.: AZINFOS ETIL :.
[AZINPHOS-ETHYL]
S-(3,4-dihydro-4-oxobenzo(d)(1,2,3)triazin-3-ylmethyl)o,o-diethyl phosphorodithioate
Rumus Molekul : C12H16N3O 3PS2
Massa Molekul : 345,40 Dalton
PENANDA PRODUK
NOMOR REGISTER CAS
:
2642-71-9
NOMOR HS : 2920.10.00.00 NOMOR UN : 2811
Sinonim dan nama dagang
Phosphorodithioic acid, O,O-diethyl S-[4-oxo-1,2,3-benzotriazin-3(4H)-ylmethyl] ester; Phosphorodithioic acid, O,O-diethyl ester, S-ester with 3-(mercaptomethyl)-1,2,3-Benzotriazin-4(3H)-one; O,o-diethyl s-[4-oxo-1,2,3-benzotriazin-3(4H-yl)methyl] phosphorodithioate; O,o-diethyl phosphorodithioate S-ester with 3-(mercaptomethyl)-1,2,3-benzotriazin-4(3H)-one.
SIFAT KIMIA DAN FISIKA
Keadaan fisik
:
Padatan berbentuk kristal, tidak berwarna
Titik lebur
:
53°C
Titik didih
:
111°C pada 0,001 mmHg
Tekanan uap
:
0,00000022 mmHg 20°C
Berat jenis
:
1,284 pada 20°C/4°C (air = 1)
Indeks refraksi
:
1,284 pada 20°C
Volatilitas
:
0,042 mg/m3 pada 20°C
Log Kow
:
3,4
Log Kow
:
Dalam air 4 - 5 bpj atau 10,5 mg/l pada 20°C; n-heksan, 2-5 g/l; isopropanol, 20-50 g/l; diklorometan, >1000 g/l; toluen, >1000 g/l ; Larut dalam alkohol, eter, benzena, bensin, terpentin (minyak tusam), pelarut nafta, gasoline, aseton, 2-propanol ; larut dalam pelarut organik kecuali petroleum eter dan hidrokarbon alifatik.
ELEMEN LABEL BERDASARKAN GHS
Penanda Produk
:
(mencakup informasi tentang nama senyawa atau komposisi kimia penyusun produk dan/ atau nama dagang serta nomor pengenal internasional seperti Nomor Registrasi CAS, Nomor UN atau lainnya).
Identitas Produsen/Pemasok
: (mencakup nama, nomor telepon dan alamat lengkap dari produsen/ pemasok bahan kimia)
Piktogram Bahaya
:
Kata Sinyal
:
"BAHAYA"
Pernyataan bahaya
:
Fatal jika tertelan
Fatal jika terhirup
Dapat menyebabkan kerusakan pada sistem syaraf setelah paparan jangka pendek dan jangka panjang atau berulang jika terhirup
Dapat menyebabkan kerusakan genetik
Diduga merusak fertilitas atau janin
Sangat toksik bagi kehidupan akuatik
Dapat berbahaya jika tertelan dan masuk ke dalam saluran pernafasan
Pernyataan kehati-hatian (hanya memuat sebagian dari pernyataan kehati-hatian yang ada)
:
Jangan lakukan apapun sebelum petunjuk keselamatan dibaca dan dipahami
Dilarang makan, minum atau merokok sewaktu menggunakan bahan ini
Hindarkan emisi ke lingkungan jika itu bukan merupakan peruntukan penggunaan
Basuh tangan dan mulut dengan saksama sesudah menangani bahan ini
Gunakan hanya di luar ruangan atau di area yang berventilasi baik
Kenakan pelindung pernapasan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh produsen/ pemasok atau pihak berwenang yang kompeten
Jangan menghirup debu/ asap/ gas/ kabut/ uap/ semprotannya
Jika terhirup : Pindahkan korban ke udara segar dan istirahatkan pada posisi yang nyaman untuk bernafas
Hubungi pusat penanggulangan keracunan atau dokter/ tenaga medis jika anda merasa tidak sehat
PENYIMPANAN
Simpan dalam kemasan asli, dalam ruangan terkunci, suhu ruangan, jauhkan dari jangkauan anak-anak, makanan atau bahan makanan. Pisahkan dari bahan-bahan yang tak tercampurkan. Hindari panas, nyala api, percikan dan sumber api lain. Jika dilakukan kemasan ulang (repacking) dalam ruangan harus tersedia cahaya yang cukup.
PENGGUNAAN
Digunakan sebagai insektisida yang bekerja luas (persistent broad spectrum insecticide) untuk membasmi hama pada buah-buahan,sayuran, kapas dan tanaman hias dan sebagai akarisida. Untuk membasmi kumbang, ulat bulu dan larvanya, laba-laba, tungau.
STABILITAS DAN REAKTIVITAS
Stabilitas
:
Stabil pada suhu dan tekanan normal; terhidrolisa dengan alkali, relatif stabil dalam media asam.
Peruraian yang berbahaya
:
Hasil peruraian pada pemanasan berupa uap oksida nitrogen, fosfor sulfur dan karbon yang sangat beracun.
Polimerisasi
:
Tidak terjadi polimerisasi.
Kondisi untuk dihindar
:
Hindari panas, nyala api, percikan dan sumber api lain. Kemasan dapat pecah atau meledak jika kena panas.
Inkompatibilitas
Azinfos-etil dengan
:
Tidak boleh dicampurkan (incompatible) dengan basa dan bahan-bahan pengoksidasi.
Alkali : Dapat mengalami hidrolisis
Oksidator (kuat) : Bahaya kebakaran dan ledakan.
INFORMASI DAN TAKSIKOLOGI
Data Toksisitas :
LD50 tikus – oral 7 mg/kg
LC50 tikus – terhirup 390 mg/m3
LD50 tikus – kulit 250 mg/kg
LD50 tikus – intraperitoneal > 7500 µg/kg
LD50 tikus – percutan 500 mg/kg/24 jam
LD50 tikus – terhirup 0,15 mg/l udara/4 jam
LD50 anjing – oral 12 mg/kg
LD50 ayam – oral 34400 µg/kg
LD50 marmut – oral 17 mg/kg
LD50 marmut – intraperitoneal 8,0 mg/kg
Data Mutagenik : Data tidak tersedia
Data Karsinogenik :
OSHA : Tidak karsinogenik
NTP : Tidak karsinogenik
IARC : Tidak karsinogenik
Data Iritasi/Korosi : Data tidak tersedia
Data Teratogenik : Data tidak tersedia
Data Tumorigenik : Data tidak tersedia
Data Efek Reproduktif : Data tidak tersedia
Efek Lokal : Data tidak tersedia
Organ Sasaran :
Sistem syaraf
Kondisi Medis yang Diperburuk oleh Paparan :
Gangguan pada ginjal, hati dan pernafasan, penyakit kulit dan alergi.
EFEK TERHADAP KESEHATAN
Terhirup
Paparan Jangka Pendek
:
Keluarnya air mata, mual, muntah, diare, sakit perut, nyeri dada, kesulitan bernafas, sakit kepala, pusing, penglihatan kabur, pelebaran atau penyempitan manik mata, warna kulit kebiruan, penyumbatan paru, kelumpuhan, kejang, koma, kematian.
Paparan Jangka Panjang
:
Rasa mengantuk, disorientasi.
Tertelan
Paparan Jangka Pendek
:
Mual, muntah, diare, nyeri perut, nyeri dada, kesulitan bernafas, sakit kepala, pusing, kelurnya air mata, penglihatan kabur, pelebaran atau penyempitan manik mata, warna kulit kebiruan, penyumbatan paru, kelumpuhan, kejang, koma, kematian.
Paparan Jangka Panjang
:
Rasa mengantuk, disorientasi.
kontak dengan mata
Paparan Jangka Pendek
:
Keluarnya air mata, mual, muntah, diare, sakit perut, nyeri dada, kesulitan bernafas, sakit kepala, pusing, penglihatan kabur, pelebaran atau penyempitan manik mata, warna kulit kebiruan, penyumbatan paru, kelumpuhan, kejang, koma, kematian.
Paparan Jangka Panjang
:
Rasa mengantuk, disorientasi.
Kontak dengan kulit
Paparan Jangka Pendek
:
Keluarnya air mata, mual, muntah, diare, sakit perut, nyeri dada, kesulitan bernafas, sakit kepala, pusing, penglihatan kabur, pelebaran atau penyempitan manik mata, warna kulit kebiruan, penyumbatan paru, kelumpuhan, kejang, koma, kematian.
Paparan Jangka Panjang
:
Rasa mengantuk, disorientasi.
ANTIDOTUM
Atropin sulfat (intravena, intramuskular). Pralidoksim(2-PAM).
INFORMASI EKOLOGI
Perilaku dan Potensi Migrasi di Lingkungan : Data tidak tersedia
Data Ekotoksisitas :
Toksisitas pada Ikan :
LC50 (mortalitas) 37200 µg/L selama 96 jam - Pimephales promelas (Fathead minnow)
Toksisitas pada Invertebrata :
EC50 (immobilisasi) selama 48250 µg/L 48 jam - Daphnia magna (Kutu air)
KONTROL PAPARAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI
Batas paparan : Data tidak tersedia
Metode Pengambilan Sampel : Data tidak tersedia
Metode/ prosedur pengukuran paparan : Data tidak tersedia.
Ventilasi :
Sediakan peralatan penyedot udara atau sistem ventilasi proses tertutup. Pastikan sesuai dengan batas paparan yang ditetapkan.
Alat pelindung diri :
Respirator :
Dalam kondisi dimana penggunaan berulang-ulang atau paparan terus-menerus, perlindungan pernafasan dapat diperlukan. Penggunaan pelindung pernafasan disesuaikan dengan urutan prioritas dari minimum hingga maksimum. Perhatikan petunjuk peringatan sebelum penggunaan.
Jenis respirator yang digunakan :
Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya.
Alat pernapasan serba lengkap jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh dan dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya.
Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau seketika/ langsung berbahaya terhadap kehidupan atau kesehatan
Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya yang dikombinasikan dengan pasokan udara penyelamatan yang terpisah.
Alat pernapasan serba lengkap jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh.
Pelindung Mata :
Gunakan kacamata keselamatan yang tahan pecahan yang dilengkapi dengan pelindung wajah. Jangan gunakan lensa kontak ketika bekerja dengan bahan kimia ini. Sediakan kran air pencuci mata untuk keadaan darurat dan semprotan air deras di sekitar lokasi kerja.
Pakaian :
Gunakan pakaian pelindung tahan bahan kimia yang sesuai
Sarung Tangan :
Gunakan sarung tangan tahan bahan kimia yang sesuai.
Sepatu : Data tidak tersedia
TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA
Jika terhirup
:
Jika aman untuk memasuki area, jauhkan dari paparan. Gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan (pernafasan keselamatan) jika diperlukan. Pertahankan suhu tubuh korban dan istirahatkan. Segera bawa ke dokter.
Catatan untuk dokter : Jika terhirup, pertimbangkan pemberian oksigen
Jika tertelan
:
Segera hubungi dokter. Jika terjadi muntah, jaga posisi kepala agar lebih rendah dari pinggul untuk mencegah aspirasi. Gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan (pernafasan keselamatan) jika diperlukan. Segera bawa ke dokter.
Catatan untuk dokter : Jika tertelan, pertimbangkan pembilasan lambung. Pertimbangkan pemberian oksigen. Hindari pemberian obat anti depresi, suksinilkolin dan bahan kolinergik lainnya.
Jika terkena mata
:
Cuci mata segera dengan air yang banyak atau menggunakan larutan garam fisiologis, sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke dokter.
Jika terkena kulit
:
Petugas tanggap darurat harus mengenakan sarung tangan dan menghindari kontaminasi. Lepaskan segera pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkontaminasi. Pernafasan buatan (pernafasan keselamatan) mungkin diperlukan. Cuci area yang terkontaminasi dengan sabun dan air. Segera bawa ke dokter.
TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Bahaya ledakan dan kebakaran
:
Bahaya kebakaran tidak diketahui.
Media pemadam
: Bahan kimia kering, busa, air.
Bila terjadi kebakaran besar : Gunakan busa atau dengan menyemprotkan air yang banyak.
Tindakan pemadaman
:
Pindahkan kemasan dari lokasi kebakaran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Padamkan api besar dari lokasi yang terlindungi atau jarak yang aman. Jaga agar posisi jauh dari ujung tangki. Bendung untuk pembuangan lebih lanjut. Jangan menyebarkan bahan yang tumpah dengan menyemprotkan air bertekanan tinggi.
Produk pembakaran yang berbahaya
:
Data tidak tersedia
TINDAKAN PENANGANAN TUMPAHAN/ BOCORAN
Cara penanggulangan tumpahan/ bocoran jika terjadi emisi:
Di tempat kerja
:
Jangan sentuh bahan yang tumpah. Hentikan kebocoran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Kurangi uap dengan menyemprotkan air.
Tumpahan sedikit : serap tumpahan dengan menggunakan pasir kering, tanah atau bahan lain yang tidak dapat terbakar. Kumpulkan bahan yang tumpah ke dalam kemasan yang sesuai untuk pembuangan.
Tumpahan sedikit dan kering : Jauhkan kemasan dari lokasi tumpahan dan pindahkan ke tempat yang aman.
Tumpahan banyak : bendung untuk pembuangan lebih lanjut. Isolasi daerah bahaya dan orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk. Beri ventilasi pada tempat yang tertutup sebelum memasuki area.
Ke udara
: Kurangi uap dengan menyemprotkan air. Jaga agar posisi berdiri berlawanan dengan arah angin dan hindari daerah yang rendah.
Ke air
:
Gunakan penghalang yang lazim (natural barriers) atau alat pengontrol bocoran minyak untuk membatasi jalannya bocoran. Pindahkan bahan yang tumpah menggunakan pipa karet penghisap (suction hoses).
Ke tanah
:
Gali tempat penampungan seperti lagoon, kolam atau lubang. Jika sempat semuanya ditutupi dengan suatu lapisan yang tidak tembus. Bendung aliran permukaan menggunakan tanah, kantong pasir, poliuretan busa atau beton busa. Serap dengan menggunakan debu ringan, serbuk semen atau bahan komersial lainnya.
PENGELOLAAN LIMBAH
Sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
INFORMASI TRANSPORTASI
Pengangkutan Udara IATA/ ICAO : Data tidak tersedia
Pengangkutan Laut IMDG :
Kode instruksi kemasan : P002 (IMDG Code)
Kelompok kemasan : I
INFORMASI LAIN
Nomor RTECS : TD8400000
Nomor EINECS : 220-147-6-8
PUSTAKA
---------------, (2004), Buku Tarif Bea Masuk Indonesia, Indonesian Customs Tariff Book, Departemen Keuangan RI, Direktorat Jendral Bea dan Cukai, Jakarta, hal. 213
Budavari, S., et. al. (ed.), (2001), The Merck Index - An Encyclopedia of Chemicals, Drugs, and Biologicals, 13th ed., Merck And Co. Inc., New Jersey, p. 159
Hartanto, Huriawati, (ed.), (2002), Kamus Kedokteran DORLAND, 29th ed., EGC, Jakarta
IMO (International Maritime Organization), (2000), IMDG Code (International Maritime Dangerous Goods Code), 2000 Ed, vol. 1 and 2, IMO Publication, London.
IPCS, (1998), Chemical Safety Training Module, Suppl. I, The Finnish Institute of Occupational Health, Helsinki, p. 35
IPCS, Joint Meeting on
Pesticide Residues, Azinphos-ethyl (WHO Pesticide Residues Series 3, 1973),
2003, http://www.inchem.org/documents/jmpr/jmpmono/v073pr02.htm
OHS02205, Azinphos-ethyl, MDL Information Systems, Inc., 1994, pp. 1-10
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan
Ramali, Ahmad, dr. Med., dan Pamoentjak, K. St., (1998), Kamus Kedokteran, Penerbit Djambatan, Jakarta
Tomlin, C. (ed.), (1994), A World Compendium – The Pesticide Manual, 10th ed., Crop Protection Publications, Surrey, pp. 57-58
U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health, Hazardous Substances Data Bank, Department of Health & Human Services, Rockeville Pike, Bethesda MD 20894, 2004, http://www.toxnet.nlm.nih.gov
PENYUSUN