.: AZINFOS METIL :.
[AZINPHOS METHYL]
s-(3,4-dihydro-4-oxobenzo[d]-[1,2,3]-triazin-3-ylmethyl)o,o-dimethyl phosphorodithioate
Rumus Molekul : C10H12N3O3PS2
Massa Molekul : 317,34 Dalton
PENANDA PRODUK
NOMOR REGISTER CAS
:
86-50-0
NOMOR HS : 2933.90.00.00 NOMOR UN : 2783
Sinonim dan nama dagang
Phosphorodithioic acid, O,O-dimethyl S-(4-oxo-1,2,3-benzotriazin-3(4H)-yl)methyl ester; Phosphoro-dithioic acid, O,O-Dimethyl ester, S-ester with 3-mercapto-methyl-1,2,3-benzotriazin-4-(3H)-one; Benzatriazine-dithiophosphoric acid dimethoxy ester; Methyl azinphos; Methyl eusathion; Methyltriazotion; O,O-Dimethyl S-(4-oxo-1,2,3-benzotrazine-3-methyl) thiophosphate.
SIFAT KIMIA DAN FISIKA
Keadaan fisik
:
Serbuk kristal dari methanol, tidak berwarna hingga putih kekuningan, tidak berbau.
Titik lebur
:
73 – 74°C
Titik didih
:
200°C disertai peruraian
Suhu terbakar otomatis
:
85°C
Tekanan uap
:
0,0004 mmHg pada 20°C
pH
:
Netral
Indeks refraksi
:
1.6115 pada 20°C
Indeks refraksi
:
Kelarutan dalam air 28 mg/L pada 20°C. Larut dalam metanol, etanol, propilen glikol, ksilen, dan pelarut organik lainnya. Larutan dalam etanol dan propilen glikol stabil selama 3 minggu.
ELEMEN LABEL BERDASARKAN GHS
Penanda Produk
:
(mencakup informasi tentang nama senyawa atau komposisi kimia penyusun produk dan/ atau nama dagang serta nomor pengenal internasional seperti Nomor Registrasi CAS, Nomor UN atau lainnya).
Identitas Produsen/Pemasok
: (mencakup nama, nomor telepon dan alamat lengkap dari produsen/ pemasok bahan kimia)
Piktogram Bahaya
:
Kata Sinyal
:
"BAHAYA"
Pernyataan bahaya
:
Fatal jika tertelan
Fatal jika terkena kulit
Fatal jika terhirup
Dapat menyebabkan kerusakan genetik
Dapat merusak fertilitas atau janin
Sangat toksik bagi kehidupan akuatik
Dapat menyebabkan kerusakan pada sistem syaraf melalui inhalasi
Pernyataan kehati-hatian (hanya memuat sebagian dari pernyataan kehati-hatian yang ada)
:
Dilarang makan, minum atau merokok sewaktu menggunakan bahan ini
Basuh tangan dengan saksama sesudah menangani bahan ini
Jangan sampai kena mata, kulit atau pakaian
Hindarkan emisi ke lingkungan jika itu bukan merupakan peruntukan penggunaan
Jangan menghirup debu/ asap/ gas/ kabut/ uap/ semprotannya
Kenakan sarung tangan/ pakaian pelindung dan pelindung pernafasan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh produsen/ pemasok atau pihak berwenang yang kompeten
Gunakan hanya di luar ruangan atau di area yang berventilasi baik
Jangan lakukan apapun sebelum petunjuk keselamatan dibaca dan dipahami
Tanggalkan segera seluruh pakaian yang terkontaminasi
Jika terkena kulit : cuci secara hati-hati dengan sabun dan air yang banyak
Bila terpapar atau diduga terpapar : dapatkan nasihat medis
Jika terhirup : Pindahkan korban ke udara segar dan istirahatkan pada posisi yang nyaman untuk bernafas
PENYIMPANAN
Pisahkan dari bahan yang tidak boleh dicampurkan. Hindari panas, nyala api, percikan dan sumber api lain.
PENGGUNAAN
Sebagai insektisida, dan akarisida.
STABILITAS DAN REAKTIVITAS
Stabilitas
:
Stabil pada suhu dan tekanan normal. Mudah terhidrolisa dalam alkali atau asam.
Peruraian yang berbahaya
:
Hasil urai pada pemanasan berupa hidrokarbon yang bersifat racun, oksida karbon, sulfur dan nitrogen.
Polimerisasi
:
Tidak terjadi polimerisasi.
Kondisi untuk dihindar
:
Hindarkan dari panas, nyala api, percikan dan sumber api lain.
Inkompatibilitas
:
Tidak boleh dicampurkan (incompatible) dengan oksidator kuat, senyawa alkali dan asam.
INFORMASI DAN TAKSIKOLOGI
Data Toksisitas :
LD50 tikus – oral 7 mg/kg
LC50 tikus – terhirup 17 mg/m3/4 jam
LD50 tikus – kulit 88 mg/kg
Data Mutagenik : Data tidak tersedia
Data Karsinogenik :
OSHA : Tidak karsinogenik
NTP : Tidak karsinogenik
IARC : Tidak karsinogenik
Data Iritasi/Korosi : Data tidak tersedia
Data Teratogenik : Data tidak tersedia
Data Tumorigenik : Data tidak tersedia
Data Efek Reproduktif : Data tidak tersedia
Efek Lokal : Data tidak tersedia
Organ Sasaran :
Sistem syaraf
Kondisi Medis yang Diperburuk oleh Paparan :
Gangguan pada hati, sistem syaraf dan pernafasan.
Data Tambahan
Dapat melintasi plasenta. Interaksi dengan obat-obatan dapat terjadi. Efek toksik azinfos-metil dapat meningkat dengan adanya cahaya tampak atau ultra violet.
EFEK TERHADAP KESEHATAN
Terhirup
Paparan Jangka Pendek
:
Keluarnya air mata, mual, muntah, diare, nyeri perut, nyeri dada, kesulitan bernafas, sakit kepala, pusing, penglihatan kabur, pelebaran atau penyempitan manik mata, warna kulit kebiruan, penyumbatan paru, kelumpuhan, kejang, koma.
Paparan Jangka Panjang
:
Rasa mengantuk, disorientasi.
Tertelan
Paparan Jangka Pendek
:
Mual, muntah, diare, nyeri perut, nyeri dada, kesulitan bernafas, keluarnya air mata, sakit kepala, pusing, penglihatan kabur, pelebaran atau penyempitan manik mata, warna kulit kebiruan, penyumbatan paru, kelumpuhan, kejang, koma, kematian.
Paparan Jangka Panjang
:
Dalam studi pemberian barium klorida dihidrat dalam air minum selama dua tahun, dilaporkan adanya peningkatan pada kejadian timbulnya penyakit ginjal pada mencit jantan dan betina.
kontak dengan mata
Paparan Jangka Pendek
:
Keluarnya air mata, pelebaran atau penyempitan manik mata mual, muntah, diare, nyeri perut, nyeri dada, kesulitan bernafas, sakit kepala, pusing, penglihatan kabur, warna kulit kebiruan, penyumbatan paru, kelumpuhan, kejang, koma.
Paparan Jangka Panjang
:
Rasa mengantuk, disorientasi.
Kontak dengan kulit
Paparan Jangka Pendek
:
Keluarnya air mata, mual, muntah, diare, nyeri perut, nyeri dada, kesulitan bernafas, sakit kepala, pusing, penglihatan kabur, pelebaran atau penyempitan manik mata, warna kulit kebiruan, penyumbatan paru, kelumpuhan, kejang, koma.
Paparan Jangka Panjang
:
Rasa mengantuk, disorientasi.
ANTIDOTUM
Atropin sulfat (intravena, intramuskular). Pralidoksim (2-PAM).
INFORMASI EKOLOGI
Perilaku dan Potensi Migrasi di Lingkungan :
Bahan kimia ini dengan cepat mengalami perubahan dalam tanah, mengalami hidrolisa dalam larutan asam dan alkali dan Berbahaya jika dibiarkan masuk kedalam saluran / pipa air minum.
Data Ekotoksisitas :
Toksisitas pada Ikan :
LC50 (oral) 0,02 mg/L, akut - Rainbow trout
Toksisitas pada Invertebrata :
EC50 0,0011 mg/L selama 48 hari - Daphnia
Toksisitas pada Alga :
EC50 7,15 mg/L selama 96 hari - Algae
Toksisitas pada Burung :
LD50 (oral) 32 mg/L , akut - Bobwhite quail
KONTROL PAPARAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI
Batas paparan : Data tidak tersedia
Metode Pengambilan Sampel : Data tidak tersedia
Metode/ prosedur pengukuran paparan : Data tidak tersedia.
Ventilasi :
Sediakan peralatan penyedot udara atau sistem ventilasi proses tertutup. Pastikan sesuai dengan batas paparan yang ditetapkan.
Alat pelindung diri :
Respirator :
Dalam kondisi dimana penggunaan yang berulang atau paparan terus-menerus, perlindungan pernafasan mungkin diperlukan. Penggunaan pelindung pernafasan disesuaikan urutan prioritas dari minimum hingga maksimum. Perhatikan petunjuk peringatan sebelum penggunaan.
Jenis respirator yang digunakan :
Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya.
Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh dan dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya.
Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau seketika/ langsung berbahaya terhadap kehidupan atau kesehatan
Respirator dengan pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya dikombinasikan dengan pasokan udara keselamatan yang terpisah.
Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh.
Pelindung Mata :
Gunakan kacamata keselamatan yang tahan pecahan yang dilengkapi dengan pelindung wajah. Jangan gunakan lensa kontak ketika bekerja dengan bahan kimia ini. Sediakan kran air pencuci mata untuk keadaan darurat dan semprotan air deras di sekitar lokasi kerja.
Pakaian :
Gunakan pakaian pelindung tahan bahan kimia yang sesuai
Sarung Tangan :
Gunakan sarung tangan tahan bahan kimia yang sesuai.
Sepatu : Data tidak tersedia
TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA
Jika terhirup
:
Jika aman untuk memasuki area, jauhkan korban dari paparan. Gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan (pernafasan keselamatan) jika diperlukan. Pertahankan suhu tubuh korban dan istirahatkan. Segera bawa ke dokter.
Jika tertelan
:
Jika terjadi muntah, jaga posisi kepala agar lebih rendah dari pinggul untuk mencegah aspirasi. Gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan (pernafasan keselamatan) jika diperlukan. Segera bawa ke dokter.
Jika terkena mata
:
Segera bilas mata (setidaknya selama 15 menit) dengan air yang banyak atau larutan garam fisiologis,sambil sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal. Segera hubungi dokter.
Jika terkena kulit
:
Petugas tanggap darurat harus mengenakan sarung tangan dan menghindari kontaminasi. Lepaskan segera pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkontaminasi. Pernafasan buatan (pernafasan keselamatan) mungkin diperlukan. Cuci area yang terkontaminasi bahan dengan sabun atau deterjen lunak dan air yang banyak hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal (setidaknya selama 20 menit). Segera bawa ke dokter.
TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Bahaya ledakan dan kebakaran
:
Bahaya kebakaran tidak diketahui.
Media pemadam
: Bahan kimia kering, busa, air.
Bila terjadi kebakaran besar : Gunakan busa atau dengan menyemprotkan air yang banyak.
Tindakan pemadaman
:
Pindahkan kemasan dari lokasi kebakaran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Padamkan api besar dari lokasi yang terlindungi atau jarak yang aman. Jaga agar posisi jauh dari ujung tangki. Bendung tumpahan untuk pembuangan lebih lanjut. Jangan menyebarkan bahan yang tumpah dengan menyemprotkan air bertekanan tinggi.
Produk pembakaran yang berbahaya
:
Data tidak tersedia
TINDAKAN PENANGANAN TUMPAHAN/ BOCORAN
Cara penanggulangan tumpahan/ bocoran jika terjadi emisi:
Di tempat kerja
:
Jangan sentuh bahan yang tumpah. Hentikan kebocoran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Kurangi uap dengan menyemprotkan air.
Tumpahan sedikit : serap dengan menggunakan pasir atau bahan lain yang tidak dapat terbakar. Kumpulkan bahan yang tumpah ke dalam kemasan yang sesuai untuk pembuangan.
Tumpahan sedikit dan kering : Jauhkan kemasan dari lokasi tumpahan dan pindahkan ke tempat yang aman.
Tumpahan banyak : Bendung tumpahan untuk pembuangan lebih lanjut. Isolasi daerah bahaya dan orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk.Beri ventilasi pada tempat yang tertutup sebelum memasuki area.
Ke udara
: Data tidak tersedia
Ke air
:
Data tidak tersedia
Ke tanah
:
Data tidak tersedia
PENGELOLAAN LIMBAH
Sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
INFORMASI TRANSPORTASI
Pengangkutan Udara IATA/ ICAO : Data tidak tersedia
Pengangkutan Laut IMDG : Data tidak tersedia
INFORMASI LAIN
Nomor RTECS : TE1925000
Nomor EINECS : 201-676-1
PUSTAKA
---------------, (1989), NIOSH Pocket Guide to Chemical Hazards, vol. 1 & 2, US Department of Health and Human Services, Washington D.C
---------------, (2004), Buku Tarif Bea Masuk Indonesia, Indonesian Customs Tariff Book, Departemen Keuangan RI, Direktorat Jendral Bea dan Cukai, Jakarta, hal. 214
Budavari, S. et all (ed.), (2001), The Merck Index - An Encyclopedia of Chemicals, Drugs, and Biologicals, 13th ed., Merck And Co. Inc., New Jersey
Hartanto, Huriawati, (ed.), (2002), Kamus Kedokteran DORLAND, 29th ed., EGC, Jakarta.
IMO (International Maritime Organization), (2000), IMDG Code (International Maritime Dangerous Goods Code), 2000 Ed, vol. 1 and 2, IMO Publication, London
IPCS, (1998), Chemical Safety Training Module, Suppl. I, The Finnish Institute of Occupational Health, Helsinki, p. 35
Lewis, Richard J., Sr., (1999), Sax’s Dangerous Properties of Industrial Materials, 10th ed., A Wiley-Interscience Publication, John Wiley & Sons, Inc., Toronto, p. 332
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan
Proctor, Nick H., Hughes, James P.,(1978), Chemical Hazards of the Workplace, J.B.Lippincott comp., Philadelphia, p. 113
Ramali, Ahmad, dr. Med., dan Pamoentjak, K. St., (1998), Kamus Kedokteran, Penerbit Djambatan, Jakarta.
Sax, N. Irving and Lewis, Richard J., Sr, (1987), Hazardous Chemicals Desk Reference, Van Nostrand Reinhold, New York, p. 195Tomlin, C. (ed.), (1994), A World Compendium – The Pesticide Manual, 10th ed., Crop Protection Publications, Surrey, p. 59-60
U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health, Hazardous Substances Data Bank, Department of Health & Human Services, Rockeville Pihe, Bethesdy, MD 20894, 2004, http:\\toxnet.nlm.nih.gov
Urben, P.G., (1999), Bretherick’s Handbook of Reactive Chemical Hazards, 6th ed., vol.1, Butterworth – Heinemann Ltd., Oxford, p. 1089
PENYUSUN