DATABASE TEKNOLOGI LINGKUNGAN


Rekapitulasi Jumlah Koleksi dalam Database
No Kategori Jumlah
1 Teknologi Pengolahan Air Bersih 104
2 Teknologi Pengolahan Air Limbah 86
3 Teknologi Pengelolaan Air 7
4 Teknologi Pengelolaan Sampah 22
5 Teknologi Pemantauan Gas 12
6 Teknologi Lingkungan 535
7 Teknologi Informasi dan Komputer 33
8 Teknologi Penanganan POPs 15
TOTAL 814
Halaman web ini hanya dapat diakses dalam konfigurasi online pada web server, hubungi pengelola administrator/webadmin untuk konfigurasinya. Melalui halaman web ini Anda bisa menelusuri informasi data senyawa yang termasuk ke dalam Persisten Organic Pollutans (POPs) serta Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).
Masih Test
Menampilkan 1-20 dari 814 item.
#JudulAbstrakKatakunciPenulis 
  
1Distribusi Konsentrasi Logam Berat (Cu Dan Cd) Pada Sedimen Sungai?Sedimen, Logam berat, Cu, Cd ,DGTTeknologi Lingkunganzul_kifli79@ymail.com
2Induksi Mutasi Kultur In Vitro Amorphophallus Muelleri Blume Dengan Irradiasi GammaAmorphophallus muelleri Blume (Araceae) is valued for its glucoman content for use in food industry (heathy diet food), paper industry, pharmacy and cosmetics. The cultivation of A. muelleri is hampered by limited genetic quality of seed. The species is triploid (2n=3x=39), the seed is developed apomictically, and pollen production is low. The species is only propagated vegetatively. This may explain that the species is difficult to breed conventionally and genetic variability in the existing landraces cultivars is rather limited. Conservation of this species, therefore, is important for availability of the species in the future use of this plant. The objective of present research is to increase genetic variation by induce mutation using gamma-rays irradiation of shoot cultures of A. muelleri and to identify DNA polymorphism induced by gamma irradiation using random amplified polymorphic DNA (RAPD), so the mutants produced can be used for breeding purposes and for conservation program. Results of the experiment showed that gamma irradiation less than 5 gray was effective to induce mutation of A. muelleri. Four RAPD primers generated 35 scorable bands with 100% polymorphic bands. Size of the bands varied from 350bp to 2.0kbp. Clustering analysis was performed based on RAPD profiles using the UPGMA method. The range of genetic distance among individual
genotypes was from from 0.00 to 0.72, while genetic variance of the population was 0.21 + 0.13. The eighteen genotypes were proof to be mutants. The mutants produced in this experiment could be used as new germplasms for breeding purposes as well as for use in conservation strategy
Amorphophallus muelleri, induced mutation, gamma-rays irradiation,
RAPD
Yuyu S. Poerba, Maria Imelda, Aida Wulansari dan Diyah Martanti
DIYAH MARTANTI
3Dinamika Dan Status Mutu Air Waduk Sei NongsaNongsa, water quality status.Teknologi Pengolahan Air Bersihyusoegarno@gmail.com
4Dampak Eutrofikasi Terhadap Struktur Komunitas Dan Evaluasi Metode Penentuan Kelimpahan Fitoplanktonfitoplankton, plankton-net, nutrien, eutrofikasi, struktur komunitas.Teknologi Lingkunganyusoegarno@gmail.com
5Aspek Pencemaran Lingkungan Dari Pabrik Pencairan BatubaraStudi kelayakan pembangunan pabrik pencairan batubara muda di Indonesia (1999-2001) merupakan jawaban terhadap pencarian kelangkaan energi untuk menghasilkan bahan bakar minyak sintetis. Pabrik tersebut yang rencananya akan dibangun di lokasi tambang batubara muda Banko, Tanjung Enim (Sumatera Selatan), akan memproduksi 130.000-140.000 bbl/d minyak batubara dari 30.000 t/d batubara (berat kering). Teknologi BCL Process yang didisain untuk mengkonversikan jenis batubara muda menjadi produk cair, menjadi teknologi alternatif dalam hal ini karena merupakan teknologi batubara bersih. Hal ini dicirikan dengan efisiensi thermal yang tinggi (mencapai 98%), lebih sedikit batubara yang dikonsumsi dan pengendalian yang ketat terhadap limbah dari proses. Dengan mengacu pada hasil-hasil yang diperoleh dari pengoperasian pilot plant 50 t/d di Australia, kajian awal aplikasi teknologi tersebut untuk batubara muda Banko menunjukkan tingkat pencemaran yang masih berada di bawah ambang batas. Dari hasil studi kelayakan tersebut nantinya diharapkan akan diperoleh gambaran secara detail tentang aspek pencemaran dari pabrik batubara cair di Indonesia. Pada akhirnya akan dapat dijadikan bahan masukan yang sangat berguna dalam menyusun berbagai kebijakan di bidang pencemaran lingkungan dalam kaitannya dengan proses konversi energi maupun upgrading batubara.Teknologi Pencairan. Batubara muda. Studi kelayakan. Bahan bakar sintetisYusnitati
6Pengaruh Konsentrasi Media Soybean Dan 20 Jenis L- Asam Amino Pada Produksi Anti Jamur, Iturin AInfl uence of soybean meal concentration and 20 kinds of L-amino acids in iturin A production. The use of chemical pesticides has caused serious environmental problems and thus the demand for safer pesticides is increasing. One alternative is microbial pesticides that suppress fungal and bacterial of plant pathogens. Bacillus subtilis has been known as producer of lipopeptide antibiotics, like iturin A, plipastatin and surfactin. In this study, iturin A as an antifungal of plan pathogens was produced on varieties of soybean meal concentration; i.e. 8%, 10%, 12%, and 15% using B.subtilis RB14-CS. The result indicates that 8% soybean meal concentration produced the highest of iturin A production ( 2469 mg L-1) compared to the others. Beside the effect of nitrogen source ( soybean), the infl uence of 20 kinds of L-amino acids on an enhancement of iturin A productivity were observed. The examined L-amino acids were L-ala, L-arg, L-asn, L-asp, L-cys, L-glu, L-gln, L-gly, L-his, L-ile, L-leu, L-lys, L-met, L-pro, L-phe, L-ser, L-thr, L tyr, L-trp and L-val. The results show that no one of them could improve the iturin A productivity on soybean meal medium.B.subtilis RB14-CS, 20 kinds of L-amino acids, soybean mealYuliar
7Kajian Pertumbuhan Chlorella Sp. Pada Limbah Cair Industri SusuChlorella sp, industri, limbah cair, fotosintesisTeknologi Lingkunganyudhi.sgarno@bppt.go.id
8Aplikasi Metode Pengendapan Pada Analis Fitoplankton dan Tingkat Kesuburan Waduk SagulingAt this moment, Saguling reservoir in Citarum river is not only polluted by waste waterfrom municipal, Industry,agriculture and become eutrophicated. This research was carried out in attempt to know how bad is the eutrophication and effecting phytoplankton in sanguling river.this research reveal based on the measured physical, chemistry and biological parameters , Sanguling resrvoir could be classified into eutrophic with low transparency (< 70 cm), high concentration of nitrogen (>1,100mg NoI-1), phosphor(>0,216mgPol-1) ande dominated by Mycrocytis and Ascilatoria. This result also approvode the previuos analysis that overflow of sampilinfplanktonnet alwaays resulting " undrestiination" vaslue. Therefore using row metter without filitering and settling methode in phytoplankton is suggested.Eutrofik, pengendapan, kelimpahan,. Struktur fitoplanktonYudhi Soetrisno Garno, PhD.
9Daya Tahan Beberapa Organisme Air Pada Pencemar Limbah DeterjenSaat ini deterjen telah digunakan secara luas oleh masyarakat, sehingga limbahnyapun tersebar di setiap badan air. Limbah yang kadangkala nampak sebagai buih-buih putih tersebut dipastikan mempunyai dampak negatif terhadap organisme air. Untuk mengetahui daya tahan organisme air terhadap limbah deterjen tersebut maka dilakukan penelitian ini. Penelitian ini mengungkapkan bahwa setiap organisme air mempunyai daya tahan yang berbeda terhadap limbah deterjen ?rinso?. Pada penelitian ini terungkap bahwa terhadap limbah deterjen rinso larva Culex sp memiliki daya tahan yang lebih baik daripada Daphnia carinata dan Chironomus sp. Hal ini tercermin dari kenyataan bahwa dalam waktu 38 jam; 50% larva Culex sp masih bertahan dalam media dengan rinso terlarut 4 x 10 2 ppm; Daphnia carinata dalam media dengan rinso terlarut 10 2 ppm dan Chironomus sp hanya dalam media dengan rinso terlarut 10 -1 ppm.Daya Tahan, Organisme Air, Limbah, RinsoYudhi Soetrisno Garno, PhD
10Kelayakan Air Waduk Mukakuning Di P. Batam Untuk Bahan Baku Air MinumTelah diketahui bahwa tanah pulau Batam relatif sulit untuk meresapkan air, sehingga air hujan yang jatuh sebagian besar mengalir dipermukaan tanah, masuk sungai dan terbuang ke laut. Oleh karena itulah maka untuk memenuhi kebutuhan air bersih, Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau (OPDIP) Batam membangun waduk-waduk untuk panampung air hujan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber utama bahan baku air bersih. Untuk mengetahui kualitas air waduk Sei Mukakuning dan kelayakannya sebagai bahan baku air bersih maka penelitian ini dilakukan. Penelitian ini mengungkapkan bahwa air W.S. Mukakuning tidak dapat dimanfaatkan secara langsung karena konsentrasi beberapa parameter; yakni deterjen, kromium, kadmium dan timbal melebihi konsentrasi baku mutu air golongan A pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.20 tahun 1990. Meskipun demikian air tersebut masih layak dijadikan sumber bahan baku air minum karena memenuhi ketentuan baku mutu air golongan B. Penulis menyarankan agar dilakukan pengkajian terhadap penyebab tingginya konsentrasi parameter-parameter tersebut, dan dalam mengolah air tersebut WTP Mukakuning perlu memberikan perhatian khusus pada parameter-parameter tersebut.OPDIP Batam, Bahan Baku Air, Waduk MukakuningYudhi Soetrisno Garno, PhD
11Status Dan Karakteristik Pencemaran Di Waduk Kaskade CitarumSungai Citarum yang memiliki 3 waduk dan berfungsi sangat multiguna; diindikasikan telah tercemar limbah organik dan logam berat. Mengingat pencemaran tersebut dapat mengakibatkan hilangnya fungsi air sungai/waduk sebagai bahan baku air bersih, wisata dan media budidaya ikan dengan KJA maka informasi mengenai status pencemaran yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya sangat diperlukan. Untuk memberikan informasi yang benar dan ilmiah tentang status dan karakteristik pencemaran di waduk kaskade Citarum itulah paper ini disusun. Hasil analisis terhadap data yang ada mengungkapkan bahwa Waduk Saguling tercemar berat oleh limbah anorganik dan organik yang berturut-turut berasal dari limbah industri dan, pemukiman. Waduk Cirata tercemar berat oleh limbah organik, yang utamanya dari limbah perikanan KJA yang beroperasi didalamnya. Waduk Juanda tercemar limbah organik dari KJA yang beroperasi Cirata dan Juanda. Kesimpulan mengenai tingkat dan sumber pencemaran yang berbeda di ketiga waduk ini, selain akan berguna dalam perencanaan pengelolaan waduk-waduk tersebut, juga sangat menarik karena selama ini penyebab pencemaran organik di waduk dan sungai hanya dialamatkan pada limbah pemukiman dan industri, sedangkan limbah KJA diabaikan.Citarum, waduk, pencemaran, industri, pemukimn. KJAYudhi Soetrisno Garno, PhD
12Kandungan Beberapa Logam Berat Di Perairan Pesisir Timur Pulau BatamUntuk mengetahui dan mengantisipati pungaruh peningkatan berbagai kegiatan di pulau Batam terhadap kandungan logam berat di perairan pesisir timur pulau Batam yang sebagiannya diperuntukan bagi pengembangan pariwisata dan rekreasi maka penelitian ini dilakukan. Penelitian ini mengungkapkan bahwa berdasarkan beberapa paramater logam berat yang dikandungnya seperti Cr, Pb dan Cd, perairan pantai pesisir timur pulau Batam secara umum tidak memenuhi persyaratan untuk pengembangan pariwisata dan rekreasi,Logam Berat, Industri, Pesisir Timur, BatamYudhi Soetrisno Garno, PhD
13Status Kualitas Perairan Waduk Sei Baloi-Batam dan Kelayakannya untuk Bahan Baku Air MinumSei Baloi is a reservoir in the Batam Industrial Development Area (BIDA), which developed especially for source of drinking water. This research was conducted to know the water quality of Sei Baloi, and the suitability for the source of drinking water. This research revealed that the water of Sei Baloi can not directly used for drinking water due to concentrations of detergent, Cr, Cd and Pb were higher than the national standard for drinking water. Base on this result, it was suggested that the water of Sei Baloi need threatment for derease the above parametersBaloi, Batam, dringking waterYudhi Soetrisno Garno dan Ikhwanuddin Mawardi
14Kajian Status Kualitas Perairan Jangari Cirata Dan Kelayakannya Untuk Daerah Wisata AirJangari is an area in Cirata reservoir that was developed for tourism area. Lately, in this area have been developed many cages for fish culture that produce organic waste in huge number. This research was conducted to know the status and dynamics of water quality in Jangari that receive organic waste in huge number.The research revealed that Jangari water body could be cited as an eutrophic water body. This conclusion was due to (i)-the concentrations of phosphorus was always higher than 0,016 mg?l-1P and nitrogen total was always higher than 0,711 mg?l-1N; (ii)-the density of fitoplankton in 25 cm depth was between 36.590?103 and 40.710?103 ind?l?1; whereas in 150 cm depth was between 29.620?103 and 36.370?103 ind?l?1. This phytoplankton community was dominated by Cyanophyta (70,9%-78,2%), especially. Microcystis sp and Oscillatoria sp. (iii)-the vanishing point of secchi disc was always smaller than 71 cm. During the research zooplankton was dominated by copepoda, cladocera and rotifera with density fluctuate between 34-394 ind?l?1. The eutrophic status for Jangari, will threaten the sustainable potency for tourism area; and therefore it was suggested to built one management for Cirata reservoir which could be hoped to plan, do and evaluate the development of Cirata appropriate to the potencies and carryng capasity of reservoir.Jangari, organic waste, phytoplankton, euthrophic.Yudhi Soetrisno Garno
15Uji BOD, Indikator Kekuatan Limbah yang Masih BermasalahKebutuhan Oksigen Biokimiawi (BOD) adalah salah satu parameter kualitas limbah yang banyak digunakan untuk memprakirakan kekuatan suatu limbah mencemari calon badan air penerimanya, bahkan sering digunakan untuk memprakirakan status pencemaran suatu badan air. Dengan demikian BOD mempunyai peranan yang sangat penting dalam usaha untuk mempertahankan daya guna suatu ba:dan air. Benarkah parameter BOD sehebat itu atau pantaskah uji BOD diperankan sebesar itu. Paper ini berusaha menguraikan dan mengkaji tentang kelebihan dan kelemahan uji BOD, dan hasilnya mengisaratkan bahwa sebagai parameter kualitas limbah, BOD tidak banyak memiliki kelebihan dari parameter lainnya kecuali kepraktisan yang bisa menyesatkan. Oleh karena itu maka sebenarnya uji BOD belum dapat digunakan sebagai alat meneliti, namun justru masih harus dijadikan bahan penelitian; atau harus diteliti. Akhirnya untuk menentukan kekuatan limbah dilapangan penggunaan COD (kebutuhan oksigen kimiawi) lebih disarankan.BOD, COD, Kekuatan limbah, PencemaranYudhi Soetrisno Garno
16Contribution of the Organic Waste from Fish Culture on the Degdardation of Water Quality of CirataCirata is one of three reservoirs lay in Citarum River, where the water body is used to fish culture in floating net. Lately, one or two times in a year, fish in the floating net die massly because of the water quality of reservoirs have worsen, which resulted from the entering of organic pollutant from human being activities in and outside of the Reservoir. This paper is written to reveal contribution of organic waste from fish culture in floating net represented human being activities inside of the Reservoir on the worsening of water quality Cirata. The result revealed that the Reservoir Cirata continually has been polluted by organic waste, which gradually resulted in the worsening of water quality indicated by increasing chemical oxygen demand (COD) and concentration of chlorophyll-a (Chl-a), and decreasing secchi disk. This study indicated that on 1997, fish culture using floating net (internal loading) in Reservoir Cirata contribute the nutrient three times than domestic and agriculture (external loading). This situation is guessed still going on hitherto, therefore the reservoir become very hypertrophic, as giant cesspools, and resulted in death of fish masslyCirata, organic waste, fish culture, water qualityYudhi Soetrisno Garno
17Beban Pencemaran Limbah Perikanan Budidaya dan Yutrofikasi di Perairan Waduk Pada DAS Citarum.Di waduk-waduk. yang ada di badan air sungai Citarum khususnya waduk Saguling, Cirata dan Juanda; perikanan budidaya dengan keramba jaring apung (KJA) berkembang sangat pesat; sehingga diduga telah melebihi daya dukung badan air waduk dan limbahnya telah mengancam keberlanjutan perikanan budidaya tersebut. Pada periode 5 tahun terakhir, setiap tahunnya KJA di waduk. Saguling diperkirakan menghasilkan limbah sebesar 29.868.750 kg organik yang mengandung 1.359.028 kg?N dan 214.059 kg?P; di Cirata sebesar 145.334.000 kg organik yang mengandung 6.611.787 kg?N dan 1.041.417 kg ?P, dan Saguling sebesar 14.492.250 kg organik yang mengandung 659.397 kg?N dan 103.861kg?P Dekomposisi limbah organik tersebut, selain secara langsung menurunkan konsentrasi oksigen terlarut dan menghasilkan gas-gas lain yang dapat membahayakan kehidupan organisme lain, termasuk ikan; juga meng-hasilkan nutrien yang dapat menyebabkan yutrofikasi dan mengakibatkan pertumbuhan fitoplankton secara berlebihan (blooming). Gejala tersebut telah nampak dimana dilaporkan bahwa kepadatan fitoplankton di waduk. Cirata adalah antara 44,80-62,28 x 106 sel?l-1; Saguling antara 19,03-25.39 x 106 sel?l-1 dan Juanda antara 20.04-50.42 x 106 sel?l-1 Jika "blooming" ini terus berlanjut karena sumber pencemar tidak mampu dihentikan maka badan air waduk akan didominasi oleh ?blue green algae? seperti microcystis sp dan dimasa datang satu demi satu ke tiga waduk. yang ada di DAS Citarum akan berubah menjadi ?comberan raksasa? yang di saat ada sinar matahari perairan menjadi hijau pekat berlendir menjijikan, dan disaat mulai gelap disana sini timbul gelembung-gelembung gas.Limbah Organik, Keramba Jaring Apung, YutrofikasiYudhi Soetrisno Garno
18Kualitas Perairan Waduk Cirata, Dinamika Kualitas Air di Dua Lokasi Yang Berbeda Jumlah Keramba ?Telah diduga bahwa perairan waduk Cirata telah mengalami eutrofikasi karena tercemar oleh nutrien dari berbagai sumber seperti limbah pemukiman, industri, pertanian dan perikanan. Peneltian ini dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana eutrofikasi mempengaruhi dinamika kualitas fisik, kimia dan fitoplankton. Peneltian ini juga dilakukan untuk menganalisis kesahihan plankton-net dalam menghasilkan data untuk analisis kualitas air. Dengan kecerahan yang rendah (< 80cm), nilai nitrogen (>0,100mgN?l-1) dan fosfor (> 0,01 mgP? l-1) yang tinggi hingga setiap saat bisa terjadi blooming, maka waduk Cirata dapat digolongkan kedalam waduk hipereutrofik. Dengan didahului pengendapan dan sampling tanpa penyaringan, kelimpahan fitoplankton ditemukan lebih tinggi dari 20 x 103 sel?ml-1 yang didominasi oleh Mycrocytis (Cyanophyta) dan Sphaerocystis (chlorophyta). Kenyataan ini kembali meyakinkan bahwa data-data kepadatan/kelimpahan fitoplankton yang selama ini dipublikasikan adalah ?under-estimate?. Untuk itu sangat disarankan agar untuk menduga kelimpahan fitoplankton dan analisis kualitas air tidak lagi menggunakan plankton-net; kecUali hanya untuk identifikasi.Kualitas Air, Plankton-net, Fitoplankton, KJA.Yudhi Soetrisno Garno
19Peran Teknologi Lingkungan Dalam Pengelolaan Sumberdaya Lingkungan Perairan DAS Citarum ?Sumberdaya lingkungan perairan daerah aliran sungai (SDLP-DAS) Citarum yang telah banyak memberikan manfaat dan berperan dalam pembangunan telah rusak dan tercemar sangat berat oleh sedimen dan berbagai limbah; baik limbah cair maupun padat yang langsung ataupun tidak langsung dibuang oleh manusia kedalamnya. Oleh karena itu maka perlu dirumuskan sebuah strategi pengelolaan dan teknologi lingkungan yang dapat merehabilitasi/ memulihkan SDLP DAS Citarum sehingga perannya dapat berkelanjutan. Kristalisasi dari literatur dan diskusi fanel yang telah dilaksanakan untuk mengidentifikasi jenis-jenis teknologi lingkungan yang dibutuhkan dalam pengelolaan SDLP DAS Citaerum menyimpulkan bahwa pengelolaan sumberdaya lingkungan perairan daerah aliran sungai (SDLP-DAS) Citarum yang berkelanjutan dan berkeadilan untuk kesejahteraan masyarakat akan dapat terwujud jika dan hanya jika didukung oleh semua stakeholders, dengan melalui koordinasi aktif yang dilandasi rasa empati dan didukung dengan penerapan teknologi lingkungan dan teknologi ramah lingkunganPengelolaan Berkelanjutan dan Berkeadilan, Koordinasi Aktif, Rasa EmpatiYudhi Soetrisno Garno
20Dinamika Kualitas Dan Kelayakan Air Waduk Sei Harapan Untuk Bahan Baku Air MinumDalam rangka memenuhi kebutuhan air bersih yang sangat besar untuk pembangunan P. Batam, Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau (OPDIP) Batam telah membangun 6 buah waduk untuk menampung air hujan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas air dan kelayakan salah satu waduk tersebut yakni waduk Sei Harapan untuk menjadi bahan baku air bersih. Penelitian ini mengungkapkan bahwa mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.20 tahun 1990 tentang pengendalian pencemaran air; maka air waduk Sei Harapan termasuk masuk sumber air ?golongan B? yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk diolah sebagai air minum dan keperluan rumah tangga. Air tersebut tidak dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan lebih dahulu (Golongan A) karena beberapa konsentrasi parameter logam berat, terutama kromium (Cr); kadmium (Cd); dan timbal (Pb) pernah termonitor lebih besar dari baku mutu air golongan A pada PP tersebut diatas. Guna menghindari dampak negatif dari logam-logam berat tersebut diatas maka disarankan agar sumber-sumber yang menjadi penyebabnya dikaji, dan kemudian dipikirkan cara menanganinya. Pengelola unit pengolahan air perlu memberi perhatian khusus pada logam-logam berat tersebut sehingga hasil pengolahan benar-benar bebas dari logam tersebut.Waduk sei harapan, kualitas air, air minum, logam beratYudhi Soetrisno Garno