.: METAMIDOFOS :.

 [METHAMIDOPHOS]

 

 

 

O,S-Dimethyl phosphoramidothioate

 

Rumus Molekul : C2H8NO2PS

Massa Molekul : 141,14 Dalton

  1. PENANDA PRODUK

NOMOR REGISTER CAS

:

10265-92-6

NOMOR HS : 2920.10.00.00
NOMOR UN : 3018

 

Sinonim dan nama dagang

 

Phosphoramidothioic acid, O,S-dimethyl ester; Methyl phosphoramidothioate; O,S-Dimethyl phosphoramidothioate; O,S-Dimethyl thiophosphoramide; Metamidophos; Monitor.

  1. SIFAT KIMIA DAN FISIKA

  1. Keadaan fisik

:

Padatan berbentuk kristal, tidak berwarna

  1. Titik lebur

:

39 - 41°C

  1. Titik nyala

:

93°C (cawan tertutup)

  1. Tekanan Uap

:

0,0003 mmHg pada 20 °C

  1. Berat jenis

:

1,31

  1. log Kow

:

- 0,8 pada 20°C

  1. Kerapatan relatif

:

1,27 gr/cm3 pada 20°C

  1. Kelarutan

:

Larut dalam air, alkohol, keton, benzena, ksilen, kloroform, diklorometan, hidrokarbon alifatik dan terklorinasi. Larut sedikit dalam eter. Hampir tidak larut dalam petroleum eter.

  1. ELEMEN LABEL BERDASARKAN GHS

  1. Penanda Produk

:

(mencakup informasi tentang nama senyawa atau komposisi kimia penyusun produk dan/ atau nama dagang serta nomor pengenal internasional seperti Nomor Registrasi CAS, Nomor UN atau lainnya).

  1. Identitas Produsen/Pemasok

: (mencakup nama, nomor telepon dan alamat lengkap dari produsen/ pemasok bahan kimia)
  1. Piktogram Bahaya

:

  1. Kata Sinyal

:

"BAHAYA"

  1. Pernyataan bahaya

:

  • Fatal jika tertelan, terkena kulit dan terhirup

  • Dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit

  • Diduga menyebabkan kerusakan genetik

  • Diduga merusak fertilitas/ janin

  1. Pernyataan kehati-hatian (hanya memuat sebagian dari pernyataan kehati-hatian yang ada)

:

  • Dilarang makan, minum atau merokok sewaktu menggunakan bahan ini

  • Basuh tangan dengan sakama sesudah menangani bahan ini

  • Pakaian kerja yang terkontaminasi tidak diperbolehkan dibawa keluar dari tempat kerja

  • Kenakan sarung tangan/ pakaian pelndung dan pelindung pernafasan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh produsen/ pemasok atau pihak berwenang yang kompeten

  • Jangan menghirup debu/ asap/ gas/ kabut/ uap/ semprotannya

  • Hindarkan emisi ke lingkungan – jika itu bukan merupakan peruntukan penggunaan

  1. PENYIMPANAN

Simpan dalam kemasan tertutup rapat, metamidofos teknis dan formulasi disimpan dalam kontainer berlabel asli dan terkunci, ruangan kering, dengan ventilasi cukup, dan terlindung dari cahaya. Jauhkan dari jangkauan anak-anak, jangan disimpan dekat makanan hewan atau bahan makanan hewan. pisahkan dari bahan yang tidak boleh dicampurkan.

 

  1. PENGGUNAAN

Sebagai insektisida, akarisida.

  1. STABILITAS DAN REAKTIVITAS

  1. Stabilitas  

:

Stabil pada suhu dan tekanan normal.

  1. Peruraian yang berbahaya

:

Hasil peruraian pada pemanasan berupa beragam produk uraian.

  1. Polimerisasi

:

Tidak terjadi polimerisasi.

  1. Kondisi untuk dihindar  

:

Hindari panas, nyala api, percikan dan sumber api lain. Kemasan dapat pecah atau meledak jika kena panas. Gas berbahaya dapat terakumulasi dalam ruang tertutup. Jauhkan dari tempat persediaan air dan saluran pembuangan air limbah.

  1. Inkompatibilitas

    Metamidofos dengan :

:

Tidak boleh dicampurkan (incompatible) dengan asam, basa, logam.

Asam : Dapat terjadi hidrolisis

Alkali : Dapat terjadi hidrolisis

Alloy mengandung tembaga : Dapat terjadi korosi

Baja lunak : Dapat terjadi korosi

  1. INFORMASI DAN TAKSIKOLOGI

  1. Data Toksisitas :

    LD50     tikus – oral 7500 µg/kg

    LC50     tikus – terhirup 162 mg/m3/4 jam

    LD50     tikus – kulit 50 mg/kg

    LD50     tikus – intraperitoneal 15 mg/kg

    LD50     tikus – intravena 10 mg/kg

    LD50     mencit – oral 14 mg/kg

    LD50     mencit – intraperitoneal 5300 mg/kg

    LD50     mencit – rute paparan tak dilaporkan 898 mg/kg

    LD50     kelinci – oral 10 mg/kg

    LD50     kelinci – kulit 148 mg/kg

    LD50     marmut – oral 30 mg/kg

    LD50     marmut – subkutan 10 mg/kg

    LD50     tikus ♂ - kulit 94 mg/kg

    LD50     tikus♀ - kulit 85 mg/kg

    LD50     tikus (♂, dewasa) - oral 25 mg/kg

    LD50     tikus (♀, dewasa) - oral 27 mg/kg

    LD50     kelinci - kulit 118 mg/kg

  1. Data Mutagenik :

    Uji Mikronukleus – mencit, intraperitoneal, 6 mg/kg

    Uji Mikronukleus – mencit, oral, 84 mg/kg, selama 1 minggu, secara kontinyu

    Uji Mikronukleus – mencit, kulit, 96 mg/kg, selama 2 minggu, terputus-putus

    Analisis sitogenetik – mecit, sel tipe lainnya, 2 mg/L

    Uji pertukaran pasangan kromatid (Sister Chromatid Exchange) – mencit, intraperitoneal, 6 mg/kg

    Uji pertukaran pasangan kromatid – mencit, sel tipe lainnya, 250 µg/L

  1. Data Karsinogenik :

    GHS : Tidak karsinogen

    OSHA dan NTP :  Tidak karsinogen

    IARC :  Grup 3. Bukti pada hewan tidak cukup.

  1. Data Iritasi/Korosi : Tidak Tersedia

  2. Data Teratogenik : Tidak Tersedia

  3. Data Tumorigenik :

    TDLo mencit – oral 1200 mg/kg, 78 minggu, intermittent.

     

  4. Data Efek Reproduktif :

    TDLo tikus betina hamil – oral 10 mg/kg, selama 6 – 15 hari, secara terus menerus

    TDLo mencit jantan – oral 4 mg/kg, selama 5 hari

     

  5. Efek Lokal : Data tidak tersedia

  6. Organ Sasaran : Sistem syaraf

  7. Kondisi Medis yang Diperburuk oleh Paparan : Gangguan pada hati, sistem syaraf dan pernafasan.

 
  1. EFEK TERHADAP KESEHATAN

  1. Terhirup

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Sama seperti paparan organofosfat.

Ketika terhirup, efek pertama penghambat kolinesterase umumnya terjadi pada pernafasan, dapat meliputi hiperemia dan pengeluaran air di bagian hidung, batuk, ketidaknyamanan dada, sesak nafas, dan nafas berbunyi karena meningkatnya sekresi dan penyempitan bronkhial. Jika terabsorbsi dalam jumlah yang cukup, efek sistemik lainnya dapat terjadi dalam waktu beberapa menit atau tertunda hingga 12 jam. Gejala dapat meliputi pucat, mual, muntah, diare, kejang perut, sakit kepala, pusing, nyeri mata, pandangan kabur, miosis atau dalam beberapa kasus, khususnya gejala awal, midriasis, lakrimasi, pengeluaran saliva dan keringat, dan rasa bingung. Efek lain yang dilaporkan terjadi pada susunan syaraf pusat atau syaraf otot dapat meliputi ataksia, bicara yang tertelan, arefleksia, kelemahan, keletihan, fasikulasi, kedutan, kemungkinan tremor pada lidah dan kelopak mata, dan akhirnya kelumpuhan pada kaki dan tangan dan kemungkinan pada otot pernafasan. Dalam kasus berat juga dapat terjadi buang air besar dan buang air kecil di luar kemauan (tanpa sengaja), sianosis, psikosis, hiperglikemia, pankreatitis akut, ketidakteraturan denyut jantung, edema paru, kehilangan kesadaran, kejang, dan koma. Kematian terutama disebabkan karena kegagalan pernafasan, walaupun efek kardiovaskular termasuk penghentian denyut jantung dapat juga terjadi. Akibat jangka panjang jarang terjadi, namun dapat meliputi gangguan neuropsikiatrik dan penyakit pada otot dengan pelunakan otot. Beberapa senyawa organofosfat dapat menyebabkan penyakit syaraf yang tertunda dimulai 1 – 4 minggu setelah paparan akut dimana dapat atau tidak dapat menyebabkan efek kolinergik akut. Kematian rasa, rasa gelitik, kelemahan dan kejang yang dimulai secara simetrik pada tungkai dan lengan bawah yang dapat berkembang menjadi ataksia dan kelumpuhan. Dalam kasus berat, kemungkinan efek-efek tersebut dapat terjadi pada tungkai dan lengan bagian atas dan paralisis lemah yang dapat berkembang menjadi paralisis yang disertai kejang dengan refleks yang berlebihan. Perbaikan dapat terjadi beberapa bulan hingga beberapa tahun kemudian, namun biasanya beberapa gangguan fungsi masih dirasakan.

  • Paparan Jangka Panjang

:

Sama seperti paparan organofosfat.

Paparan berulang atau terus menerus dapat mengakibatkan efek yang serupa terjadi pada paparan jangka pendek, termasuk penyakit syaraf yang tertunda. Efek lainnya yang dilaporkan terhadap pekerja yang terpapar secara berulang meliputi kerusakan daya ingat dan konsentrasi, psikosis akut, depresi berat, sifat cepat marah, rasa bingung, kelesuan, ketidakstabilan emosi, suka menyendiri (menarik diri dari lingkungan sosial), sakit kepala, kesulitan berbicara, waktu respon tertunda, disorientasi tempat, mimpi buruk, berjalan sambil tidur, rasa mengantuk atau insomnia. Juga dilaporkan terjadi efek seperti kondisi mirip sakit flu dengan sakit kepala, mual, kelemahan, anoreksia dan perasaan tidak enak badan yang tidak jelas.
  1. Tertelan

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

     

:

Sama seperti paparan organofosfat.

Ketika tertelan, efek mula-mula dapat berupa mual, muntah, anoreksia, kejang perut dan diare. Penyerapan melalui usus dapat mengakibatkan gejala penghambatan kolinesterase sebagaimana halnya pada paparan terhirup jangka pendek. Gejala dapat terjadi dalam waktu beberapa menit atau tertunda hingga beberapa jam. Efek tertunda meliputi penyakit pada syaraf.

  • Paparan Jangka Panjang

     

:

Sama seperti paparan organofosfat.

Tertelan secara berulang dapat menyebabkan efek sebagaimana halnya pada paparan jangka pendek.

  1. kontak dengan mata

   
  • Paparan Jangka Pendek

:

Sama seperti paparan organofosfat.

Kontak langsung dapat menyebabkan nyeri, hiperemia, lakrimasi, kedutan pada kelopak mata, miosis, dan kejang otot dengan kehilangan akomodasi, penglihatan kabur dan sakit pada kening. Kadang-kadang midriasis dapat terjadi sebagai pengganti miosis. Dengan paparan yang cukup, dapat terjadi gejala lain dari penghambatan kolinesterase sebagaimana halnya pada paparan terhirup jangka pendek.

  • Paparan Jangka Panjang

:

Sama seperti paparan organofosfat.

Paparan berulang atau terus menerus dapat menyebabkan efek sebagaimana halnya pada paparan jangka pendek. Kemungkinan dapat menyebabkan efek toksik pada lensa mata, penebalan selaput ikat mata dan gangguan kanal nasolakrimal.

  1. Kontak dengan kulit

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Sama seperti paparan organofosfat.

Pengeluaran keringat setempat dan fasikulasi dapat terjadi pada daerah kontak. Jika terabsorbsi dalam jumlah yang cukup banyak, dapat terjadi efek penghambatan kolinesterase lainnya sebagaimana halnya pada paparan terhirup jangka pendek. Gejala dapat tertunda selama 2 – 3 jam, namun biasanya tidak lebih dari 12 jam. Laju absorbsi meningkat dengan adanya dermatitis atau suhu sekitar yang tinggi. Penyakit syaraf yang tertunda juga mungkin terjadi.

  • Paparan Jangka Panjang

     

:

Sama seperti paparan organofosfat.

Paparan berulang atau terus menerus dapat menyebabkan efek sebagaimana halnya pada paparan jangka pendek. Kemungkinan dapat menyebabkan kepekaan pada kulit.

  1. ANTIDOTUM

Atropin sulfat (intravena, intramuskular). Pralidoksim (2-PAM, Protapam), glikopirolat.

  1. INFORMASI EKOLOGI

  1. Perilaku dan Potensi Migrasi di Lingkungan : Data tidak tersedia

  2. Data Ekotoksisitas :

     

    Toksisitas pada Ikan :

    (Enzim) 25000 μg/kg selama 24 jam – Oncorhynchus mykiss (Rainbow trout, Donaldson trout)

    Toksisitas pada Invertebrata :

    (Mortalitas) 0,00001 – 0,00100 μg/L selama 33 jam – Macrobrachium rosenbergii (Giant freshwater prawn)

     

  1. KONTROL PAPARAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI

  1. Batas paparan : Data tidak tersedia

  1. Metode Pengambilan Sampel : Data tidak tersedia

  1. Metode/ prosedur pengukuran paparan : Data tidak tersedia

  1. Ventilasi : Sediakan peralatan penyedot udara atau sistem ventilasi proses tertutup. Pastikan sesuai dengan batas paparan yang ditetapkan.

  1. Alat pelindung diri :

  • Respirator : Dalam kondisi dimana penggunaan yang berulang atau paparan yang terus-menerus, perlindungan pernafasan dapat diperlukan. Penggunaan pelindung pernafasan disesuaikan dengan urutan prioritas dari minimum hingga maksimum. Perhatikan petunjuk peringatan sebelum penggunaan.

  • Respirator dengan pemurnian udara jenis apa saja yang dilengkapi dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya.

  • Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja yang dilengkapi dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan persyaratan tekanan atau mode tekanan-positif lainnya.

Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau seketika/ langsung berbahaya terhadap kehidupan atau kesehatan:

  • Respirator dengan pemurnian udara jenis apa saja yang dilengkapi dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya dikombinasikan dengan pasokan udara penyelamatan yang terpisah.

  • Alat pernafasan serba lengkap  jenis apa saja yang dilengkapi dengan pelindung wajah penuh.

  • Pelindung Mata :

    Gunakan kacamata keselamatan yang tahan percikan dengan pelindung wajah. Sediakan kran air pencuci mata untuk keadaan darurat dan semprotan air deras di sekitar lokasi kerja.

  • Pakaian : Gunakan pakaian pelindung tahan bahan kimia yang sesuai

  • Sarung Tangan : Gunakan sarung tangan tahan bahan kimia yang sesuai.

  • Sepatu : Data tidak tersedia

  1. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA

  1. Jika terhirup

     

:

Jika aman untuk memasuki area, jauhkan korban dari paparan. Gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan (pernafasan keselamatan) jika diperlukan. Pertahankan suhu tubuh korban dan istirahatkan. Segera bawa ke dokter.

  1. Jika tertelan

     

:

Jangan dirangsang untuk muntah atau memberikan minum kepada korban yang tidak sadar. Jika terjadi muntah, jaga posisi kepala agar lebih rendah dari pinggul untuk mencegah aspirasi. Jika korban tidak sadar, palingkan kepala ke samping. Segera bawa ke dokter.

  1. Jika terkena mata

     

:

Cuci mata segera dengan air yang banyak atau menggunakan larutan garam fisiologis sambil sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke dokter.

  1. Jika terkena kulit

     

:

Petugas tanggap darurat harus mengenakan sarung tangan dan menghindari kontaminasi. Lepaskan segera pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkontaminasi. Pernafasan buatan (pernafasan keselamatan) mungkin diperlukan. Cuci bagian yang terkontaminasi dengan sabun dan air. Segera bawa ke dokter.

  1. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

  1. Bahaya ledakan dan kebakaran

:

Bahaya kebakaran dapat diabaikan.

  1. Media pemadam

:

Kebakaran kecil : Gunakan bahan kimia kering, karbon dioksida, air, busa.

Kebakaran besar : Gunakan busa, busa alkohol, air dalam bentuk kabut atau dengan menyemprotkan air yang banyak.

  1. Tindakan pemadaman

     

     

:

Pindahkan kemasan dari lokasi kebakaran jika dapat  dilakukan tanpa risiko. Padamkan api besar dari lokasi terlindungi atau jarak yang aman. Jaga agar posisi jauh dari ujung tangki.  Bendung tumpahan untuk pembuangan lebih lanjut. Jangan menyebarkan bahan yang tumpah dengan aliran air bertekanan tinggi.

 

 

  1. Produk pembakaran yang berbahaya

:

Data tidak tersedia

  1. TINDAKAN PENANGANAN TUMPAHAN/ BOCORAN

Cara penanggulangan tumpahan/ bocoran jika terjadi emisi:
 

  1. Di tempat kerja

     

     

:

  • Jangan sentuh bahan yang tumpah. Hentikan kebocoran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Kurangi uap dengan menyemprotkan air.

  • Tumpahan sedikit : serap dengan menggunakan pasir atau bahan lain yang tidak dapat terbakar. Kumpulkan bahan yang tumpah ke dalam kemasan yang sesuai untuk pembuangan.

  • Tumpahan sedikit dan kering : Jauhkan kemasan dari lokasi tumpahan dan pindahkan ke tempat yang aman.

  • Tumpahan banyak : Bendung untuk pembuangan lebih lanjut. Isolasi daerah bahaya dan orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk. Beri ventilasi pada tempat yang tertutup sebelum memasuki area.

 

  1. Ke udara

: Data tidak tersedia.
  1. Ke air

:

Data tidak tersedia.

  1. Ke tanah

:

Data tidak tersedia.

 

  1. PENGELOLAAN LIMBAH

Sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

 

  1. INFORMASI TRANSPORTASI


 

  1. Pengangkutan Udara IATA/ ICAO

    Nama tekni yang benar : Pestisida organofosfat, cairan, beracun

    Nomor UN/ID : 3018

    Kelas IATA/ICAO : 6.1

  1. Pengangkutan Laut IMDG
     

    Kode instruksi kemasan : POO1 (IMDG code)

    Nama teknis yang benar : Pestisida   organofosfat,   cairan,   beracun,   jika   tidak dinyatakan     lain.

    Nomor UN/ID : 3018

    Kelas IMDG : 6.1

    Kelompok kemasan : II

    Nomor EmS : 6.1- 02

    Nomor MFAG Table : 505

    Pollutan laut : Ya

  1. INFORMASI LAIN

  1. Nomor RTECS : TB4970000

  2. Nomor EINECS : 233-606-0

  1. PUSTAKA

PENYUSUN

Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya

Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM