.: HEKSAKLOROSIKLOPENTADIENA :.
[ HEXACHLOROCYCLOPENTADIENE ]
Hexachloro cyclopenta diene
Rumus Molekul : C5Cl6
Massa Molekul : 272,77 Dalton
PENANDA PRODUK
NOMOR REGISTER CAS
:
77-47-4
NOMOR HS : 2903.59.0000 NOMOR UN : 2646
Sinonim dan nama dagang
1,3-Cyclopentadiene, 1,2,3,4,5,5-Hexachloro-; 1,2,3,4,5,5-Hexachlorocyclopentadiene; Hexachloro-1,3-cyclopentadiene; C 56; Graphlox; Hex; HCCP; HCCPD; PCL; Perchlorocyclopentadiene
SIFAT KIMIA DAN FISIKA
Keadaan fisik
:
Cairan berwarna kuning hingga hijau berbau udara lembab
Titik beku
:
- 11 hingga 10°C
- Titik lemah
:
- 9°C
Titik didih
:
242 °C
Tekanan uap
:
0,080 mmHg pada 25°C; 1mmHg pada 60°C
Kerapatan uap
:
9,42 (udara = 1)
Berat jenis
:
1,710 pada 22 °C (air = 1)
Ambang bau
:
0,15 bpj atau 17 mg/m3
Viskositas
:
55,04 cP pada 38 °C
Log Kow
:
3,99
Kelarutan
:
dalam air 2 bpj pada 25°C; larut dalam aseton, karbon tetraklorida, etanol, heksana,dan methanol
ELEMEN LABEL BERDASARKAN GHS
Penanda Produk
:
(mencakup informasi tentang nama senyawa atau komposisi kimia penyusun produk dan/ atau nama dagang serta nomor pengenal internasional seperti Nomor Registrasi CAS, Nomor UN atau lainnya).
Identitas Produsen/Pemasok
: (mencakup nama, nomor telepon dan alamat lengkap dari produsen/ pemasok bahan kimia)
Piktogram Bahaya
:
Kata Sinyal
:
"BAHAYA"
Pernyataan bahaya
:
Fatal jika terhirup
Berbahaya jika tertelan dan terkena kulit
Menyebabkan luka bakar pada kulitndan kerusakan mata yang parah
Sangat toksik pada kehidupan akuatik dengan efek jangka pendek dan jangka panjang
Pernyataan kehati-hatian (hanya memuat sebagian dari pernyataan kehati-hatian yang ada)
:
Jangan menhirup debu/ kabut – jika selama penggunaan bahan terbentuk partikel yang dapat terhirup
Gunakan hanya di luar ruangan atau di area yang berventilasi baik
Basuh tangan dengan saksama sesudah menangani bahan ini
Dilarang makan, minum atau merokok sewaktu menggunakan bahan ini
Hindarkan emisi ke lingkungan, jika itu bukan merupakan peruntukan penggunaan
PENYIMPANAN
Simpan dalam tempat gelap dan suhu rendah (dingin). Hindarkan dari air dan kelembaban. Pisahkan dari bahan yang tidak boleh dicampurkan.
PENGGUNAAN
Sebagai bahan antara untuk berbagai insektisida, resin poliester, zat pewarna, dan media pemadam api (flame retardant). Juga digunakan dalam industri farmasi.
STABILITAS DAN REAKTIVITAS
Stabilitas
:
Stabil pada suhu dan tekanan normal. Dengan adanya lembab bersifat korosif terhadap besi dan logam lain.
Peruraian yang berbahaya
:
Hasil urai pada pemanasan berupa gas hidrogen klorida, klorin, fosgen, dan oksida karbon.
Polimerisasi
:
Tidak terjadi polimerisasi.
Kondisi untuk dihindar
:
Hindarkan dari panas, nyala api, percikan dan sumber api lain. Kemasan dapat pecah atau meledak jika kena panas.
Inkompatibilitas
Heksaklorosiklopentadiena dengan :
:
Tidak dapat dicampurkan (incompatible) dengan oksidator dan logam.
- Natrium : Dapat meledak saat kontak.
INFORMASI DAN TAKSIKOLOGI
Data Toksisitas :
LD50 tikus – oral 315 mg/kg
LC50 tikus – terhirup 1600 bpt/4 jam
LD50 mencit – oral 505 mg/kg
LC50 mencit – terhirup 1500 bpt/4 jam
LD50 kelinci – kulit 430 mg/kg
Data Mutagenik : Data tidak tersedia
Data Karsinogenik : Data tidak tersedia
Data Iritasi/Korosi :
10 mg, kulit – monyet, iritasi berat
500 mg/4 jam, kulit – kelinci, iritasi berat
20 mg/24 jam, mata – kelinci, iritasi sedang
100 mg/5 menit, mata – kelinci, iritasi berat
20 mg/24 jam, marmut – kelinci, iritasi ringan
Data Teratogenik : Data tidak tersedia
Data Tumorigenik : Data tidak tersedia
Data Efek Reproduktif :
TDLo kelinci betina hamil – oral 975 mg/kg, 6 – 18 hari, secara kontinyu
Efek Lokal :
Iritasi : melalui paparan terhirup atau terkena mata
Korosif : melalui paparan terkena kulit
Organ Sasaran : Data tidak tersedia
Kondisi Medis yang Diperburuk oleh Paparan : Data tidak tersedia
EFEK TERHADAP KESEHATAN
Terhirup
Paparan Jangka Pendek
:
Dapat menyebabkan bersin dan iritasi, sukar bernafas, pusing dan sakit kepala.
Paparan Jangka Panjang
:
Studi terhadap hewan menunjukkan terjadi iritasi, disertai mata berkerdip dan menutup, lakrimasi, pengeluaran air liur, pengeluaran cairan dari hidung, bersin, bronkhitis akut, radang akut paru interstisial disertai nekrosis pada epitel bronkus, perubahan degeneratif pada otak, jantung, hati, kelenjar adrenal dan ginjal.
Tertelan
Paparan Jangka Pendek
:
Dapat menyebabkan diare, keletihan, dan sukar bernafas
Paparan Jangka Panjang
:
Dapat menyebabkan nefrosis dan nekrosis tubular akut pada ginjal.
kontak dengan mata
Paparan Jangka Pendek
:
Dapat menyebabkan iritasi parah dan lakrimasi. Pada mencit, uap bahan kimia ini menyebabkan kebutaan
Paparan Jangka Panjang
:
Paparan berulang atau terus menerus dapat menyebabkan radang selaput ikat mata.
Kontak dengan kulit
Paparan Jangka Pendek
:
Dapat menyebabkan luka bakar. Studi pada hewan menunjukkan terjadinya perubahan warna pada kulit, lapisan kulit mengeras dan berkerak, serta nekrosis. Mungkin terabsorbsi melalui kulit dan menyebabkan efek sebagaimana halnya pada paparan melalui rute penelanan.
Paparan Jangka Panjang
:
Dapat menyebabkan efek sebagaimana halnya pada paparan jangka pendek.
ANTIDOTUM
Data tidak tersedia
INFORMASI EKOLOGI
Perilaku dan Potensi Migrasi di Lingkungan :
Biokonsentrasi : 29 µg/L, 32 jam BCF (Residu) – Pimephales promelas (Fathead minnow) 20,9 µg/L
Data Ekotoksisitas :
Toksisitas pada Ikan :
LC50 (mortalitas) 7,0 µg/L selama 96 jam - Pimephales promelas (Fathead minnow)
LC50 6,7 µg/L selama 30 hari Pimephales promelas (Fathead minnow) muda
Toksisitas pada Invertebrata :
NOEC (reproduksi) 9 µg/L selama 21 jam Kutu air (Daphnia magna)
Toksisitas pada Alga
Pertumbuhan Populasi : 25,0 µg/L selama 48 hari Diatom (Skeletonema costatum)
KONTROL PAPARAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI
Batas paparan :
0,1 mg/m3 (0,01 bpj) OSHA TWA
0,1 mg/m3 (0,01 bpj) ACGIH TWA 8 jam
0,1 mg/m3 (0,01 bpj) NIOSH TWA 10 jam yang direkomendasikan
Metode Pengambilan Sampel :
Analit : Heksaklorosiklopentadiena
Matriks : Udara
Peralatan pengambilan sampel : Tabung Porapak ®
Kecepatan aliran : 0,05 – 0,2 L/menit
Ukuran sampel : 5 L
Metode/ prosedur pengukuran paparan :
Analisis heksaklorosiklopentadiena dilakukan dengan peralatan Kromatografi Gas dengan sistem deteksi penangkapan elektron (elektron capture detection). Sampel dalam tabung Porapak ® diekstrak dengan Heksana.
Ventilasi :
Sediakan peralatan penyedot udara atau sistem ventilasi proses tertutup. Pastikan sesuai dengan batas paparan yang ditetapkan.
Alat pelindung diri :
Respirator :
Dalam kondisi dimana penggunaan berulang atau paparan terus-menerus, perlindungan pernapasan dapat diperlukan. Penggunaan pelindung pernapasan sesuai urutan prioritas dari minimum hingga maksimum. Perhatikan petunjuk peringatan sebelum penggunaan.
Jenis respirator yang digunakan
Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya.
Alat pernapasan serba lengkap jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya.
Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau seketika/ langsung berbahaya terhadap kehidupan atau kesehatan
Respirator dengan pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya dikombinasikan dengan pasokan udara keselamatan yang terpisah.
Alat pernapasan serba lengkap jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh.
Pelindung Mata :
Gunakan kacamata keselamatan yang tahan pecahan yang dilengkapi dengan pelindung wajah. Jangan gunakan lensa kontak ketika bekerja dengan bahan kimia ini. Sediakan kran air pencuci mata untuk keadaan darurat dan semprotan air deras di sekitar lokasi kerja.
Pakaian :
Gunakan pakaian pelindung tahan bahan kimia yang sesuai
Sarung Tangan :
Gunakan sarung tangan tahan bahan kimia yang sesuai.
Sepatu : Data tidak tersedia
TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA
Jika terhirup
:
Segera jauhkan korban dari paparan. Gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan (pernafasan keselamatan) jika diperlukan. Pertahankan suhu tubuh korban dan istirahatkan. Segera bawa ke dokter.
Jika tertelan
:
Gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan (pernafasan keselamatan) jika diperlukan. Segera bawa ke dokter.
Catatan untuk dokter : pertimbangkan pembilasan lambung. Hindari pemberian stimulan.
Jika terkena mata
:
Basuh mata segera dengan air yang banyak atau menggunakan larutan garam fisiologis, sambil sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke dokter.
Jika terkena kulit
:
Lepaskan segera pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci bagian yang terkena dengan sabun atau deterjen lunak dan air yang banyak hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal (setidaknya selama 15-20 menit). Untuk luka bakar, balut daerah yang terluka dengan perban steril dan kering. Pembalutan luka dengan perban jangan terlalu ketat. Segera bawa ke dokter.
TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Bahaya ledakan dan kebakaran
:
Bahaya kebakaran dapat diabaikan.
Media pemadam
: Bahan kimia kering, busa, air.
Bila terjadi kebakaran kecil : Gunakan bahan kimia kering, karbon dioksida, atau dengan menyemprotkan air.
Bila terjadi kebakaran besar : Gunakan semprotan air, kabut atau busa.
Tindakan pemadaman
:
Pindahkan kemasan dari lokasi kebakaran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Padamkan api besar dari lokasi terlindungi atau jarak yang aman. Bendung tumpahan untuk pembuangan lebih lanjut. Jangan menyebarkan bahan yang tumpah dengan aliran air bertekanan tinggi. Gunakan media pemadam yang sesuai. Hindari penghirupan bahan atau produk hasil pembakaran. Jaga agar posisi berdiri searah dengan arah angin dan hindari daerah yang rendah.
Produk pembakaran yang berbahaya
:
Data tidak tersedia
TINDAKAN PENANGANAN TUMPAHAN/ BOCORAN
Cara penanggulangan tumpahan/ bocoran jika terjadi emisi:
Di tempat kerja
:
Jangan sentuh bahan yang tumpah. Hentikan kebocoran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Kurangi uap dengan menyemprotkan air. Hindari masuknya air ke dalam kemasan.
Tumpahan sedikit : Serap dengan menggunakan pasir atau bahan lain yang tidak dapat terbakar. Kumpulkan bahan yang tumpah ke dalam kemasan yang sesuai untuk pembuangan.
Tumpahan sedikit dan kering : Jauhkan kemasan dari lokasi tumpahan dan pindahkan ke tempat yang aman.
Tumpahan banyak : Bendung tumpahan untuk pembuangan lebih lanjut. Isolasi daerah bahaya dan orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk. Beri ventilasi pada tempat yang tertutup sebelum memasuki area.
Ke udara
: Kurangi uap dengan menyemprotkan air. Jaga agar posisi berdiri searah dengan arah angin dan hindari daerah yang rendah.
Ke air
:
Bendung bahan yang tumpah agar tetap berada di dasar dengan menggunakan cekungan alami air dalam, area penahan yang digali atau dengan tanggul kantong pasir. Pindahkan tumpahan yang telah dibendung dengan selang penghisap. Kumpulkan bahan yang tumpah dengan menggunakan peralatan mekanis
Ke tanah
:
Gali tempat penampungan seperti danau, kolam atau lubang. Tutupi dengan lembaran plastik untuk meminimalisasi penyebaran bahan dan menghindari terjadinya kontak dengan air. Serap dengan menggunakan pasir atau bahan lain yang tidak dapat terbakar.
PENGELOLAAN LIMBAH
Sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
INFORMASI TRANSPORTASI
Pengangkutan Udara IATA/ ICAO :
Nama teknis yang benar : Heksaklorosiklopentadiena
Nomor UN/ID : 2646
Kelas IATA/ICAO : 6.1
Pengangkutan Laut IMDG :
Nama teknis yang benar : Heksaklorosiklopentadiena
Nomor UN/ID : 2646
Kelas IMDG : 6.1
Kelompok kemasan : I
Nomor EmS : 6.1-04
Nomor MFAG Table : 340
Polutan laut : Tidak
INFORMASI LAIN
Nomor RTECS : GY1225000
Nomor EINECS : 201-029-3
PUSTAKA
---------------, (1989), NIOSH Pocket Guide to Chemical Hazards, vol. 1 & 2, US Department of Health and Human Services, Washington D.C
---------------, (2004), Buku Tarif Bea Masuk Indonesia, Indonesian Customs Tariff Book, Departemen Keuangan RI, Direktorat Jendral Bea dan Cukai, Jakarta, hal.198
Hartanto, Huriawati, (ed.), (2002), Kamus Kedokteran DORLAND, 29th ed., EGC, Jakarta.
IMO (International Maritime Organization), (2000), IMDG Code (International Maritime Dangerous Goods Code), 2000 Ed, vol. 1 and 2, IMO Publication, London.
IPCS, (1998), Chemical Safety Training Module, Suppl. I, The Finnish Institute of Occupational Health, Helsinki
Kirk-Othmer,
(1979), Encyclopedia of Chemical Technology. 3rd ed.,
Vol. 1-26. John Wiley and Sons, New York, p. V5 791
Lewis, Richard J., Sr., (1999), Sax’s Dangerous Properties of Industrial Materials, 10th ed., A Wiley-Interscience Publication, John Wiley & Sons, Inc., Toronto, p. 1926
OHS10750, Hexachlorocyclopentadiene, MDL Infomation Systems, Inc., 1994, pp. 1-10
Ramali, Ahmad, dr. Med., dan Pamoentjak, K. St., (1998), Kamus Kedokteran, Penerbit Djambatan, Jakarta.
Sax, N.I. and R.J.
Lewis, Sr. (eds.), (1987), Hawley's Condensed Chemical Dictionary,
11th ed., Van Nostrand Reinhold Co., New York, p. 597
U.S. Coast Guard,
Department of Transportation, (1984), CHRIS - Hazardous Chemical Data.
Vol. II. Washington, D.C.: U.S. Government Printing Office, p. 5
U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health, Hazardous Substances Data Bank, Department of Health & Human Services, Rockeville Pike, Bethesda MD 20894, 2004, http://www.toxnet.nlm.nih.gov
Urben, P.G., (1999), Bretherick’s Handbook of Reactive Chemical Hazards, 6th ed., vol.1, Butterworth – Heinemann Ltd., Oxford, p. 592
Weast, R.C. (ed.),
(1989), Handbook of Chemistry and Physics, 69th ed.,
CRC Press Inc., Boca Raton, p. C-233
PENYUSUN