.: LINDAN :.

[ LINDANE ]

 

 

 1,2,3,4,5,6-Hexachloro cyclohexane

 

Rumus Molekul :  C4H6

Massa Molekul : 54,09 Dalton

  1. PENANDA PRODUK

NOMOR REGISTER CAS

:

58-89-9

NOMOR HS : 2903.51.00.00
NOMOR UN : 2811

 

Sinonim dan nama dagang

Cyclohexane, 1,2,3,4,5,6-hexachloro-, (1alpha, 2alpha, 3beta, 4alpha, 5alpha, 6beta)-; Gamma-1,2,3,4,5,6-hexachlorocyclohexane; Gamma–hexachlorobenzene; Gamma-BHC; HCH; BBH; BHC; Gamma-HCH; Aficide; Agronexit; Ameisentod; Aphtiria; Aparasin; Aplidal; Arbitex; Arcotal S; Ben-Hex; Benhexol; Bentox 10; Bexol; Celanex; Chlorosene; Codecine; Detmol extract; Detox 25; Devoran; Dol granule; Drilltox-spezial aglokon; Entomoxan; Fenoform forte; Gamacarbatox; Gexane; Hortex; Heclotox; Hexcidum; Hilbeech; Inexit; Jacutin; Kokotine; Lentox; Lidenal; Lindafor; Lindagrain; Lindosep; Linvur; Lorexane; Nexit;  Novigam; Scabene; Quellada; Streunex; Viton; Verindal ultra; Pedraczak.

  1. SIFAT KIMIA DAN FISIKA

  1. Keadaan fisik

:

Padatan berbentuk kristal, serpihan atau serbuk berwarna putih atau kuning, lembab, apek (seperti berjamur), tak berbau

  1. Titik lebur

:

112-113°C

  1. Titik didih

:

323°C

  1. Tekanan Uap

:

0,03 mmHg pada 20°C

  1. Berat Jenis

:

1,89 (air = 1)

  1. Lok Kow

:

3,72

  1. Kelarutan

:

Dalam air 10 bpj pada 20°C; 7,3 bpj pada 25°C; 12 bpj pada 35°C;         14 bpj pada 45°C; dalam aseton 43,5 g/L pada 20°C; dalam metanol 7,4 g/L pada 20°C ; dalam etanol 6,4 g/L pada 20°C; dalam benzena 28,9 g/L pada 20°C; dalam toluen 27,6 g/L pada 20°C;dalam ksilen 24,7 g/L pada 20°C; dalam dietil eter 20,8 g/L pada 20°C; dalam petroleum eter 2,9 g/L pada 20°C; dalam etil asetat 35,7 g/L pada 20°C ; dalam kloroform 24,0 g/L pada 20°C; dalam karbon tetraklorida 6,7 g/L pada 20°C; dalam sikloheksanon 36,7 g/L pada 20°C; dalam dioksan 31,4 g/L pada 20°C; dalam asam asetat 12,8 g/L pada 20°C. Larut dalam lemak dan minyak. Sedikit larut dalam minyak mineral

  1. ELEMEN LABEL BERDASARKAN GHS

  1. Penanda Produk

:

(mencakup informasi tentang nama senyawa atau komposisi kimia penyusun produk dan/ atau nama dagang serta nomor pengenal internasional seperti Nomor Registrasi CAS, Nomor UN atau lainnya).

  1. Identitas Produsen/Pemasok

: (mencakup nama, nomor telepon dan alamat lengkap dari produsen/ pemasok bahan kimia)
  1. Piktogram Bahaya

:

  1. Kata Sinyal

:

"BAHAYA"

  1. Pernyataan bahaya

:

  • Fatal jika terkena kulit

  • Toksik jika tertelan

  • Menyebabkan iritasi pada kulit dan mata

  • Dapat menyebabkan kerusakan genetik

  • Diduga menyebabkan kanker

  • Dapat membahayakan bayi yang menyusui

  • Sangat toksik bagi kehidupan akuatik

  1. Pernyataan kehati-hatian (hanya memuat sebagian dari pernyataan kehati-hatian yang ada)

:

  • Jangan lakukan apapun sebelum membaca dan memahami petunjuk keselamatan.

  • Gunakan alat pelindung diri seperti yang dipersyaratkan.

  • Dilarang makan, minum, atau merokok sewaktu menggunakan bahan ini.

  • Basuh tangan dengan seksama sesudah menangani bahan ini.

  • Jangan menghirup debu atau kabutnya.

  • Hindari kontak selama hamil dan menyusui.

  • Hindari emisi ke lingkungan.

  1. PENYIMPANAN

Simpan dalam pengemas yang dingin, tertutup rapat dan kering. Lindungi dari kerusakan fisik. Ventilasi diperlukan. Hindari panas ekstrim, alkali kuat dan serbuk logam. Jauhkan dari nyala, percikan atau sumber api lain. Simpan diluar atau dalam bangunan yang terpisah. Pisahkan dari bahan-bahan yang tidak boleh dicampurkan.

 

  1. PENGGUNAAN

Sebagai insektisida untuk pertanian, serta sebagai fungisida, bakterisida dalam pengawet kayu dan racun tikus.

 

  1. STABILITAS DAN REAKTIVITAS

  1. Stabilitas  

:

Stabil pada suhu dan tekanan normal. Korosif terhadap logam.

  1. Peruraian yang berbahaya

:

Hasil urai pada pemanasan berupa fosgen, senyawa terhalogenasi, oksida karbon.

  1. Polimerisasi

:

Tidak terjadi polimerisasi.

  1. Kondisi untuk dihindar  

:

Hindari panas, nyala api, percikan dan sumber api lain. Kemasan dapat pecah atau meledak jika kena panas.

  1. Inkompatibilitas

:

Tidak dapat dicampurkan  (incompatible) dengan basa, logam, dan bahan mudah terbakar.

          Lindan Dengan :    
  • Alkali, alumunium, besi atau seng : Terjadi peruraian pada suhu kamar membentuk triklor benzen

  • N,N-Dimetilasetamida : Reaksi eksotermik, dapat bereaksi dengan hebat

  • Dimetil formamida dan besi : Dapat terjadi reaksi yang berbahaya

  1. INFORMASI DAN TAKSIKOLOGI

  1. Data Toksisitas :

     

    LD50 tikus - oral 76 mg/kg

    LD50 tikus – kulit 414 mg/kg

    LD50 tikus – intraperitoneal 35 mg/kg

    LD50 mencit – kulit 44 mg/kg

    LD50 mencit – intraperitoneal 125 mg/kg

    LD50 mencit – intraserebral 60 mg/kg

    LD50 kelinci – oral 60 mg/kg

    LD50 kelinci – kulit 50 mg/kg

    LD50 marmut – oral 127 mg/kg

  1. Data Mutagenik :

     

    Uji kapasistas inhibisi fage – Escherichia coli 1070 µmol/L

    Uji Lokus spesifik – Drosophila melanogaster, oral, 6 µg/L

    Uji Letal Dominan – Drosophila melanogaster, oral, 22 µg/L

    Uji Sintesis DNA tak-diatur – hati ikan jenis lainnya, 45 mol/L

    Uji Kerusakan DNA – jenis sel lainnya, manusia, 500 µmol/L

    Uji Inhibisi DNA – limfosit manusia 500 mg/L

    Sistem Pengujian Mutasi lainnya – limfosit manusia 5 mg/L

    Uji Kerusakan DNA – jenis sel lainnya, tikus, 500 nmol/tabung

    Uji Kerusakan DNA – tikus, oral, 60 mg/kg

    Uji Sintesis DNA tak-diatur – hati tikus, 100 pmol/L

    Uji Inhibisi DNA – jenis sel lainnya, tikus, 1 g/L

    Uji Sperma – tikus, parenteral, 10 mg/kg, 10 hari, secara kontinyu

    Uji Mikronukleus – mencit, intraperitoneal, 100 mg/kg

    Analisis Sitogenetik – mencit, intraperitoneal, 5 mg/kg

    Analisis Sitogenetik – mencit, oral, 12600 µg/kg, 7 hari, secara kontinyu

    Uji Letal Dominan – mencit, oral, 6720 mg/L

    Analisis Sitogenetik – fibroblas tupai, 63 mg/L, 48 jam

    Mutasi pada sel somatik mamalia – paru tupai 200 mg/L

    Uji Mikronukleus – ayam, intraperitoneal, 50 mg/kg

    Uji Mikronukleus – ayam, oral, 50 mg/kg

    Analisis Sitogenetik – ayam, intraperitoneal, 50 mg/kg

    Analisis Sitogenetik – ayam, oral, 100 mg/kg

  1. Data Karsinogenik :

     

    GHS : Kategori 2

    IARC : Grup 2B. Bukti tidak cukup pada manusia. Bukti terbatas pada hewan.

    NTP : Diantisipasi sebagai karsinogen pada manusia.

    EU : Kategori 2.

    ACGIH : A3 – Karsinogen pada hewan.

  1. Data Iritasi/Korosi : Tidak Tersedia

  2. Data Teratogenik : Tidak Tersedia

  3. Data Tumorigenik :

     

    TDLo mencit – oral 14 g/kg,selama 2 tahun, secara kontinyu

    TD mencit – oral 25 g/kg,selama 73 minggu, secara kontinyu

    Lindan menyebabkan tumor hati jinak dan ganas pada mencit setelah pemberian melalui oral.

     

  4. Data Efek Reproduktif :

     

    TDLo wanita hamil – oral 5 ml/kg, selama 18 minggu secara kontinyu

    TDLtikus betina hamil – oral 200 mg/kg,selama 6 – 15 hari secara kontinyu

    TDLo tikus betina hamil – oral 100 mg/kg, selama 9 hari secara kontinyu

    TDLo tikus betina hamil – oral 6100 µg/kg, selama 18 minggu sebelum masa kehamilan secara kontinyu

    TDLo tikus betina hamil – oral 12500 µg/kg, selama 16 hari secara kontinyu

    TDLo tikus betina hamil – rute paparan tidak dilaporkan 25 mg/kg, selama 1 hari sebelum masa kehamilan secara kontinyu

    TDLo tikus betina hamil – rute paparan tidak dilaporkan 33 mg/kg, selama 1 hari sebelum masa kehamilan secara kontinyu

    TDLo tikus jantan – intratestikular 10 mg/kg, selama 10 hari

    TDLo mencit jantan – oral 2730 mg/kg,selama  13 minggu

    TDLo mencit betina hamil – oral 43300 µg/kg,  selama 1 – 4 hari secara kontinyu

    TDLo mencit betina hamil – oral 44 mg/kg, selama 6 – 12 hari secara kontinyu

    TDLo mencit betina hamil – oral 22500 µg/kg, selama 14 – 19 hari secara kontinyu

    TDLo anjing betina hamil – oral 473 mg/kg,selama  1 – 63 hari secara kontinyu

    TDLo kelinci betina hamil – oral 260 mg/kg, selama 6 – 8 hari secara kontinyu

    TDLkelinci betina hamil – oral 40 mg/kg, selama 9 hari secara kontinyu

    TDLtupai betina hamil – oral 20 mg/kg, selama 8 hari secara kontinyu

  1. Efek Lokal : Data tidak tersedia

  2. Organ Sasaran : Susunan syaraf pusat

  3. Kondisi Medis yang Diperburuk oleh Paparan : Gangguan pada sistem darah, gangguan pada ginjal, gangguan pada hati.

  4. Data Tambahan : Dapat diekskresikan melalui air susu. Stimulan seperti epinefrin dapat menyebabkan fibrilasi ventrikular.

  1. EFEK TERHADAP KESEHATAN

  1. Terhirup

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Uap dapat menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan dan selaput lendir. Bahan kimia dapat diabsorpsi dari paru dan menyebabkan efek pada susunan syaraf pusat dengan gejala hipereksitabilitas pada syaraf motorik, yang meliputi kedutan/kejang otot, sentakan mioklonik, dan serangan kejang. Kejang dapat terjadi disertai periode kehilangan kesadaran (pingsan). Gejala lain dapat meliputi sakit kepala, mual, muntah, perasaan tidak enak badan yang tidak jelas dan pusing. Pada kasus terpapar dalam jumlah besar secara berlebihan, kejang dapat terjadi tanpa didahului dengan adanya suatu gejala. Pola EEG yang tidak normal dapat teramati; perubahan dalam pola EEG ini dapat bertahan hingga beberapa minggu atau beberapa bulan sementara tidak ada gejala lain dari keracunan yang teramati.
 

  • Paparan Jangka Panjang

:

Paparan berulang atau berkepanjangan dapat menyebabkan gejala sebagaimana halnya pada paparan jangka pendek. Gejala depresi, sakit kepala, muntah, lemah, serangan bentuk epilepsi, tidak dapat tidur, pengeluaran keringat secara berlebihan, Berbagai gejala ketidaknormalan refleks dan syaraf dilaporkan terjadi pada satu kasus paparan di tempat kerja. Beberapa kejadian efek pengurangan kemampuan penglihatan dan kebutaan juga teramati. Berbagai laporan memberi kesan bahwa lindan dapat menyebabkan ketidaknormalan (diskrasia) pada sel darah, terutama anemia aplastik; namun, laporan tersebut belum dipertegas. Sirosis dan hepatitis kronis teramati dalam biopsi hati pada 8 pekerja yang terpapar secara terus menerus dengan lindan, DDT atau keduanya selama 5-13 tahun.

  1. Tertelan

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

     

:

Dosis tertelan yang mematikan pada tikus adalah 76 mg/kg. Gejala seperti perasaan tidak enak badan yang tidak jelas, rasa ingin pingsan, pusing, mual, muntah, kejang otot, gangguan koordinasi gerakan, rasa gelisah, tremor (gemetar), sianosis dan pucat pada muka dilaporkan terjadi pada kasus keracunan tidak disengaja. Konvulsi klonus dan tonik disertai dengan kehilangan kesadaran juga merupakan gejala yang mencirikan terjadinya keracunan. Koma yang terjadi setelah gejala-gejala tersebut dengan periode waktu bervariasi yang mengarah pada kegagalan fungsi pernafasan terjadi pada kasus-kasus yang fatal. Pada beberapa kasus, dilaporkan terjadinya amnesia retrograd (hilangnya ingatan tentang kejadian-kejadian dimasa sebelum jatuh sakit).

  • Paparan Jangka Panjang

     

:

Adanya gangguan pada siklus estrus, penurunan kesuburan, dan penurunan kelangsungan hidup embrio disertai perlambatan perkembangan fisik dilaporkan dalam studi terhadap tikus betina yang diberikan lindan dengan dosis sebesar 0,5 mg/kg setiap hari selama empat bulan. Peningkatan kejadian lahir mati pada anak anjing terlihat pada seperindukan jenis anjing beagle betina yang diberikan lindan melalui oral selama masa kehamilan. Pemberian berulang melalui oral dengan dosis sebesar 800 bpj mengakibatkan sedikit kerusakan pada hati; kerusakan ginjal terjadi pada tingkatan yang lebih tinggi. Pemberian melalui oral pada mencit dengan dosis sebesar 400 bpj dalam makanan menyebabkan timbulnya tumor hati, dan pada beberapa kasus, mungkin terjadi metastasis pada paru.

  1. kontak dengan mata

   
  • Paparan Jangka Pendek

:

Dapat menyebabkan iritasi.

  • Paparan Jangka Panjang

:

Paparan berulang atau berkepanjangan dapat menyebabkan radang selaput ikat mata.

  1. Kontak dengan kulit

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Dapat menyebabkan iritasi. Dosis absorpsi melalui kulit yang mematikan pada kelinci adalah 50 mg/kg. Bahan kimia dapat terabsorpsi melalui kulit dan menyebabkan efek pada susunan syaraf pusat dengan gejala hipereksitabilitas syaraf motorik, yang meliputi kedutan/kejang otot, sentakan mioklonik, dan serangan kejang. Kejang dapat terjadi disertai periode kehilangan kesadaran (pingsan). Gejala lain dapat meliputi sakit kepala, mual, muntah, perasaan tidak enak badan yang tidak jelas dan pusing. Pada kasus terpapar dalam jumlah besar secara berlebihan, kejang dapat terjadi tanpa didahului dengan adanya suatu gejala. Pola EEG yang tidak normal dapat teramati; perubahan dalam pola EEG ini dapat bertahan hingga beberapa minggu atau beberapa bulan sementara tidak ada gejala lain dari keracunan yang teramati.

 

  • Paparan Jangka Panjang

     

:

Paparan berulang atau berkepanjangan dapat menyebabkan dermatitis (radang kulit) dan biduran (timbulnya urtika pada kulit disertai rasa gatal). Efek sistemik lainnya dapat terjadi sebagaimana halnya pada paparan jangka pendek dan paparan terhirup jangka panjang.

  1. ANTIDOTUM

  1. INFORMASI EKOLOGI

  1. Perilaku dan Potensi Migrasi di Lingkungan : Biokonsentrasi : 1613 µg/L selama 96 jam – BCF (Residu) – Labidesthes sicculus (Brook silverside) 1,8 µg/L

     

  2. Data Ekotoksisitas :

     

    Toksisitas pada Ikan :

    LC50 (mortalitas) 1,35 µg/L selama 96 jam – Mugil cephalus (Striped mullet)

    Toksisitas pada Invertebrata :

    EC50 (immobilisasi) 100 µg/L selama 48 jam – Daphnia carinata (Kutu air)

    Toksistas pada Alga :

    NOEC (fotosintesis) 0,8 µg/L selama 35 jam – Alga, Fitoplankton, algal mat (Algae)

     

  1. KONTROL PAPARAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI

  1. Batas paparan :

    0,5 mg/m3 OSHA TWA (kulit)

    0,5 mg/m3 ACGIH TWA (kulit)

    0,5 mg/m3 NIOSH TWA yang direkomendasikan (kulit)

    0,5 mg/m3 DFG MAK TWA (total partikel, kulit)

    5,0 mg/m3 DFG MAK peak 30 menit (nilai rata-rata 1 kali/shift)

    0,008 mg/kg FAO/WHO ADI

  1. Metode Pengambilan Sampel : Sampel udara yang mengandung lindan diambil dengan menggunakan penyaring fiber glas 37 mm, yang diletakkan tanpa alas penyangga dalam sebuah ”filter holder” yang dihubungkan seri dengan pembuat gelembung udara kecil yang mengandung 15 mL isooktan. Sistem ini juga disambungkan dengan pompa pengambil contoh, yang dikalibrasi  0,5 L/menit selama 1 sampai 6 jam (30 sampai 180 L). Presisi keseluruhan dari teknik ini adalah 0,086  untuk rentang 0,3 sampai 1,7 mg/m3.

  1. Metode/ prosedur pengukuran paparan : Filter partikel/Bubbler; Isooktan; Kromatografi Gas dengan detektor konduktivitas elektrolitik; NIOSH III # 5502

  1. Ventilasi : Sediakan sistem ventilasi penyedot udara. Pastikan sesuai dengan batas paparan yang ditetapkan.

  1. Alat pelindung diri :

  • Respirator : Respirator dan konsentrasi penggunaan maksimum berikut dikutip dari NIOSH dan/atau OSHA. Peralatan pelindung penafasan harus disertifikasi oleh NIOSH/OSHA.

     

    Jenis respirator yang digunakan :

  • Paparan 5 mg/m3

    • Respirator selongsong kimia jenis apa saja, dengan selongsong untuk uap organik, serta filter debu, asap, kabut.

    • Respirator pasokan udara jenis apa saja.

  • Paparan 12,5 mg/m3

    • Respirator pasokan udara jenis apa saja, dilengkapi pelindung wajah penuh.

    • Respirator pemurnian udara bertenaga mesin jenis apa saja, dengan selongsong untuk uap organik, serta filter debu, asap, kabut.

  • Paparan 25 mg/m3

    • Respirator selongsong kimia jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh, selongsong untuk uap organik, serta filter partikel berefisiensi tinggi.

    • Respirator pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh, selongsong untuk uap organik, serta filter partikel berefisiensi tinggi.

    • Respirator pemurnian udara bertenaga mesin jenis apa saja, dengan pelindung wajah penuh, selongsong untuk uap organik, serta filter partikel berefisiensi tinggi.

    • Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh.

    • Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh.

  • Paparan 50 mg/m3

    • Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja yang dilengkapi pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya .

  • Tindakan Penyelamatan

    • Respirator pemurnian udara jenis apa saja, dilengkapi pelindung wajah penuh, selongsong untuk uap organik, serta filter partikel berefisiensi tinggi.

    • Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja yang sesuai.

  • Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau seketika/ langsung berbahaya terhadap kehidupan atau kesehatan:

    • Respirator dengan pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya dikombinasikan dengan pasokan udara keselamatan yang terpisah.

    • Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh.

  • Pelindung Mata :

    Gunakan kacamata keselamatan yang tahan percikan dengan pelindung wajah. Sediakan kran air pencuci mata untuk keadaan darurat dan semprotan air deras di sekitar lokasi kerja.

  • Pakaian : Gunakan pakaian pelindung tahan bahan kimia yang sesuai

  • Sarung Tangan : Gunakan sarung tangan tahan bahan kimia yang sesuai.

  • Sepatu : Data tidak tersedia

  1. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA

  1. Jika terhirup

     

:

Segera jauhkan korban dari paparan. Gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan (pernafasan keselamatan) jika diperlukan. Segera bawa ke dokter.

  1. Jika tertelan

     

:

Segera hubungi dokter. Jangan merangsang korban yang pingsan untuk muntah atau meminum cairan. Ketika terjadi muntah, jaga agar posisi kepala lebih rendah dari pinggul untuk mencegah aspirasi. Jika korban pingsan, kepala diputar ke samping. Segera bawa ke dokter.

Catatan untuk dokter, Jika tertelan, pertimbangkan pembilasan lambung atau pemberian bubur karbon aktif. Pertimbangkan pemberian oksigen. Hindari pemberian lemak.

  1. Jika terkena mata

     

:

Segera basuh mata dengan banyak air atau larutan garam fisiologis, sambil sesekali buka kelopak mata bagian atas dan bawah hingga tidak ada lagi bahan kimia yang tersisa. Segera bawa ke dokter.

  1. Jika terkena kulit

     

:

Lepaskan segera pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci bagian yang terkontaminasi dengan sabun atau deterjen lunak dengan air yang banyak hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal (setidaknya selama 15-20 menit).  Segera bawa ke dokter jika diperlukan.

  1. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

  1. Bahaya ledakan dan kebakaran

:

Bahaya kebakaran dapat diabaikan.

  1. Media pemadam

: Bahan kimia kering, busa, dan air. Jika terjadi kebakaran besar: Gunakan busa atau dengan menyemprotkan air yang banyak.
  1. Tindakan pemadaman

     

     

:

Pindahkan kemasan dari lokasi kebakaran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Padamkan api yang besar dari lokasi yang terlindungi atau jarak yang aman. Jaga agar posisi jauh dari ujung tangki. Bendung tumpahan untuk pembuangan lebih lanjut. Jangan menghamburkan bahan yang tumpah dengan menyemprotkan air bertekanan tinggi.

 

 

  1. Produk pembakaran yang berbahaya

:

Data tidak tersedia

  1. TINDAKAN PENANGANAN TUMPAHAN/ BOCORAN

Cara penanggulangan tumpahan/ bocoran jika terjadi emisi:
 

  1. Di tempat kerja

     

     

:

  • Jangan sentuh bahan yang tumpah. Hentikan kebocoran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Kurangi uap dengan menyemprotkan air. Hindari masuknya bahan kimia ke dalam aliran air, selokan, ruang bawah tanah atau area tertentu yang dilindungi. Tutupi tumpahan dengan lembaran plastik agar tidak menyebar. Hindari masuknya air ke dalam kemasan.

  • Tumpahan sedikit : Absorbsi dengan menggunakan pasir atau bahan lain yang tidak dapat terbakar. Kumpulkan tumpahan ke dalam kemasan yang sesuai untuk pembuangan.

  • Tumpahan sedikit dan kering : Jauhkan kemasan dari lokasi tumpahan dan pindahkan ke tempat yang aman.

  • Tumpahan banyak : Bendung tumpahan untuk pembuangan lebih lanjut. Isolasi daerah bahaya dan orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk. Beri ventilasi pada tempat yang tertutup sebelum memasuki area.

 

  1. Ke udara

: Data tidak tersedia.
  1. Ke air

:

Bahan yang tumpah dibendung untuk pembuangan lebih lanjut dengan bendungan di dasar dengan penahan air cekung, area penahan yang digali atau dalam palang kantung pasir. Pindahkan bahan yang dibendung dengan selang penghisap. Kumpulkan bahan yang tumpah menggunakan peralatan mekanis. Absorbsi dengan karbon aktif.

  1. Ke tanah

:

Gali tempat penampungan seperti danau, kolam atau lubang. Tutupi dengan lembaran plastik untuk mengurangi penyebaran dan melindungi dari kontak terhadap air.

 

  1. PENGELOLAAN LIMBAH

Sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

 

  1. INFORMASI TRANSPORTASI


 

  1. Pengangkutan Udara IATA/ ICAO

    Data tidak tersedia

  1. Pengangkutan Laut IMDG
     

    Kode instruksi kemasan :

    Nama pengapalan : Padatan beracun, jika tidak dinyatakan lain (benzen heksakorida)-UN2811

    Nomor UN : 2811

    Kelas atau divisi bahaya : 6.1

    Kelompok kemasan : II

    Persyaratan penandaan : Beracun (poison)

    Otorisasi pengemasan : Tidak tersedia data

    Pengecualian : Tidak ada

    Kemasan kecil : 49 CFR 173.212

    Kemasan besar : 49 CFR 173.242

    Pembatasan jumlah

    Pesawat terbang penumpang atau kereta api : 25 kg

    Pesawat terbang hanya muatan/barang : 100 kg

  1. INFORMASI LAIN

  1. Nomor RTECS : GV4900000

  2. Nomor EINECS : 200-401-2

  1. PUSTAKA

PENYUSUN

Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya

Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM