebagian dari pernyataan kehati-hatian yang ada)

:

  • Dilarang makan, minum atau merokok sewaktu menggunakan bahan ini

  • Basuh mulut

  • Basuh tangan dengan saksama sesudah menangani bahan ini

  • Jika tertelan : segera hubungi pusat penanggulamgan keracunan atau dokter/ tenaga medis

  1. PENYIMPANAN

Simpan dalam tempat terkunci dan tertutup rapat. Jauhkan dari tempat persediaan makanan, minuman, dan pakan ternak.

 

  1. PENGGUNAAN

Data tidak tersedia

 

 

  1. STABILITAS DAN REAKTIVITAS

  1. Stabilitas  

:

Stabil pada suhu dan tekanan normal.

  1. Peruraian yang berbahaya

:

Hasil peruraian pada pemanasan berupa beragam produk dekomposisi

  1. Polimerisasi

:

Tidak terjadi polimerisasi

  1. Kondisi untuk dihindar  

:

Data tidak tersedia

  1. Inkompatibilitas

:

Data tidak tersedia

 

 

  1. INFORMASI DAN TAKSIKOLOGI

  1. Data Toksisitas :

    LD50 tikus – oral 180 mg/kg

    LC50 tikus – terhirup 800 mg/m3/4 jam

    LD50 tikus – kulit 330 mg/kg

    LD50 tikus – intraperitoneal 260 mg/kg

    LD50 tikus - perkutan 330-500 mg/kg

    LD50 mencit – oral 88100 µg/kg

    LD50 mencit – kulit 500 mg/kg

    LD50 mencit – intraperitoneal 125 mg/kg

    LD50 mencit – subkutan 144 mg/kg

    LD50 mencit – intravena 320 mg/kg

    LD50 mencit – intraserebral 50 mg/kg

    LD50 kelinci – oral 150 mg/kg

    LD50 marmut – oral 260  mg/kg

     

  1. Data Mutagenik :

    Mutasi pada mikroorganisme – Salmonella typhimurium 333 µg/pelat (-S9)

    Uji pertukaran pasangan sel kromatid – paru tupai 40 mg/L

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. Data Karsinogenik : Data tidak tersedia

  1. Data Iritasi/Korosi : Data tidak tersedia

     

  2. Data Teratogenik : Data tidak tersedia

     

  3. Data Tumorigenik : Data tidak tersedia

     

  4. Data Efek Reproduktif :

    Dapat melintasi plasenta.

     

  5. Efek Lokal : Data tidak tersedia

     

  6. Organ Sasaran : Data tidak tersedia

     

  7. Kondisi Medis yang Diperburuk oleh Paparan : Data tidak tersedia

  1. EFEK TERHADAP KESEHATAN

  1. Terhirup

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Data tidak tersedia

  • Paparan Jangka Panjang

:

Data tidak tersedia

  1. Tertelan

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Dosis letal fluenetil pada tikus adalah sebesar 6 mg/kg. Dosis letal pada mencit, marmut, kelinci, anjing, kucing, ayam, kera, burung puyuh dan burung/ ayam adalah sama besarnya. Hewan yang teracuni memperlihatkan gejala ansietas, denyut nadi cepat, peningkatan laju respirasi, bergerak-gerak tanpa tujuan, kolaps, pergerakan kaki seperti sedang mengkayuh, kejang tetani, dan kematian.

  • Paparan Jangka Panjang

     

:

Dalam suatu percobaan, tikus diberikan fluenetil melalui oral dengan dosis sebesar 0,04 dan 0,4 mg per hari selama 6 bulan. Pada tingkatan dosis rendah, tidak teramati adanya luka atau abnormalitas. Pada tingkatan dosis yang lebih tinggi, teramati adanya reduksi moderat pada jaringan limpa, terhentinya proses pembuatan sperma, dan potensi terjadinya atrofia pada testis.

  1. kontak dengan mata

   
  • Paparan Jangka Pendek

:

Data tidak tersedia

  • Paparan Jangka Panjang

:

Data tidak tersedia

  1. Kontak dengan kulit

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Data tidak tersedia

  • Paparan Jangka Panjang

     

:

Data tidak tersedia

  1. ANTIDOTUM

Data tidak tersedia

 

  1. INFORMASI EKOLOGI

  1. Perilaku dan Potensi Migrasi di Lingkungan : Data tidak tersedia

     

  2. Data Ekotoksisitas : Data tidak tersedia

     

  1. KONTROL PAPARAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI

  1. Batas paparan : Data tidak tersedia

  1. Metode Pengambilan Sampel : Data Tidak Tersedia

  1. Metode/ prosedur pengukuran paparan : Data tidak tersedia

  1. Ventilasi :

    Sediakan peralatan penyedot udara atau sistem ventilasi proses tertutup. Pastikan sesuai dengan batas paparan yang ditetapkan

  1. Alat pelindung diri :

  • Respirator :

    Dalam kondisi penggunaan berulang atau terus-menerus, perlindungan pernafasan mungkin diperlukan. Penggunaan pelindung pernafasan disesuaikan dengan urutan prioritas dari minimum hingga maksimum. Perhatikan petunjuk peringatan sebelum penggunaan.

    • Jenis respirator yang digunakan

      • Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya.

      • Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya.

    • Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau dengan seketika/ langsung  berbahaya terhadap kehidupan atau  kesehatan

      • Respirator dengan pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya dikombinasikan dengan pasokan udara keselamatan yang terpisah.

      • Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh.

  • Pelindung Mata :

    Gunakan  kacamata  keselamatan yang tahan pecahan yang dilengkapi dengan pelindung wajah. Jangan gunakan lensa kontak ketika bekerja dengan bahan kimia ini. Sediakan kran air pencuci mata untuk keadaan darurat dan semprotan air deras di sekitar lokasi kerja.

     

  • Pakaian :

    Gunakan pakaian pelindung tahan bahan kimia yang sesuai

     

  • Sarung Tangan :

    Gunakan sarung tangan tahan bahan kimia yang sesuai.

     

  • Sepatu : Data tidak tersedia

  1. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA

  1. Jika terhirup

     

:

Jika aman untuk memasuki area, jauhkan korban dari paparan. Gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan (pernafasan keselamatan) jika diperlukan. Pertahankan suhu tubuh korban dan istirahatkan. Segera bawa ke dokter.

  1. Jika tertelan

     

:

Jangan dirangsang untuk muntah atau memberikan minum kepada korban yang tidak sadar. Jika terjadi muntah, jaga posisi kepala agar lebih rendah dari pinggul untuk mencegah aspirasi. Jika korban dalam kondisi tidak sadar, palingkan kepala ke samping. Segera bawa ke dokter.

  1. Jika terkena mata

     

:

Basuh mata segera dengan air yang banyak atau menggunakan larutan garam fisiologis setidaknya selama 15 menit sambil sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke dokter.

  1. Jika terkena kulit

     

:

Lepaskan segera pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci area yang terkontaminasi bahan dengan sabun atau deterjen lunak dengan air yang banyak hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal (setidaknya selama 15 menit). Segera bawa ke dokter.

  1. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

  1. Bahaya ledakan dan kebakaran

:

Bahaya kebakaran tidak diketahui.

  1. Media pemadam

:

Bahan kimia kering, karbon dioksida, air, busa.

Bila terjadi kebakaran besar : Gunakan busa atau dengan menyemprotkan air yang banyak.

  1. Tindakan pemadaman

     

     

:

Pindahkan kemasan dari lokasi kebakaran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Gunakan media pemadam yang sesuai. Hindari penghirupan bahan atau produk hasil pembakaran. Jaga agar posisi berdiri searah dengan arah angin dan hindari daerah yang rendah.

 

 

  1. Produk pembakaran yang berbahaya

:

Data tidak tersedia

 

  1. TINDAKAN PENANGANAN TUMPAHAN/ BOCORAN

Cara penanggulangan tumpahan/ bocoran jika terjadi emisi:
 

  1. Di tempat kerja

     

     

:

  • Jangan sentuh bahan yang tumpah. Hentikan kebocoran jika dapat dilakukan tanpa risiko.

  • Tumpahan sedikit : serap dengan menggunakan pasir atau bahan lain yang tidak dapat terbakar. Kumpulkan bahan yang tumpah ke dalam kemasan yang sesuai untuk pembuangan.

  • Tumpahan sedikit dan kering : Jauhkan kemasan dari lokasi tumpahan dan pindahkan ke tempat yang aman.

  • Tumpahan banyak : Bendung untuk pembuangan lebih lanjut. Isolasi daerah bahaya dan orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk.

 

  1. Ke udara

: Data tidak tersedia
  1. Ke air

:

Data tidak tersedia

  1. Ke tanah

:

Data tidak tersedia

 

  1. PENGELOLAAN LIMBAH

Sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

 

  1. INFORMASI TRANSPORTASI


 

  1. Pengangkutan Udara IATA/ ICAO :

    Nama teknis yang benar : Data tidak tersedia

  1. Pengangkutan Laut IMDG :

    Kode instruksi kemasan :   Data tidak tersedia

  1. INFORMASI LAIN

Nomor RTECS :  DU8335000

Nomor EINECS : 607-078-00-0

  1. PUSTAKA

 

 

PENYUSUN

Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya

Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM