.: DIFENAKUM :.
[ DIFENACOUM ]
3-(3-Biphenyl-4-yl-1,2,3,4-tetrahydro-1-naphthyl)-4-hydroxyxoumarin
Rumus Molekul : C31H24O3
Massa Molekul : 444,55 Dalton
PENANDA PRODUK
NOMOR REGISTER CAS
:
56073-07-5
NOMOR HS : 2932.29.10.00 NOMOR UN : 3027
Sinonim dan nama dagang
2H-1-benzopyran-2-one, 3-(3-(1,1’-biphenyl)-4-yl-1,2,3,4-tetrahydro-1-naphtalenyl)-4-hydroxy-; 3-(3-(1,1’-Biphenyl)-4-yl-1,2,3,4-Tetrahydro-1-naphthalenyl)-4-hydroxy-2H-1-benzopyran-2-one; Diphenacoum; C31H24O3; Neosorexa; Ratak.
SIFAT KIMIA DAN FISIKA
Keadaan fisik
:
Padatan berbentuk serbuk, berwarna putih pupus, tidak berbau, tidak berasa
Titik Lebur
:
215 - 219 °C.
Kelarutan
:
Kelarutan dalam air < 10 bpj (pada pH 7), 84 mg/L pada 20 °C pH 9.3; 2.5 mg/L pada 20 °C, pH 7.3; 0.031 mg/L pada 20 °C, pH 5.2. Larut dalam benzena, kloroform. Larut sedang dalam aseton, etanol. Hampir tidak dapat larut dalam petroleum eter
ELEMEN LABEL BERDASARKAN GHS
Penanda Produk
:
(mencakup informasi tentang nama senyawa atau komposisi kimia penyusun produk dan/ atau nama dagang serta nomor pengenal internasional seperti Nomor Registrasi CAS, Nomor UN atau lainnya).
Identitas Produsen/Pemasok
: (mencakup nama, nomor telepon dan alamat lengkap dari produsen/ pemasok bahan kimia)
Piktogram Bahaya
:
Kata Sinyal
:
"BAHAYA"
Pernyataan bahaya
:
Fatal jika tertelan
Toksik jika kontak dengan kulit
Mengiritasi kulit
Pernyataan kehati-hatian (hanya memuat sebagian dari pernyataan kehati-hatian yang ada)
:
Kenakan pakaian dan sarung tangan pelindung yang cocok
Jika terjadi kecelakaan atau jika anda merasa tidak sehat, jika memungkinkan segera menghubungi dokter (perlihatkan label kemasan)
PENYIMPANAN
Pisahkan dari bahan yang tidak boleh dicampurkan. Difenakum teknis dan formulasi harus disimpan dengan kemasan yang tertutup rapat dan pada ruangan yang dikunci, berventilasi baik, kering tidak berembun, tidak terkena cahaya langsung, dan tidak dekat dengan sumber api. Jauhkan produk dari jangkauan anak. Jangan disimpan dekat dengan makanan dan pakan ternak.
PENGGUNAAN
Sebagai rodentisida, sebagai anti-koagulan senyawa kumarin
Untuk mengontrol tikus dan mencit yang resisten dengan antikoagulan lain dengan aktivitas yang bervariasi
STABILITAS DAN REAKTIVITAS
Stabilitas
:
Stabil pada suhu dan tekanan normal
Peruraian yang berbahaya
:
Hasil urai pada pemanasan berupa oksida karbon
Polimerisasi
:
Tidak terjadi polimerisasi.
Kondisi untuk dihindar
:
Hindarkan dari panas, nyala api, percikan dan sumber api lain. Kemasan dapat pecah atau meledak jika kena panas
Inkompatibilitas
:
Tidak boleh dicampurkan (incompatible) dengan oksidator, dapat menimbulkan kebakaran dan ledakan.
INFORMASI DAN TAKSIKOLOGI
Data Toksisitas :
LD50 tikus – oral 680 µg/kg
LD50 tikus – kulit > 50 mg/kg
LD50 mencit – oral 800 µg/kg
LD50 kelinci – oral 2 g/kg
LD50 kelinci – kulit 1 g/kg
LD50 marmut – oral 50 mg/kg
Data Mutagenik :
Difenakum tidak menginduksi sintesis DNA yang tidak direncanakan dalam hepatosit tikus secara in vivo pada setiap dosis atau waktu pemberian
Data Karsinogenik :
GHS : Tidak karsinogenik
IARC : Tidak karsinogenik
OSHA : Tidak karsinogenik
NTP : Tidak karsinogenik
Data Iritasi/Korosi : Data tidak tersedia
Data Teratogenik : Data tidak tersedia
Data Tumorigenik : Data tidak tersedia
Data Efek Reproduktif :
TDLo tikus jantan – oral, 162 g/kg, 90 hari
Efek Lokal : Data tidak tersedia
Organ Sasaran :
Darah
Kondisi Medis yang Diperburuk oleh Paparan : Data tidak tersedia
Data tambahan
Dapat terjadi interaksi dengan obat-obatan.
EFEK TERHADAP KESEHATAN
Terhirup
Paparan Jangka Pendek
:
Sama seperti paparan derivat kumarin.
Absorbsi melalui paru dapat menyebabkan efek pendarahan sebagaimana halnya pada paparan jangka panjang. Beberapa kasus berat dapat menjadi fatal.
Paparan Jangka Panjang
:
Sama seperti paparan derivat kumarin.
Absorbsi secara berulang dapat menyebabkan penghambatan pada sintesis protrombin dan kerusakan pada permeabilitas pembuluh kapiler yang mengakibatkan pendarahan internal yang tersebar luas disertai efek-efek yang berkaitan seperti mimisan, hematoma, hematuria, memar yang tersebar luas, dan anemia.
Tertelan
Paparan Jangka Pendek
:
Sama seperti paparan derivat kumarin.
Dapat segera terabsorbsi di saluran lambung dan usus, menyebabkan penghambatan sintesis protrombin dan kerusakan pada permeabilitas pembuluh kapiler yang mengakibatkan pendarahan internal yang tersebar luas disertai efek yang berkaitan sebagaimana halnya pada paparan jangka panjang. Beberapa kasus berat dapat menjadi fatal.
Berdasarkan petunjuk dari WHO, secara umum keracunan difenakum adalah tendensi peningkatan pendarahan yang dapat dikategorikan menjadi :
keracunan minor, menimbulkan kekacauan koagulasi yang hanya terlihat pada analisis laboralotium
kerusakan sedang, menimbulkan kekacauan koagulasi yang mengakibatkan hematoma, hematuria, pendarahan dalam faeces, pendarahan berlebih jika terkena goresan kecil atau abrasi
keracunan parah, menimbulkan pendarahan retroperitoneal, pendarahan sistem pencernaan yang parah, kerusakan pembuluh otak, pendarahan masif yang mengakibatkan syok
Paparan Jangka Panjang
:
Penelanan berulang dapat menyebabkan mimisan, pendarahan pada gusi dan faring, ruam petekia, memar yang tersebar luas, hematoma, hemoptisis, hematemesis, hematuria, feses bercampur darah, pendarahan hingga ke bagian dalam organ tubuh, saluran lambung dan usus, persendian, daerah perut atau ruangan retroperitoneal disertai nyeri perut, punggung, persendian, tungkai dan lengan, serta luka serebrovaskular. Dapat terjadi anemia disertai kelemahan, pucat dan syok. Pendarahan hebat dapat menyebabkan kematian. Penggunaan terapi: beberapa derivat kumarin terkadang dapat menyebabkan gangguan lambung dan usus, peningkatan kadar transaminase, urtikaria, dermatitis, leukopenia, alopesia, demam, reaksi hipersensitivitas, serta kadang-kadang terjadi nekrosis kulit.
kontak dengan mata
Paparan Jangka Pendek
:
Kontak dengan bahan tersebut dapat menyebabkan iritasi atau terbakarnya mata
Paparan Jangka Panjang
:
Data tidak tersedia
Kontak dengan kulit
Paparan Jangka Pendek
:
Sama seperti paparan derivat kumarin.
Absorbsi melalui kulit dapat menyebabkan efek pendarahan sebagaimana halnya pada paparan jangka panjang. Beberapa kasus berat dapat menjadi fatal.
Paparan Jangka Panjang
:
Sama seperti paparan derivat kumarin.
Absorbsi secara berulang dapat menyebabkan penghambatan pada sintesis protrombin dan kerusakan pada permeabilitas pembuluh kapiler yang mengakibatkan pendarahan internal yang tersebar luas disertai efek-efek yang berkaitan seperti mimisan, hematoma, hematuria, memar yang tersebar luas, dan anemia.
ANTIDOTUM
Secara umum digunakan emulsi Vitamin K1 (subkutan, intramuskular, intravena), injeksi intra vena hanya diberkan untuk kasus keracunan yang berat, karena kadang menimbulkan reaksi yang merugikan seperti flushing, kepala berputar, hipotensi, dispnea dan sianosis
Pada kasus pendarahan yang berat selain pemakaian injeksi Vitamin K1 juga harus dilengkapi dengan tranfusi darah atau plasma
Difenakum merupakan antagonis Vitamin K, dalam kasus keracunan derivat antikoagulan diperlukan dosis berulang atau Vitamin K sekali untuk menjaga sintesis faktor pembekuan
Paparan antikoagulan indandion pada manusia menimbulkan gejala yang sama dengan koagulan (hematoma, hematemesis, hematuria, mudah mengalami bruisabilitas), pengatasan untuk kasus tersebut yang kadang berupa paparan substansial /berulang, dapat menggunakan terapi Vitamin K dan dengan memonitor waktu protombin dalam jangka beberapa bulan
Untuk penelanan suicidal dengan jumlah banyak, jika terdapat ketidak pastian tntang jumlah yang tertelan atau kesehatan umum dari pasien, fitomenadion diberikan secara oral untuk melindungi efek antikoagulan dari rodentisida tersebut dengan mengutamakan ketiadaan risiko terhadap pasien.
INFORMASI EKOLOGI
Perilaku dan Potensi Migrasi di Lingkungan : Data tidak tersedia
Data Ekotoksisitas :
Difenakum (0.5 mg/kg) membunuh 50% mencit jantan dalam 9 hari, tetapi tidak ada tikus betina yang mati dalam penelitian tersebut.
LC50 rainbow rout 0,10 mg/96 jam, kondisi tidak dispesifikasikan
KONTROL PAPARAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI
Batas paparan : Data tidak tersedia
Metode Pengambilan Sampel : Data tidak tersedia
Metode/ prosedur pengukuran paparan :
Dalam jaringn hewan percoban, kromatografi cair kinerja tinggi, detektor ionisasi nyala
Dalam serum, kromatografi cair kinerja tinggi,
Ventilasi :
Sediakan peralatan penyedot udara atau sistem ventilasi proses tertutup. Peralatan ventilasi harus tahan guncangan jika terdapat bahan dengan konsentrasi yang dapat menyebabkan terjadinya ledakan. Pastikan sesuai dengan batas paparan yang ditetapkan.
Alat pelindung diri :
Respirator :
Dalam kondisi paparan berulang atau terus-menerus, perlindungan pernafasan mungkin diperlukan. Penggunaan pelindung pernafasan disesuaikan dengan urutan prioritas dari minimum hingga maksimum. Perhatikan petunjuk peringatan sebelum penggunaan.
Jenis respirator yang digunakan :
Respirator pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh dan selongsong untuk gas asam serta filter partikel berefisiensi tinggi.
Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya.
Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau seketika/ langsung berbahaya terhadap kehidupan atau kesehatan
Respirator dengan pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya dikombinasikan dengan pasokan udara keselamatan yang terpisah.
Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh.
Pelindung Mata :
Gunakan kacamata keselamatan yang tahan pecahan yang dilengkapi dengan pelindung wajah. Jangan gunakan lensa kontak ketika bekerja dengan bahan kimia ini. Sediakan kran air pencuci mata untuk keadaan darurat dan semprotan air deras di sekitar lokasi kerja.
Pakaian :
Gunakan pakaian pelindung tahan bahan kimia yang sesuai
Sarung Tangan :
Gunakan sarung tangan tahan bahan kimia yang sesuai.
Sepatu : Data tidak tersedia
TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA
Jika terhirup
:
Jika aman untuk memasuki area, jauhkan korban dari paparan. Gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan (pernafasan keselamatan). Pertahankan suhu tubuh korban dan istirahatkan. Segera bawa ke dokter.
Jika tertelan
:
Segera hubungi dokter. Jangan dirangsang untuk muntah atau memberikan minum kepada korban yang tidak sadar. Jika terjadi muntah, jaga posisi kepala agar lebih rendah dari pinggul untuk mencegah aspirasi. Jika korban tidak sadar, palingkan kepala ke samping. Segera bawa ke dokter.
Catatan untuk dokter, jika tertelan, pertimbangkan pemberian bubur karbon aktif dan sorbitol.
Jika terkena mata
:
Cuci mata segera dengan air yang banyak atau menggunakan larutan garam fisiologis setidaknya selama 15 menit ,sambil sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke dokter.
Jika terkena kulit
:
Petugas tanggap darurat harus mengenakan sarung tangan dan menghindari kontaminasi. Lepaskan segera pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkontaminasi. Pernafasan buatan (pernafasan keselamatan) mungkin diperlukan. Cuci area terkontaminasi dengan sabun dan air. Segera bawa ke dokter.
TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Bahaya ledakan dan kebakaran
:
Bahaya kebakaran kecil.
Media pemadam
: Bahan kimia kering, busa, air.
Jika terjadi kebakaran besar : Gunakan busa atau dengan menyemprotkan air yang banyak.
Tindakan pemadaman
:
Pindahkan kemasan dari lokasi kebakaran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Padamkan api yang besar dari lokasi yang terlindungi atau jarak yang aman. Jaga agar posisi jauh dari ujung tangki. Bendung untuk pembuangan lebih lanjut. Jangan menyebarkan bahan yang tumpah dengan aliran air bertekanan tinggi. Gunakan media pemadam yang sesuai. Hindari penghirupan bahan atau produk hasil pembakaran. Jaga agar posisi berdiri berlawanan dengan arah angin dan hindari daerah yang rendah.
Produk pembakaran yang berbahaya
:
Data tidak tersedia
TINDAKAN PENANGANAN TUMPAHAN/ BOCORAN
Cara penanggulangan tumpahan/ bocoran jika terjadi emisi:
Di tempat kerja
:
Jangan sentuh bahan yang tumpah. Hentikan kebocoran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Kurangi uap dengan menyemprotkan air.
Tumpahan sedikit : Absorbsi dengan menggunakan pasir atau bahan lain yang tidak dapat terbakar. Kumpulkan bahan yang tumpah ke dalam kemasan yang sesuai untuk pembuangan.
Tumpahan sedikit dan kering : Jauhkan kemasan dari lokasi tumpahan dan pindahkan ke tempat yang aman.
Tumpahan banyak : Bendung untuk pembuangan lebih lanjut. Isolasi daerah bahaya dan orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk. Beri ventilasi pada tempat yang tertutup sebelum memasuki area.
Ke udara
: Data tidak tersedia
Ke air
:
Data tidak tersedia
Ke tanah
:
Data tidak tersedia
PENGELOLAAN LIMBAH
Sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
INFORMASI TRANSPORTASI
Pengangkutan Udara IATA/ ICAO :
Nama teknis yang benar : Pestisida derivat kumarin, padatan, beracun
Nomor UN/ID : 3027
Kelas IATA/ICAO : 6.1
Kelompok kemasan : I
Penandaan : Toksik (Toxic)/Beracun (Poison)
Pengangkutan Laut IMDG :
Kode instruksi kemasan : P002 (IMDG Code)
Nama teknis yang benar : Pestisida derivat kumarin, padatan, beracun, jika tidak dinyatakan lain
Nomor UN/ID : 3027
Kelas IMDG : 6.1
Kelompok kemasan : I
Nomor EmS : 6.1-04
Nomor MFAG Table : 535
Polutan laut : Ya
INFORMASI LAIN
Nomor RTECS : GN4934500
Nomor EINECS : 259-978-4
Terdapat beberapa jenis bentuk difenakum dengan Nomor UN berbeda :
UN 3024; Pestisida derivat kumarin, cair, toksik,mudah menyala, jika tidak dinyatakan lain, titik nyala kurang dari 23 0C
UN 3025; Pestisida derivat kumarin, cair, toksik,mudah menyala, jika tidak dinyatakan lain, titik nyala 23 0C atau lebih
UN 3026; Pestisida derivat kumarin, cair, toksik, mudah menyala, jika tidak dinyatakan lain
PUSTAKA
---------------, (2004), Buku Tarif Bea Masuk Indonesia, Indonesian Customs Tariff Book, Departemen Keuangan RI, Direktorat Jendral Bea dan Cukai, Jakarta, hal. 221
Hartanto, Huriawati, (ed.), (2002), Kamus Kedokteran DORLAND, 29th ed., EGC, Jakarta
IMO (International Maritime Organization), (2000), IMDG Code (International Maritime Dangerous Goods Code), 2000 Ed, vol. 1 and 2, IMO Publication, London
IPCS, (1998), Chemical Safety Training Module, Suppl. I, The Finnish Institute of Occupational Health, Helsinki, p. 50
OHS047385,Difenacoum, MDL Information Systems, Inc., 1994, pp. 1-8
Ramali, Ahmad, dr. Med., dan Pamoentjak, K. St., (1998), Kamus Kedokteran, Penerbit Djambatan, Jakarta
Tomlin, C. (ed.), (1994), A World Compendium – The Pesticide Manual, 10th ed., Crop Protection Publications, Surrey, p. 327
U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health, Hazardous Substances Data Bank, Department of Health & Human Services, Rockeville Pihe, Bethesdy, MD 20894, 2004, http:\\toxnet.nlm.nih.gov
PENYUSUN