Seminar “Dampak Pencemaran Merkuri terhadap Perubahan Iklim dan Dampak terhadap Kesehatan”

Jakarta, Seminar ”Dampak Pencemaran Merkuri terhadap Perubahan Iklim dan Dampak terhadap Kesehatan” yang diselenggarakan oleh KLHK bekerjasama dengan UNDP (21/02) bertempat di Ruang Rapat Rimbawan III Gedung Manggala Wanabhakti KLHK membahas mengenai korelasi antara perubahan iklim berupa peningkatan temperatur global dengan peningkatan lepasan merkuri ke lingkungan yang pada akhirnya akan mempengaruhi kesehatan manusia.

Narasumber yang merupakan founder Mediccus Foundation, dr. Jossep Frederick William memaparkan salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan level merkuri di lingkungan terutama laut adalah peningkatan pencairan permafrost yang ada di kutub utara dan kutub selatan akibat peningkatan suhu bumi mengakibatkan ikut terlepasnya substansi yang tertangkap dan tersimpan selama ratusan tahun dalam lapisan tersebut. Salah satu substansi itu berupa merkuri yang terlepas ke lautan akan masuk kedalam rantai makanan dan selama prosesnya akan terakumulasi sampai kepada manusia yang berada di puncak rantai makanan. Selain faktor tersebut, aktifitas antropogenik seperti kegiatan industri, penembangan emas skala kecil (PESK), penggunaan bahan bakar batubara, dan kebakaran hutan juga ikut menyumbang bagi peningkatan level merkuri di lingkungan. Dampak merkuri terhadap kesehatan dapat dilihat antara lain dengan semakin banyaknya penderita autism spectrum disorder dan penderita deficit hyperactive disorder di masyarakat, khususnya Indonesia.

Dalam diskusi ini juga dibahas peran pemerintah dalam mengantisipasi dampak merkuri bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Pasca di ratifikasinya konvensi Minamata tentang Merkuri, Pemerintah telah menetapkan pengurangan dan penghapusan Merkuri sebagai salah satu program Prioritas Nasional. 

B3 dan POPs merkuri klhk b3

Views: 632