PROPILEN OKSIDA

 [PROPYLENE OXIDE]

 

 

 

 

Propylene oxide

 

Rumus Molekul : C3H6O                                                                      

Massa Molekul : 58,04 Dalton

 

  1. PENANDA PRODUK

NOMOR REGISTER CAS

:

75-56-9

NOMOR HS

:

2811.11.00.00

NOMOR UN           

:

1280

 

Sinonim dan nama dagang

Propane, 1,2-Epoxy-; 1,2-Ethoxypropane; 1,2-Propylene Oxide; Methyl Ethylene Oxide; Methyloxirane;   1,2-Epoxypropane; Propene oxide

 

 

  1. SIFAT KIMIA DAN FISIKA

  1. Keadaan fisik

:

Cairan tidak berwarna, berbau seperti alkohol

  1. Titik beku

:

- 112°C

  1. Titik didih

:

34°C

  1. Titik nyala

:

-37 °C (cawan tertutup)

  1. Suhu dapat terbakar sendiri

:

449°C  

  1. Tekanan uap 

:

400 mm Hg pada 17,8°C; 760 mmHg pada 20°C; 400 mmHg  

 pada 2,5°C

  1. Kerapatan uap

:

2,0 (udara = 1)

  1. Berat jenis

:

0,8304 pada 20°C

  1. pH

:

1,1574 pada 25°C

  1. Viskositas

:

0,28 cP pada 25°C

  1. Log Kow

:

- 0,03

  1. Kelarutan

:

Larut dalam air

 

  1. ELEMEN LABEL BERDASARKAN GHS

  1. Penanda Produk

:

(mencakup informasi tentang nama senyawa atau komposisi kimia penyusun bahan dan/ atau nama dagang serta nomor pengenal internasional seperti Nomor Registrasi CAS, Nomor UN atau lainnya).

  1. Identitas Produsen/Pemasok

:

(mencakup nama, nomor telepon dan alamat lengkap dari produsen/ pemasok bahan kimia)

  1. Piktogram Bahaya

:

  1. Kata Sinyal

:

"BAHAYA"

  1. Pernyataan bahaya

:

  • Cairan dan uap teramat mudah menyala

  • Menyebabkan luka bakar pada kulit dan kerusakan mata yang parah

  • Dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit

  • Dapat menyebababkan kerusakan genetik

  • Dapat merusak fertilitas/ janin

  • Diduga menyebabkan kanker

  1. Pernyataan kehati-hatian (hanya memuat sebagian dari pernyataan kehati-hatian yang ada)

:

  • Jauhkan dari sumber nyala api seperti panas/ percikan dan dilarang merokok

  • Kenakan sarung tangan pelindung/ pelindung mata/ wajah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh produsen/ pemasok atau pihak berwenang yang kompeten

  • Basuh dengan seksama setelah menangani bahan ini

  • Jika tertelah basuh mulut jangan merangsang muntah

  • Jika terhirup pindahkan korban ke udara segar dan istirahatkan pada posisi yang nyaman untuk bernafas.

  • Jika terjadi kecelakaan atau jika anda merasa tidak sehat, jika memungkinkan segera menghubungi dokter (perlihatkan label kemasan)

  1. PENYIMPANAN

Pisahkan dari bahan yang tidak boleh dicampurkan. Simpan ditempat sejuk dan tahan terhadap api.

 

  1. PENGGUNAAN

Digunakan sebagai bahan antara dalam preparasi pembuatan polieter untuk membuat poliuretan, dalam preparasi propilen dan dipropilen glikol; dalam pembuatan pelumas, surfaktan, pembuatan bahan untuk demulsifikasi minyak; juga sebagai pelarut; fumigan; dan pensteril tanah.

 

  1. STABILITAS DAN REAKTIVITAS

  1. Stabilitas  

:

Stabil pada suhu dan tekanan normal.

  1. Peruraian yang berbahaya

:

Hasil urai pada pemanasan berupa karbon monoksida, gas dan uap  yang iritan dan beracun, karbon dioksida.

  1. Polimerisasi

:

Dapat terjadi polimerisasi

  1. Kondisi untuk dihindar  

:

Hindarkan dari suhu tinggi, panas, nyala api, percikan dan sumber api lain. Hindarkan dari bahan yang tidak boleh dicampurkan. 

  1. Inkompatibilitas

 

:

Tidak boleh dicampurkan (incompatible) dengan epoksi resin, natrium hidroksida, oksigen, etilen oksida + alkohol polihidrat, amonium hidroksida, asam klorosulfonat, asam hidroklorat, asam hidrofluorat, asam nitrat, minyak, asam sulfat, bahan pengoksidasi, tembaga, campuran logam tembaga, klorida logam anhidrat, besi, amonium klorida, asam kuat, basa (misalnya amonia, amonium hidroksida, kalsium hidroksida, kalium hidroksida, natrium hidroksida), peroksida, alkali

 

 

  1. INFORMASI DAN TAKSIKOLOGI

  1. Data Toksisitas :

    tidak tersedia

  1. Data Mutagenik :

    Analisis sitogenetik – limfosit manusia 1850 µg/L

    Uji Pertukaran Pasangan Kromatid (Sister Chromatid Exchange) – limfosit manusia 25000 bpj

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. Data Karsinogenik :

    GHS : Kategori 2

    IARC : Grup 2B. Bukti pada manusia tidak cukup. Bukti pada hewan cukup.

    OSHA : Kemungkinan karsinogen selektif

    NTP : Diantisipasi sebagai karsinogen.

    ACGIH : A3 – Karsinogen pada hewan.

    NIOSH : Berpotensi karsinogen di lingkungan kerja.  

  1. Data Iritasi/Korosi :

    Uji Draize standar : Pemberian kepada mata kelinci       :   20 mg/ 24 jam (iritasi sedang)

    Uji Draize standar : Pemberian kepada mata kelinci       :   20 mg (iritasi berat)

    Uji Draize standar : Pemberian kepada kulit kelinci         :   50 mg/ 6 menit (iritasi berat)

     

  2. Data Teratogenik :

    TCLo tikus betina – terhirup 500 bpj/ 7 jam, 7 – 10 hari setelah pembuahan. Efek pada embrio atau janin – fetotoksisitas (kecuali kematian, misalnya pertumbuhan janin terhambat)

     

  3. Data Tumorigenik :

    TDLo tikus – oral 10798 mg/kg/ 2 tahun, terputus-putus (Kriteria RTECS : Tumorigenik - Karsinogenik)

    TCLo mencit – inhalasi 400 bpj/ 6 hari/ 2 tahun, terputus-putus (Kriteria RTECS : Tumorigenik - Karsinogenik)

    TDLo mencit – subkutan  272 mg/kg/ 95 minggu, terputus-putus (Kriteria RTECS : Tumorigenik - Karsinogenik)

    TD mencit – oral 11 g/ kg/ 3 tahun, secara kontinyu

     

  4. Data Efek Reproduktif :

    TCLo tikus betina – terhirup 500 bpj/ 7 jam, 15 hari sebelum masa kehamilan,    

    1 – 16 hari setelah pembuahan. Efek pada kesuburan, kematian sel telur

     

  5. Efek Lokal :

    Data tidak tersedia

  1. Organ Sasaran :

    Susunan syaraf pusat, kulit

 

 

  1. EFEK TERHADAP KESEHATAN

  1. Terhirup

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Efek pada susunan syaraf pusat yang ditandai dengan gejala seperti mual, sakit kepala, pusing, kehilangan kesadaran, dan koma. Aspirasi bahan ini menyebabkan pembengkakan organ pernafasan dan radang paru. Uap dapat menyebabkan pusing atau sesak nafas

 

  • Paparan Jangka Panjang

:

Penghirupan secara berulang atau terus menerus dapat menyebabkan inflamasi pada saluran pernafasan dan kerusakan paru.
 

  1. Tertelan

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Berbahaya jika tertelan. Penelanan dalam konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan iritasi pada lambung dan usus, disertai mual, muntah, dan diare. Dapat menyebabkan depresi pada susunan syaraf pusat, yang dikarakterisasi dengan rangsangan pada sistem syaraf, sakit kepala, pusing, rasa mengantuk, dan mual. Tahapan lanjut dapat menyebabkan kolaps, kehilangan kesadaran, koma, dan kematian akibat kegagalan fungsi pernafasan. Aspirasi bahan ini hingga ke paru dapat menyebabkan radang paru yang dapat menjadi fatal.  

 

  • Paparan Jangka Panjang

     

:

Dapat menyebabkan kanker, berdasarkan studi pada hewan. Dapat menyebabkan kematian sel telur. Pengujian laboratorium telah membuktikan adanya efek mutagenik.

  1. kontak dengan mata

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Menyebabkan iritasi, yang ditandai dengan gejala seperti rasa terbakar, kemerahan, keluarnya air mata, inflamasi, dan kemungkinan timbul luka pada kornea

  • Paparan Jangka Panjang

:

Serupa dengan efek yang dilaporkan dalam paparan jangka pendek.
 

  1. Kontak dengan kulit

 

 
  • Paparan Jangka Pendek

:

Dapat menyebabkan sensitisasi kulit, dan reaksi alergi, yang merupakan bukti akibat terpapar bahan ini. Menyebabkan iritasi parah dan kemungkinan luka bakar. Dapat mengarah pada pembentukan lepuhan pada kulit.
 

  • Paparan Jangka Panjang

     

:

Kontak dengan kulit secara berulang atau terus menerus dapat menyebabkan dermatitis. Dapat menyebabkan kanker, berdasarkan studi pada hewan. Dapat menyebabkan efek reproduktif, dan efek pada janin. Pengujian laboratorium telah membuktikan adanya efek mutagenik
 

  1. ANTIDOTUM

     

    Data tidak tersedia

     

     

  1. INFORMASI EKOLOGI

  1. Perilaku dan Potensi Migrasi di Lingkungan :

    Jika terlepas ke tanah, propilen oksida diharapkan dapat mengalami pelepasan (leaching) dan hidrolisis secara kimiawi dalam tanah yang lembab. Diperkirakan akan menguap relatif secara cepat dari tanah kering; penguapan dari tanah basah juga dapat terjadi, namun pada laju yang berkurang akibat proses pelepasan.  Jika terlepas ke air, propilen oksida akan mengalami hidrolisis. Penguapan propilen oksida dari lingkungan akuatik dapat merupakan mekanisme transportasi yang penting.

     

  2. Data Ekotoksisitas :

    Toksisitas pada ikan :

    LC50 215 mg/L selama 24 jam - ikan mas                                                        

    LC50 215 mg/L selama 96 jam  - Bluegill sunfish  pengujian biologis (Bioassay) statis pada  24°C

     

  1. KONTROL PAPARAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI

  1. Batas paparan :

    100 bpj (240 mg/m3) PEL OSHA TWA

    2  bpj ACGIH

    400 bpj IDLH NIOSH

  1. Metode Pengambilan Sampel :

    data tidak tersedia

  1. Metode/ prosedur pengukuran paparan :

    data tidak tersedia

  1. Ventilasi :

    Sediakan peralatan penyedot udara atau sistem ventilasi proses tertutup. Peralatan ventilasi harus tahan terhadap guncangan jika terdapat bahan dalam konsentrasi yang dapat menyebabkan terjadinya ledakan. Pastikan sesuai dengan batas paparan yang ditetapkan.

  1. Alat pelindung diri :

  • Respirator :

  • Respirator yang digunakan sesuai ketentuan OSHA 29 CFR 1910.134. Respirator dan konsentrasi maksimum penggunaan berikut dikutip dari NIOSH dan/atau OSHA.

    • Jenis respirator yang digunakan :

      Pada paparan konsentrasi berapa saja yang terdeteksi :

      • Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya dikombinasikan dengan peralatan pasokan udara keselamatan yang terpisah.

      • Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya.

    • Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau seketika/ langsung berbahaya terhadap kehidupan atau kesehatan :

      • Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya dikombinasikan dengan peralatan pasokan udara keselamatan yang terpisah.

      • Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh.

    • Tindakan penyelamatan :

      • Respirator pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh dan selongsong untuk uap organik.

      • Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja yang sesuai.

  • Pelindung Mata :

    Gunakan kacamata keselamatan yang tahan bahan kimia. Sediakan kran air pencuci mata untuk keadaan darurat dan semprotan air deras di sekitar lokasi kerja. Lihat ketentuan OSHA dalam 29 CFR 1910.133.

     

  • Pakaian : Gunakan pakaian pelindung tahan bahan kimia yang sesuai

     

  • Sarung Tangan : Gunakan sarung tangan tahan bahan kimia yang sesuai.

     

  • Sepatu : Data tidak tersedia

  1. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA

  1. Jika terhirup

     

:

Segera jauhkan korban dari paparan, bawa menuju tempat berudara segar. Jika korban sukar bernafas, berikan oksigen. Jangan melakukan pernafasan buatan (pernafasan keselamatan). Jika korban berhenti bernafas, gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan (pernafasan keselamatan) jika diperlukan. Segera bawa ke dokter.

Catatan untuk dokter :

Individu yang mempunyai penyakit/ gangguan ginjal, penyakit pernafasan kronis, penyakit hati atau penyakit kulit memiliki risiko tinggi terhadap paparan bahan ini. Obati berdasarkan gejala dan bantuan yang diperlukan

  1. Jika tertelan

     

:

Jangan dirangsang untuk muntah atau memberikan minum atau apapun kepada korban yang tidak sadar. Jika korban sadar, berikan 2 – 4 cangkir susu atau air. Jika terjadi muntah, jaga posisi kepala agar lebih rendah dari pinggul untuk mencegah aspirasi. Jika korban tidak sadar, palingkan posisi kepala ke samping. Segera bawa ke dokter.

  1. Jika terkena mata

     

:

Basuh mata segera dengan air yang banyak atau menggunakan larutan garam fisiologis, sambil sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal. Lanjutkan pemberian larutan garam fisiologis hingga siap dibawa ke rumah sakit. Tutup dengan perban steril. Segera bawa ke dokter.

  1. Jika terkena kulit

     

:

Lepaskan segera pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci bagian yang terkena dengan sabun atau deterjen lunak dengan air yang banyak hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal (setidaknya selama 15-20 menit). Segera bawa ke dokter.

 

  1. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

  1. Bahaya ledakan dan kebakaran

:

Bahaya kebakaran hebat. Kemasan dapat membangkitkan tekanan jika terkena panas atau kebakaran. Campuran uap dengan udara dapat meledak. Uap atau gas dapat menyala dengan adanya sumber nyala yang jauh dan api dapat menyambar balik. Bahan ini amat sangat mudah terbakar.  Bahan dapat segera menyala pada suhu kamar. Kemasan dapat pecah atau meledak jika terkena panas atau terbakar. Cairan akan terapung dan dapat menyala kembali diatas permukaan air. Dapat terjadi polimerisasi disertai ledakan jika bahan terbakar.

  1. Media pemadam

:

Bahan kimia kering, karbon dioksida, air, busa tahan alkohol.Bila terjadi kebakaran besar : Gunakan busa tahan alkohol atau dengan menyemprotkan air atau kabut yang banyak. Jangan menggunakan air dalam bentuk aliran yang deras. Gunakan air untuk mendinginkan kemasan.
 

  1. Tindakan pemadaman

     

     

:

Pindahkan kemasan dari lokasi kebakaran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Jaga agar posisi jauh dari ujung tangki. Padamkan api besar dari lokasi terlindungi atau jarak yang aman. Bendung untuk pembuangan lebih lanjut. Jangan menyebarkan bahan yang tumpah dengan aliran air bertekanan tinggi. Jaga agar air tidak memasuki kemasan. Dinginkan kemasan dengan menyemprotkan air yang banyak hingga api benar-benar padam. 

 

 

 

 

 

  1. Produk pembakaran yang berbahaya

:

Data tidak tersedia

  1. TINDAKAN PENANGANAN TUMPAHAN/ BOCORAN

Cara penanggulangan tumpahan/ bocoran jika terjadi emisi:
 

  1. Di tempat kerja

     

     

:

Gunakan pakaian pelindung lengkap dan peralatan pernafasan dengan pasokan udara. Serap dengan menggunakan pasir atau bahan lain yang tidak dapat terbakar. Kumpulkan bahan yang tumpah ke dalam kemasan yang sesuai untuk pembuangan. Jauhkan dari tempat persediaan air, saluran pembuangan udara dan saluran pembuangan air limbah. Segera bersihkan tumpahan. Jauhkan semua sumber nyala. Berikan ventilasi. Gunakan busa yang dapat mengurangi uap.
 

 

 

  1. Ke udara

:

Data tidak tersedia

  1. Ke air

:

data tidak tersedia

  1. Ke tanah

:

Data tidak tersedia

 

  1. PENGELOLAAN LIMBAH

Sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. INFORMASI TRANSPORTASI

  1. Pengangkutan Udara IATA/ ICAO :

    Nama teknis yang benar : Data tidak tersedia

    Nomor UN/ID : Data tidak tersedia

    Kelas IATA/ICAO : Data tidak tersedia

  1. Pengangkutan Laut IMDG :

    Kode instruksi kemasan : Data tidak tersedia

    Nama teknis yang benar : Data tidak tersedia

    Nomor UN/ID : Data tidak tersedia

    Kelas IMDG : Data tidak tersedia

    Kelompok kemasan : Data tidak tersedia

    Nomor EmS : Data tidak tersedia

    Nomor MFAG Table : Data tidak tersedia

    Polutan laut : qData tidak tersedia

  1. INFORMASI LAIN

Nomor RTECS :  TZ2975000

Nomor EINECS : 200-879-2

 

  1. PUSTAKA

 

 

PENYUSUN

Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya

Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM