o- ANISIDIN
[o-ANISIDINE ]
2-Methoxyaniline
Rumus Molekul : C7H9NO
Massa Molekul : 123,15 Dalton
PENANDA PRODUK
NOMOR REGISTER CAS
:
90-04-0
NOMOR HS
:
2922.22.00.00
NOMOR UN
:
2431
Sinonim dan nama dagang
2-Amnioanisole; o-Aminoanisole; 2-Anisidine; o-Anisylamine; Ortho-Methoxyphenylamine; 2-Methoxy-1-Aminobenzene; o-Methoxyaniline; 2-Methoxyaniline; 2-Methoxybenzenamine; 1-Amino-2-methoxybenzene; o-Methoxyphenylamine; Ortho-Aminoanisole; Ortho-Anisidine; o-Aminomethoxybenzene; Benzenamine, 2-Methoxy-; 2-Aminomethoxybenzene; 2-Methoxyphenylamine
SIFAT KIMIA DAN FISIKA
Keadaan fisik
:
Cairan bertekstur seperti minyak; tidak berwarna hingga coklat; berbau amis.
Titik didih
:
224 – 225 °C
Titik beku
:
5 – 6 °C
Titik nyala
:
118 °C
Suhu dapat terbakar sendiri
:
396°C < 0,1 mmHg pada 20 °C
Tekanan uap
:
0,08 mmHg pada 25 °C
Kerapatan uap
:
4,2 (udara = 1)
Berat Jenis
:
1,0923 (air = 1)
pKa
:
4,53
log Kow
:
1,18
Volatilitas
:
Mendekati 100%
Kelarutan
:
Dalam air 1,3%, larut dalam asam mineral encer, alkohol, eter, aseton, benzena
ELEMEN LABEL BERDASARKAN GHS
Penanda Produk
:
(mencakup informasi tentang nama senyawa atau komposisi kimia penyusun bahan dan/ atau nama dagang serta nomor pengenal internasional seperti Nomor Registrasi CAS, Nomor UN atau lainnya).
Identitas Produsen/Pemasok
:
(mencakup nama, nomor telepon dan alamat lengkap dari produsen/ pemasok bahan kimia)
Piktogram Bahaya
:
Kata Sinyal
:
"BAHAYA"
Pernyataan bahaya
:
Berbahaya bila tertelan
Menyebabkan iritasi kulit
Menyebabkan kerusakan parah pada mata
Dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit
Diduga menyebabkan kerusakan genetik
Diduga menyebabkan kanker
Pernyataan kehati-hatian (hanya memuat sebagian dari pernyataan kehati-hatian yang ada)
:
Dilarang makan, minum atau merokok sewaktu menggunakan bahan ini.
Basuh tangan dengan seksama ketika menangani bahan ini.
Jika terhirup pindahkan korban ke udara segar dan istirahatkan pada posisi yang nyaman untuk bernafas.
Jangan menghirup debu/ asap/ gas /kabut /uap/ semprotannya.
Gunakan hanya diluar ruangan atau di area yang berventilasi baik.
Kenakan sarung tangan pelindung dan pelindung mata/ wajah, pelindung pernafasan serta pakaian pelindung yang sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh produsen/ pemasok atau pihak berwenang yang kompeten.
PENYIMPANAN
Simpan di tempat yang sejuk dan kering, lindungi dari kerusakan fisik dan pisahkan dari bahan yang tidak boleh dicampurkan.
PENGGUNAAN
Sebagai bahan antara dalam industri farmasi dan parfum. Digunakan dalam sintesis zat warna azo dan pigmen.
STABILITAS DAN REAKTIVITAS
Stabilitas
:
Dapat terurai dengan adanya panas dengan suhu di atas 190°C. Melepaskan gas beracun, korosif, mudah menyala atau mudah meledak
Peruraian yang berbahaya
:
Hasil urai pada pemanasan berupa oksida karbon dan nitrogen.
Polimerisasi
:
Tidak terjadi polimerisasi.
Kondisi untuk dihindar
:
Hindarkan dari panas, nyala api, percikan dan sumber api lain. Dapat menyala atau meledak jika kontak dengan bahan mudah terbakar. Kemasan dapat pecah atau meledak jika terkena panas.
Inkompatibilitas
o-Anisidin dengan :
:
Tidak boleh dicampurkan (incompatible) dengan asam, oksidator, bahan mudah terbakar
Asam : Bereaksi dengan dahsyat.
Plastik, karet, & bahan pelapis : Dapat terjadi kerusakan.
Oksidator (kuat) : Bahaya kebakaran dan ledakan.
INFORMASI DAN TAKSIKOLOGI
Data Toksisitas :
LD50 tikus – oral 1150 mg/kg
LD50 mencit – oral 1400 mg/kg
LD50 kelinci – oral 870 mg/kg
LD50 marmut-kulit 1-5 mL/kg
Data Mutagenik :
Mutasi pada mikroorganisme – Salmonella typhimurium 333 µg/pelat (-S9)
Uji reparasi DNA – Escherichia coli 31600 µmol/L
Mutasi pada mikroorganisme – limfosit mencit 1 mmol/L (+S9)
Uji kerusakan DNA – limfosit mencit 1250 µmol/L
Uji inhibisi DNA – mencit, oral, 200 mg/kg
Mutasi dalam sel somatik mamalia – limfosit mencit 2 mmol/L
Host mediated assay – mencit, Escherichia coli, 310 mg/kg
Analisis sitogenetik – sel telur tupai 1200 mg/L
Uji pertukaran pasangan kromatid (Sister Chromatid Exchange) – sel telur tupai 38 mg/L
Data Karsinogenik :
GHS : Kategori 2
IARC : Grup 2B. Bukti pada hewan cukup.
NTP : Diantisipasi sebagai karsinogen pada manusia.
ACGIH : A3 – Karsinogen pada hewan.
EC : Kategori 2.
TRGS 905 : K2
Data Iritasi/Korosi :
50 mg mata-manusia iritasi berat
Data Teratogenik :
tidak tersedia
Data Tumorigenik :
tidak tersedia
Data Efek Reproduktif :
Efek Lokal :
Iritatif bila terhirup, kontak dengan kulit, mata dan tertelan
Organ Sasaran :
Darah, sistem kekebalan (sensitisasi)
Kondisi Medis yang Diperburuk oleh Paparan :
data tidak tersedia
EFEK TERHADAP KESEHATAN
Terhirup
Dapat menyebabkan iritasi pada membran mukosa serta kerusakan pada hati dan ginjal.
Paparan Jangka Pendek
:
Sama seperti paparan senyawa pembentuk methemoglobin
Pada konsentrasi methemoglobin sebesar 15%, dapat teramati adanya gejala sianosis pada bibir, mulut dan cuping hidung. Gejala tersebut juga dapat tidak terlihat walaupun euforia, muka kemerah-merahan dan sakit kepala umum terjadi. Pada konsentrasi methemoglobin sebesar 25-40%, dapat ditandai adanya sianosis, namun juga terjadi sedikit cacat atau ketidakmampuan kecuali dalam hal pengerahan tenaga. Pada konsentrasi methemoglobin sebesar 40-60%, gejala meliputi kelemahan, pusing, sakit kepala yang terus bertambah parah, gangguan koordinasi gerakan, nafas yang cepat dan dangkal, mengantuk, mual, muntah, bingung, lesu, dan pingsan. Konsentrasi methemoglobin di atas 60% dapat menyebabkan sesak nafas, depresi sistem pernafasan, takikardia atau bradikardia, kejang, dan koma. Konsentrasi di atas 70% dapat menyebabkan kematian.
Paparan Jangka Panjang
:
Sama seperti paparan pembentuk methemoglobin.
Paparan berulang atau terus menerus dan senyawa pembentuk methemoglobin dapat menyebabkan akumulasi bahan tersebut dan menimbulkan gejala methemoglobinemia kronis yang menetap, sama dengan gejala yang ditimbulkan oleh paparan tunggal dengan dosis besar.
Tertelan
Dapat menyebabkan kerusakan hati. Dalam studi pemberian o-Anisidin dosis tinggi secara oral terhadap mencit dan tikus menyebabkan penurunan berat badan, limpa berisi butir-butiran kecil, karsinoma sel transisional pada kandung kemih, transisi pada sel papilomas dan hiperplasia pada kandung kemih.
Paparan Jangka Pendek
:
Dosis yang sangat besar dapat mengakibatkan kehilangan kesadaran secara tiba-tiba, seringkali disertai kejang dan kematian, umumnya dalam jangka waktu 1 – 15 menit. Konsentrasi yang lebih rendah dapat mengakibatkan korosi pada selaput lendir lambung, bau amandel yang tidak enak pada nafas, rasa terbakar, rasa tercekik pada tenggorokan, erupsi noda bintik pada wajah, pengeluaran air liur, mual dengan atau tanpa disertai muntah, kegelisahan, rasa bingung, pusing, perasaan gamang, rasa lemah, sakit kepala, denyut nadi cepat, palpitasi, kekakuan pada rahang bagian bawah, dan opisthotonos, Laju dan kedalaman pernafasan umumnya meningkat pada awalnya, dan kemudian menjadi lambat dan terengah-engah. Dapat terjadi pengeluaran urin diluar kemauan serta diare. Pada tahapan kejang-kejang, dapat diikuti dengan kelumpuhan. Bola mata dapat menonjol keluar dan manik mata dapat menjadi tidak reaktif. Kerusakan terhadap saraf optik dan retina, serta kebutaan kemungkinan dapat terjadi. Mulut dapat berbusa, yang terkadang disertai darah, merupakan indikasi terjadinya edema paru. Jika kematian terjadi, biasanya dalam jangka waktu 4 jam dan dapat disebabkan karena terhentinya fungsi sistem pernafasan atau anoreksia pada jaringan. Gejala lain dapat meliputi nyeri dada, bicara tidak teratur, dan tahapan stimulasi pada susunan saraf pusat yang bersifat sementara yang disertai hypernea dan sakit kepala.
Paparan Jangka Panjang
:
Paparan oleh senyawa sianida dalam konsentrasi yang rendah dengan jangka waktu yang lama dilaporkan dapat menyebabkan penurunan selera makan, sakit kepala, kelemahan, mual dan pusing.
kontak dengan mata
Paparan Jangka Pendek
:
Dapat menyebabkan iritasi dan kerusakan pada kornea
Paparan Jangka Panjang
:
Paparan berulang atau berkepanjangan dari bahan kimia dapat menyebabkan radang selaput ikat mata.
Kontak dengan kulit
Paparan Jangka Pendek
:
Dapat menyebabkan iritasi dan dermatitis sensitisasi pada individu yang terpapar sebelumnya. ”Obsorption” kulit dapat terjadi
Paparan Jangka Panjang
:
Sama seperti paparan pembentuk methemoglobin
Pada konsentrasi methemoglobin sebesar 15%, dapat teramati adanya gejala sianosis pada bibir, mulut dan cuping hidung. Gejala tersebut juga dapat tidak terlihat walaupun euforia, muka kemerah-merahan dan sakit kepala umum terjadi. Pada konsentrasi methemoglobin
ANTIDOTUM
Metilen biru (intravena); Asam askorbat (intravena).
INFORMASI EKOLOGI
Perilaku dan Potensi Migrasi di Lingkungan :
Ringkasan Toksisitas di Lingkungan
Toksik terhadap organisme perairan. Bahan kimia ini dapat menyebabkan efek jangka-panjang dalam lingkungan perairan.
Data Ekotoksisitas : tidak tersedia
KONTROL PAPARAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI
Batas paparan :
o-Anisidin (isomer o- dan p-)
0,5 mg/m3 OSHA TWA (kulit)
0,5 mg/m3 ACGIH TWA (kulit)
0,5 mg/m3 NIOSH TWA 10 jam rekomendasi (kulit)
0,5 mg/m3 UK OES TWA
o-Anisidin, (sebagai 2-Metoksianilin)
0,5 mg/m30,1 ml/m3 AGS MAK (4 kali/shift)
Metode Pengambilan Sampel :
data tidak tersedia
Metode/ prosedur pengukuran paparan :
Tabung XAD-2 ® ; Metanol; Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (High Pressure Liquid Chromatography) dengan deteksi ultraviolet; NIOSH III # 2514
Ventilasi :
Sediakan peralatan penyedot udara atau sistem ventilasi proses tertutup. Pastikan sesuai dengan batas paparan yang ditetapkan
Alat pelindung diri :
Respirator :
Respirator dan konsentrasi maksimum penggunaan berikut dikutip dari NIOSH dan/atau OSHA.
Jenis respirator yang digunakan :
Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya.
Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya dikombinasikan dengan peralatan pasokan udara keselamatan yang terpisah.
Tindakan penyelamatan :
Respirator pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh dan selongsong yang memberikan perlindungan terhadap bahan ini dan filter partikel berefisiensi tinggi.
Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja yang sesuai.
Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau dengan segera berbahaya terhadap kehidupan kesehatan :
Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya dikombinasikan dengan peralatan pasokan udara keselamatan yang terpisah.
Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh.
Pelindung Mata :
Gunakan kacamata keselamatan yang tahan percikan dengan pelindung wajah. Sediakan kran air pencuci mata untuk keadaan darurat dan semprotan air deras di sekitar lokasi kerja.
Pakaian : Gunakan pakaian pelindung tahan bahan kimia yang sesuai
Sarung Tangan : Gunakan sarung tangan tahan bahan kimia yang sesuai.
Sepatu : Data tidak tersedia
TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA
Jika terhirup
:
Segera jauhkan korban dari paparan. Gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan (pernafasan keselamatan) jika diperlukan. Pertahankan suhu tubuh korban dan istirahatkan. Segera bawa ke dokter.
Jika tertelan
:
Jangan dirangsang untuk muntah atau memberikan minum kepada korban yang tidak sadar. Jika terjadi muntah, jaga posisi kepala agar lebih rendah dari pinggul untuk mencegah aspirasi. Jika korban tidak sadar, palingkan posisi kepala ke samping. Segera bawa ke dokter.
Catatan untuk dokter :
Pertimbangkan pembilasan lambung dan pemberian bubur karbon aktif.
Jika terkena mata
:
Basuh mata segera dengan air yang banyak atau menggunakan larutan garam fisiologis, sambil sesekali buka kelopak mata atas dan bawah hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal. Lanjutkan pemberian larutan garam fisiologis hingga korban siap dibawa ke rumah sakit. Tutup dengan perban steril. Segera bawa ke dokter.
Jika terkena kulit
:
Lepaskan segera pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci bagian yang terkontaminasi dengan sabun atau deterjen lunak dan air yang banyak hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal (setidaknya selama 15-20 menit). Segera bawa ke dokter.
TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Bahaya ledakan dan kebakaran
:
Bahaya kebakaran kecil.
Media pemadam
:
Bahan kimia kering, air, busa, busa tahan alkohol dan karbon dioksida Bila terjadi kebakaran besar : Gunakan busa atau dengan menyemprotkan air yang banyak.
Tindakan pemadaman
:
Pindahkan kemasan dari lokasi kebakaran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Padamkan api besar dari lokasi terlindungi atau jarak yang aman. Jaga agar posisi jauh dari ujung tangki. Bendung tumpahan untuk pembuangan lebih lanjut. Jangan menyebarkan bahan yang tumpah dengan aliran air bertekanan tinggi. Jangan berusaha memadamkan api sebelum aliran bahan dapat dihentikan terlebih dahulu. Gunakan media pemadam yang sesuai. Jaga agar air tidak memasuki kemasan. Alirkan air yang banyak. Dinginkan kemasan dengan menyemprotkan air yang banyak hingga api benar-benar padam. Semprotkan air dari lokasi yang terlindungi atau jarak yang aman. Hindari penghirupan bahan atau produk hasil pembakaran. Jaga agar posisi berdiri berlawanan dengan arah angin dan hindari daerah yang rendah. Pertimbangkan untuk melakukan evakuasi yang searah dengan arah angin (downwind evacuation) jika terjadi kebocoran bahan. Air atau busa dapat menimbulkan buih.
Produk pembakaran yang berbahaya
:
Data tidak tersedia
TINDAKAN PENANGANAN TUMPAHAN/ BOCORAN
Cara penanggulangan tumpahan/ bocoran jika terjadi emisi:
Di tempat kerja
:
Jangan sentuh bahan yang tumpah. Hentikan kebocoran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Kurangi uap dengan menyemprotkan air.
Tumpahan sedikit : serap dengan menggunakan pasir atau bahan lain yang tidak dapat terbakar. Kumpulkan tumpahan ke dalam kemasan yang sesuai untuk pembuangan.
Tumpahan sedikit dan kering : Jauhkan kemasan dari lokasi tumpahan dan pindahkan ke tempat yang aman.
Tumpahan banyak : Bendung tumpahan untuk pembuangan lebih lanjut. Isolasi daerah bahaya dan orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk. Beri ventilasi pada tempat yang tertutup sebelum memasuki area.
Ke udara
:
data tidaktersedia
Ke air
:
Jauhkan dari tempat persediaan air dan saluran pembuangan air limbah
Ke tanah
:
data tidak tersedia
PENGELOLAAN LIMBAH
Sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
INFORMASI TRANSPORTASI
Pengangkutan Udara IATA/ ICAO :
Nama teknis yang benar : Anisidin, cairan
Nomor UN/ID : 431
Kelas IATA/ICAO : 6.1
Pengangkutan Laut IMDG :
Kode instruksi kemasan : P001 (IMDG Code)
Nama teknis yang benar: ortho-Aminoanisole
Nomor UN/ID : 6.1
Kelas IMDG : 2431
Kelompok kemasan : III
Nomor EmS : 6.1-02
Nomor MFAG Table : 335
Polutan laut : Ya
INFORMASI LAIN
Nomor RTECS : BZ5410000
Nomor EINECS : 201-963-1
PUSTAKA
---------------, (2004), Buku Tarif Bea Masuk Indonesia, Indonesian Customs Tariff Book, Departemen Keuangan RI, Direktorat Jendral Bea dan Cukai, Jakarta, hal. 216
ChemIDPlus, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health, Department of BZ5410000Health & Human Services, 2004.
Hartanto, Huriawati, (ed.), (2002), Kamus Kedokteran DORLAND, 29th ed., EGC, Jakarta.
IMO (International Maritime Organization), 2000, International Maritime Dangerous Goods Codes2000, volume 1 dan 2, IMO Publication, London.
IPCS, CEC, (March 1998), International Safety Card on Aluminium Phosphide, http//www.inchem.organophages/icsc.html
IPCS, (1998), Chemical Safety Training Module, Suppl. I, The Finnish Institute of Occupational Health, Helsinki, p. 58
MDL Infomation Systems, Inc. 1994. OHS16870.
Ramali, Ahmad, dr. Med., dan Pamoentjak, K. St., (1998), Kamus Kedokteran, Penerbit Djambatan, Jakarta.
The Merck Index. An Encyclopedia of Chemicals, Drugs, and Biologicals. 11th Edition. S. Budavari (Editor). Merck And Co. Inc., Rahway, NJ. 1989
PENYUSUN