RODAMIN B

[RHODAMINE B]

 

 

[1-(2-Carboxy-phenyl)-6-diethylamino-xanthen-3-ylidene]-diethyl-ammonium; chloride

 

Rumus Molekul : C28H31ClN2O3

Massa Molekul : 479,06 Dalton

 

  1. PENANDA PRODUK

NOMOR REGISTER CAS

:

81-88-9

NOMOR HS

:

3204.12.00.00

NOMOR UN           

:

1289

 

Sinonim dan nama dagang

Tetraethylrhodamine; C.I. Basic Violet 10; C.I. 749; C.I. 45170; C.I. Food Red 15; FD and C Red No. 19; Food Red 15; Rheonine B; Ammonium, (9-(ortho-carboxyphenyl)-6-(diethylamine)-3H-xanthen-3-ylidene) diethyl-, chloride; Rhodamine O; Basic Violet 10; Brilliant Pink B; D&C Red No. 19; Acid brilliant pink B ; Calcozine red bx ; cogilor red 321.10; diethyl-m-amino-phenolphthalein hydrochloride; edicol supra rose B; geranium lake n; symulex magenta f.

 

 

  1. SIFAT KIMIA DAN FISIKA

  1. Keadaan fisik

:

Kristal hijau, serbuk berwarna ungu kemerahan tidak berbau, larutan dalam air berwarna merah kebiruan, berfluoresensi kuat.

165 °C

  1. Titik lebur

:

Sangat larut dalam air dan alkohol, larut dalam benzen dan eter.

  1. Kelarutan

:

Larut dalam ksilen panas; sedikit larut dalam asam hidroklorida dan larutan natrium hidroksida; tidak larut dalam pelarut organik.

 

  1. ELEMEN LABEL BERDASARKAN GHS

  1. Penanda Produk

:

(mencakup informasi tentang nama senyawa atau komposisi kimia penyusun bahan dan/ atau nama dagang serta nomor pengenal internasional seperti Nomor Registrasi CAS, Nomor UN atau lainnya).

  1. Identitas Produsen/Pemasok

:

(mencakup nama, nomor telepon dan alamat lengkap dari produsen/ pemasok bahan kimia)

  1. Piktogram Bahaya

:

  1. Kata Sinyal

:

"BAHAYA"

  1. Pernyataan bahaya

:

  • Dapat menyebabkan kerusakan parah pada mata

  • Menyebabkan iritasi kulit

  • Diduga dapat menyebabkan kerusakan genetik

  • Diduga merusak fertilitas atau janin

  1. Pernyataan kehati-hatian (hanya memuat sebagian dari pernyataan kehati-hatian yang ada)

:

  • Jangan lakukan apa pun sebelum membaca dan memahami petunjuk keselamatan.  

  • Kenakan sarung tangan dan pelindung mata atau wajah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh produsen/ pemasok atau pihak berwenang yang kompeten.

  • Basuh bagian yang terkena bahan dengan saksama sesudah menangani bahan.

  • Jika terkena mata : bilas secara hati-hati dengan air selama beberapa menit. Lepaskan lensa kontak jika mudah dilakukan. Lanjutkan membilas.

  • Jika terkena kulit : cuci dengan sabun dan air yang banyak

  • Tanggalkan pakaian yang terkontaminasi dan cuci sebelum dipakai kembali

  • Bila terpapar atau diduga terpapar segera hubungi pusat penanggulangan keracunan atau dokter/ tenaga medis

  1. PENYIMPANAN

Simpan di tempat dingin, kering dan mempunyai ventilasi, dalam kemasan tertutup rapat dan terkunci, lindungi dari kerusakan fisik dan pisahkan dari bahan yang tidak boleh dicampurkan.

 

  1. PENGGUNAAN

Sebagai bahan pewarna kertas dan tekstil; pewarna merah untuk wol dan sutera dimana  diinginkan efek warna  cemerlang yang berflouresensi;  pewarna plastik;  reagen laboratorium.

  1. STABILITAS DAN REAKTIVITAS

  1. Stabilitas  

:

Stabil pada suhu dan tekanan normal.

  1. Peruraian yang berbahaya

:

Hasil peruraian pada pemanasan berupa oksida nitrogen, karbon, senyawa-senyawa terhalogenasi.

  1. Polimerisasi

:

Tidak terjadi polimerisasi

  1. Kondisi untuk dihindari  

:

Hindari panas, nyala api, percikan dan sumber api lain. Hindari terkena bahan tidak tercampurkan.

  1. Inkompatibilitas

:

Tidak boleh dicampurkan (incompatible) dengan bahan  pengoksidasi karena akan terjadi kebakaran dan ledakan; dan akan bereaksi dengan logam.

 

 

  1. INFORMASI DAN TAKSIKOLOGI

  1. Data Toksisitas :

    LD50     tikus – intraperitoneal        112 mg/kg

    LD50     tikus – intravena                  89 mg/kg

    LD50     mencit – oral                      887 mg/kg

    LD50     mencit – intraperitoneal     144 mg/kg

    LD50     mencit – subkutan             180 mg/kg

  1. Data Mutagenik :

    Mutasi pada mikroorganisme – Salmonella typhimurium 50 µg/pelat (-S9)

    Kapasitas inhibisi fage – Escherichia coli 25 µg/sumur

    Uji hilangnya kromosom seksual dan non disjunction – oral, Drosophila melanogaster 1000 bpj

    Uji Kerusakan DNA – sel telur tupai 900 µmol/pelat

    Analisis sitogenetik – sel telur tupai 20 µg/L, 5 jam secara kontinyu

    Analisis sitogenetik – paru tupai 10 mg/L

    Analisis sitogenetik – fibroblas mamalia 2 mg/L

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. Data Karsinogenik :

    GHS  :  Tidak karsinogenik

    IARC :  Grup 3. Bukti pada hewan terbatas.

    Injeksi melalui subkutan menimbulkan sarkoma lokal pada mencit dan tiku

  1. Data Iritasi/Korosi :

    tidak tersedia

     

  2. Data Teratogenik :

    tidak tersedia

     

  3. Data Tumorigenik :

    TDLo    tikus – subkutan 3600 mg/kg/68 minggu, terputus-putus

    TD       tikus – subkutan 3870 mg/kg/68 minggu, terputus-putus

     

  4. Data Efek Reproduktif :

    TDLo (intraperitoneal) 60 mg/kg pada mencit betina hamil selama 7 – 10 hari, secara kontinyu

     

  5. Efek Lokal : iritasi mata

  1. Organ Sasaran :

    tidak tersedia

     

  2. Kondisi Medis yang Diperburuk oleh Paparan :

    tidak tersedia

  1. EFEK TERHADAP KESEHATAN

  1. Terhirup

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Debu atau kabutnya iritatif terhadap saluran pernafasan.

Gejala : batuk, sakit tenggorokan, sulit bernafas, dan nyeri dada.

 

  • Paparan Jangka Panjang

:

Data tidak tersedia.
 

  1. Tertelan

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Iritatif terhadap saluran pencernaan dan dapat menyebabkan efek toksik. Paparan melalui pewarna sayuran yang mengandung Rodamin B secara berlebih dapat menyebabkan urin berwarna merah atau merah muda.

  • Paparan Jangka Panjang

     

:

Tidak ada data yang tersedia mengenai toksisitas terhadap manusia. Pada hewan, Rodamin B secara luas diserap oleh saluran pencernaan dan menunjukkan adanya kemampuan yang tinggi dalam hal pengikatan dengan protein dan menyebabkan kerusakan hati pada tikus jika diberikan dalam konsentrasi yang tinggi melalui makanan.

  1. kontak dengan mata

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Telah dilaporkan dapat menyebabkan luka pada mata kelinci dan manusia. Luka yang disebabkan oleh bahan pewarna kationik berkisar dari luka parah seperti edema selaput ikat mata, hiperemia, dan pengeluaran nanah, hingga keburaman total dan bahkan nekrosis serta pengelupasan stroma kornea. Efek yang khas terjadi akibat paparan bahan pewarna kationik dalam jumlah yang toksik terhadap mata kelinci adalah adanya pewarnaan mata pada permulaannya, yang tidak dapat hilang bila dibilas. Dalam jangka waktu 1 hari, noda warna akan hilang secara spontan dan warna kornea menjadi keabu-abuan yang tembus cahaya, dan hanya sedikit berwarna. Tingkat keburaman dapat meningkat, dan dalam jangka waktu 2 minggu kornea dapat melunak, sangat menonjol dan lemah, kadang terkelupas dan nekrotik. Umumnya terjadi keburaman yang permanen akibat vaskularisasi dan penggoresan.

  • Paparan Jangka Panjang

:

Data tidak tersedia
 

  1. Kontak dengan kulit

 

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Debu, kabut atau larutannya iritatif terhadap kulit disertai kemerahan dan sakit.
 

  • Paparan Jangka Panjang

     

:

Data tidak tersedia
 

  1. ANTIDOTUM

     

    Berikan arang aktif, suspensikan 20 g arang aktif dalam 240 mL air. Dosis lazim: 25 - 100 g pada orang dewasa/remaja, 25 – 50 g pada anak-anak (1 sampai 12 tahun), dan 1 g/kg untuk anak-anak di bawah satu tahun.

     

     

  1. INFORMASI EKOLOGI

  1. Perilaku dan Potensi Migrasi di Lingkungan :

    data tidak tersedia

     

  2. Data Ekotoksisitas :

    Toksisitas pada Ikan :

    MATC (Efek berganda) 0,89 mg/L 32 jam – Fathead minnow (Pimephales promelas)

    Toksistas pada Invertebrata :

    MATC (Reproduksi) 12 mg/L 7 jam – Kutu air (Ceriodaphnia dubia)

    Toksisitas pada Alga :

    LETH (Mortalitas) 300 mg/L 9 bulan – Alga hijau (Chlorella vulgaris)

     

     

  1. KONTROL PAPARAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI

  1. Batas paparan : data tidak tersedia

  1. Metode Pengambilan Sampel :

    data tidak tersedia

  1. Metode/ prosedur pengukuran paparan :

    data tidak tersedia

     

  1. Ventilasi :

    Sediakan peralatan penyedot udara atau sistem ventilasi proses tertutup. Peralatan ventilasi harus bersifat tahan terhadap ledakan jika konsentrasi bahan diudara mencapai konsentrasi yang mudah meledak. Pastikan sesuai dengan batas paparan yang ditetapkan.

  1. Alat pelindung diri :

  • Respirator :

    Dalam kondisi dimana penggunaan berulang atau paparan terus-menerus, pelindung pernafasan mungkin diperlukan. Penggunaan pelindung pernafasan disesuaikan dengan urutan prioritas dari minimum hingga maksimum. Perhatikan petunjuk peringatan sebelum penggunaan.

    • Jenis respirator yang digunakan :

      • Respirator jenis apa saja yang memberikan perlindungan terhadap debu, kabut, dan asap.

      • Respirator dengan pemurnian udara jenis apa saja dengan filter partikel berefisiensi tinggi.

      • Respirator dengan pemurnian udara, bertenaga mesin, jenis apa saja dengan filter debu, kabut dan asap.

      • Respirator dengan pemurnian udara, bertenaga mesin, jenis apa saja dengan filter partikel berefisiensi tinggi.

    • Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau seketika/ langsung menimbulkan bahaya terhadap kehidupan atau kesehatan:

      • Respirator dengan pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya dikombinasikan dengan pasokan udara keselamatan yang terpisah.

      • Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh.

  • Pelindung Mata :

    Gunakan kacamata keselamatan yang tahan percikan dengan pelindung wajah. Sediakan kran air penbasuh mata untuk keadaan darurat dan semprotan air deras di sekitar lokasi kerja.

     

  • Pakaian : Gunakan pakaian pelindung tahan bahan kimia yang sesuai

     

  • Sarung Tangan : Gunakan sarung tangan tahan bahan kimia yang sesuai.

     

  • Sepatu : Data tidak tersedia

 

  1. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA

  1. Jika terhirup

     

:

Segera pindahkan korban dari paparan. Jika perlu gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan (pernafasan keselamatan).  Segera bawa ke dokter.

Catatan untuk dokter : Pertimbangkan pemberian oksigen jika terhirup. Untuk pengobatan bronkospasma berikan beta 2 antagonis secara inhalasi dan kostikosteroid secara oral atau parenteral.

  1. Jika tertelan

     

:

Jangan dirangsang untuk muntah atau memberikan minum kepada korban yang tidak sadar. Jika terjadi muntah, jaga posisi kepala agar lebih rendah dari pinggul untuk mencegah aspirasi. Jika korban tidak sadar, palingkan kepala ke samping. Segera bawa ke dokter.

  1. Jika terkena mata

     

:

Basuh mata segera dengan air yang banyak atau menggunakan larutan garam fisiologis, sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke dokter.

  1. Jika terkena kulit

     

:

Petugas tanggap darurat harus mengenakan sarung tangan dan menghindari kontaminasi. Lepaskan segera pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci kulit dengan sabun atau deterjen lunak dan air yang banyak hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal (sekurangnya 15 menit). Bawa ke dokter jika diperlukan.

     
  1. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

  1. Bahaya ledakan dan kebakaran

:

Bahaya kebakaran kecil. Campuran debunya dengan udara dapat menyala atau meledak.

  1. Media pemadam

:

Bahan kimia kering , karbon dioksida, air, busa.

Bila terjadi kebakaran besar : Gunakan busa atau dengan menyemprotkan air yang banyak dengan semprotan yang halus.

  1. Tindakan pemadaman

     

     

:

Pindahkan kemasan dari lokasi kebakaran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Jangan menyebarkan bahan yang tumpah dengan aliran air bertekanan tinggi. Gunakan media pemadam yang sesuai. Jangan menghirup bahan atau produk hasil pembakaran. Jaga agar posisi berdiri  berlawanan  dengan arah angin dan hindari daerah yang rendah.

 

 

 

 

  1. Produk pembakaran yang berbahaya

:

Data tidak tersedia

 

  1. TINDAKAN PENANGANAN TUMPAHAN/ BOCORAN

Cara penanggulangan tumpahan/ bocoran jika terjadi emisi:
 

  1. Di tempat kerja

     

     

:

Kumpulkan bahan yang tumpah ke dalam kemasan yang sesuai untuk pembuangan. Jauhkan dari tempat persediaan air dan saluran pembuangan air limbah. Isolasi daerah bahaya dan orang yang tidak berkepentingan  dilarang masuk.

 

  1. Ke udara

:

Data tidak tersedia

  1. Ke air

:

Jauhkan dari tempat persediaan air dan saluran pembuangan air limbah.

  1. Ke tanah

:

Data tidak tersedia

 

  1. PENGELOLAAN LIMBAH

Sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. INFORMASI TRANSPORTASI

  1. Pengangkutan Udara IATA/ ICAO :

    data tidak tersedia

  1. Pengangkutan Laut IMDG :

    Kode instruksi kemasan : P001 (IMDG Code)

 

  1. INFORMASI LAIN

Nomor RTECS :  BP3675000

Nomor EINECS : 201-383-9

 

  1. PUSTAKA

 

PENYUSUN

Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya

Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM