OKSIDISULFOTON

 [OXYDISULFOTON]

 

 

 

O,O-Diethyl S-2-Ethylsulphinyl-ethyl phosphorothioate

 

 

Rumus Molekul : C8H19O3PS3

Massa Molekul : 290,39 Dalton

 

  1. PENANDA PRODUK

NOMOR REGISTER CAS

:

2497-07-6

NOMOR HS

:

2930.90.00.00

NOMOR UN           

:

3018

 

Sinonim dan nama dagang

Phosphorothioic acid, O,O-diethyl S-(2-(ethylsulfinyl)ethyl) ester; O,O-Diethyl S-2-Ethylsulfinylethyl phosphorodithioate; O,O-diethyl-S-(2-(ethylsulfinyl)-ethyl)dithiophosphate; Dithiophosphate de O,O-diethyle et de S-(2-ethylsulfinyl-ethyle); Ditiofosfato de O,O-dietilo e de S-(2-etilsulfiniletilo); Oxidissulfotao; Ethylthiometon sulfoxide; Disyston-S; Disulfoton sulfoxide; Disyston sulfoxide; Diston S

 

 

  1. SIFAT KIMIA DAN FISIKA

  1. Keadaan fisik

:

Cairan berwarna coklat

  1. Berat Jenis (air=1)

:

1,209

  1. Titik didih

:

48°C (1 mmHg)

  1. Tekanan uap

:

20°C (1,8 x 10 –4 mmHg)

  1. Log Kow

:

1,73

  1. Kelarutan

:

Kelarutan dalam air 10 bpj; Larut dalam pelarut organik; Tidak larut dalam ligroin

 

 

  1. ELEMEN LABEL BERDASARKAN GHS

  1. Penanda Produk

:

(mencakup informasi tentang nama senyawa atau komposisi kimia penyusun bahan dan/ atau nama dagang serta nomor pengenal internasional seperti Nomor Registrasi CAS, Nomor UN atau lainnya).

  1. Identitas Produsen/Pemasok

:

(mencakup nama, nomor telepon dan alamat lengkap dari produsen/ pemasok bahan kimia)

  1. Piktogram Bahaya

:

  1. Kata Sinyal

:

"BAHAYA"

  1. Pernyataan bahaya

:

Fatal jika tertelan


 

  1. Pernyataan kehati-hatian (hanya memuat sebagian dari pernyataan kehati-hatian yang ada)

:

  • Dilarang makan, minum atau merokok sewaktu menggunakan bahan ini.

  • Basuh tangan dengan seksama ketika menangani bahan ini.

  • Jika tertelan : segera hubungi pusat penanggulangan keracunan atau dokter/ tenaga medis

  • Basuh mulut

  • Perawatan khusus mengacu pada instruksi pertolongan pertama – apabila diperlukan pemberian antidotum (penawar racun) dengan segera


     

 

 

  1. PENYIMPANAN

Simpan di tempat terkunci. Jauhkan dari tempat persediaan makanan, minuman dan pakan ternak.

 

  1. PENGGUNAAN

Sebagai insektisida, akarisida

  1. STABILITAS DAN REAKTIVITAS

  1. Stabilitas  

:

Stabil pada suhu dan tekanan normal

  1. Peruraian yang berbahaya

:

Hasil urai pada pemanasan berupa oksida karbon, nitrogen, sulfur, fosfor.

  1. Polimerisasi

:

Tidak terjadi polimerisasi.

  1. Kondisi untuk dihindar  

:

Hindari panas, nyala api, percikan dan sumber api lain. Hindari pembentukan debu. Jauhkan dari tempat persediaan air dan saluran pembuangan air limbah

  1. Inkompatibilitas

    Oksidisulfoton dengan :

:

Tidak boleh dicampurkan (incompatible) dengan bahan oksidator.

  • Oksidator (kuat)    : Bahaya kebakaran dan ledakan.

  1. INFORMASI DAN TAKSIKOLOGI

  1. Data Toksisitas :

    LD50 tikus – oral 3500 µg/kg

    LD50 tikus – kulit 235 mg/kg

    LD50 mencit – oral 12 mg/kg

    LD50 mencit – kulit 263 mg/kg

  1. Data Mutagenik : tidak tersedia

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. Data Karsinogenik : tidak tersedia

  1. Data Iritasi/Korosi :

    tidak tersedia

     

  2. Data Teratogenik :

    tidak tersedia

     

  3. Data Tumorigenik :

    tidak tersedia

     

  4. Data Efek Reproduktif :

    tidak tersedia
     

  5. Organ Sasaran :

    Sistem syaraf

     

  6. Kondisi Medis yang Diperburuk oleh Paparan :

    Gangguan pada hati,  sistem syaraf, dan pernafasan

  1. EFEK TERHADAP KESEHATAN

  1. Terhirup

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Sama seperti paparan organofosfat.

Jika  terhirup, efek pertama menghambat kolinesterase umumnya terjadi pada pernafasan, dapat meliputi hiperemia dan pengeluaran air di bagian hidung, batuk, ketidaknyamanan dada, sesak nafas, dan nafas berbunyi karena meningkatnya sekresi dan penyempitan bronkhial. Jika terabsorbsi dalam jumlah yang cukup, efek sistemik lainnya dapat terjadi dalam waktu beberapa menit atau tertunda hingga 12 jam. Gejala dapat meliputi pucat, mual, muntah, diare, kejang perut, sakit kepala, pusing, nyeri mata, pandangan kabur, miosis atau dalam beberapa kasus, khususnya gejala awal, midriasis, lakrimasi, pengeluaran air liur dan keringat, dan rasa bingung. Efek lain yang dilaporkan terjadi pada susunan syaraf pusat atau syaraf otot dapat meliputi ataksia, susah bicara, arefleksia, kelemahan, keletihan, fasikulasi, kedutan, kemungkinan tremor pada lidah dan kelopak mata, dan akhirnya kelumpuhan pada kaki dan tangan dan kemungkinan pada otot pernafasan. Dalam kasus berat juga dapat terjadi buang air besar dan buang air kecil di luar kemauan (tanpa sengaja), sianosis, psikosis, hiperglikemia, pankreatitis akut, ketidakteraturan denyut jantung, edema paru, kehilangan kesadaran, kejang, dan koma. Kematian terutama disebabkan karena kegagalan pernafasan, walaupun efek kardiovaskular termasuk penghentian denyut jantung dapat juga terjadi. Akibat jangka panjang jarang terjadi, namun dapat meliputi gangguan neuropsikiatrik dan penyakit pada otot dengan pelunakan otot. Beberapa senyawa organofosfat dapat menyebabkan penyakit syaraf yang tertunda dimulai 1 – 4 minggu setelah paparan akut dimana dapat atau tidak dapat menyebabkan efek kolinergik akut. Kematian rasa, rasa gelitik, kelemahan dan kejang yang dimulai secara simetrik pada tungkai dan lengan bawah yang dapat berkembang menjadi ataksia dan kelumpuhan. Dalam kasus berat, kemungkinan efek-efek tersebut dapat terjadi pada tungkai dan lengan bagian atas dan paralisis lemah yang dapat berkembang menjadi paralisis yang disertai kejang dengan refleks yang berlebihan. Perbaikan dapat terjadi beberapa bulan hingga beberapa tahun kemudian, namun biasanya masih terdapat beberapa kerusakan sisa. 

 

  • Paparan Jangka Panjang

:

Sama seperti paparan organofosfat.

Paparan berulang atau terus  menerus dapat mengakibatkan efek yang serupa terjadi pada paparan jangka pendek, termasuk penyakit syaraf yang tertunda. Efek lainnya yang dilaporkan terhadap pekerja yang terpapar secara berulang meliputi kerusakan daya ingat dan konsentrasi, psikosis akut, depresi berat, sifat cepat marah, rasa bingung, kelesuan, ketidakstabilan emosi, suka menyendiri (menarik diri dari lingkungan sosial), sakit kepala, kesulitan berbicara, waktu respon tertunda, disorientasi tempat, mimpi buruk, berjalan sambil tidur, rasa mengantuk atau insomnia. Juga dilaporkan terjadi efek seperti kondisi mirip sakit flu dengan sakit kepala, mual, kelemahan, anoreksia dan perasaan tidak enak badan yang tidak jelas.

 


 

  1. Tertelan

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Sama seperti paparan organofosfat.

Ketika tertelan, efek mula-mula dapat berupa mual, muntah, anoreksia, kejang perut dan diare. Penyerapan melalui usus dapat mengakibatkan gejala penghambatan kolinesterase sebagaimana halnya pada paparan terhirup jangka pendek. Gejala dapat terjadi dalam waktu beberapa menit atau tertunda hingga beberapa jam. Efek tertunda meliputi penyakit pada syaraf.

  • Paparan Jangka Panjang

     

:

Sama seperti paparan organofosfat.

Jika tertelan secara berulang dapat menyebabkan efek sebagaimana halnya pada paparan jangka pendek.

 

  1. kontak dengan mata

   
  • Paparan Jangka Pendek

:

Sama seperti paparan organofosfat.

Kontak langsung dapat menyebabkan nyeri, hiperemia, lakrimasi, kedutan pada kelopak mata, miosis, dan kejang otot dengan kehilangan akomodasi, penglihatan kabur dan sakit pada kening. Kadang-kadang midriasis dapat terjadi sebagai pengganti miosis. Dengan paparan yang cukup, dapat terjadi gejala lain dari penghambatan kolinesterase sebagaimana halnya pada paparan terhirup jangka pendek


 

  • Paparan Jangka Panjang

:

Sama seperti paparan organofosfat.

Paparan berulang atau terus menerus dapat menyebabkan efek sebagaimana halnya pada paparan jangka pendek. Kemungkinan dapat menyebabkan efek toksik pada lensa mata, penebalan selaput ikat mata dan gangguan kanal nasolakrimal.


 

  1. Kontak dengan kulit

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Sama seperti paparan organofosfat.

Pengeluaran keringat setempat dan fasikulasi dapat terjadi pada daerah kontak. Jika terabsorpsi dalam jumlah yang cukup banyak, dapat terjadi efek penghambatan kolinesterase lainnya sebagaimana halnya pada paparan terhirup jangka pendek. Gejala dapat tertunda selama 2 – 3 jam, namun biasanya tidak lebih dari 12 jam. Laju absorbsi meningkat dengan adanya dermatitis atau suhu sekitar yang tinggi. Penyakit syaraf yang tertunda juga mungkin terjadi.


 

  • Paparan Jangka Panjang

     

:

Sama seperti paparan organofosfat.

Paparan berulang atau terus menerus dapat menyebabkan efek sebagaimana halnya pada paparan jangka pendek. Kemungkinan dapat menyebabkan kepekaan pada kulit.


 

 

 

  1. ANTIDOTUM

     

    Atropin sulfat (intravena, intramuskular), Pralidoksim

 

  1. INFORMASI EKOLOGI

  1. Perilaku dan Potensi Migrasi di Lingkungan :

    data tidak tersedia

     

  2. Data Ekotoksisitas :

    Toksisitas pada Invertebrata :

    LC50 (mortalitas) 5000 μg/L selama 24 jam – nyamuk Aedes aegypti

 

  1. KONTROL PAPARAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI

  1. Batas paparan : data tidak tersedia

  1. Metode Pengambilan Sampel :

    data tidak tersedia

  1. Metode/ prosedur pengukuran paparan : data tidak tersedia

  1. Ventilasi :

    Sediakan peralatan penyedot udara atau sistem ventilasi proses tertutup. Pastikan sesuai dengan batas paparan yang ditetapkan

  1. Alat pelindung diri :

  • Respirator :

  • Dalam kondisi dimana penggunaan berulang - ulang atau paparan terus-menerus, perlindungan pernafasan mungkin diperlukan. Penggunaan pelindung pernafasan disesuaikan dengan urutan prioritas dari minimum hingga maksimum. Perhatikan petunjuk peringatan sebelum penggunaan.

    • Jenis respirator yang digunakan :

      • Respirator dengan pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya.

      • Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja yang dilengkapi dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya

    • Untuk konsentrasi paparan yang tidak diketahui atau seketika/ langsung dapat menimbulkan bahaya terhadap kehidupan atau kesehatan :

      • Respirator dengan pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya dikombinasikan dengan pasokan udara keselamatan yang terpisah.

      • Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja yang sesuai.

  • Pelindung Mata :

    Gunakan kacamata keselamatan yang tahan percikan dengan pelindung wajah. Sediakan kran air pencuci mata untuk keadaan darurat dan semprotan air deras di sekitar lokasi kerja.

     

  • Pakaian : Gunakan pakaian pelindung tahan bahan kimia yang sesuai

     

  • Sarung Tangan : Gunakan sarung tangan tahan bahan kimia yang sesuai.

     

  • Sepatu : Data tidak tersedia

  1. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA

  1. Jika terhirup

     

:

Jika aman untuk memasuki area, jauhkan korban dari paparan. Gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan (pernafasan keselamatan). Pertahankan suhu tubuh korban dan istirahatkan. Segera bawa ke dokter.

Catatan untuk dokter :

Pertimbangkan pemberian oksigen.

 

 

  1. Jika tertelan

     

:

Jika terjadi muntah, jaga posisi kepala agar lebih rendah dari pinggul untuk mencegah aspirasi. Gunakan masker kantung berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan (pernafasan keselamatan). Segera bawa ke dokter.

Catatan untuk dokter : pertimbangkan pembilasan lambung. Pertimbangkan pemberian oksigen. Hindari pemberian obat anti depresi, suksinilkolin dan bahan kolinergik lainnya.

  1. Jika terkena mata

     

:

Basuh mata segera dengan air yang banyak atau menggunakan larutan garam fisiologis, sambil sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke dokter.

 

  1. Jika terkena kulit

     

:

Petugas tanggap darurat harus mengenakan sarung tangan dan menghindari kontaminasi. Lepaskan segera pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkontaminasi. Segera cuci bagian yang terkontaminasi dengan menggunakan sabun alkali beberapa kali. Pernafasan buatan (pernafasan keselamatan) mungkin diperlukan. Segera bawa ke dokter. Buang pakaian yang telah terkontaminasi.

 

     
  1. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

  1. Bahaya ledakan dan kebakaran

:

Bahaya kebakaran tidak diketahui

  1. Media pemadam

:

Bahan kimia kering, karbon dioksida, air, busa.

Bila terjadi kebakaran kecil : Gunakan bahan kimia kering, CO2, semprotan air atau busa tahan alkohol.

Bila terjadi kebakaran besar : Gunakan semprotan air, kabut atau busa tahan alkohol. Jangan mengarahkan air dengan arus deras langsung ke arah sumber kebakaran.

 

  1. Tindakan pemadaman

     

     

:

Pindahkan kemasan dari lokasi kebakaran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Gunakan media pemadam yang sesuai. Hindari penghirupan bahan atau produk hasil pembakaran. Jaga agar posisi berdiri berlawanan dengan arah angin dan hindari daerah yang rendah.

 

 

 

  1. Produk pembakaran yang berbahaya

:

Data tidak tersedia

  1. TINDAKAN PENANGANAN TUMPAHAN/ BOCORAN

Cara penanggulangan tumpahan/ bocoran jika terjadi emisi:
 

  1. Di tempat kerja

     

     

:

  • Jauhkan semua sumber nyala (tidak boleh ada nyala api, bunga api, percikan api atau rokok yang menyala di sekitar lingkungan kerja). Semua peralatan yang digunakan untuk menangani bahan tersebut harus dibumikan (menggunakan aarde). Jangan sentuh atau berjalan melewati bahan yang tumpah. Hentikan kebocoran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Tumpahan padat harus dilembabkan dulu dengan air kemudian dikumpulkan ke dalam kemasan pembuangan yang sesuai. Gunakan kertas penyerap yang telah dibasahi dengan air untuk membersihkan bahan yang tersisa. Kertas penyerap dan pakaian yang telah terkontaminasi dikumpulkan dalam kantong plastik yang kedap uap kemudian disegel untuk pembuangan lebih lanjut. Cuci semua permukaan yang terkontaminasi dengan sabun keras dan air. Jangan memasuki area yang terkontaminasi tersebut hingga petugas yang berwenang menyatakan area tersebut telah aman.

  • Tumpahan sedikit : Serap dengan menggunakan pasir atau bahan lain yang tidak dapat terbakar. Kumpulkan tumpahan ke dalam kemasan yang sesuai untuk pembuangan.

  • Tumpahan sedikit dan kering : Jauhkan kemasan dari lokasi tumpahan dan pindahkan ke tempat yang aman.

  • Tumpahan banyak : Bendung tumpahan untuk pembuangan lebih lanjut. Semprotan air mungkin dapat mengurangi penguapan bahan, tapi tidak dapat mencegah nyala pada area-area tertutup. Isolasi daerah bahaya dan orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk.

 

  1. Ke udara

:

data tidaktersedia

  1. Ke air

:

data tidak tersedia

  1. Ke tanah

:

data tidak tersedia

 

 

  1. PENGELOLAAN LIMBAH

Sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

 

 

 

  1. INFORMASI TRANSPORTASI

  1. Pengangkutan Udara IATA/ ICAO :

    Data tidak tersedia

  1. Pengangkutan Laut IMDG :

    Kode instruksi kemasan : P001

    Kelompok kemasan : I


     

 

 

  1. INFORMASI LAIN

Nomor RTECS :  TD8600000

Nomor EINECS : 219-679-1

 

 

  1. PUSTAKA

 

PENYUSUN

Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya

Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM