.: TRIAMIFOS :.
[TRIAMIPHOS]
P-5-amino-3-phenyl-1H-1,2,4-triazol-1-yl-N,N,N′,N′-tetramethylphosphonic diamide
Rumus Molekul : C12H19N6OP
Massa Molekul : 294,34 Dalton
PENANDA PRODUK
NOMOR REGISTER CAS
:
1031-47-6
NOMOR HS : 2933.91.00.00 NOMOR UN : 2588
Sinonim dan nama dagang
Phosphonic diamide, p-(5-amino-3-phenyl-1H-1,2,4-triazol-1-yl)-N,N,N',N'-tetramethyl-(8Cl)(9Cl; 5-Amino-3-phenyl-1,2,4-triazole-1-yl-N,N,N’,N’-tetramethylphosphodiamide;5-amino-3 fenyl-1-bis(dimethyl-amino)-fosforyl-1,2,4-triazool; 5-amino-3 phenyl-1-bis(dimethyl-amino)-phosphoryle-1,2,4 triazole; 5-amino-3 phenyl-1-bis(dimethylamino)-phosphoryl-1H-1,2,4 triazol; 5-1mino-3 phenyl-1,2,4-triazolybis(dimethylamino)-phosphinoxid.
SIFAT KIMIA DAN FISIKA
Keadaan fisik
:
Padatan berbentuk kristal tidak berwarna hingga putih
Titik lebur
:
167,5 °C
Tekanan uap
:
sangat rendah pada suhu kamar
Log Kow
:
- 0,190
Kelarutan
:
dalam air 250 mg/L pada 20 °C, dalam benzen 5 g/L pada 20 °C
dalam etanol 10-15 g/L pada 20 °C, dalam kloroform 30-35 g/L pada 20 °C, Tidak larut dalam petroleum eter.
ELEMEN LABEL BERDASARKAN GHS
Penanda Produk
:
(mencakup informasi tentang nama senyawa atau komposisi kimia penyusun produk dan/ atau nama dagang serta nomor pengenal internasional seperti Nomor Registrasi CAS, Nomor UN atau lainnya).
Identitas Produsen/Pemasok
: (mencakup nama, nomor telepon dan alamat lengkap dari produsen/ pemasok bahan kimia)
Piktogram Bahaya
:
Kata Sinyal
:
"BAHAYA"
Pernyataan bahaya
:
Fatal jika tertelan
Berbahaya jika terkena kulit
Menyebabkan iritasi kulit
Menyebabkan iritasi serius pada mata
Dapat menyebabkan gejala alergi atau gejala asma atau sulit bernapas jika terhirup
Dapat menyebabkan reaksi alergio pada kulit
Dapat berakibat fatal jika tertelan dan masuk kedalam saluran pernapasan
Diduga merusak fertilitas atau janin
Pernyataan kehati-hatian (hanya memuat sebagian dari pernyataan kehati-hatian yang ada)
:
Baca instruksi khusus sebelum digunakan
Jangan lakukan apapun sebelum membaca dan memahami petunjuk keselamatan
Gunakan alat pelindung diri seperti yang dipersyaratkan
Kenakan sarung tangan/ pakaian pelindung dan pelindung mata/ wajah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh produsen/ pemasok atau pihak berwenang yang kompeten
Dalam keadaan ventilasi tidak memadai, kenakan pelindung pernapasan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh produsen/ pemasok atau pihak berwenang yang kompeten
Dilarang makan, minum atau merokok sewaktu menggunakan bahan inia
Basuh tangan dengan saksama sesudah menangani bahan ini
Hindari menghirup debu/ asap/ gas/ kabut/ uap/ semprotannya
Pakaian kerja yang terkontaminasi tidak diperbolehkan dibawa keluar dari tempat kerja
PENYIMPANAN
Pisahkan dari makanan. Kemasan penyimpanan harus diberi label dengan jelas, anti bocor dan tidak mudah rusak. Jauhkan dari jangkauan anak-anak. Hanya personil yang berwenang saja yang diizinkan untuk memasuki ruang penyimpanan. Konstruksi ruang penyimpanan harus bagus dan memiliki lantai kedap air serta dilengkapi dengan kunci pengaman.
PENGGUNAAN
Sebagai insektisida untuk pertanian, fungisida, bakterisida, pengawet kayu, fungisida untuk industri.
STABILITAS DAN REAKTIVITAS
Stabilitas
:
Stabil pada suhu dan tekanan normal serta bila berada dalam larutan netral. Terhidrolisis oleh asam mineral kuat. Tidak korosif
Peruraian yang berbahaya
:
Hasil urai pada pemanasan berupa fosfor oksida dan nitrogen oksida
Polimerisasi
:
Tidak terjadi polimerisasi.
Kondisi untuk dihindar
:
Hindarkan dari panas, nyala, percikan dan sumber nyala lainnya
Inkompatibilitas
Triamifos dengan :
:
Tidak boleh dicampurkan (incompatible) dengan oksidator.
Oksidator kuat
:
Bahaya kebakaran dan ledakan.
INFORMASI DAN TAKSIKOLOGI
Data Toksisitas :
LD50 tikus-oral 20 mg/kg
LD50 tikus-kulit 48 mg/kg
LD50 tikus-intraperitoneal 15 mg/kg
LD50 mencit-oral 10 mg/kg
LD50 kelinci-kulit 1500 mg/kg
Data Mutagenik : Data tidak tersedia
Data Karsinogenik :
GHS : Tidak karsinogenik
IARC : Tidak karsinogenik
OSHA : Tidak karsinogenik
NTP : Tidak karsinogenik
Data Iritasi/Korosi : Data tidak tersedia
Data Teratogenik : Data tidak tersedia
Data Tumorigenik : Data tidak tersedia
Data Efek Reproduktif :
TDLo tikus-oral, multi-generasi, 1315 ug/kg
TDLo tikus-oral, multi-generasi, 6575 ug/kg
Efek Lokal : Data tidak tersedia
Organ Sasaran : Sistem syaraf
Kondisi Medis yang Diperburuk oleh Paparan :
Gangguan pada hati, gangguan sistem syaraf, gangguan sistem pernafasan.
EFEK TERHADAP KESEHATAN
Terhirup
Paparan Jangka Pendek
:
Sama seperti paparan organofosfat.
Ketika terhirup, efek pertama penghambat kolinesterase umumnya pada pernafasan dan dapat meliputi kelebihan darah dan pengeluaran air dibagian hidung, batuk, ketidaknyamanan dada, sesak nafas, dan nafas berbunyi dikarenakan meningkatnya sekresi dan penyempitan bronkhiol. Jika zat terabsorbsi dalam jumlah yang cukup, efek sistemik lainnya dapat dimulai dalam waktu beberapa menit atau tertunda hingga 12 jam. Gejala dapat meliputi pucat, mual, muntah, diare, kejang perut, sakit kepala, pusing, nyeri mata, pandangan kabur, miosis (penyempitan manik mata) atau dalam beberapa kasus, khususnya gejala awal, midriasis (pelebaran manik mata secara berlebihan), lakrimasi (pengeluaran air mata), pengeluaran saliva, pengeluaran keringat, dan perasaan bingung. Efek lain yang dilaporkan terjadi pada susunan syaraf pusat atau syaraf otot dapat meliputi ataksia (gangguan koordinasi gerakan), bicara yang tertelan, arefleksia, kelemahan, keletihan, fasikulasi, kedutan, kemungkinan tremor pada lidah dan kelopak mata, dan akhirnya kelumpuhan pada kaki dan tangan dan kemungkinan pada otot pernafasan. Dalam kasus berat juga dapat terjadi buang air besar dan buang air kecil diluar kemauan (tanpa sengaja), sianosis, psikosis, hiperglikemia, pankreatitis akut, ketidakteraturan pada jantung, edema paru, kehilangan kesadaran, kejang, dan koma. Kematian terutama disebabkan karena kegagalan pernafasan, walaupun efek kardiovaskular termasuk penghentian jantung dapat juga terlibat. Akibat jangka panjang jarang terjadi, namun dapat meliputi gangguan neuropsikiatrik dan penyakit pada otot dengan pelunakan otot. Beberapa senyawa organofosfat dapat menyebabkan penyakit syaraf yang tertunda dimulai 1 – 4 minggu setelah paparan akut dimana dapat atau tidak dapat menyebabkan efek kolinergik akut. Kematian rasa, rasa gelitik, kelemahan dan kejang yang dimulai secara simetrik pada tungkai dan lengan bawah dapat berkembang menjadi ataksia dan kelumpuhan. Dalam kasus berat, kemungkinan dapat terjadi pada tungkai dan lengan bagian atas dan paralisis lemah dapat berkembang menjadi paralisis yang disertai kejang dengan refleks yang berlebihan. Perbaikan dapat terjadi beberapa bulan hingga beberapa tahun kemudian, namun biasanya masih terdapat beberapa kerusakan sisa.
Paparan Jangka Panjang
:
Sama seperti paparan organofosfat.
Paparan berulang atau berkepanjangan dapat mengakibatkan efek yang terjadi pada paparan jangka pendek, termasuk penyakit syaraf yang tertunda. Efek lainnya yang dilaporkan terhadap pekerja yang terpapar secara berulang meliputi perusakan daya ingat dan konsentrasi, psikosis akut, depresi berat, sifat cepat marah, kebingungan, kelesuan, ketidakstabilan emosi, suka menyendiri (menarik diri dari lingkungan sosial), sakit kepala, kesulitan berbicara, waktu respon tertunda, disorientasi tempat, mimpi buruk, berjalan sambil tidur, perasaan mengantuk atau insomnia. Juga dilaporkan terjadi efek seperti kondisi mirip sakit flu dengan sakit kepala, mual, kelemahan, anoreksia dan perasaan tidak enak badan yang tidak jelas.
Tertelan
Paparan Jangka Pendek
:
Sama seperti paparan organofosfat.
Ketika tertelan, efek mula-mula dapat berupa mual, muntah, anoreksia, kejang perut dan diare. Penyerapan melalui usus dapat mengakibatkan gejala penghambatan kolinesterase sebagaimana halnya pada paparan terhirup jangka pendek. Gejala dapat dimulai dalam waktu beberapa menit atau tertunda hingga beberapa jam. Efek tertunda meliputi penyakit pada syaraf mungkin terjadi.
Paparan Jangka Panjang
:
Sama seperti paparan organofosfat.
Tertelan secara berulang dapat menyebabkan efek sebagaimana halnya pada paparan jangka pendek.
Penelanan jangka panjang oleh tikus multi-generasi mengakibatkan ketidaknormalan pada perkembangan janin.
kontak dengan mata
Paparan Jangka Pendek
:
Sama seperti paparan organofosfat.
Organofosfat : Kontak langsung dapat menyebabkan nyeri, hiperemia, lakrimasi, kedutan pada kelopak mata, miosis, dan kejang otot dengan kehilangan akomodasi, penglihatan kabur dan sakit pada kening. Kadang-kadang midriasis dapat terjadi sebagai pengganti miosis. Dengan paparan zat yang cukup, dapat terjadi gejala lain dari penghambatan kolinesterase sebagaimana halnya pada paparan terhirup jangka pendek.
Paparan Jangka Panjang
:
Sama seperti paparan organofosfat.
Paparan berulang atau berkepanjangan dapat menyebabkan efek sebagaimana halnya pada paparan jangka pendek. Beberapa senyawa dapat menyebabkan efek toksik pada lensa mata, penebalan selaput ikat mata dan gangguan kanal nasolakrimal ketika digunakan sebagai tetes mata miotik.
Kontak dengan kulit
Paparan Jangka Pendek
:
Sama seperti paparan organofosfat.
Pengeluaran keringat setempat dan fasikulasi dapat terjadi pada daerah kontak. Jika zat terabsorpsi dalam jumlah yang cukup banyak, dapat terjadi efek penghambatan kolinesterase lainnya sebagaimana halnya pada paparan terhirup jangka pendek. Gejala dapat tertunda selama 2 – 3 jam, namun biasanya tidak lebih dari 12 jam. Laju absorbsi meningkat dengan adanya dermatitis atau suhu lingkungan yang tinggi. Penyakit syaraf yang tertunda juga mungkin terjadi.
Paparan Jangka Panjang
:
Sama seperti paparan organofosfat.
Paparan berulang atau berkepanjangan dapat menyebabkan efek sebagaimana halnya pada paparan jangka pendek. Beberapa organofosfat dapat menyebabkan kepekaan pada kulit.
ANTIDOTUM
Atropin sulfat (intravena, intramuskular). Pralidoksim (2-PAM).
INFORMASI EKOLOGI
Data tidak tersedia
KONTROL PAPARAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI
Batas paparan : Data tidak tersedia
Metode Pengambilan Sampel : Data tidak tersedia
Metode/ prosedur pengukuran paparan : Data tidak tersedia
Ventilasi :
Sediakan sistem ventilasi penyedot udara. Pastikan sesuai dengan batas paparan yang ditetapkan.
Alat pelindung diri :
Respirator : Dalam kondisi dimana penggunaan yang berulang atau paparan yang terus-menerus, perlindungan pernafasan mungkin diperlukan. Penggunaan pelindung pernafasan disesuaikan dengan urutan prioritas dari minimum hingga maksimum. Perhatikan petunjuk peringatan sebelum penggunaan.
Respirator dengan pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya.
Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja yang memiliki pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya.
Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau seketika/ langsung berbahaya terhadap kehidupan atau kesehatan:
Respirator dengan pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya dikombinasikan dengan pasokan udara penyelamatan yang terpisah.
Alat pernafasan serba lengkap, dengan pelindung wajah penuh.
Pelindung Mata :
Gunakan kacamata keselamatan yang tahan percikan dengan pelindung wajah. Sediakan kran air pencuci mata untuk keadaan darurat dan semprotan air deras di sekitar lokasi kerja.
Pakaian : Gunakan pakaian pelindung tahan bahan kimia yang sesuai
Sarung Tangan : Gunakan sarung tangan tahan bahan kimia yang sesuai.
Sepatu : Data tidak tersedia
TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA
Jika terhirup
:
Jika aman untuk memasuki area, jauhkan korban dari paparan. Gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan (pernafasan keselamatan). Pertahankan suhu tubuh korban dan istirahatkan. Segera dapatkan pertolongan dokter.
Catatan untuk dokter : Pertimbangkan pemberian oksigen.
Jika tertelan
:
Segera hubungi dokter. Jika terjadi muntah, jaga posisi kepala agar lebih rendah dari pinggul untuk mencegah aspirasi. Gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan. Segera diberi pertolongan medis.
Catatan untuk dokter :
Pertimbangkan pembilasan lambung. Pertimbangkan pemberian oksigen. Hindari pemberian obat anti-depresi, suksinil kolin dan bahan kolinergik lainnya.
Jika terkena mata
:
Segera bilas mata dengan air mengalir atau larutan garam fisiologis kurang lebih selama 15 menit sambil sesekali mengangkat kelopak mata bagian atas dan bawah agar mata dapat tercuci bersih. Segera diberi pertolongan medis.
Jika terkena kulit
:
Petugas tanggap darurat harus mengenakan sarung tangan dan menghindari kontaminasi. Lepaskan segera pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkontaminasi. Pernafasan buatan (pernafasan keselamatan) mungkin diperlukan. Cuci daerah yang terkena dengan sabun dan air. Segera bawa ke dokter. Apabila ada barang-barang yang terbuat dari bahan kulit dan ikut terkontaminasi maka barang tersebut harus dibuang karena bahan kulit mengabsorbsi triamifos.
TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Bahaya ledakan dan kebakaran
:
Bahaya kebakaran tidak diketahui.
Media pemadam
: Karbon dioksida, bahan kimia kering.
Bila terjadi kebakaran besar : Semprotkan air yang banyak.
Tindakan pemadaman
:
Jika memungkinkan tanpa risiko pindahkan kemasan dari lokasi kebakaran
Produk pembakaran yang berbahaya
:
Data tidak tersedia
TINDAKAN PENANGANAN TUMPAHAN/ BOCORAN
Cara penanggulangan tumpahan/ bocoran jika terjadi emisi:
Di tempat kerja
:
Jangan sentuh bahan yang tumpah. Hentikan kebocoran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Apabila tumpahan berupa padatan jangan menggunakan sapu untuk membersihkannya, tapi gunakan penyedot debu atau larutkan tumpahan tersebut dengan air sebelum dibersihkan.
Tumpahan sedikit : Serap dengan menggunakan pasir atau bahan lain yang tidak dapat terbakar. Kumpulkan tumpahan ke dalam kemasan yang sesuai untuk pembuangan.
Tumpahan sedikit dan kering : Kumpulkan bahan yang tumpah ke dalam kemasan yang sesuai untuk pembuangan. Jauhkan kemasan dari lokasi tumpahan dan pindahkan ke tempat yang aman.
Tumpahan banyak : Bendung tumpahan untuk pembuangan lebih lanjut. Isolasi daerah bahaya dan orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk.
Ke udara
: Data tidak tersedia
Ke air
:
Data tidak tersedia
Ke tanah
:
Data tidak tersedia
PENGELOLAAN LIMBAH
Sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
INFORMASI TRANSPORTASI
Pengangkutan Udara IATA/ ICAO :
Data tidak tersedia
Pengangkutan Laut IMDG :
kode instrukdi kemasan : P002 (IMDG Code)
INFORMASI LAIN
Nomor RTECS : TA 1400000
Nomor EINECS : 015-024-00-7
PUSTAKA
---------------, (2004), Buku Tarif Bea Masuk Indonesia, Indonesian Customs Tariff Book, Departemen Keuangan RI, Direktorat Jendral Bea dan Cukai, Jakarta, hal. 244
Hartanto, Huriawati, (ed.), (2002), Kamus Kedokteran DORLAND, 29th ed., EGC, Jakarta
IMO (International Maritime Organization), (2000), International Maritime Dangerous Goods Codes 2000, Vol. 1 dan 2, IMO Publication, London.
IPCS, (1998), Chemical Safety Training Module, Suppl. I, The Finnish Institute of Occupational Health, Helsinki, p. 77
OHS, 72937, Triamiphos, MDL Infomation Systems, Inc. 1994, p. 1-10
OHS 2330, Thyonil Chloride, MDL Information Systema, Inc.1994, pp.1-8
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan
Ramali, Ahmad, dr. Med., dan Pamoentjak, K. St., (1998), Kamus Kedokteran, Penerbit Djambatan, Jakarta
Sax, N.I. Dangerous Properties of Industrial Materials. (1984). 6th ed. New York, NY: Van Nostrand Reinhold, p. 202
Tomlin, C. (ed.), (1994), A World Compendium – The Pesticide Manual, 10th ed., Crop Protection Publications, Surrey, p. 1126
U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health, Hazardous Substances Data Bank, Department of Health & Human Services, Rockeville Pike, Bethesda MD 20894, 2004, http://www.toxnet.nlm.nih.gov
PENYUSUN