.: HEKSAKLOROBENZENA :.

 [ HEXACHLOROBENZENE ]

 

 

 1,2,3,4,5,6 - Hexachloro-benzene

 

 

Rumus Molekul : C6Cl6                                                                                 

Massa Molekul : 284,76 Dalton

  1. PENANDA PRODUK

NOMOR REGISTER CAS

:

118-74-1

NOMOR HS : 3903.62.00.00
NOMOR UN : 2729

 

Sinonim dan nama dagang

 

Amatin; Anticarie; Bunt-cure; Bunt-No-More; CO-OP Hexa; NCB; Julin’s Carbon Chloride; No Bunt 40; No Bunt 80; No Bunt liquid; Pentachlorophenyl chloride; Perchlorobenzene; Phenyl Perchloryl; Sanocide

 

  1. SIFAT KIMIA DAN FISIKA

  1. Keadaan fisik

:

Padatan berbentuk kristal, berwarna putih

  1. Titik lebur

:

231 °C

  1. Titik didih

:

313 °C

  1. Titik nyala

:

242 °C

  1. Suhu menyublim

:

322 °C

  1. Tekanan uap

:

1 mmHg pada 114 °C, 4,9 X 10-5 mm Hg pada 25 °C

  1. Kerapatan uap

:

9,8 (udara = 1)

  1. Berat jenis

:

2,04 (air = 1)

  1. Log Kow

:

5,73

  1. Sifat Spektra

:

Serapan maksimum dalam isooktan, λ 291 nm (log E = 2,32), λ 301 nm (log E = 2,25)

  1. Kelarutan

:

Dalam air 4,7 X 10-3 mg/L pada 25 oC; larut dalam benzena, eter panas, kloroform, etanol panas dan karbon disulfida; sedikit larut dalam etanol dingin dan karbon tetraklorida.

 

  1. ELEMEN LABEL BERDASARKAN GHS

  1. Penanda Produk

:

(mencakup informasi tentang nama senyawa atau komposisi kimia penyusun produk dan/ atau nama dagang serta nomor pengenal internasional seperti Nomor Registrasi CAS, Nomor UN atau lainnya).

  1. Identitas Produsen/Pemasok

: (mencakup nama, nomor telepon dan alamat lengkap dari produsen/ pemasok bahan kimia)
  1. Piktogram Bahaya

:

  1. Kata Sinyal

:

"BAHAYA"

  1. Pernyataan bahaya

:

  • Diduga menyebabkan kanker.

  • Dapat membahyakan bayi yang menyusu.Dapat berbahaya jika tertelan dan masuk ke dalam saluran pernafasan.

  • Berbahaya bagi kehidupan akuatik.

  1. Pernyataan kehati-hatian (hanya memuat sebagian dari pernyataan kehati-hatian yang ada)

:

  • Jangan lakukan apapun sebelum membaca dan memahami petunjuk keselamatan.

  • Dilarang makan, minum atau merokok sewaktu menggunakan bahan ini.

  • Basuh tangan dengan seksama sesudah menangani bahan.

  • Hindari kontak dengan bahan ini selama hamil dan menyusui.

  • Jangan menghirup debu atau kabutnya, jika selama penggunaan bahan ini terbentuk partikel yang dapat terhirup.

  • Hindari emisi ke lingkungan jika itu bukan merupakan penentuan penggunaan

  • Jika tertelan, jangan dirangsang untuk muntah dan segera hubungi pusat penanggulangan keracunan, dokter/ tenaga medis.

  1. PENYIMPANAN

Simpan dalam jumlah kecil dalam kemasan tertutup rapat di lemari pendingin, hindarkan dari ledakan, beri label ”bahan kimia karsinogen” karena diduga karsinogen dan kelompokkan dalam kemasan yang bertuliskan bahan kimia karsinogen.

 

  1. PENGGUNAAN

Sebagai pelarut untuk keperluan laboratorium dan industri.

 

 

  1. STABILITAS DAN REAKTIVITAS

  1. Stabilitas  

:

Stabil pada suhu dan tekanan normal.

  1. Peruraian yang berbahaya

:

Hasil peruraian pada pemanasan berupa klor

  1. Polimerisasi

:

Tidak terjadi polimerisasi.

  1. Kondisi untuk dihindar  

:

Hindarkan dari panas, nyala api, percikan dan sumber api lain. Hindari pembentukan debu. Jauhkan dari tempat persediaan air dan saluran pembuangan air limbah.

  1. Inkompatibilitas

:

Tidak boleh  di campurkan (incompatible) dengan bahan yang mudah terbakar dan dengan dimetilformamid bereaksi hebat pada suhu diatas 65°C .

 

 

  1. INFORMASI DAN TAKSIKOLOGI

  1. Data Toksisitas :

    LD50     tikus – oral                    3500  mg/kg

    LD50     tikus – oral akut                10   g/kg

    LC50     tikus – terhirup              3600   mg/m3

    LD50     mencit – oral                      4   g/kg

    LC50     mencit – terhirup                4    g/m3

    LD50     kucing – oral                 1700   mg/kg

    LD50     kucing – inhalasi            1600   mg/m3

    LD50     kelinci – oral                  2600  mg/kg

    LC50     kelinci – oral                  1800  mg/m3

  1. Data Mutagenik :

    DNA Adduct – Escherichia coli 20 µmol/L

    Mutasi pada mikroorganisme – Saccharomyces cerevisae 1 mmol/L (-S9)

    Sistem pengujian mutasi lainnya – mencit, oral, 1 g/kg

    Mutasi pada sel somatik mamalia – paru tupai, 6 mg/L

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. Data Karsinogenik :

    GHS : Kategori 2, diduga menyebabkan kanker

    IARC : Grup 2B. Bukti pada manusia tidak cukup. Bukti pada hewan cukup.

    NTP : Diantisipasi sebagai karsinogen pada manusia

    ACGIH : A3 – Karsinogen pada hewan.

    EC : Kategori 2.

    TGRS 905 : K 2

    Pemberian melalui oral menyebabkan tumor sel hati pada mencit, dan hemangiotelioma hati, hepatoma dan adenoma tiroid pada tupai.

  1. Data Iritasi/Korosi : Data tidak tersedia

     

  2. Data Teratogenik : Data tidak tersedia

     

  3. Data Tumorigenik :

    TDLo    tikus – oral 2738      mg/kg selama 2 tahun, secara kontinyu

    TDLo    mencit – oral 6972   mg/kg selama 83 minggu, secara kontinyu

    TD       tupai – oral 3360     mg/kg selama 80 minggu, secara kontinyu

    TD       tikus – oral 5475      mg/kg selama 2 tahun, secara kontinyu.

    TD       tikus – oral 1050      mg/kg selama 30 minggu, secara kontinyu.

    TD           tikus – oral 6300      mg/kg selama 90 minggu, secara kontinyu.

     

  4. Data Efek Reproduktif :

    TDLo      tikus betina hamil – oral 40 mg/kg, selama 10 – 13 hari, secara kontinyu

    TDLo    tikus betina hamil – oral 6450 mg/kg, selama 1 – 22 hari/21 hari setelah masa kehamilan, secara kontinyu

    TDLo    tikus – oral 88 mg/kg, selama 70 hari (jantan) atau selama 70 hari (betina, sebelum masa kehamilan) selama 22 hari (betina   hamil), secara kontinyu

    TDLo    tikus multigenerasi – oral 812 mg/kg         

    TDLo      tikus betina hamil – oral 212 mg/kg, 14 hari sebelum masa kehamilan/ 17 hari setelah masa kehamilan, secara kontinyu

    TDLo      mencit betina hamil – oral 1 g/kg, selama 7 – 16 hari, secara kontinyu

    TDLo      mencit betina hamil – oral 600 mg/kg, selama 6 – 17 hari, secara kontinyu

    TDLo      mencit betina hamil – oral 625 mg/kg, selama 8 – 12 hari, secara kontinyu

    TDLo      monyet betina hamil – oral 910 µg/kg, 13 minggu sebelum masa kehamilan, secara kontinyu

    TDLo      mamalia betina hamil – oral 27562 µg/kg, selama 66 hari sebelum masa kehamilan/28 hari setelah masa kehamilan, secara kontinyu

     

     

  5. Efek Lokal : Data tidak tersedia

     

  6. Organ Sasaran : Data tidak tersedia

     

  7. Kondisi Medis yang Diperburuk oleh Paparan : Data tidak tersedia

     

  8. Data Tambahan

    Efek pada kulit dapat bertambah buruk dengan adanya sinar matahari dan alkohol.

  1. EFEK TERHADAP KESEHATAN

  1. Terhirup

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Dapat menyebabkan batuk, sukar bernafas, edema paru dan kematian.  Kemungkinan muncul metabolik asidosis yang parah. Gangguan pada susunan saraf pusat yang berakibat pada kejang. Depresi pada sistem pernafasan mungkin segera muncul diikuti dengan kejang. Kejang koroner, hipotensi takikardia akan muncul setelah paparan. Jika pestisida dilarutkan dalam minyak tanah dapat menyebabkan pneumonitis.

  • Paparan Jangka Panjang

:

Organoklorin, seperti DDT menembus plasenta, dengan kadar rata-rata pada darah bayi yang baru lahir lebih tinggi tiga kalinya dibandingkan ibunya. Bahan ini juga ditemukan dalam air susu ibu. Penyerapan yang berlebihan dari kepon (klordekon) akan menurunkan jumlah dan motilitas sperma, terutama pada pekerja.

  1. Tertelan

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Dapat menyebabkan mual, muntah dan nyeri  perut.  Pada penelanan heksaklorobenzen ditemukan kasus pankreatitis. Diskariasis darah, anemia dan leukemia diperparah dengan adanya organoklorin. Juga bisa terjadi disseminated intravascular coagulation (DIC).

  • Paparan Jangka Panjang

     

:

Paparan tertelan secara berulang atau terus-menerus dalam dosis rendah dapat menyebabkan letargi, kelemahan, tremor, hipereksitabilitas, hiperpigmentasi, hipertrikosis, alopesia, kekeruhan pada kornea, erupsi kulit, salah bentuk pada jari tangan atau kaki, pertumbuhan rambut secara berlebihan pada berbagai tempat yang tidak umum, dan urin yang berwarna seperti anggur merah atau berwarna lebih gelap. Organ lain yang dapat dipengaruhi meliputi paru, jantung dan hati. Heksaklorobenzen dapat melintasi plasenta dan dapat diekskresikan melalui air susu ibu untuk menginduksi efek toksik pada janin. Pemberian sebanyak 1 – 25 mg/kg selama 5 hari/minggu selama 15 minggu menghasilkan hiperparatiroid dan osteosklerosis pada beberapa tikus. Pemberian melalui oral secara berulang menghasilkan tumor sel hati pada mencit dan tikus, serta hemangiotelioma hati, hepatoma dan adenoma tiroid pada tupai. Bahan ini atau campurannya kemungkinan menimbulkan kanker pada manusia. Terdapat peningkatan kasus hepatoma, hemangioendotelioma pada hati, adenoma tiroid, adenoma sel ginjal, karsinoma hepatoseluler, adenoma saluran empedu pada orang yang terpapar bahan ini. Telah diketahui adanya hubungan antara porfiria, kanker hati dan terpaparnya heksaklorobenzen pada manusia.

  1. kontak dengan mata

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Dapat menyebabkan iritasi.

  • Paparan Jangka Panjang

:

Kekeruhan pada kornea  mata.

  1. Kontak dengan kulit

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Dapat menyebabkan iritasi pada kulit.

  • Paparan Jangka Panjang

     

:

Paparan berulang atau terus-menerus dapat menyebabkan dematitis eksfoliatif, dan kemungkinan porfiria. Atropi pada tangan, hypertrichosis yang diikuti lesi pada kulit.

  1. ANTIDOTUM

Jika terjadi kejang berikan benzodiazepin iv; diazepam (dewasa 5 – 10 mg, jika perlu ulangi tiap 10-15 menit; anak-anak 0,2 – 0,5 mg/kg, jika perlu ulangi tiap 5 menit); lorazepam (dewasa 2-4 mg; anak-anak 0,05-0,1 mg/kg). Biasanya diberi fenobarbital dewasa 30 mg, anak > 5 tahun 10 mg, jika masih terjadi kejang setelah pemberian diazepam

  1. INFORMASI EKOLOGI

    1. Perilaku dan Potensi Migrasi di Lingkungan : Data tidak tersedia

       

    2. Data Ekotoksisitas :

      • Toksisitas pada Ikan :

        LC50 (mortalitas) < 12000 µg/L selama 96 jam – Micropterus salmoides (Largemouth bass)

      • Toksisitas pada Invertebrata :

        EC50 (pengendapan kulit kerang) > 1000 µg/L selama 48 jam – Crassostrea virginica (Tiram Amerika atau Virginia)

      • Toksisitas pada Alga

        EC50 (Sitogenetik) 2 µg/L selama 48 jam – Cyclotella seneghiniana (Diatomae)

    3. Biodegradasi dan biokonsentrasi

      Harga BCF (Residu) – Fathead minnow (Pimephales promelas) 18500 µg/L selama 32 jam.

      Heksaklorbenzen berada di lingkungan karena pemakaiannya sebagai insektisida. Berdasarkan tekanan uapnya, di udara berupa uap atau partikelnya akan mengalami reaksi fotokimia menghasilkan radikal hidroksida dan diperkirakan waktu paruhnya di atmosfir selama 2,6 tahun. Berdasarkan harga Koc antara 3,6-5,5, bahan ini di dalam tanah tidak bergerak (immobile).

 

  1. KONTROL PAPARAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI

  1. Batas paparan :

    0,002 mg/m3   ACGIH TWA (kulit)

    0,03 – 0,3 µg  ADI

  1. Metode Pengambilan Sampel : Data Tidak Tersedia

  1. Metode/ prosedur pengukuran paparan :

    ·         Sampel air diekstraksi sekali dengan iso oktan, ekstrak dianalisis dengan kromatografi gas, detektor ECD.

    ·         Sampel udara dalam jumlah bpt, dianalisis dengan kromatografi gas, detektor FID

    Menurut EPA 612 : sampel di industri dan perkampungan, secara kromatografi gas, kolom gelas 1,8 m x 2 mm ID, dikemas dengan Supelco (100/120 mesh) disalut dengan 1% SP-1000, detektor ECD, gas pembawa campuran 5% metan/ 95% argon, suhu kolom 65şC, isotermal, batas deteksi 0,05 µg/l dengan rentang kadar 1,0 - 356 µg/L.

     

  1. Ventilasi :

    Sediakan peralatan penyedot udara atau sistem ventilasi proses tertutup. Pastikan sesuai dengan batas paparan yang ditetapkan

  1. Alat pelindung diri :

  • Respirator :

    Dalam kondisi penggunaan yang berulang atau paparan terus-menerus, perlindungan pernafasan mungkin diperlukan. Penggunaan pelindung pernafasan sesuai urutan prioritas dari minimum hingga maksimum. Perhatikan petunjuk peringatan sebelum penggunaan.

    • Jenis respirator yang digunakan

      • Respirator dengan pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya.

      • Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja yang memiliki pelindung wajah penuh dan dioperasikan menggunakan persyaratan tekanan atau mode tekanan-positif lainnya.

    • Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau seketika/ langsung berbahaya terhadap kehidupan atau kesehatan

      • Respirator dengan pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya dikombinasikan dengan pasokan udara penyelamatan yang terpisah.

      • Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh.

  • Pelindung Mata :

    Gunakan  kacamata  keselamatan yang tahan pecahan yang dilengkapi dengan pelindung wajah. Jangan gunakan lensa kontak ketika bekerja dengan bahan kimia ini. Sediakan kran air pencuci mata untuk keadaan darurat dan semprotan air deras di sekitar lokasi kerja.

     

  • Pakaian :

    Gunakan pakaian pelindung tahan bahan kimia yang sesuai

     

  • Sarung Tangan :

    Gunakan sarung tangan tahan bahan kimia yang sesuai.

     

  • Sepatu : Data tidak tersedia

  1. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA

  1. Jika terhirup

     

:

Jika aman untuk memasuki area, jauhkan korban dari paparan. Periksa sistem pernafasan, jika terjadi batuk atau sesak nafas, evaluasi iritasi saluran pernafasan, bronkitis atau pneumonitis. Gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan (pernafasan keselamatan). Jika perlu berikan oksigen. Pertahankan suhu tubuh korban dan istirahatkan. Segera bawa ke dokter.

Catatan untuk dokter : Jika terhirup, pertimbangkan pemberian oksigen.

  1. Jika tertelan

     

:

Periksa sistem pernafasan, jika terjadi batuk atau sesak nafas, evaluasi iritasi saluran pernafasan, bronkitis atau pneumonitis. Segera bawa ke dokter.

Catatan untuk dokter :

Jika tertelan, pertimbangkan pembilasan lambung dan pemberian obat pencahar dan oksigen.

  1. Jika terkena mata

     

:

Basuh mata segera dengan air yang banyak atau menggunakan larutan garam fisiologis, sambil sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke dokter.

  1. Jika terkena kulit

     

:

Lepaskan segera pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkontaminasi (bahan-bahan kulit menyerap pestisida). Jika perlu lakukan pernafasan buatan. Cuci area yang terkontaminasi dengan sabun dan air. Segera bawa ke dokter.

  1. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

  1. Bahaya ledakan dan kebakaran

:

Bahaya kebakaran kecil.

  1. Media pemadam

:

Bahan kimia, karbon dioksida, air dan busa.

Bila terjadi kebakaran besar : Gunakan busa atau dengan menyemprotkan air yang banyak.

  1. Tindakan pemadaman

     

     

:

Pindahkan kemasan dari lokasi kebakaran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Jangan berusaha memadamkam api kecuali aliran bahan dapat dihentikan terlebih dahulu. Gunakan media pemadam yang sesuai. Alirkan dengan menyemprotkan air yang banyak. Dinginkan kemasan dengan menyemprotkan air hingga api benar-benar padam. Gunakan air dari lokasi yang terlindungi atau dari jarak aman. Hindari menghirup bahan atau produk hasil pembakaran. Jaga agar posisi berdiri berlawanan dengan arah angin dan hindari daerah yang rendah. Jika terjadi kebocoran, pertimbangkan untuk melakukan evakuasi jauh dari sumber kebakaran.

 

 

  1. Produk pembakaran yang berbahaya

:

Data tidak tersedia

 

  1. TINDAKAN PENANGANAN TUMPAHAN/ BOCORAN

Cara penanggulangan tumpahan/ bocoran jika terjadi emisi:
 

  1. Di tempat kerja

     

     

:

  • Jangan sentuh bahan yang tumpah. Hentikan kebocoran jika dapat dilakukan tanpa risiko.

  • Tumpahan sedikit : serap dengan menggunakan pasir atau kertas penyerap atau bahan lain yang tidak dapat terbakar. Kumpulkan tumpahan ke dalam kemasan yang sesuai untuk pembuangan.

  • Tumpahan sedikit dan kering : jauhkan kemasan dari lokasi tumpahan dan pindahkan ke tempat yang aman.

  • Tumpahan banyak : bendung tumpahan untuk pembuangan lebih lanjut. Isolasi daerah bahaya dan orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk.

  1. Ke udara

: Data tidak tersedia
  1. Ke air

:

Data tidak tersedia

  1. Ke tanah

:

Data tidak tersedia

 

  1. PENGELOLAAN LIMBAH

Sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

 

  1. INFORMASI TRANSPORTASI


 

  1. Pengangkutan Udara IATA/ ICAO :

    Nama teknis yang benar : Heksaklorobenzen

    Nomor UN/ID : 2729

    Kelas IATA/ICAO : 6.1

    Kelompok kemasan : III

    Penandaan : Toksik (Toxic)/Beracun (Poison)

  1. Pengangkutan Laut IMDG :

    Kode instruksi kemasan : P 001 dan LP 01 ( IMDG Code )

    Nama teknis yang benar : Heksaklorobenzen

    Nomor UN/ID : 2729

    Kelas IMDG : 6.1

    Kelompok kemasan : III

    Nomor EmS : 6.1-04

    Nomor MFAG Table : 500

    Polutan laut : Tidak

  1. INFORMASI LAIN

Nomor RTECS :  DA2975000

Nomor EINECS : 204-273-9

  1. PUSTAKA

 

PENYUSUN

Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya

Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM