NATRIUM FLUOROASETAT

[SODIUM FLUOROACETATE]

 

 

 

Sodium Biborate Decahydrate

Rumus Molekul : Na2B4O7. 10 H2O                                                                 

Massa Molekul : 381,4 Dalton

 

 

  1. PENANDA PRODUK

NOMOR REGISTER CAS

:

62-74-8

NOMOR HS :

2915.90.00.00

NOMOR UN            : 2629

 

Sinonim dan nama dagang

Fluoroacetic acid, sodium salt; Compound No. 1080; Sodium fluoroacetate; Fratol; Furatol;  Ratbane 1080; Sodium Fluoroacetate; Sodium monofluoroacetate; Sodium fluoacetic acid.

 

 

  1. SIFAT KIMIA DAN FISIKA

  1. Keadaan fisik

:

PPadatan berbentuk serbuk atau kristal berwarna putih dan tidak berbau.

  1. Suhu terdekomposisi

:

2200 °

  1. Kelarutan

: Larut dalam air dan dalam pelarut organik Sedikit larut dalam alkohol.

 

  1. ELEMEN LABEL BERDASARKAN GHS

  1. Penanda Produk

:

(mencakup informasi tentang nama senyawa atau komposisi kimia penyusun bahan dan/ atau nama dagang serta nomor pengenal internasional seperti Nomor Registrasi CAS, Nomor UN atau lainnya).

  1. Identitas Produsen/Pemasok

: (mencakup nama, nomor telepon dan alamat lengkap dari produsen/ pemasok bahan kimia)
  1. Piktogram Bahaya

:

  1. Kata Sinyal

:

"BAHAYA"

  1. Pernyataan bahaya

:

  • Fatal jika tertelan

  • Dapat berakibat fatal jika tertelan dan masuk kedalam saluran pernafasan

  • Menyebabkan iritasi kulit

  • Menyebabkan iritasi pada mata yang parah

  • Dapat menyebabkan kerusakan susunan syaraf pusat

  • Diduga merusak fertilitas/ janin

  • Toksik bila terkena kulit

 

  1. Pernyataan kehati-hatian (hanya memuat sebagian dari pernyataan kehati-hatian yang ada)

:

  • Baca Instruksi khusus sebelum digunakan

  • Jangan lakukan apapun sebelum membaca dan memahami petunjuk keselamatan

  • Dilarang merokok

  • Basuh tangan dengan seksama sesudah menangani bahan ini

  • Pakai sarung tangan/ pakaian  pelindung, pelindung mata/ wajah, pelindung pernafasan sesuai dengan klasifikasi  yang ditentukan oleh pabrik/ pemasok atau fihak yang berwenang yang berkompeten.

  • Dilarang makan dan minum atau merokok sewaktu menggunakan bahan ini.

  • Jangan menghirup debu/ asap/ gas/ kabut/ uap/ semprotannya

     

  1. PENYIMPANAN

Simpan ditempat yang aman dan terkunci

 

 

 

  1. PENGGUNAAN

Digunakan sebagai insektisida

 

 

  1. STABILITAS DAN REAKTIVITAS

  1. Stabilitas  

:

Stabil pada suhu dan tekanan normal. Bersifat higroskopis dan dapat terurai pada pemanasan diatas 200 C.

  1. Peruraian yang berbahaya

:

Hasil urai pada pemanasan berupa bahan pereduksi, basa.

  1. Polimerisasi

:

Tidak terjadi polimerisasi.

  1. Kondisi untuk dihindar  

:

Hindari panas, nyala api, percikan dan sumber api lain. Hindari pembentukan debu. Jauhkan dari tempat persediaan air dan saluran pembuangan air limbah.

  1. Inkompatibilitas

    Natrium Fluoroasetat  dengan :

     

:

Tidak boleh dicampurkan (incompatible) dengan bahan pereduksi dan basa

  • Karbon disulfida : Tidak boleh dicampurkan.

  • Logam (alkali) : Tidak boleh dicampurkan.

     

     

  1. INFORMASI DAN TAKSIKOLOGI

  1. Data Toksisitas :

    LD50     tikus – oral 100 µg/kg

    LD50     tikus – kulit 48 mg/kg

    LD50     tikus – intraperitoneal 1940 µg/kg

    LD50     tikus – jalur paparan tidak dilaporkan 15 mg/kg

    LD50     mencit – oral 100 µg/kg

    LD50     mencit – intraperitoneal 7 mg/kg

    LD50     mencit – subkutan 7200 µg/kg

    LD50     mencit – jalur paparan  tidak dilaporkan 10 µg/kg

    LD50     kelinci – oral 340 µg/kg

    LD50     kelinci – subkutan 281 µg/kg

    LD50     kelinci – intravena 300 µg/kg

    LD50     marmut – oral 300 µg/kg

    LD50     marmut – kulit 1600 µg/kg

    LD50     marmut – intraperitoneal 378 µg/kg

    LD50     marmut – subkutan 250 µg/kg

  1. Data Mutagenik :

    Uji menggunakan sel inang (Host mediated assay) – mencit, jenis sel lainnya, 5 mg/kg

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. Data Karsinogenik :

    GHS : Tidak karsinogenik
    IARC : Tidak karsinogenik
    OSHA : Tidak karsinogenik
    NTP : Tidak karsinogenik

  1. Data Iritasi/Korosi :

    tidak tersedia

     

  2. Data Teratogenik :

    tidak tersedia

     

  3. Data Tumorigenik :

    tidak tersedia

     

  4. Data Efek Reproduktif :

    TDLo tikus jantan – oral 210 µg/kg, selama3 hari

    TDLo tikus jantan – intraperitoneal 27500 µg/kg, selama 11 hari
     

  5. Efek Lokal :

    Iritatif bila terkena kulit

     

  6. Organ Sasaran :

    Sistem syaraf

     

  7. Kondisi Medis yang Diperburuk oleh Paparan :

    Gangguan pernafasan

  1. EFEK TERHADAP KESEHATAN

  1. Terhirup

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Gejala dapat timbul dalam periode menit hingga 4-5 jam dan meliputi muntah, mual, rasa takut, peka terhadap rangsangan (eksitability), halusinasi pendengaran, nistagmus, rasa gelitik pada hidung, mati rasa pada wajah, kedutan pada otot wajah, kejang bentuk epileptis, rasa kelelahan, koma dan depresi sistem pernafasan. Setelah beberapa jam terpapar, dapat terjadi gejala melemahnya denyut nadi, timbulnya serangkaian ektopia denyut jantung yang panjang, takikardia, dan fibrilasi ventrikular. Kematian dapat terjadi akibat kegagalan fungsi pernafasan yang berkaitan dengan edema paru dan pneumonia pada bronkus. Penyembuhan sempurna dapat menyertai gejala kejang-kejang yang berulang. Perkembangan gejala yang berlangsung cepat antara 1-2 jam setelah keracunan umumnya menyebabkan kematian. Bila korban dapat bertahan selama lebih dari 24 jam mengindikasikan hasil yang baik. Dalam satu kasus, dimana seorang pria bekerja dengan natrium asetat, hembusan angin yang keras meniupkan serbuk bahan tersebut ke wajahnya, dan sebagian bahan terhirup. Hal ini menyebabkan rasa gelitik seketika di sudut-sudut mulut dan saluran hidung, kemudian wajah menjadi mati rasa. Disertai dengan pengeluaran air liur dan kehilangan kemampuan bicara. Pandangan menjadi kabur pada awalnya, disertai ketidakmampuan untuk fokus terhadap suatu benda. Walaupun terjadi kelumpuhan pada tangan dan kaki, kejang hebat dan diikuti dengan koma, korban dapat sembuh total.

 

  • Paparan Jangka Panjang

:

Data tidak tersedia
 

  1. Tertelan

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Gejala dapat timbul dalam periode menit hingga 4-5 jam dan meliputi muntah, mual, rasa takut, peka terhadap rangsangan, halusinasi pendengaran, nistagmus, rasa gelitik pada hidung, mati rasa pada wajah, kedutan pada otot wajah, kejang bentuk epileptis, rasa kelelahan, koma dan depresi sistem pernafasan. Setelah beberapa jam terpapar, dapat terjadi gejala melemahnya denyut nadi, timbulnya serangkaian ektopia denyut jantung yang panjang, takikardi, dan fibrilasi ventrikular. Kematian dapat terjadi akibat edema paru disertai pendarahan, dan degenerasi pada saluran ginjal. Penyembuhan sempurna dapat menyertai gejala kejang-kejang yang berulang. Perkembangan gejala yang berlangsung cepat antara 1-2 jam setelah keracunan umumnya menyebabkan kematian. Bila korban dapat bertahan selama lebih dari 24 jam mengindikasikan hasil yang baik. Dosis sebesar 0,5 hingga 2,0 g/kg harus dipertimbangkan sebagai sangat berbahaya.

 

  • Paparan Jangka Panjang

     

:

Efek reproduktif pada tikus yang terpapar selama 3 hingga 11 hari meliputi efek pada testis, anak buah zakar dan saluran sperma. Tikus mendapatkan daya tahan terhadap natrium fluoroasetat setelah menelan dosis subletal selama 5 hingga 14 hari. Namun, daya tahan akan hilang jika asupan natrium fluoroasetat terganggu setidaknya selama 7 hari.

 

  1. kontak dengan mata

   
  • Paparan Jangka Pendek

:

sementara dan pandangan kabur. Orang yang bekerja dengan natrium fluoroasetat secara tidak sengaja menghirup sebagian serbuk yang menyebabkan penglihatannya menjadi kabur disertai ketidakmampuan untuk fokus terhadap suatu benda. Dilaporkan, ternak yang keracunan parah mengalami kerusakan penglihatan yang menyebabkan hewan-hewan tersebut tidak menghindari suatu obyek, namun terus berjalan  kearah obyek tersebut.
 

  • Paparan Jangka Panjang

:

Data tidak tersedia
 

  1. Kontak dengan kulit

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Mungkin dapat menyebabkan iritasi. Natrium fluoroasetat diabsorbsi melalui kulit secara lambat, kecuali jika kulit terluka atau tergores maka absorbsi dapat berlangsung cepat. Mungkin dapat menyebabkan peka terhadap rangsangan (excitability), kejang bentuk epileptis, kelelahan, koma, depresi pada sistem pernafasan, dan ketidaknormalan jantung. 
 

  • Paparan Jangka Panjang

     

:

Data tidak tersedia


 

  1. ANTIDOTUM

Gliseril monoasetat (parenteral, oral); Natrium asetat/etanol; Magnesium sulfat (intramuscular)

 

 

  1. INFORMASI EKOLOGI

  1. Perilaku dan Potensi Migrasi di Lingkungan : Data tidak tersedia

     

  2. Data Ekotoksisitas : Data tidak tersedia

 

  1. KONTROL PAPARAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI

  1. Batas paparan :

    0,05 mg/m3          OSHA TWA (kulit)

    0,15 mg/m3          OSHA STEL (kulit)

    0,05     mg/m3      ACGIH TWA (kulit)

    0,05     mg/m3      NIOSH 10 jam TWA yang direkomendasikan (kulit)

    0,15     mg/m3      NIOSH STEL yang direkomendasikan

    0,05     mg/m3      DFG MAK TWA (total partikel) (kulit)

    0,1       mg/m3      DFG MAK peak 30 menit (nilai rata-rata 4 kali/shift)

  1. Metode Pengambilan Sampel :

    Analisis bahan dilakukan dengan peralatan kromatografi ion. Sebelum dianalisis, sampel dilarutkan terlebih dahulu dalam air.

  1. Metode/ prosedur pengukuran paparan :

    Analisis bahan dilakukan dengan peralatan kromatografi ion. Sebelum dianalisis, sampel dilarutkan terlebih dahulu dalam air.

  1. Ventilasi :

    Sediakan peralatan penyedot udara atau sistem ventilasi proses tertutup. Pastikan sesuai dengan batas paparan yang ditetapkan

  1. Alat pelindung diri :

  1. Respirator :

  2. Respirator dan konsentrasi maksimum penggunaan berikut dikutip dari NIOSH dan/atau OSHA. Peralatan pelindung penafasan harus disertifikasi oleh NIOSH/OSHA.

    • Jenis respirator yang digunakan :

      • Paparan 0,25 mg/m3

        Respirator kabut dan debu jenis apa saja.

      • Paparan 0,5 mg/m3

        Respirator kabut dan debu jenis apa saja.

        Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja.

      • Paparan 1,25 mg/m3

        Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja.

        Respirator pemurnian udara bertenaga mesin jenis apa saja dengan filter untuk debu dan kabut.

      • Paparan 2,5 mg/m3

        Respirator dengan pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh dan filter partikel berefisiensi tinggi.

        Respirator dengan pemurnian udara bertenaga mesin jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh dan filter partikel berefisiensi tinggi.

        Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh.

        Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh.

    • Tindakan penyelamatan :

      Respirator pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh dan filter partikulat berefisiensi tinggi.

      Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja yang sesuai.

  • Pelindung Mata :

    Gunakan kacamata keselamatan yang tahan percikan dengan pelindung wajah. Sediakan kran air pencuci mata untuk keadaan darurat dan semprotan air deras di sekitar lokasi kerja.

     

  • Pakaian : Gunakan pakaian pelindung tahan bahan kimia yang sesuai

     

  • Sarung Tangan : Gunakan sarung tangan tahan bahan kimia yang sesuai.

     

  • Sepatu : Data tidak tersedia

  1. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA

  1. Jika terhirup

     

:

Jika aman untuk memasuki area, jauhkan korban dari paparan. Gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan (pernafasan keselamatan) jika diperlukan. Jika jantung berhenti, segera lakukan cardio pulmonary resuscitation (CPR), hindarkan pernafasan buatan (pernafasan keselamatan) dari mulut ke mulut.  Pertahankan suhu tubuh korban dan istirahatkan. Segera bawa ke dokter

 

  1. Jika tertelan

     

:

Jika terjadi muntah, jaga posisi kepala agar lebih rendah dari pinggul untuk mencegah aspirasi. Jika korban tidak sadar, palingkan posisi kepala ke samping. Segera bawa ke dokter.

Catatan untuk dokter :

Pertimbangkan pembilasan lambung dan pemberian obat pencahar. Pertimbangkan pemberian oksigen.

 

  1. Jika terkena mata

     

:

Basuh mata segera dengan air yang banyak atau menggunakan larutan garam fisiologis setidaknya selama 15 menit, sambil sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke dokter.

  1. Jika terkena kulit

     

:

Petugas tanggap darurat harus mengenakan sarung tangan dan menghindari kontaminasi. Lepaskan segera pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci area yang terkontaminasi bahan dengan sabun atau deterjen lunak dan bilas dengan air yang banyak hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal (setidaknya selama 15 menit). Segera bawa ke dokter.

 

  1. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

  1. Bahaya ledakan dan kebakaran

:

Bahaya kebakaran dapat diabaikan.

  1. Media pemadam

:

Bahan kimia kering, karbon dioksida, air, busa.

Bila terjadi kebakaran besar : Gunakan busa atau dengan menyemprotkan air yang banyak
 
  1. Tindakan pemadaman

     

     

:

Pindahkan kemasan dari lokasi kebakaran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Gunakan media pemadam yang sesuai di sekitar api. Hindari penghirupan bahan atau produk hasil pembakaran. Jaga agar posisi berdiri berlawanan dengan arah angin dan hindari daerah yang rendah.

 

 

  1. Produk pembakaran yang berbahaya

:

Data tidak tersedia

  1. TINDAKAN PENANGANAN TUMPAHAN/ BOCORAN

Cara penanggulangan tumpahan/ bocoran jika terjadi emisi:
 

  1. Di tempat kerja

     

     

:

  • Jangan sentuh bahan yang tumpah. Hentikan kebocoran jika dapat dilakukan tanpa risiko.

  • Tumpahan sedikit : serap dengan menggunakan pasir atau bahan lain yang tidak dapat terbakar. Kumpulkan bahan yang tumpah dengan menggunakan absorben  ke dalam kemasan yang sesuai.

  • Tumpahan sedikit dan kering : kumpulkan bahan yang tumpah dalam kemasan yang sesuai untuk pembuangan. Jauhkan kemasan dari lokasi tumpahan dan pindahkan ke tempat yang aman.

  • Tumpahan banyak : Bendung untuk pembuangan lebih lanjut. Isolasi daerah bahaya dan orang yang tidak berkepentingan  dilarang masuk.

 

 

  1. Ke udara

: Data tidak tersedia
  1. Ke air

:

Data tidak tersedia

  1. Ke tanah

:

Data tidak tersedia

 

  1. PENGELOLAAN LIMBAH

Sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

 

  1. INFORMASI TRANSPORTASI


 

  1. Pengangkutan Udara IATA/ ICAO : Data tidak tersedia

  1. Pengangkutan Laut IMDG :

    Kode instruksi kemasan : P002 (IMDG Code)

    Kelompok kemasan : I

  1. INFORMASI LAIN

Nomor RTECS :  AH9100000

Nomor EINECS : 200-548-2

  1. PUSTAKA

 

 

PENYUSUN

Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya

Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM