.: ARSIN :.
[ARSINE]
Arsine
Rumus Molekul : AsH3
Massa Molekul : 77,95 Dalton
PENANDA PRODUK
NOMOR REGISTER CAS
:
7784-42-1
NOMOR HS : 2850.00.00 NOMOR UN : 2188
Sinonim dan nama dagang
Arsenic trihydride; Arsenic hydride; Arseniuretted hydrogen; Arsenous Hydride; STCC 4920135; Agent SA ; Arsenowodor (Polish); Hydrogen Arsenide.
SIFAT KIMIA DAN FISIKA
Keadaan fisik
:
Gas tidak berwarna, berbau seperti bawang putih
Titik lebur
:
-117°C
Titik didih
:
- 62,5°C
pH
:
netral (dalam bentuk larutan)
Tekanan uap
:
11362 mmHg pada 21,1°C atau 11.000 mmHg ( 20°C) ;
1 mm Hg pada 142,6°C (padat); 10 mm Hg pada -124,7°C (padat); 40 mm Hg pada -110,2°C; 100 mm Hg pada -98,0°C; 400 mm Hg pada -75,2°C.
Kerapatan uap
:
2,7 x udara (udara = 1)
Berat jenis
:
1,689 pada - 55°C (air = 1) ; 3,186 g/l (gas)
Suhu kritis
:
100,1 °C
Panas penguapan
:
16,69 kJ/mol
Ambang bau
:
0,5 bpj
Viskositas gas
:
101,325 kPa (0°C) : 0,01458 mPaXs, 0,01458 mNXs/sq m
Suhu peruraian
:
300°C
Tekanan disosiasi
:
0,806 atm
Panas laten pada penguapan
:
53,7 kal/g pada -62,°C.
Kelarutan
:
dalam air 20% pada 20°C (28 mg/100 ml); larut dalam benzena, kloroform, sedikit larut dalam alkohol dan alkali.
ELEMEN LABEL BERDASARKAN GHS
Penanda Produk
:
(mencakup informasi tentang nama senyawa atau komposisi kimia penyusun produk dan/ atau nama dagang serta nomor pengenal internasional seperti Nomor Registrasi CAS, Nomor UN atau lainnya).
Identitas Produsen/Pemasok
: (mencakup nama, nomor telepon dan alamat lengkap dari produsen/ pemasok bahan kimia)
Piktogram Bahaya
:
Kata Sinyal
:
"BAHAYA"
Pernyataan bahaya
:
Fatal jika terhirup
Dapat menyebabkan kanker
Gas mudah menyala
Pernyataan kehati-hatian (hanya memuat sebagian dari pernyataan kehati-hatian yang ada)
:
Kenakan pelindung pernafasan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh produsen /pemasok atau pihak berwenang yang kompeten
Jauhkan dari sumber nyala seperti panas/ percikan/ nyala api- dilarang merokok
Gunakan hanya di luar ruangan atau di area yang berventilasi baik
Gunakan alat pelindung diri seperti yang dipersyaratkan
Jika terhirup : Pindahkan korban ke udara segar dan istirahatkan pada posisi yang nyaman untuk bernafas
PENYIMPANAN
Simpan di tempat terkunci dan berventilasi baik. Simpan terpisah dari bahan yang tidak boleh dicampurkan, bahan mudah menyala, makanan dan produk makanan
PENGGUNAAN
Digunakan dalam sintesis senyawa organik yang mengandung pestisida, bahan pengawet kayu, bahan tambahan makanan hewan dan bahan pembuatan kaca, obat, sebagai racun gas militer; pembuatan komponen elektronik padat, semikonduktor; dalam industri lak/ pernis, bahan solder otomotif.
STABILITAS DAN REAKTIVITAS
Stabilitas
:
Stabil pada suhu dan tekanan normal. Dapat meledak jika kena panas dan udara kering. Terurai pada suhu 300°C
Peruraian yang berbahaya
:
Hasil urai pada pemanasan berupa uap senyawa arsen yang sangat beracun.
Polimerisasi
:
Tidak terjadi polimerisasi.
Kondisi untuk dihindar
:
Hindari panas, nyala api, percikan dan sumber api lainnya. Kurangi kontak dengan bahan. Hindari penghirupan bahan atau produk hasil pembakaran. Jauhkan dari tempat persediaan air dan saluran pembuangan air limbah.
Inkompatibilitas
Arsin dengan :
:
Tidak boleh dicampurkan (incompatible) dengan bahan pengoksidasi, halogen dan bahan mudah terbakar
Klor : Kemungkinan dapat menyala.
Asam nitrat : Kemungkinan dapat meledak.
Kalium + amonia cair : Bereaksi dengan dahsyat.
Oksidator : Kemungkinan dapat meledak.
Fluor : Kemungkinan dapat menyala.
Nitrogen triklorida : Kemungkinan dapat meledak
INFORMASI DAN TAKSIKOLOGI
Data Toksisitas :
LD50 mencit – intraperitoneal 2,5 mg/kg
LC50 kelinci – terhirup 650 mg/m3/10 menit
LD50 kelinci – intraperitoneal 2500 µg/kg
LC50 tikus – terhirup 390 mg/m3/10 menit
LC50 mencit – terhirup 250 mg/m3/10 menit
LC50 mencit – terhirup 0,67 mg/kg/2,4 menit atau 0,5 mg/L/2,4 menit
TCLo manusia – terhirup 3 bpjTCLo manusia – terhirup 325 µg/m3
LCLo manusia – terhirup 25 bpj/30 menit
LCLo manusia – terhirup 300 bpj/5 menit
Data Mutagenik : Data tidak tersedia
Data Karsinogenik :
GHS : Kategori 1
IARC : Grup 1 (Bukti pada manusia cukup. Bukti pada hewan terbatas)
OSHA : Karsinogen.
NTP : Diketahui merupakan karsinogen pada manusia.
EC : Kategori 1.
Peningkatan kejadian timbulnya kanker kulit dan paru telah dihubungkan dengan pemberian senyawa arsen anorganik melalui pengobatan medis, air minum yang terkontaminasi, atau paparan di tempat kerja. Adanya kanker pada bagian tubuh lainnya juga dilaporkan terjadi, namun belum ada konfirmasi mengenai hubungan yang jelas tentang hal ini.
Data Iritasi/Korosi : Data tidak tersedia
Data Teratogenik : Data tidak tersedia
Data Tumorigenik : Data tidak tersedia
Data Efek Reproduktif : Data tidak tersedia
Efek Lokal : Data tidak tersedia
Organ Sasaran :
Darah
Kondisi Medis yang Diperburuk oleh Paparan : Data tidak tersedia
EFEK TERHADAP KESEHATAN
Terhirup
Paparan Jangka Pendek
:
Gejala dapat timbul dalam jangka waktu 2 – 24 jam, diawali dengan sakit kepala, perasaan tidak enak badan yang tidak jelas, kelemahan, pusing, disfagia, nyeri dada, sesak nafas, mual, muntah, nyeri perut, dan bau bawang putih pada mulut. Syok, koma dan kolaps pada kardiovaskular dapat terjadi. Hemolisis hebat, hemoglobinuria, hematuria, dan anemia dapat terjadi. Dalam jangka waktu 24 – 48 jam, dapat timbul gejala hepatitis, ikterus dan pembesaran sel hati. Edema paru disertai sianosis kemungkinan dapat terjadi. Gejala oliguria menandakan terjadinya radang pada ginjal.
Gejala anuria atau kegagalan fungsi jantung dapat menjadi fatal. Dalam beberapa kasus, dapat terjadi perubahan warna kulit menjadi merah tua dan sklera. Gejala keracunan arsen yang parah, seperti ensefalopati, keresahan, penurunan daya ingat, kegelisahan dan disorientasi, terjadi beberapa hari setelah paparan, diikuti penyakit syaraf periferal disertai mati rasa pada tangan dan kaki, rasa lemah otot yang parah, dan fotofobia. Kematian dilaporkan dapat terjadi pada paparan hingga 25 bpj dalam waktu singkat selama 30 menit.
Paparan Jangka Panjang
:
Gejala anemia hemolitik dapat mengarah pada kerusakan susunan syaraf, jantung, hati, ginjal dan limpa. Pembengkakan pada kelopak mata dan wajah dilaporkan terjadi, namun tidak pada semua kasus.
Tertelan
Paparan Jangka Pendek
:
Penelanan gas sulit untuk terjadi.
Paparan Jangka Panjang
:
Data tidak tersedia
kontak dengan mata
Paparan Jangka Pendek
:
Dalam kasus fatal, tidak teramati adanya gejala iritasi. Radang dapat terjadi akibat kontak dengan gas arsin yang dimampatkan.
Paparan Jangka Panjang
:
Data tidak tersedia
Kontak dengan kulit
Paparan Jangka Pendek
:
Dalam kasus fatal, tidak teramati adanya gejala iritasi. Radang dapat terjadi akibat kontak dengan gas arsin yang dimampatkan.
Paparan Jangka Panjang
:
Data tidak tersedia
ANTIDOTUM
Perawatan untuk keracunan Arsin akut dilakukan dengan transfusi darah atau cuci darah; apabila terjadi kerusakan renal terapi chelatiori dengan BAL pada kasus hemoglobinuria hanya untuk mengurangi efeknya saja
INFORMASI EKOLOGI
Perilaku dan Potensi Migrasi di Lingkungan :
Di dalam air cepat terhidrolisa menjadi asam – asam arsenat dan hidrida
Data Ekotoksisitas : Data tidak tersedia
KONTROL PAPARAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI
Batas paparan :
0,2 mg/m3 (0,05 bpj) OSHA TWA 18 jam
0,2 mg/m3 (0,05 bpj) ACGIH TWA
0,2 mg/m3 (0,05 bpj) TWA 8 jam
2 µg/m3 NIOSH ceiling 15 menit yang direkomendasikan
0,2 mg/m3 (0,05 ml/m3) DFG MAK (1 kali/shift)
0,16 mg/m3 (0,05 bpj) UK OES TWA
0,002 mg/kg sebagai senyawa arsen anorganik sebagai As ( WHO)
Metode Pengambilan Sampel : Data tidak tersedia
Metode/ prosedur pengukuran paparan :
Filter debu; Air; Kromatografi Ion; NIOSH II(5) # S301
Ventilasi :
Sediakan peralatan penyedot udara atau sistem ventilasi proses tertutup. Peralatan ventilasi harus tahan guncangan, jika terdapat bahan dengan konsentrasi yang dapat menyebabkan terjadinya ledakan. Pastikan sesuai dengan batas paparan yang diterapkan
Alat pelindung diri :
Respirator :
Respirator dan konsentrasi maksimum penggunaan berikut dikutip dari NIOSH dan/atau OSHA.
Jenis respirator yang digunakan :
Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya.
Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya dikombinasikan dengan peralatan pasokan udara keselamatan yang terpisah.
Tindakan penyelamatan :
Respirator pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh dan selongsong yang memberikan perlindungan
Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh.
Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau seketika/ langsung berbahaya terhadap kehidupan atau kesehatan
Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya dikombinasikan dengan peralatan pasokan udara keselamatan yang terpisah.
Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh.
Pelindung Mata :
Gunakan kacamata keselamatan yang tahan pecahan yang dilengkapi dengan pelindung wajah. Jangan gunakan lensa kontak ketika bekerja dengan bahan kimia ini. Sediakan kran air pencuci mata untuk keadaan darurat dan semprotan air deras di sekitar lokasi kerja.
Pakaian :
Untuk perlindungan terhadap gas : pakaian pelindung tidak diperlukan. Untuk perlindungan terhadap cairan: Gunakan pakaian yang sesuai, tahan terhadap suhu rendah
Sarung Tangan :
Gunakan sarung tangan yang tahan terhadap suhu rendah
Sepatu : Data tidak tersedia
TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA
Jika terhirup
:
Jika aman untuk memasuki area, jauhkan korban dari paparan. Gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan (pernafasan keselamatan) jika diperlukan. Pertahankan suhu tubuh korban dan istirahatkan. Segera bawa ke dokter.
Catatan untuk dokter : pertimbangkan penggunaan oksigen
Jika tertelan
:
Jika terjadi muntah, jaga posisi kepala agar lebih rendah dari pinggul untuk mencegah aspirasi. Segera bawa ke dokter.
Jika terkena mata
:
Basuh mata segera dengan air yang banyak atau menggunakan larutan garam fisiologis, sambil sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal. Lanjutkan dengan mengalirkan larutan garam fisiologis hingga korban siap dibawa ke rumah sakit. Tutup dengan perban steril. Segera bawa ke dokter.
Jika terkena kulit
:
Cuci bagian yang terkontaminasi jika diperlukan. Jika terjadi radang dingin, pembekuan, luka bakar kriogenik, hangatkan daerah yang terkena dalam air hangat. Jika hal tersebut tidak dapat dilakukan, bungkus secara perlahan bagian terkena dengan selimut. Biarkan sirkulasi darah kembali normal secara alamiah. Segera bawa ke dokter.
TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Bahaya ledakan dan kebakaran
:
Bahaya kebakaran hebat. Bahaya ledakan sedang. Uapnya bersifat lebih berat daripada udara. Uap atau gas dapat menyala dengan adanya sumber nyala yang jauh dan api dapat menyambar balik. Campuran uap dengan udara dapat meledak. Menghasilkan uap yang korosif, mengiritasi, berbahaya
Media pemadam
: Biarkan menyala kecuali jika kebocoran dapat dihentikan dengan segera.Bila terjadi kebakaran besar : Gunakan busa, bahan kimia kering atau karbon dioksida, atau dengan menyemprotkan air yang banyak.
Tindakan pemadaman
:
Pindahkan kemasan dari lokasi kebakaran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Dinginkan kemasan dengan menyemprotkan air yang banyak hingga api benar-benar padam. Jaga agar air tidak memasuki kemasan. Jaga agar posisi jauh dari ujung tangki. Untuk kebakaran dalam tempat penyimpanan atau muatan : Dinginkan kemasan dengan air dari selang dengan penyangga tanpa awak, atau pipa semprot pemantau hingga api benar-benar padam. Jika hal ini tidak mungkin dilakukan, maka ambil tindakan pencegahan berikut : Isolasi daerah bahaya dan orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk. Biarkan api menyala. Segera tinggalkan tempat jika terdengar bunyi dari peralatan pengaman ventilasi atau perubahan warna apapun pada tangki yang diakibatkan kebakaran. Untuk kebakaran pada tangki, kereta api atau truk tangki : Radius evakuasi 800 meter (1/2 mil). Jangan berusaha memadamkan api sebelum aliran bahan dapat dihentikan terlebih dahulu.Semprotkan air yang banyak. Dinginkan kemasan dengan air. Gunakan air dari lokasi yang terlindungi atau dari jarak yang aman. Hindari menghirup bahan atau produk hasil pembakaran. Jaga agar posisi berdiri berlawanan dengan arah angin dan hindari daerah yang rendah.
Produk pembakaran yang berbahaya
:
Data tidak tersedia
TINDAKAN PENANGANAN TUMPAHAN/ BOCORAN
Cara penanggulangan tumpahan/ bocoran jika terjadi emisi:
Di tempat kerja
:
Jangan sentuh bahan yang tumpah. Hentikan kebocoran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Kurangi uap dengan menyemprotkan air. Isolasi daerah bahaya dan orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk. Jauhkan sumber nyala. Berikan ventilasi pada tempat yang tertutup sebelum memasuki area.
Ke udara
: Data tidak tersedia
Ke air
:
Jauhkan dari tempat persediaan air dan saluran pembuangan air limbah.
Ke tanah
:
Bahan yang tumpah dibendung dengan bendungan, area penahan yang digali atau dengan tanggul kantong pasir. Bendung untuk pembuangan lebih lanjut. Tambahkan larutan asam encer.
PENGELOLAAN LIMBAH
Sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
INFORMASI TRANSPORTASI
Pengangkutan Udara IATA/ ICAO :
Nama teknis yang benar : Arsin
Nomor UN/ID : 2188
Kelas IATA/ICAO : 2.3
Pengangkutan Laut IMDG :
Kode instruksi kemasan : P200 (IMDG Code)
Nama teknis yang benar : Arsin
Nomor UN/ID : 2188
Kelas IMDG : 2 (2.3)
Label risiko tambahan : Gas mudah menyala (flammable gas)
Nomor EmS : 2-05
Nomor MFAG Table : 605
Polutan laut : Tidak
Silinder dan kemasan dengan kapasitas 1 L atau kurang sebaiknya dikemas dalam kemasan luar yang dibuat dengan bahan yang cocok (kaca), dengan kekuatan yang memadai, dan dirancang berdasarkan kapasitas kemasan dan tujuan penggunaannya yang aman dan terlindung, sebagai suatu pencegahan terhadap gerakan dari kemasan luar pada transportasinya dalam kondisi yang normal
INFORMASI LAIN
Nomor RTECS : CG64750
Nomor EINECS : 232-066-3
PUSTAKA
---------------, (1989), NIOSH Pocket Guide to Chemical Hazards, vol. 1 & 2, US Department of Health and Human Services, Washington D.C.
---------------, (2004), Buku Tarif Bea Masuk Indonesia, Indonesian Customs Tariff Book, Departemen Keuangan RI, Direktorat Jendral Bea dan Cukai, Jakarta, hal. 190
Budavari, S., et. al.
(ed.), (2001), The Merck Index - An Encyclopedia of Chemicals, Drugs, and
Biologicals, Whitehouse Station, NJ: Merck and Co., Inc, p. 138
Hartanto, Huriawati, (ed.), (2002), Kamus Kedokteran DORLAND, 29th ed., EGC, Jakarta
IPCS, (1998), Chemical Safety Training Module, Suppl. I, The Finnish Institute of Occupational Health, Helsinki
Lewis, Richard J., Sr., (1999), Sax’s Dangerous Properties of Industrial Materials, 10th ed., A Wiley-Interscience Publication, John Wiley & Sons, Inc., Toronto, p. 309
OHS02100, Arsine, MDL Information Systems, Inc., 1994, pp. 1-10
Proctor, N.H. and J.P. Hughes., (1978), Chemical Hazards of the Workplace, J.B. Lippincott, Philadelphia, p. 110
Ramali, Ahmad, dr. Med., dan Pamoentjak, K. St., (1998), Kamus Kedokteran, Penerbit Djambatan, Jakarta
Sax, N. Irving and Lewis, Richard J., Sr, (1987), Hazardous Chemicals Desk Reference, Van Nostrand Reinhold, New York, p. 190
The Dutch Institute for the Working Environment and the Dutch Chemical Industry Association, (1991), Chemical Safety Sheets, Samson Chemical Publishers, Netherland, p. 077
U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health, Hazardous Substances Data Bank, Department of Health & Human Services, Rockeville Pike, Bethesda MD 20894, 2004, http://www.toxnet.nlm.nih.gov
Urben, P.G., (1999), Bretherick’s Handbook of Reactive Chemical Hazards, 6th ed., vol.1, Butterworth – Heinemann Ltd., Oxford, p. 53
PENYUSUN