.: METIL ISOSIANAT :.

  [METHYL ISOCYANATE]

 

 

 

 Methyl isothiocyanate

 

Rumus Molekul : C2H3NO

Massa Molekul : 57,1 Dalton

  1. PENANDA PRODUK

NOMOR REGISTER CAS

:

624-83-9

NOMOR HS : 2838.00.00.00
NOMOR UN : 2480

 

Sinonim dan nama dagang

 

Isocyanatomethane, MIC, Methyl carbonyl amin, TL 1450, Methylcarbylamine, Isocyanic acid methyl ester

  1. SIFAT KIMIA DAN FISIKA

  1. Keadaan fisik

:

Cairan tak berwarna, berbau tajam/pedas.

  1. Titik lebur

:

< 20°C

  1. Titik didih

:

39,1-40,1 °C

  1. Titik nyala

:

- 7°C

  1. Suhu dapat terbakar sendiri

:

-534°C

  1. Kerapatan jenis

:

0,96

  1. Kerapatan uap

:

1,42 pada 20°C

  1. Berat jenis

:

0.9599 pada 20°C;

  1. Tekanan uap

:

348 mmHg pada 20°C atau 200 torr pada 4,2°C, 300 torr pada 15,5°C, 400 torr pada 20°C, 600 torr pada 31,2°C

  1. Batas Meledak

:

5,3 – 26 (% volume dalam udara)

  1. Panas Pembakaran

:

269,4 kcal/g mol

  1. Indeks refraksi

:

1,3419 pada18°C/D

  1. Ambang bau

:

2,1 µL/L

  1. Kelarutan

:

Dalam air 10 g/100 mL air pada 15°C

  1. ELEMEN LABEL BERDASARKAN GHS

  1. Penanda Produk

:

(mencakup informasi tentang nama senyawa atau komposisi kimia penyusun produk dan/ atau nama dagang serta nomor pengenal internasional seperti Nomor Registrasi CAS, Nomor UN atau lainnya).

  1. Identitas Produsen/Pemasok

: (mencakup nama, nomor telepon dan alamat lengkap dari produsen/ pemasok bahan kimia)
  1. Piktogram Bahaya

:

  1. Kata Sinyal

:

"BAHAYA"

  1. Pernyataan bahaya

:

  • Cairan dan uap sangat mudah menyala

  • Fatal jika tertelan dan terhirup

  • Menyebabkan luka bakar pada kulit dan kerusakan mata yang parah

  • Dapat menyebabkan gejala alergi/ asma/ sulit bernafas jika terhirup

  • Diduga merusak fertilitas atau janin

  1. Pernyataan kehati-hatian (hanya memuat sebagian dari pernyataan kehati-hatian yang ada)

:

  • Jangan lakukan apapun sebelum membaca dan memahami petunjuk keselamatan.

  • Basuh bagian yang terkena bahan dengan saksama sesudah menangani bahan ini.

  • Kenakan pelindung pernafasan, sarung tangan dan pakaian pelindung serta pelindung mata/ wajah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh produsen/ pemasok atau pihak berwenang yang kompeten.

  • Hanya gunakan peralatan yang tidak menimbulkan percikan.

  • Jangan menghirup debu/ asap/ gas/ kabut/ uap/ semprotannya.

  • Dilarang makan, minum atau merokok sewaktu menggunakan bahan ini.

  1. PENYIMPANAN

Simpan dalam kemasan tertutup rapat di tempat yang dingin dan kering serta jauhkan dari sumber nyala seperti api/ panas/ percikan atau nyala lainnya, dan dipisahkan dari bahan yang tidak boleh dicampurkan. Tidak boleh menggunakan kompresor udara pada saat mengisi, mengosongkan dan pada saat proses.

 

  1. PENGGUNAAN

Digunakan dalam sintesis senyawa organic, dalam industri pembuatan pestisida karbamat dan merupakan produk antara dalam pembuatan insektisida dan herbisida termasuk karbaril.

 

  1. STABILITAS DAN REAKTIVITAS

  1. Stabilitas  

:

Stabil tetapi sangat reaktif, mudah terbakar, mudah meledak bila bereaksi dengan udara, mempunyai titik didih dan titik nyala yang rendah. Uap bahan lebih berat dibandingkan udara dan tersebar di lapisan bawah, sehingga berisiko mudah terbakar.

  1. Peruraian yang berbahaya

:

Bahan terurai saat dipanaskan diatas titik didih dan menghasilkan gas beracun (nitrous gas).

  1. Polimerisasi

:

Tidak terjadi polimerisasi.

  1. Kondisi untuk dihindar  

:

Jauhkan dari nyala api, percikan, dan sumber nyala lainnya, dilarang merokok di area kerja, hindarkan kontak langsung dengan air, asam, alkohol dan amina.

  1. Inkompatibilitas

    Metamidofos dengan :

:

Tidak boleh dicampurkan (incompatible) dengan udara, mudah meledak. Bereaksi dengan amina, alkohol, asam, dan oksidator kuat. Merusak baja, tembaga dan bahan campuran tembaga.

  1. INFORMASI DAN TAKSIKOLOGI

  1. Data Toksisitas :

    LD50 tikus – oral                 140 mg/kg

    LC50 tikus – terhirup         5 bpj/4 jam

    LD50 mencit – oral             120 mg/kg

    LD50 kelinci – perkutan    1800 mg/kg

    • Paparan maksimum yang dapat ditoleransi adalah sebesar 2 bpj, tidak ada bau yang terdeteksi, namun terjadi iritasi dan lakrimasi. Gejala terlihat nyata pada paparan 4 bpj, dan tidak dapat tertahankan pada 21 bpj. Paparan terhadap konsentrasi sebesar 0,5 bpj dalam zona pernafasan memberikan efek pada sistem pernafasan.

    • Kebocoran gas beracun dari pabrik pestisida di pusat kota India, Bhopal pada 03 Desember 1984 menyebabkan sekurangnya 2500 orang meninggal dan membunuh ratusan ternak serta mempengaruhi sekitar 200.000 orang yang tinggal disekitarnya dalam radius sekitar 7 km dari pabrik.

    • Permasalahan akut utama akibat paparan terhadap metil isosianat di Bhopal, India adalah edema paru. Gejala ini terkadang disertai perusakan dinding alveoli. Spesimen yang diperoleh dari korban yang meninggal di rumah sakit setelah peristiwa kecelakaan tersebut cenderung mempelihatkan adanya penyakit pada bronkus, bronkiolitis dan radang paru, dengan bukti adanya penyembuhan dan perbaikan kerusakan. Sebagian besar kerusakan paru yang parah merupakan akibat dari edema paru atau gejala sukar bernafas. Pada dosis tinggi, bahan kimia ini dapat memasuki paru dan menyebabkan luka parah pada dinding alveoli. Efek akut utama lainnya dari gas ialah terhadap mata. Beberapa korban menderita kerusakan parah pada penglihatan sebagai akibat kerusakan kornea, namun tidak terjadi kebutaan dan tidak ada bukti kerusakan ireversibel pada mata dapat dikaitkan terhadap paparan. Juga dilaporkan adanya perubahan dalam fungsi paru, nekrosis tubula ginjal, dan penurunan fungsi hati; serta penemuan awal adanya peningkatan kejadian keguguran kandungan dan tingginya laju kematian bayi serta berat kelahiran rendah, yang dapat diakibatkan karena kekurangan oksigen.

  1. Data Mutagenik :

    Mutasi terlihat pada Salmonella typhimurium dan limfosit mencit yang diberikan bahan kimia ini. Orang yang terpapar metil isosianat selama kecelakaan Bhopal secara berulang memperlihatkan terjadinya translokasi Robertson. Jenis translokasi lainnya yang melibatkan kromosom 5, 9, 11, 14 dan 16 memiliki hubungan yang signifikan secara statistik dengan paparan terhadap metil isosianat.

  1. Data Karsinogenik :

    Pada hewan uji, tidak terdapat lesi neoplastis jangka panjang yang siginfikan berkaitan dengan paparan terhadap metil isosianat; namun, mencit jantan memiliki laju peningkatan yang rendah dalam timbulnya feokromositomas pada medula adrenal dan adenomas pada sel asinar pankreas.

  1. Data Iritasi/Korosi : Tidak Tersedia

  2. Data Teratogenik : Tidak Tersedia

  3. Data Tumorigenik : Tidak Tersedia

  4. Data Efek Reproduktif :

    Terdapat data yang bertentangan mengenai apakah metil isosianat menyebabkan keracunan pada janin, namun, bahan kimia ini dapat melintasi batas plasenta. Laporan dari Bhopal, India dan studi terhadap hewan menyatakan adanya efek reproduktif yang merugikan dan teratogenisitas.

  5. Efek Lokal : Data tidak tersedia

  6. Organ Sasaran : Data tidak tersedia

  7. Kondisi Medis yang Diperburuk oleh Paparan : Penyakit katarak

 
  1. EFEK TERHADAP KESEHATAN

  1. Terhirup

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Konsentrasi rendah dapat menyebabkan iritasi ringan pada saluran pernafasan. Konsentrasi tinggi meyebabkan sesak nafas, sekresi meningkat, nyeri dada, sesak dan asma. Metil isosianat dapat menyebabkan luka bakar pada saluran pernafasan, menyebabkan luka pada tenggorokan, batuk dan kesulitan bernafas. Hipoksia yang diinduksi oleh kerusakan paru akut dapat menyebabkan depresi susunan syaraf pusat.

  • Paparan Jangka Panjang

:

Paparan secara berulang dan terus-menerus dapat menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis.

  1. Tertelan

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

     

:

Metil isosianat dapat menyebabkan luka bakar pada saluran pencernaan,  radang, muntah dan diare.

  • Paparan Jangka Panjang

     

:

Metil isosianat dapat menyebabkan luka bakar pada saluran pencernaan,  radang, muntah dan diare.

  1. kontak dengan mata

   
  • Paparan Jangka Pendek

:

Metil isosianat dapat menyebabkan luka bakar pada mata, kemerahan dan nyeri.

  • Paparan Jangka Panjang

:

Dapat menyebabkan kerusakan permanen disertai pembentukan katarak, trakoma dan blefaritis kronis.

  1. Kontak dengan kulit

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Metil isosianat dapat menyebabkan luka bakar pada kulit, rasa sakit, rasa terbakar dan kulit memerah.

  • Paparan Jangka Panjang

     

:

Metil isosianat dapat menyebabkan luka bakar pada kulit, rasa sakit, rasa terbakar dan kulit memerah.

  1. ANTIDOTUM

Tindakan paling umum ialah berdasarkan gejala. Obat untuk midriasis, analgesik sistemik dan antibiotik topikal (Sulfanilamid) dapat digunakan untuk abrasi kornea. Tidak ada terapi efektif untuk pekerja yang tersensitisasi dan individu tersebut harus dipindahkan ke area kerja yang tidak terdapat paparan terhadap isosianat.

Edema paru nonkardiogenik dan bronkospasme merupakan konsekuensi klinis serius yang segera timbul akibat paparan terhadap isosianat. Korban harus diberikan oksigen, bantuan pernafasan dan sirkulasi udara. Tindakan untuk asma meliputi salbutamol, metaproterenol (inhalasi); theophylline (intravena), epinefrin, terbutalin (parenteral) dan steroid.

  1. INFORMASI EKOLOGI

  1. Perilaku dan Potensi Migrasi di Lingkungan :

    Jika metil isosianat dilepaskan ke tanah, diperkirakan akan mengalami hidrolisis secara cepat jika tanah lembab, berdasarkan sifatnya yang terhidrolisis secara cepat dalam larutan air. Karena terhidrolisa secara cepat, absorpsi dan penguapan dari tanah lembab diperkirakan bukan proses yang signifikan, walaupun tidak ada data secara spesifik mengenai perilaku metil isosianat dalam tanah. Dengan tekanan uapnya sebesar 348 mmHg pada 20°C, penguapan pada permukaan tanah kering, dapat merupakan proses yang signifikan.

    Jika metil isosianat dilepaskan ke air, diperkirakan akan mengalami hidrolisis secara cepat dengan kestabilan 20 dan 9 menit masing-masing pada 15 dan 25°C, dihitung dari konstanta laju hidrolisis secara menyeluruh. Produk hasil hidrolisis dapat berupa N-karboksimetilamina, metilamina, karbon dioksida, dan N,N’-dimetilurea. Karena terhidrolisis secara cepat, biokonsentrasi, penguapan dan penyerapan ke sedimen dan padatan tersuspensi diperkirakan bukan proses yang siginfikan. Tidak ada data mengenai biodegradasi, namun metil isosianat dapat menjalani proses hidrolisis secara abiotik lebih cepat secara signifikan dibandingkan dengan proses biodegradasi.

    Jika metil isosianat terlepas ke udara, diperkirakan akan bertahan hampir seluruhnya dalam fasa uap berdasarkan laporan mengenai tekanan uapnya yang sebesar 348 mmHg pada 20°C. Dapat menjalani fotooksidasi melalui reaksi fasa uap dengan radikal hidroksil yang dihasilkan secara fotokimiawi. Kestabilan di atmosfir selama 11 hari pada konsentrasi di atmosfir 5 x 105 radikal hidroksil per cm3 telah dihitung untuk proses ini berdasarkan estimasi konstanta laju reaksi. Hidrolisis metil isosianat di udara lembab dapat merupakan proses signifikan berdasarkan sifatnya yang terhidrolisis cepat dalam larutan air.

    Tidak ada data mengenai biodegradasi metil isosianat, baik dalam alam maupun studi di laboratorium. Karena metil isosianat secara cepat terhidirolisis dalam air dengan kestabilan 20 menit pada 15°C, proses biodegradasi kurang cukup cepat untuk dinyatakan sebagai proses yang terjadi secara signifikan di lingkungan.

    Karena metil isosianat secara cepat terhidirolisis dalam air, biokonsentrasi dalam organisme perairan diperkirakan bukan proses yang signifikan.

    Karena metil isosianat secara cepat terhidirolisis dalam air, adsorpsi dalam tanah diperkirakan bukan merupakan proses yang signifikan.

    Metil isosianat telah ditemukan tedapat dalam asap beberapa tipe rokok dalam konsentrasi 1 – 5 bpj. Seorang perokok diperkirakan menerima dosis 4 µg/rokok yang dihisapnya.

     

  2. Data Ekotoksisitas : Data tidak tersedia

     

  1. KONTROL PAPARAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI

  1. Batas paparan :

    0,02 bpj (0,05 mg/m3) OSHA PEL TWA 8 jam (kulit) (1998)

    0,02 bpj ACGIH TWA 8 jam (kulit) (2004)

    3 bpj IDLH NIOSH (1997)

    0,02 bpj (0,05 mg/m3) NIOSH TWA 10 jam batas paparan yang direkomendasikan (kulit) (1997)

     

    Batas paparan di lingkungan kerja yang ditetapkan di negara lain (ACGIH, 1986) :

    0,02 bpj MAC dan ,04 bpj STEL Jerman

    0,02 bpj (absorpsi kulit) Australia, Belanda, Swis dan Yugoslavia

    0,02 bpj Belgia, Finlandia, dan Rusia

  1. Metode Pengambilan Sampel : Data tidak tersedia

  1. Metode/ prosedur pengukuran paparan : Data tidak tersedia

  1. Ventilasi :

    Mesin dan peralatan harus diberi pelapis, ventilasi ruangan harus baik, peralatan elektrik dan lampu harus diberi pengaman dari ledakan. Sediakan peralatan penyedot udara atau sistem ventilasi proses tertutup. Pastikan sesuai dengan batas paparan yang ditetapkan.

  1. Alat pelindung diri :

  • Respirator : Respirator dan konsentrasi maksimum penggunaan berikut dikutip dari NIOSH dan/atau OSHA.

    Jenis respirator yang digunakan :

  • Pada konsentrasi paparan sebesar 0,2 bpj

    • Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja. Pelindung mata dapat diperlukan.

  • Pada konsentrasi paparan sebesar 0,5 bpj

    • Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja, yang dioperasikan dengan mode aliran kontinu. Pelindung mata dapat diperlukan.

  • Pada konsentrasi paparan sebesar 1 bpj

    • Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh.

    • Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja dilengkapi dengan pelindung wajah penuh.

  • Pada konsentrasi paparan sebesar 0,5 bpj

    • Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja dilengkapi pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya.

  • Tindakan penyelamatan

    • Respirator pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh dan selongsong untuk uap organik.

    • Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja yang sesuai.

  • Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau seketika/ langsung berbahaya terhadap kehidupan atau kesehatan:

    • Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya dikombinasikan dengan peralatan pasokan udara keselamatan yang terpisah.

    • Alat pernafasan serba lengkap apa saja dengan pelindung wajah penuh.

  • Pelindung Mata :

    Gunakan kacamata keselamatan yang tahan percikan dengan pelindung wajah. Sediakan kran air pencuci mata untuk keadaan darurat dan semprotan air deras di sekitar lokasi kerja.

  • Pakaian : Gunakan pakaian pelindung tahan bahan kimia yang sesuai

  • Sarung Tangan : Gunakan sarung tangan tahan bahan kimia yang sesuai.

  • Sepatu : Data tidak tersedia

  1. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA

  1. Jika terhirup

     

:

Jika aman untuk memasuki area, jauhkan korban dari paparan. Alirkan  udara segar, istirahat atau gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan (pernafasan keselamatan) jika diperlukan. Segera bawa ke dokter.

Catatan untuk dokter : Jika terhirup, pertimbangkan pemberian oksigen.

  1. Jika tertelan

     

:

Bersihkan mulut. Segera bawa ke dokter.

Catatan untuk dokter : Jika tertelan, pertimbangkan pemberian bubur karbon aktif.

  1. Jika terkena mata

     

:

Segera basuh mata dengan air yang banyak atau menggunakan larutan garam fisiologis selama 15 menit sambil sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal. Lepaskan segera lensa kontak. Segera bawa ke dokter.

  1. Jika terkena kulit

     

:

Petugas tanggap darurat harus mengenakan sarung tangan dan menghindari kontaminasi. Lepaskan segera pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci area yang terkontaminasi bahan dengan sabun atau deterjen lunak dengan air yang banyak hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal (setidaknya selama 15 menit). Segera bawa ke dokter.

  1. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

  1. Bahaya ledakan dan kebakaran

:

Bahaya kebakaran besar.

  1. Media pemadam

:

Bahan kimia kering, karbon dioksida.

  1. Tindakan pemadaman

     

     

:

Untuk kebakaran dalam kargo atau tempat penyimpanan : Dinginkan kemasan dengan air dari selang dengan penyangga tanpa awak, atau pipa semprot pemantau hingga api benar-benar padam. Jaga agar air tidak memasuki kemasan. Hindarkan dari panas, nyala api, percikan dan sumber nyala lainnya.

 

 

  1. Produk pembakaran yang berbahaya

:

Data tidak tersedia

  1. TINDAKAN PENANGANAN TUMPAHAN/ BOCORAN

Cara penanggulangan tumpahan/ bocoran jika terjadi emisi:
 

  1. Di tempat kerja

     

     

:

Area harus segera diisolasi, hubungi ahlinya dan kumpulkan bahan dalam kemasan yang terisolasi, bersihkan dengan pasir atau bahan penyerap inert lainnya dan pindahkan ke tempat yang aman.

 

 

  1. Ke udara

: Data tidak tersedia.
  1. Ke air

:

Data tidak tersedia.

  1. Ke tanah

:

Data tidak tersedia.

 

  1. PENGELOLAAN LIMBAH

Sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

 

  1. INFORMASI TRANSPORTASI

  1. Pengangkutan Udara IATA/ ICAO

    Data tidak tersedia

  1. Pengangkutan Laut IMDG
    Kode instruksi kemasan : P601 (IMDG Code)

  1. INFORMASI LAIN

Kecelakaan kerja di industri pabrik karbaril di Bhopal – India pada 3 Desember 1984 telah mengakibatkan pencemaran dan kontaminasi metil isosianat yang tidak diketahui jumlahnya. Bahan yang mengkontaminasi udara menyebabkan lebih dari 2.000 orang mati dan diperkirakan 200.000 orang telah terpapar oleh uap bahan ini.

  1. PUSTAKA

PENYUSUN

Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya

Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM