MIREKS

 [MIREX ]

 

 

Dodecachloropentacyclo [ 5,3,0,02,6,03,9,04,8] decane

 

Rumus Molekul : C10Cl12                                                                                      

Massa Molekul : 545,59 Dalton

 

 

  1. PENANDA PRODUK

NOMOR REGISTER CAS

:

2385-85-5

NOMOR HS

:

2903.59.00.00

NOMOR UN

:

2761

 

Sinonim dan nama dagang

 

1,3,4 - Metheno - 1H – cyclobuta(cd)pentalene,1,1a,2,2,3,3a,4,5,5,5a,5b,6 - dodecachlorooctahydro-; Dodecachlorooctahydro-1,3,4-metheno-1H–cyclobuta(cd)pentalene; Hexachlorocyclopentadiene dimer; Dechlorane; Paramex; Perchlorodihomocubane; Perchloropentacyclodecane; Ferriamicide Dodecachloropentacyclodecane.

 

  1. SIFAT KIMIA DAN FISIKA

  1. Keadaan fisik

:

Padatan berbentuk kristal berwarna putih dan tidak berbau

  1. Titik leleh

:

485°C

  1. Tekanan uap

:

3X10-7 mmHg pada 25°C

  1. Log Kow

:

5,28

  1. Kelarutan

 

0,2 mg/L dalam air pada 24°C; 5,6 mg/L dalam metil etil keton pada 25°C; 7,2 mg/L dalam karbon tetrakhlorida pada 25°C;    12,2 mg/L dalam benzena pada 25°C; 14,3 mg/L dalam ksilen pada 25°C; 15,3 mg/L dalam dioksan pada 25°C; larut dalam etanol, dimetil sufoksida.

 

  1. ELEMEN LABEL BERDASARKAN GHS

  1. Penanda Produk

:

(mencakup informasi tentang nama senyawa atau komposisi kimia penyusun produk dan/ atau nama dagang serta nomor pengenal internasional seperti Nomor Registrasi CAS, Nomor UN atau lainnya).

  1. Identitas Produsen/Pemasok

:

(mencakup nama, nomor telepon dan alamat lengkap dari produsen/ pemasok bahan kimia)

  1. Piktogram Bahaya

:

  1. Kata Sinyal

:

"BAHAYA"

  1. Pernyataan bahaya

:

  • Fatal jika tertelan dan terkena kulit.

  • Menyebabkan luka bakar pada kulit dan kerusakan mata yang parah.

  • Diduga menyebabkan kanker.

  • Dapat merusak fertilitas/ janin.

  • Sangat toksik bagi kehidupan akuatik.
     

  1. Pernyataan kehati-hatian (hanya memuat sebagian dari pernyataan kehati-hatian yang ada)

:

  • Baca instruksi khusus sebelum digunakan.

  • Dilarang makan, minum atau merokok sewaktu menggunakan bahan ini.

  • Hindari menghirup debu/ kabut, jika selama penggunaan produk terbentuk partikel yang dapat terhirup.

  • Basuh tangan dengan seksama sesudah menangani bahan ini.

  • Kenakan sarung tangan/ pakaian pelindung dan pelindung mata/ wajah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan produsen/ pemasok atau pihak berwenang yang kompeten.
     

  1. PENYIMPANAN

Pisahkan dari bahan yang tidak boleh dicampurkan (incompatible). Penyimpanan sebaiknya dilakukan di lokasi terdekat dengan tempat penggunaan bahan. Simpan bahan dalam lemari pendingin yang tahan ledakan. Mireks harus dilabel dengan jelas.

 

  1. PENGGUNAAN

Sebagai pelapis tahan api (fire retardant) untuk plastik, karet, cat, kertas dan barang- barang elektrik. Selain itu juga digunakan sebagai insektisida semut api

 

  1. STABILITAS DAN REAKTIVITAS

  1. Stabilitas  

:

Stabil pada suhu dan tekanan normal.

  1. Peruraian yang berbahaya

:

Hasil urai pada pemanasan berupa beragam produk peruraian, senyawa-senyawa terhalogenisasi, oksida karbon dan fosgen.

  1. Polimerisasi

:

Tidak terjadi polimerisasi.

  1. Kondisi untuk dihindar  

:

Hindari panas, nyala api, percikan dan sumber api lain. Kemasan dapat pecah atau meledak jika terkena panas.

  1. Inkompatibilitas

    Mireks dengan :

:

Tidak boleh dicampurkan (incompatible) dengan bahan pengoksidasi.

  • Oksidator kuat : Berpolimerisasi yang berbahaya dengan disertai kebakaran dan ledakan

  • Asam atau asap asam : melepaskan asap klorin yang sangat toksik.

  1. INFORMASI DAN TAKSIKOLOGI

  1. Data Toksisitas :

    LD50 tikus– oral 235 mg/kg
    LD50 tikus betina –intraperitoneal 365 mg/kg
    LD50 kelinci – subkutan 800 mg/kg
    LD50 kelinci – kulit 800 mg/kg
    LD50 tikus – kulit 2000 mg/kg
    LD50 tupai betina – oral 125 mg/kg
    LD50 tupai jantan – oral 250 mg/kg
    LD50 tikus – kulit > 2000 mg/kg
    LD50 tikus jantan – oral 740 mg/kg
     

  1. Data Mutagenik :

    Heksaklorosiklopentadiena menunjukkan hasil negatif pada uji Salmonella dan uji mutasi resesif letal yang terkait dengan kelamin pada Drosophila. Senyawa ini menyebabkan induksi aberasi kromosomal dan pertukaran pasangan kromatid pada sel ovarium tupai Cina.
    Sistem pengujian mutasi lainnya – oral tikus 100 mg/kg.
    Sistem pengujian mutasi lainnya – oral mencit 60 mg/kg.
     

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. Data Karsinogenik :

    GHS : Diduga menyebabkan kanker (kategori 2)
    IARC : Karsinogenik kelas 2B
    OSHA : Tidak karsinogenik
    NTP : Diantisipasi sebagai karsinogen pada manusia
     

  1. Data Iritasi/Korosi :

    Kontak dengan mata dapat menyebabkan iritasi parah dan kerusakan permanen. Uapnya mengiritasi mata.

     

  2. Data Teratogenik : Data tidak tersedia

     

  3. Data Tumorigenik :

    TDLo tikus – oral 1635 mg/kg selama 78 minggu, secara kontinyu
    TDLo mencit – oral 2222 mg/kg selama 58 minggu, secara kontinyu
    TD tikus – oral 2340 mg/kg selama 56 minggu, secara kontinyu
    TD tikus – oral 2184 mg/kg selama 2 tahun, secara kontinyu
     

  4. Data Efek Reproduktif :

    TDLo tikus betina hamil – oral 23750 ΅g/kg, selama 4 – 22 hari, secara kontinyu
    TDLo tikus betina hamil – oral 60 mg/kg, selama 6 – 15 hari, secara kontinyu
    TDLo tikus betina hamil – oral 56 mg/kg, selama 8 – 15 hari, secara kontinyu
    TDLo tikus jantan – oral 60 mg/kg, selama 10 hari
    TDLo tikus betina hamil – oral 10 mg/kg, selama 1 – 8 hari setelah kehamilan, secara kontinyu
    TDLo tikus betina hamil – subkutan 10 mg/kg, selama 2 hari sebelum kehamilan, secara kontinyu
    TDLo tikus betina hamil – subkutan 2 mg/kg, selama 1 hari sebelum kehamilan, secara kontinyu
    TDLo tikus betina hamil – rute paparan tidak dilaporkan 8 mg/kg, selama 8 – 15 hari, secara kontinyu
    TDLo tikus betina hamil – rute paparan tidak dilaporkan 48 mg/kg,selama 8– 15 hari, secara kontinyu
    TDLo mencit betina hamil – oral 22 mg/kg, selama 1 – 21 hari, secara kontinyu
    TDLo mencit jantan – oral 58 mg/kg, selama 4 minggu, secara kontinyu
    TDLo mencit betina hamil – oral 37500 ΅g/kg, 8 – 12 hari, secara kontinyu
    TDLo mencit betina hamil – oral 1775 mg/kg, 8 – 12 hari, secara kontinyu
    TDLo mamalia betina hamil – rute paparan tidak dilaporkan 7 mg/kg,selama 15–21 hari,secara kontinyu
     

  5. Efek Lokal :

    Korosif  : melalui paparan terhirup, kulit, mata, tertelan

     

  6. Data Tambahan :

    Dapat melintasi plasenta. Dapat diekskresikan melalui air susu. Stimulan seperti epinefrin dapat menginduksi fibrilasi ventrikular. Mireks dapat tertimbun dalam jaringan adiposa. Hal ini dapat terjadi selama beberapa minggu hingga beberapa bulan sebelum diekskresikan dari tubuh. Aktivitas yang banyak dan kelaparan dapat memobilisasi pestisida sehingga mengakibatkan gejala keracunan timbul kembali.

     

  7. Organ Sasaran : Hati dan ginjal

     

  8. Kondisi Medis yang Diperburuk oleh Paparan : Data tidak tersedia

  1. EFEK TERHADAP KESEHATAN

  1. Terhirup

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Efek pada susunan syaraf pusat dapat terjadi sebagaimana halnya pada paparan tertelan jangka pendek jika terabsorbsi dalam jumlah yang cukup melalui paru.

  • Paparan Jangka Panjang

:

Paparan berulang atau terus menerus dari pestisida hidrokarbon terklorinasi dapat menyebabkan efek sebagaimana halnya pada paparan tertelan jangka pendek.

  1. Tertelan

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Dosis letal pada tikus dilaporkan sebesar 235 mg/kg. Penelanan pestisida hidrokarbon terklorinasi dapat menyebabkan efek pada lambung dan usus seperti mual, muntah, diare, dan nyeri perut. Gejala lain yang dapat terjadi berupa rasa tidak enak badan yang tidak jelas, cemas, mudah marah, pusing, sakit kepala, disorientasi, gangguan koordinasi gerakan, lemah, sensasi sentuh abnormal, kedutan otot, tremor, kejang, dan koma. Kematian dapat terjadi akibat kegagalan fungsi pernafasan atau fibrilasi ventrikular. Gejala keracunan dapat terjadi beberapa jam setelah mireks tertelan. Hipertropi pada hati dilaporkan terjadi pada hewan.

  • Paparan Jangka Panjang

     

:

Efek merugikan yang teramati pada hewan uji meliputi pertumbuhan yang kurang baik, rasa cemas berlebih, penurunan hemoglobin, tremor, kejang, radang otot jantung kronik, deposit kalsium dalam paru, gangguan pada urat nadi dan organ lainnya, serta perubahan histologi pada tiroid, paratiroid dan testis. Telah teramati terjadinya radang ginjal kronik, perubahan hiperplastis pada ginjal dan nekrosis parah serta degenerasi sel tubulus yang mengakibatkan kematian. Dilaporkan terjadinya perubahan fungsional dan struktural hati berupa nekrosis parah yang dapat bersifat fatal; juga terlihat adanya perubahan patologik yang signifikan pada hati dengan pemberian dosis 5 bpj per hari. Efek toksik terhadap induk betina, kegagalan kehamilan, penurunan umur janin, penurunan berat janin dan meningkatnya abnormalitas dari organ-organ dalam tubuh dan tulang kerangka, telah teramati pada studi terhadap hewan. Katarak terjadi pada generasi baru tikus dan mencit yang diberi mireks. Pada studi terhadap mencit dan tikus, baik jantan maupun betina, pemberian mireks secara oral mengakibatkan timbulnya tumor pada liver dan tumor jinak. Terjadinya peningkatan pembentukan tumor jinak pada kelenjar adrenal dan transisi sel papiloma pada ginjal pada tikus jantan dan peningkatan pembentukan sel mononuklear leukimia pada tikus betina juga telah dilaporkan. Efek kronis paparan mireks telah diamati pada liver tikus selama lebih dari 13 bulan. Adanya benjolan, seperti adenoma dan karsinoma, telah diidentifikasi secara histologi. Mireks menggangu distribusi nukleus sehinggga secara selektif menurunkan jumlah sel tetraploid yang berkaitan dengan munculnya tumor. Efek signifikan yang paling terlihat adalah karsinoma sel hati.

  1. kontak dengan mata

   
  • Paparan Jangka Pendek

:

Iritasi dan radang selaput ikat mata.

  • Paparan Jangka Panjang

:

Iritasi dan radang selaput ikat mata.

  1. Kontak dengan kulit

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Dosis letal pada kelinci dilaporkan sebesar 800 mg/kg. Efek pada susunan syaraf pusat dapat terjadi sebagaimana halnya pada paparan tertelan jangka pendek jika terabsorpsi dalam jumlah yang cukup melalui kulit. Kontak langsung dengan bahan atau uapnya menyebabkan iritasi, sedangkan kontak dengan larutannya menyebabkan kulit melepuh dan rasa terbakar.

 

  • Paparan Jangka Panjang

     

:

Paparan berulang atau terus menerus dari pestisida hidrokarbon terklorinasi dapat menyebabkan efek sebagaimana halnya pada paparan tertelan jangka pendek.

  1. ANTIDOTUM

Data tidak tersedia

 

  1. INFORMASI EKOLOGI

  1. Perilaku dan Potensi Migrasi di Lingkungan :

    Biokonsentrasi : 18.100 ΅g/L selama 32 jam BCF (Residu) – Fathead minnow (Pimephales promelas) 1,2 mg/L
    Di dalam lingkungan mireks terdegradasi menjadi klordekon (kepon). Mireks teradsorbsi sangat kuat di tanah, sangat persisten dalam lingkungan akuatik dan diperkirakan sangat lambat menguap. Selain itu mireks resisten terhadap degradasi kimia dan biologi.
     

  2. Data Ekotoksisitas :

    • Toksisitas pada ikan

      LC50 > 100 mg/L selama 96 jam - Pimephales promelas (Fathead minnow)

      LC50 (mortalitas) > 100 mg/L selama 96 jam – Oncorhynchus mykiss (Rainbow trout, Donaldson trout)

      LC50 > 100 mg/L selama 96 jam - Lepomis macrochirus (Bluegill sunfish)

    • Toksisitas pada Crustacea :

      EC50 (immobilisasi) > 0,1 mg/L  selama 48 jam – Daphnia pulex (Water flea)

      EC50 > 0,1 mg/L  selama 48 jam - Daphnid Simocephalus serrulatus

      EC50 > 0,1 mg/L  selama 48 jam - Daphnia pulex (daphnid)

    • Toksisitas pada alga :

      Fotosintesis 10 mg/L selama 24 tahun - alga

 

  1. KONTROL PAPARAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI

  1. Batas paparan : Data tidak tersedia

  1. Metode Pengambilan Sampel : Data tidak tersedia

 

  1. Metode/ prosedur pengukuran paparan :

    Kromatografi cair gas dengan detektor penangkap elektron

  1. Ventilasi :

    Sediakan peralatan penyedot udara atau sistem ventilasi proses tertutup. Pastikan sesuai dengan batas paparan yang ditetapkan

  1. Alat pelindung diri :

  • Respirator : Dalam kondisi dimana penggunaan yang berulang atau paparan terus-menerus, perlindungan pernafasan mungkin diperlukan. Penggunaan pelindung pernafasan disesuaikan dengan urutan prioritas dari minimum hingga maksimum. Perhatikan petunjuk peringatan sebelum penggunaan.

     

    • Jenis respirator yang digunakan :

      • Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya.

      • Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya dikombinasikan dengan peralatan pasokan udara keselamatan yang terpisah.

  • Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau  seketika/ langsung berbahaya terhadap kehidupan atau  kesehatan

    • Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya dikombinasikan dengan peralatan pasokan udara keselamatan yang terpisah.

    • Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh.

  • Pelindung Mata :

    Gunakan kacamata keselamatan yang tahan percikan dengan pelindung wajah. Sediakan kran air pencuci mata untuk keadaan darurat dan semprotan air deras di sekitar lokasi kerja.

     

  • Pakaian : Gunakan pakaian pelindung tahan bahan kimia yang sesuai

     

  • Sarung Tangan : Gunakan sarung tangan tahan bahan kimia yang sesuai.

     

  • Sepatu : Data tidak tersedia

  1. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA

  1. Jika terhirup

     

:

Segera jauhkan korban dari paparan. Gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan (pernafasan keselamatan) jika diperlukan. Segera bawa ke dokter.

  1. Jika tertelan

     

:

Jangan memaksa korban yang pingsan untuk muntah atau minum. Jika terjadi muntah, jaga posisi kepala agar lebih rendah dari pinggul untuk mencegah aspirasi. Jika korban tidak sadar, palingkan kepalanya ke samping. Segera bawa ke dokter.

Catatan untuk dokter : Pertimbangkan pembilasan lambung dan pemberian bubur karbon aktif. Selain itu, pertimbangkan pemberian oksigen. Hindari lemak.

 

  1. Jika terkena mata

     

:

Basuh mata segera dengan air yang banyak atau menggunakan larutan garam fisiologis (setidaknya selama 15 menit), sambil sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke dokter.

  1. Jika terkena kulit

     

:

Petugas tanggap darurat harus mengenakan sarung tangan dan menghindari kontaminasi. Lepaskan segera pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci area yang terkontaminasi bahan dengan sabun atau deterjen lunak dengan air yang banyak hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal (setidaknya selama 15 menit). Selama pencucian, potong pakaian di sekitar paparan, untuk menghindari kerusakan kulit dan buang potongan pakaian. Segera bawa ke dokter.

  1. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

  1. Bahaya ledakan dan kebakaran

:

Bahaya kebakaran dapat diabaikan.

  1. Media pemadam

:

Bahan kimia kering (dry chemical), busa, dan air. Bila terjadi kebakaran besar : gunakan busa atau dengan menyemprotkan air yang banyak.

  1. Tindakan pemadaman

     

     

:

Pindahkan kemasan dari lokasi kebakaran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Padamkan api besar dari lokasi yang terlindungi atau jarak yang aman. Jaga agar posisi jauh dari ujung tangki. Bendung tumpahan untuk pembuangan lebih lanjut. Jangan menyebarkan tumpahan mireks dengan menggunakan aliran air bertekanan tinggi. 

 

 

  1. Produk pembakaran yang berbahaya

:

Data tidak tersedia

  1. TINDAKAN PENANGANAN TUMPAHAN/ BOCORAN

Cara penanggulangan tumpahan/ bocoran jika terjadi emisi:
 

  1. Di tempat kerja

     

     

:

  • Jangan sentuh bahan yang tumpah. Hentikan kebocoran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Kurangi uap dengan menyemprotkan air.

  • Tumpahan sedikit : Absorbsi dengan menggunakan pasir atau bahan lain yang tidak dapat terbakar. Kumpulkan bahan yang tumpah ke dalam kemasan yang sesuai untuk pembuangan.

  • Tumpahan sedikit dan kering : Jauhkan kemasan dari lokasi tumpahan dan pindahkan ke tempat yang aman.

  • Tumpahan banyak : Bendung tumpahan untuk pembuangan lebih lanjut. Isolasi daerah bahaya dan orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk. Beri ventilasi pada tempat yang tertutup sebelum memasuki area.
     

 

  1. Ke udara

:

Data tidak tersedia

  1. Ke air

:

Data tidak tersedia

  1. Ke tanah

:

Data tidak tersedia

 

  1. PENGELOLAAN LIMBAH

Sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

 

  1. INFORMASI TRANSPORTASI


 

  1. Pengangkutan Udara IATA/ ICAO :

    Data tidak tersedia

  1. Pengangkutan Laut IMDG :

    data tidak tersedia

  1. INFORMASI LAIN

Nomor RTECS :  P8225000

Nomor EINECS : 219-196-6    

Di Amerika Serikat nomor pendaftaran semua produk yang mengandung mireks telah dibatalkan. Demikian juga di Ekuador, penggunaan mireks telah dilarang. Masyarakat Ekonomi Eropa juga mengeluarkan pelarangan atas ekspor mireks. Sedangkan di Jerman mireks tidak diperbolehkan digunakan dalam formulasi pestisida pertanian.

 

 

  1. PUSTAKA

 

 

PENYUSUN

Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya

Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM