.: MEKSAKARBAT :.

[MEXACARBATE ]

 

 

 

4-Dimethylamino-3,5-xylyl methylcarbamate

 

Rumus Molekul  :  C12H18N2O2

Massa Molekul  :   222,29 Dalton

  1. PENANDA PRODUK

NOMOR REGISTER CAS

:

315-18-4

NOMOR HS : 2924.29.9000
NOMOR UN : 2757

 

Sinonim dan nama dagang

 

Phenol, 4-(dimethylamino)-3,5-dimethyl-, methylcarbamate (ester); 4-(Dimethylamino)-3,5-dimethylphenol methylcarbamate (ester); Carbamic acid, methyl- 4-(dimethylamino)-3,5-dimethylphenyl ester;  4-(Dimethylamine)-3,5-xylyl n-methylcarbamate;  Methyl-4-dimethylamino-3,5-xylyl carbamate;  Methyl-4-dimethylamino-3,5-xylyl ester of carbamic acid ;  Mexicarbate;  Dowco 139; Zectane; Zectran; Zextran; Zactran   ; Zectrane ; NCI-C0054;  MAZ

  1. SIFAT KIMIA DAN FISIKA

  1. Keadaan fisik

:

PPadatan berbentuk kristal putih, tidak berbau

  1. Titik lebur

:

85°C

  1. Titik didih

:

> 139°C

  1. Tekanan Uap

:

< 0,1 mmHg pada 139°C

  1. Kerapatan relatif

:

> 1,0  (air = 1)

  1. Kelarutan

:

Dalam air  0,01 %  pada 25°C. Larut dalam aseton (162,3%), asetonitril (142%), metilen klorida (120,6%),  diklorometan, etanol (116,0%), benzen (102,0%), silen, isopropanol, petroleum (1,05%),  heksan.

  1. ELEMEN LABEL BERDASARKAN GHS

  1. Penanda Produk

:

(mencakup informasi tentang nama senyawa atau komposisi kimia penyusun produk dan/ atau nama dagang serta nomor pengenal internasional seperti Nomor Registrasi CAS, Nomor UN atau lainnya).

  1. Identitas Produsen/Pemasok

: (mencakup nama, nomor telepon dan alamat lengkap dari produsen/ pemasok bahan kimia)
  1. Piktogram Bahaya

:

  1. Kata Sinyal

:

"BAHAYA"

  1. Pernyataan bahaya

:

  • Fatal jika tertelan

  • Berbahaya jika kontak dengan kulit

  • Diduga merusak fertilitas atau janin

  • Dapat berakibat fatal jika tertelan dan masuk ke dalam saluran pernafasan

  • Sangat beracun bagi organisme perairan

  1. Pernyataan kehati-hatian (hanya memuat sebagian dari pernyataan kehati-hatian yang ada)

:

  • Kenakan sarung tangan/ pakaian pelindung mata/ wajah yang sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh produsen/ pemasok atau pihak berwenang yang kompeten.

  • Dilarang makan, minum atau merokok sewaktu menggunakan bahan ini

  • Basuh tangan dengan seksama sesudah menangani bahan ini

  • Jangan menghirup debu/ asap/ gas/ kabut/ uap/ semprotan

  1. PENYIMPANAN

Simpan dalam kemasan tertutup rapat/ kedap udara. Simpan dalam tempat dingin, kering dan berventilasi baik. Pisahkan dari bahan yang tidak boleh dicampurkan, makanan, minuman dan bahan makanan.

 

  1. PENGGUNAAN

 

  1. STABILITAS DAN REAKTIVITAS

  1. Stabilitas  

:

Stabil pada suhu dan tekanan normal. Terurai dalam media basa kuat. Tidak mudah terbakar, tetapi dapat terurai pada pemanasan menghasilkan uap yang korosif dan/ atau beracun.

  1. Peruraian yang berbahaya

:

Hasil peruraian pada pemanasan berupa senyawa-senyawa terhalogenasi, dan uap beracun dari  oksida karbon dan nitrogen

  1. Polimerisasi

:

Tidak terjadi polimerisasi.

  1. Kondisi untuk dihindar  

:

Hindarkan dari panas, nyala api, percikan dan sumber api lain. Kemasan dapat pecah atau meledak jika kena panas. Polutan dapat dihilangkan dengan menyemprotkan air yang banyak.

  1. Inkompatibilitas

:

Tidak boleh dicampurkan (incompatible) dengan bahan pengoksidasi, dapat menimbulkan bahaya kebakaran dan ledakan.

  1. INFORMASI DAN TAKSIKOLOGI

  1. Data Toksisitas :

    LD50 tikus – oral 14 mg/kg

    LD50 tikus – kulit > 1500 mg/kg

    LD50 mencit – oral 12 mg/kg

    LD50 mencit – kult 107 mg/kg

    LD50 mencit – intraperitoneal 7800 µg/kg

    LD50 kelinci – oral 37 mg/kg

    LD50 kelinci – kulit > 500 mg/kg

  1. Data Mutagenik : Data tidak tersedia

  1. Data Karsinogenik :

    GHS : Tidak karsinogen

    OSHA dan NTP :  Tidak karsinogen

    IARC :  Grup 3. Bukti pada hewan tidak cukup.

  1. Data Iritasi/Korosi : Tidak Tersedia

  2. Data Teratogenik : Tidak Tersedia

  3. Data Tumorigenik :

    TDLo mencit – oral 1200 mg/kg, 78 minggu, intermittent.

     

  4. Data Efek Reproduktif :

    TDLo mencit betina hamil – subkutan 90 mg/kg 6 – 14 hari, secara kontinu

    Meksakarbat embriotoksik terhadap mencit, tetapi tidak teratogenk pada mencit atau tikus. Pada tikus, meksakarbat dapat menembus plasenta, tetapi tidak tersedia data untuk pengujian pada kehamilan dan selama menyusui.

     

  5. Efek Lokal : Data tidak tersedia

  6. Organ Sasaran : Susunan syaraf pusat

  7. Kondisi Medis yang Diperburuk oleh Paparan :

    Gangguan jantung atau kardiovaskular, penyakit jantung, gangguan sistem syaraf, gangguan pernafasan, penyakit kulit dan alergi.

 
  1. EFEK TERHADAP KESEHATAN

  1. Terhirup

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Sama seperti paparan karbamat.

Ketika terhirup, efek pertama penghambatan kolinesterase yang terjadi umumnya pada pernafasan dan dapat meliputi kelebihan darah dan pengeluaran air di bagian hidung, ketidak nyamanan pada dada, sesak nafas, dan nafas berbunyi akibat meningkatnya sekresi dan penyempitan bronkhial. Efek sistemik lainnya dapat dimulai dalam waktu beberapa menit atau beberapa jam setelah paparan. Gejala dapat meliputi mual, muntah, diare, kejang perut, sakit kepala, vertigo, nyeri mata, spasme otot silium, penglihatan kabur atau buram, miosis (penyempitan manik mata) atau dalam beberapa kasus dapat terjadi midriasis (pelebaran manik mata secara berlebihan), lakrimasi (pengeluaran air mata), pengeluaran saliva, pengeluaran keringat, dan perasaan bingung. Efek lain yang dilaporkan terjadi pada susunan saraf pusat atau saraf otot dapat meliputi ataksia (gangguan koordinasi gerakan), berbicara seperti tertelan, arefleksia, kelemahan, keletihan, fasikulasi, kedutan, tremor, dan akhirnya kelumpuhan pada kaki dan tangan dan kemungkinan pada otot pernafasan. Dalam kasus berat juga dapat terjadi buang air besar dan buang air kecil diluar kemauan (tanpa sengaja), bradikardia, hipotensi, edema paru, kejang, koma dan kematian kegagalan fungsi pernafasan atau terhentinya fungsi jantung. Karbamat secara umum tidak terakumulasi dalam jaringan mamalia dan inhibisi kolinesterase berbalik dengan agak cepat. Dalam kasus non-fatal, penyakit secara umum bertahan hingga kurang dari 24 jam.

  • Paparan Jangka Panjang

:

Sama seperti paparan karbamat.

Dapat menyebabkan efek sebagaimana halnya pada paparan jangka pendek.

  1. Tertelan

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

     

:

Sama seperti paparan karbamat.

Ketika tertelan, efek mula-mula dapat berupa mual, muntah, anoreksia, kejang perut dan diare. Penyerapan melalui usus dapat mengakibatkan gejala penghambatan kolinesterase sebagaimana halnya pada paparan terhirup jangka pendek. Gejala dapat dimulai dalam waktu beberapa menit atau tertunda hingga beberapa jam. Efek tertunda meliputi penyakit pada syaraf dapat terjadi.

  • Paparan Jangka Panjang

     

:

Sama seperti paparan karbamat.

Dapat menyebabkan efek sebagaimana halnya pada paparan jangka pendek.

  1. kontak dengan mata

   
  • Paparan Jangka Pendek

:

Sama seperti paparan karbamat.

Kontak langsung dapat menyebabkan nyeri, hiperemia, lakrimasi, kedutan pada kelopak mata, miosis, dan spasme otot silia disertai kehilangan kemampuan akomodasi mata, penglihatan kabur atau buram dan sakit pada kening, terkadang midriasis dapat terjadi sebagai pengganti miosis. Dengan paparan yang cukup, dapat terjadi gejala penghambatan kolinesterase sebagaimana halnya pada paparan terhirup jangka pendek.

 

  • Paparan Jangka Panjang

:

Sama seperti paparan karbamat.

Dapat menyebabkan efek sebagaimana halnya pada paparan terhirup jangka pendek. Beberapa senyawa telah menyebabkan efek toksik pada lensa mata, penebalan selaput ikat mata, dan gangguan kanal nasolakrimal ketika digunakan sebagai tetes mata miotik.

  1. Kontak dengan kulit

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Sama seperti paparan karbamat.

Beberapa senyawa karbamat dapat menyebabkan iritasi. Pengeluaran keringat terlokalisir dan fasikulasi dapat terjadi di daerah yang terkena. Jika terserap melalui kulit dalam jumlah yang cukup, efek penghambatan kolinesterase lainnya dapat terjadi sebagaimana halnya pada paparan terhirup jangka pendek; gejala dapat tertunda hingga 2 – 3 jam, biasanya tidak lebih dari 8 jam.

 

  • Paparan Jangka Panjang

     

:

Sama seperti paparan karbamat.

Dapat menyebabkan efek sebagaimana halnya pada paparan jangka pendek. Beberapa organofosfat dapat menyebabkan kepekaan pada kulit.

  1. ANTIDOTUM

  1. INFORMASI EKOLOGI

  1. Perilaku dan Potensi Migrasi di Lingkungan :

     

    Biokonsentrasi :

    2483 µg/L  selama 4 - 7 hari BCF (Residu) – Daphnia sp (Kutu air)

    BCF 14 dalam udang, 18 dalam silver side fish, 45 dalam sand gave

    Berdasarkan data di atas disimpulkan bahwa meksakarbat tidak mengalami biokonsentrasi dalam organisme perairan

     

  2. Data Ekotoksisitas :

     

    Toksisitas pada Ikan :

    LC50 (mortalitas) 2480 µg/L selama 96 jam – Perca flavescens (Yellow perch)

    LC50 15,8 mg/L selama 96 jam pada 10°C - Cutthroat trout                 

    LC50 12,0 mg/L selama 96 jam pada 11°C - Rainbow trout                 

    LC50 22,3 mg/L selama 96 jam pada 12°C - Atlantic salmon               

    Toksisitas pada Invertebrata :

    EC50 (immobilisasi) 10 µg/L selama 48 jam – Daphnia pulex (Kutu air)

    Toksisitas Lainnya :

    LC50 0,04 mg/L selama 96 jam pada 21°C - Gammarus fasciatus     

    LC50 1,2 mg/L selama 96 jam pada 12°C - Procambarus                   

    LC50 0,010 mg/L selama 96 jam pada 15°C - Pteronarcys             

    Toksisitas pada Alga :

    (Fotosintesis) 10000 µg/L selama 1 tahun – Anacystis sp (Alga biru-hijau)

     

  1. KONTROL PAPARAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI

  1. Batas paparan : Data tidak tersedia

  1. Metode Pengambilan Sampel : Data tidak tersedia

  1. Metode/ prosedur pengukuran paparan :

    • Secara kolorimetri, berdasarkan terlepasnya ksilenol setelah dihidrolisis

    • Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi dalam sampel pangan

  1. Ventilasi : Sediakan peralatan penyedot udara atau sistem ventilasi proses tertutup. Pastikan sesuai dengan batas paparan yang ditetapkan.

  1. Alat pelindung diri :

  • Respirator : Dalam kondisi dimana penggunaan berulang-ulang atau paparan terus-menerus, perlindungan pernafasan mungkin diperlukan. Penggunaan pelindung pernafasan disesuaikan dengan urutan prioritas dari minimum hingga maksimum. Perhatikan petunjuk peringatan sebelum penggunaan.

  • Jenis-jenis respirator yang digunakan

    • Respirator dengan pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya.

    • Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja yang memiliki pelindung wajah penuh dan dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya.

  • Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau seketika/ langsung berbahaya terhadap kehidupan atau kesehatan:

    • Respirator dengan pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya dikombinasikan dengan pasokan udara keselamatan yang terpisah.

    • Alat pernafasan serba lengkap, dengan pelindung wajah penuh.

  • Pelindung Mata :

    Gunakan  kacamata  pelindung  khusus  tahan  zat kimia  dan/atau  masker  yang menutupi  seluruh wajah (minimal panjangnya 20 s/d 30 cm). Jangan gunakan lensa kontak ketika bekerja dengan bahan kimia ini. Siapkan fasilitas pembilas mata (eye wash fountain) di area  tempat kerja.

  • Pakaian : Gunakan pakaian pelindung tahan bahan kimia yang sesuai

  • Sarung Tangan : Gunakan sarung tangan tahan bahan kimia yang sesuai.

  • Sepatu : Data tidak tersedia

  1. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA

  1. Jika terhirup

     

:

Jika aman untuk memasuki area, jauhkan korban dari paparan. Gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan (pernafasan keselamatan). Pertahankan suhu tubuh korban dan istirahatkan. Segera bawa ke dokter.

Catatan untuk dokter:  pertimbangkan pemberian oksigen

  1. Jika tertelan

     

:

Segera hubungi dokter. Jangan dirangsang untuk muntah atau memberikan minum kepada korban yang tidak sadar. Jika terjadi muntah, jaga posisi kepala agar lebih rendah dari pinggul untuk mencegah aspirasi. Jika korban tidak sadar, putar posisi kepala ke samping. Segera bawa ke dokter.

Catatan untuk dokter : pertimbangkan pembilasan lambung. Pertimbangkan pemberian oksigen. Hindari pemberian obat antidepresi.

  1. Jika terkena mata

     

:

Basuh mata segera dengan air yang banyak atau menggunakan larutan garam fisiologis setidaknya selama 15 menit sambil sekali-sekali membuka kelopak mata atas dan bawah hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke dokter.

  1. Jika terkena kulit

     

:

Petugas tanggap darurat harus mengenakan sarung tangan dan menghindari kontaminasi. Lepaskan segera pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkontaminasi. Pernafasan buatan mungkin diperlukan. Basuh area terkontaminasi dengan sabun dan air. Segera bawa ke dokter.

  1. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

  1. Bahaya ledakan dan kebakaran

:

Bahaya kebakaran kecil.

  1. Media pemadam

:

Kebakaran kecil : Gunakan bahan kimia kering, karbon dioksida, air, busa.

Kebakaran besar : Gunakan busa, busa alkohol, air dalam bentuk kabut atau dengan menyemprotkan air yang banyak.

  1. Tindakan pemadaman

     

     

:

Pindahkan kemasan dari lokasi kebakaran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Padamkan api besar dari lokasi yang terlindungi atau jarak yang aman. Jaga agar posisi jauh dari ujung tangki. Bendung untuk pembuangan lebih lanjut. Jangan menyebarkan bahan yang tumpah dengan aliran air bertekanan tinggi. Jangan berusaha memadamkan air sebelum aliran bahan dapat dihentikan terlebih dahulu. Gunakan media pemadam yang sesuai. Semprotkan air yang banyak. Dinginkan kemasan dengan menyemprotkan air yang banyak hingga api benar-benar padam. Gunakan air dari lokasi yang terlindungi atau jarak yang aman. Hindari menghirup bahan atau produk hasil pembakaran. Jaga agar posisi berdiri berlawanan dengan arah angin dan hindari daerah yang rendah. Jika terjadi kebocoran, pertimbangkan untuk melakukan evakuasi jauh dari sumber kebakaran.

 

 

  1. Produk pembakaran yang berbahaya

:

Data tidak tersedia

  1. TINDAKAN PENANGANAN TUMPAHAN/ BOCORAN

Cara penanggulangan tumpahan/ bocoran jika terjadi emisi:
 

  1. Di tempat kerja

     

     

:

  • Jangan sentuh bahan yang tumpah. Hentikan kebocoran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Kurangi uap dengan menyemprotkan air.

  • Tumpahan sedikit : Serap dengan menggunakan pasir atau bahan lain yang tidak dapat terbakar. Kumpulkan bahan yang tumpah ke dalam kemasan yang sesuai untuk pembuangan.

  • Tumpahan sedikit dan kering : Jauhkan kemasan dari lokasi tumpahan dan pindahkan ke tempat yang aman.

  • Tumpahan banyak : Bendung untuk pembuangan lebih lanjut. Isolasi daerah bahaya dan orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk. Beri ventilasi pada tempat yang tertutup sebelum memasuki area.

 

  1. Ke udara

: Data tidak tersedia.
  1. Ke air

:

Serap dengan karbon aktif. Kumpulkan bahan yang tumpah menggunakan peralatan mekanis.

  1. Ke tanah

:

Gali lobang, kolam atau lagoon yang berisi cairan atau bahan padat. Tutupi dengan lembaran plastik untuk meminimalisasi penyebaran dan melindungi dari kontak terhadap air. Hindarkan pembuangan ke saluran air, pancuran.

 

  1. PENGELOLAAN LIMBAH

Sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

 

  1. INFORMASI TRANSPORTASI

  1. Pengangkutan Udara IATA/ ICAO

    Nama tekni yang benar : Pestisida karbamat, padatan, beracun

    Nomor UN/ID : 2757

    Kelas IATA/ICAO : 6.1

    Kelompok kemasan : I

    Penandaan : Toksik (Toxic)/Beracun (Poison)

  1. Pengangkutan Laut IMDG
     

    Kode instruksi kemasan : P002 (IMDG Code)

    Nama teknis yang benar : Pestisida karbamat, padatan, beracun, jika tidak dinyatakan lain

    Nomor UN/ID : 2757

    Kelas IMDG : 6.1

    Kelompok kemasan : II

    Nomor EmS : 6.1- 04

    Nomor MFAG Table : 505

    Pollutan laut : Ya

  1. INFORMASI LAIN

  1. Nomor RTECS : FC0700000

  2. Nomor EINECS : 206-249-3

  1. PUSTAKA

PENYUSUN

Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya

Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM