OKSAMIL

 [OXAMYL]

 

 

N,N-Dimethyl-2-methylcarbamoyloxyimino-2-(methylthio)acetamide

 

 

Rumus Molekul :   C7H13N3O3S

Massa Molekul : 219,29 Dalton

 

  1. PENANDA PRODUK

NOMOR REGISTER CAS

:

23135-22-0

NOMOR HS

:

2920.90.90.00

NOMOR UN           

:

2811   

 

Sinonim dan nama dagang

2-(Dimethylamino)-N-[[methylamino)-carbonyl]oxyl]-2-oxoethanimidothioic acid methyl ester; N’,N’-Dimethyl-N-[(methylcarbamoyl)oxy]-1- hioaoxamimidic acid methyl  ester;  N,N- Dimethyl-2-methyl carbamoyloxyimino-2- (methylthio)acetamide Methyl-1- (dimethylcarbamoyl)- N-(methyl-carbamoyl)

oxy) thioformimidate; S-Methyl N’N’-dimethyl-N-(methylcarbamoyloxy)-1-thio-oxamimidate.

 

 

  1. SIFAT KIMIA DAN FISIKA

  1. Keadaan fisik

:

Padatan bentuk kristal tidak berwarna sampai putih, berbau seperti bawang putih dan agak berbau sulfur

  1. Titik lebur

:

100 - 102 °C, berubah menjadi bentuk kristal lain dengan titik lebur    108-110 °C

  1. Titik didih

:

Terurai jika dilakukan penyulingan (distilasi)

  1. Tekanan uap

:

0,00023 mmHg pada 20-25 °C

  1. Berat jenis

:

0,97 g/mL pada 25 oC (air = 1)

  1.  Log kow

:

0,47 ; 0,36 (pH = 5)

  1.  Kelarutan

 

Dalam air 28 g/100mL pada 25 oC, dalam metanol 144 g/100 mL pada 25 oC, dalam aseton 67 g/100mL pada 25 oC, dalam etanol 33 g/100mL pada 25 oC, dalam 2-propanol 11 g/100mL pada 25 oC, dalam toluena 1 g/100mL pada 25 oC

 

  1. ELEMEN LABEL BERDASARKAN GHS

  1. Penanda Produk

:

(mencakup informasi tentang nama senyawa atau komposisi kimia penyusun bahan dan/ atau nama dagang serta nomor pengenal internasional seperti Nomor Registrasi CAS, Nomor UN atau lainnya).

  1. Identitas Produsen/Pemasok

:

(mencakup nama, nomor telepon dan alamat lengkap dari produsen/ pemasok bahan kimia)

  1. Piktogram Bahaya

:

  1. Kata Sinyal

:

"BAHAYA"

  1. Pernyataan bahaya

:

  • Fatal jika tertelan

  • Fatal jika terhirup

  • Fatal jika  terkena kulit

  • Dapat menyebabkan iritasi kulit

  • Dapat menyebabkan reaksi alegi pada kulit

  • Dapat menyebabkan iritasi pada mata

  • Diduga menyebabkan fertilitas/ janin

  • Menyebabkan kerusakan pada sistem syaraf

  • Toksik bagi kehidupan akuatik


 

  1. Pernyataan kehati-hatian (hanya memuat sebagian dari pernyataan kehati-hatian yang ada)

:

  • Dilarang makan, minum atau merokok sewaktu menggunakan bahan ini.

  • Basuh tangan dengan seksama ketika menangani bahan ini.

  • Jika terhirup pindahkan korban ke udara segar dan istirahatkan pada posisi yang nyaman untuk bernafas.

  • Jangan menghirup debu/ asap/ gas /kabut /uap/ semprotannya.

  • Gunakan hanya diluar ruangan atau di area yang berventilasi baik.

  • Kenakan sarung tangan pelindung dan pelindung mata/ wajah, pelindung pernafasan serta pakaian pelindung yang sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh produsen/ pemasok atau pihak berwenang yang kompeten.
     

 

 

  1. PENYIMPANAN

Penyimpanan  dilakukan pada suhu dingin.   Lindungi   dari  paparan  udara dan cahaya. Pisahkan dari oksidator dan bahan alkali. Jauhkan dari pemanasan karena dapat menyebabkan kemasan meledak.

 

  1. PENGGUNAAN

Sebagai insektisida, nematosida, akarisida

  1. STABILITAS DAN REAKTIVITAS

  1. Stabilitas  

:

Stabil pada suhu dan tekanan normal. Terhidrolisis lambat pada larutan netral, tapi pada pH 9 terhidrolisis cepat. Tidak bersifat korosif.

  1. Peruraian yang berbahaya

:

Hasil urai pada pemanasan berupa oksida nitrogen dan sulfur. Kecepatan  semakin meningkat oleh adanya aerasi, cahaya matahari, suasana basa dan suhu tinggi.

  1. Polimerisasi

:

Tidak terjadi polimerisasi.

  1. Kondisi untuk dihindar  

:

Hindari panas, nyala api, percikan dan sumber api lain. Hindari pembentukan debu. Jauhkan dari tempat persediaan air dan saluran pembuangan air limbah

  1. Inkompatibilitas

    Oksamil  dengan :

:

Tidak boleh dicampurkan (incompatible) dengan oksidator dan bahan-bahan alkali

  • Oksidator kuat : Dapat menyebabkan bahaya ledakan dan kebakaran.

  • Bahan-bahan alkali : Dapat mempercepat terjadinya peruraian

  1. INFORMASI DAN TAKSIKOLOGI

  1. Data Toksisitas :

    LD50     tikus – oral 2500 µg/kg

    LD50     tikus – kulit 300 µg/kg

    LD50       tikus (jantan) – oral 3,1 mg/kg

    LD50       tikus (betina) – oral 2,5 mg/kg            

    LD50     tikus – intraperitoneal 4 mg/kg

    LD50     mencit – oral 2300 µg/kg

    LD50     kelinci – kulit 740 mg/kg

    LD50       kelinci (jantan) – kulit 5027 mg/kg

    LD50     kelinci (betina) – kulit  >2000 mg/kg

    LD50     marmut – oral 7 mg/kg

    LC50     tikus (jantan)– terhirup 0,17 mg/L udara/1 jam

    LC50     tikus (betina)-terhirup 0,12 mg/L udara/1jam                                         

    LC50     tikus (jantan) – terhirup 0,064 mg/L udara/4jam

  1. Data Mutagenik :

    tidak tersedia

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. Data Karsinogenik :

    GHS : Tidak karsiogenik

    IARC : Tidak karsinogenik  

    OSHA : Tidak karsinogenik

    NTP : Tidak karsinogenik

  1. Data Iritasi/Korosi :

    tidak tersedia

     

  2. Data Teratogenik :

    tidak tersedia

     

  3. Data Tumorigenik :

    tidak tersedia
     

     

  4. Data Efek Reproduktif :

    TDLo        tikus – oral 945 mg/kg, 12 minggu (jantan)/ 12 minggu (betina, sebelum masa kehamilan)/  3 minggu (betina hamil), secara kontinyu.

    TDLo        tikus multigenerasi – oral 1690 mg/kg

     

  5. Efek Lokal :

    data tidak tersedia

     

  6. Organ Sasaran :

    Sistem syaraf

     

  7. Kondisi Medis yang Diperburuk oleh Paparan :

    Gangguan pada alat kelamin dan saluran kemih, kardiovaskular, sistem syaraf, pernafasan, penyakit kulit dan alergi.

  1. EFEK TERHADAP KESEHATAN

  1. Terhirup

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Sama seperti paparan karbamat.

Ketika terhirup, efek pertama penghambatan kolinesterase umumnya pada pernafasan dan dapat meliputi hiperemia dan pengeluaran air di bagian hidung, ketidaknyamanan pada dada, sesak nafas, dan nafas berbunyi akibat meningkatnya sekresi dan penyempitan bronkhial. Efek sistemik lainnya dapat terjadi dalam waktu beberapa menit atau beberapa jam setelah paparan. Gejala dapat meliputi mual, muntah, diare, kejang perut, sakit kepala, vertigo, nyeri mata, spasme otot silia, penglihatan kabur atau buram, miosis atau dalam beberapa kasus dapat terjadi midriasis, lakrimasi, pengeluaran saliva, pengeluaran keringat, dan perasaan bingung. Efek lain yang dilaporkan terjadi pada susunan syaraf pusat atau saraf otot dapat meliputi ataksia, bicara yang tertelan, arefleksia, kelemahan, keletihan, kedutan, fasikulasi, tremor, dan akhirnya kelumpuhan pada kaki dan tangan dan kemungkinan pada otot pernafasan. Dalam kasus berat juga mungkin terjadi buang air besar dan buang air kecil di luar kemauan (tanpa sengaja), bradikardia, hipotensi, edema paru, kejang, koma dan kematian akibat  kegagalan fungsi pernafasan atau terhentinya fungsi jantung. Karbamat secara umum tidak terakumulasi dalam jaringan mamalia dan inhibisi kolinesterase akan kembali normal dalam waktu yang cukup cepat. Dalam kasus non-fatal, secara umum gejala akan bertahan hingga kurang dari 24 jam.

 

  • Paparan Jangka Panjang

:

Sama seperti paparan karbamat.

Paparan berulang atau terus menerus dapat menimbulkan efek sebagaimana halnya pada paparan jangka pendek.

Catatan untuk dokter :

Pertimbangkan pemberian oksigen

 


 

  1. Tertelan

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Sama seperti paparan karbamat.

Ketika tertelan, efek mula-mula berupa mual, muntah, anoreksia, kejang perut dan diare. Penyerapan melalui usus dapat mengakibatkan gejala penghambatan kolinesterase sebagaimana halnya pada paparan terhirup jangka pendek. Gejala dapat terjadi dalam waktu beberapa menit atau tertunda hingga beberapa jam. Efek tertunda meliputi penyakit pada syaraf.

  • Paparan Jangka Panjang

     

:

Sama seperti paparan karbamat.

Paparan berulang atau terus menerus dapat menimbulkan efek sebagaimana halnya pada paparan jangka pendek.

Catatan untuk dokter :

Pertimbangkan pembilasan lambung. Pertimbangkan pemberian oksigen. Hindari pemberian obat anti depresi.

 

  1. kontak dengan mata

   
  • Paparan Jangka Pendek

:

Sama seperti paparan karbamat.

Kontak langsung dapat menyebabkan nyeri, hiperemia, lakrimasi, kedutan pada kelopak mata, miosis, dan spasme otot silia disertai kehilangan kemampuan akomodasi mata, penglihatan kabur atau buram dan sakit pada kening, terkadang midriasis mungkin terjadi sebagai pengganti miosis. Jika paparan cukup banyak maka mungkin terjadi gejala penghambatan kolinesterase sebagaimana halnya pada paparan terhirup jangka pendek.


 

  • Paparan Jangka Panjang

:

Sama seperti paparan karbamat.

Paparan berulang atau terus menerus dapat menimbulkan efek sebagaimana halnya pada paparan jangka pendek. Selain itu, kemungkinan menyebabkan efek toksik pada lensa mata, penebalan selaput ikat mata, dan gangguan kanal nasolakrimal.


 

  1. Kontak dengan kulit

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Sama seperti paparan karbamat.

Beberapa senyawa karbamat dapat menyebabkan iritasi. Pengeluaran keringat setempat dan fasikulasi dapat terjadi di daerah kontak. Jika terabsorpsi dalam jumlah yang cukup, dapat menyebabkan gejala penghambatan kolinesterase sebagaimana halnya pada paparan terhirup jangka pendek. Gejala dapat tertunda hingga 2 – 3 jam, biasanya tidak lebih dari 8 jam


 

  • Paparan Jangka Panjang

     

:

Sama seperti paparan karbamat.

Paparan berulang atau terus menerus dapat menimbulkan efek sebagaimana halnya pada paparan jangka pendek.


 

  1. ANTIDOTUM

     

    Atropin sulfat (intravena, intramuskular), Pralidoksim

 

  1. INFORMASI EKOLOGI

  1. Perilaku dan Potensi Migrasi di Lingkungan :

    Bila diemisikan ke tanah, oksamil diharapkan mempunyai mobilitas yang sangat tinggi. Waktu paruh oksamil dalam tanah bervariasi dari 11 hari pada tanah lempung hingga 415 hari  pada tanah berpasir  dengan  kondisi aerob. Pada tanah lempung yang berlumpur dengan kondisi anaerob waktu paruh oksamil adalah 6 hari. Bila diemisikan ke air, oksamil tidak akan terabsobsi pada padatan dan sedimen. Oksamil mempunyai waktu paruh yang bervariasi pada pH yang berbeda.  Waktu paruh oksamil pada pH 5 adalah >31 hari; pada   pH  7  adalah  8  hari  dan  pada  pH  9  adalah 3 jam. Waktu paruh oksamil ini akan semakin cepat dengan adanya aerasi dan paparan cahaya matahari.

     

  2. Data Ekotoksisitas :

    Ringkasan Toksisitas terhadap Lingkungan :

    Toksik terhadap kehidupan perairan

 

  1. KONTROL PAPARAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI

  1. Batas paparan :

    RfD : 0,025 mg/kg/hari

    NOEL : 2.5 mg/kg/day

    LEL : 5 mg/kg/day

  1. Metode Pengambilan Sampel :

    data tidak tersedia

  1. Metode/ prosedur pengukuran paparan :

    data tidak tersedia

  1. Ventilasi :

    Sediakan peralatan penyedot udara atau sistem ventilasi proses tertutup. Pastikan sesuai dengan batas paparan yang ditetapkan

  1. Alat pelindung diri :

  • Respirator :

  • Dalam kondisi dimana penggunaan berulang - ulang atau paparan terus-menerus, perlindungan pernafasan mungkin diperlukan. Penggunaan pelindung pernafasan disesuaikan dengan urutan prioritas dari minimum hingga maksimum. Perhatikan petunjuk peringatan sebelum penggunaan.

    • Jenis respirator yang digunakan :

      • Respirator dengan pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya.

      • Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja yang dilengkapi dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya

    • Untuk konsentrasi paparan yang tidak diketahui atau seketika/ langsung dapat menimbulkan bahaya terhadap kehidupan atau kesehatan :

      • Respirator dengan pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya dikombinasikan dengan pasokan udara keselamatan yang terpisah.

      • Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja yang sesuai.

  • Pelindung Mata :

    Gunakan kacamata keselamatan yang tahan percikan dengan pelindung wajah. Sediakan kran air pencuci mata untuk keadaan darurat dan semprotan air deras di sekitar lokasi kerja.

     

  • Pakaian : Gunakan pakaian pelindung tahan bahan kimia yang sesuai

     

  • Sarung Tangan : Gunakan sarung tangan tahan bahan kimia yang sesuai.

     

  • Sepatu : Data tidak tersedia

  1. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA

  1. Jika terhirup

     

:

Jika aman untuk memasuki area, jauhkan korban dari paparan. Gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan (pernafasan keselamatan). Pertahankan suhu tubuh korban dan istirahatkan. Segera bawa ke dokter.

Catatan untuk dokter :

Pertimbangkan pemberian oksigen.

 

 

  1. Jika tertelan

     

:

Basuh mulut korban dan berikan air sebanyak 5 mL/kg berat badan korban hingga maksimal 200 mL untuk mengencerkan oksamil jika koban dapat menelan, mempunyai refleks muntah yang kuat dan tidak mengeluarkan air liur. Bila memungkinkan berikan karbon aktif. Jika terjadi muntah, jaga posisi kepala agar lebih rendah dari pinggul untuk mencegah aspirasi. Gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan (pernafasan keselamatan) jika diperlukan. Segera bawa ke dokter

Catatan untuk dokter :

Pertimbangkan pembilasan lambung. Pertimbangkan pemberian oksigen. Hindari pemberian obat anti depresi.

  1. Jika terkena mata

     

:

Segera bilas mata dengan air mengalir atau larutan garam fisiologis selama kurang lebih 15 menit sambil sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah agar hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal.Segera bawa ke dokter.

 

  1. Jika terkena kulit

     

:

Petugas tanggap darurat harus mengenakan sarung tangan dan menghindari kontaminasi. Lepaskan segera pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkontaminasi. Segera cuci bagian yang terkontaminasi dengan menggunakan sabun alkali beberapa kali. Pernafasan buatan (pernafasan keselamatan) mungkin diperlukan. Segera bawa ke dokter. Buang pakaian yang telah terkontaminasi.

 

     
  1. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

  1. Bahaya ledakan dan kebakaran

:

Bahaya kebakaran ringan.

  1. Media pemadam

:

Bahan kimia kering, karbon dioksida, air, busa.

Bila terjadi kebakaran kecil : Gunakan bahan kimia kering, CO2, semprotan air atau busa tahan alkohol.

Bila terjadi kebakaran besar : Gunakan semprotan air, kabut atau busa tahan alkohol. Jangan mengarahkan air dengan arus deras langsung ke arah sumber kebakaran.

  1. Tindakan pemadaman

     

     

:

Pindahkan kemasan dari lokasi kebakaran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Gunakan media pemadam yang sesuai. Hindari penghirupan bahan atau produk hasil pembakaran. Jaga agar posisi berdiri berlawanan dengan arah angin dan hindari daerah yang rendah.

 

 

 

  1. Produk pembakaran yang berbahaya

:

Data tidak tersedia

  1. TINDAKAN PENANGANAN TUMPAHAN/ BOCORAN

Cara penanggulangan tumpahan/ bocoran jika terjadi emisi:
 

  1. Di tempat kerja

     

     

:

  • Jauhkan semua sumber nyala (tidak boleh ada nyala api, bunga api, percikan api atau rokok yang menyala di sekitar lingkungan kerja). Semua peralatan yang digunakan untuk menangani bahan tersebut harus dibumikan (menggunakan aarde). Jangan sentuh atau berjalan melewati bahan yang tumpah. Hentikan kebocoran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Tumpahan padat harus dilembabkan dulu dengan air kemudian dikumpulkan ke dalam kemasan pembuangan yang sesuai. Gunakan kertas penyerap yang telah dibasahi dengan air untuk membersihkan bahan yang tersisa. Kertas penyerap dan pakaian yang telah terkontaminasi dikumpulkan dalam kantong plastik yang kedap uap kemudian disegel untuk pembuangan lebih lanjut. Cuci semua permukaan yang terkontaminasi dengan sabun keras dan air. Jangan memasuki area yang terkontaminasi tersebut hingga petugas yang berwenang menyatakan area tersebut telah aman.

  • Tumpahan sedikit : Serap dengan menggunakan pasir atau bahan lain yang tidak dapat terbakar. Kumpulkan tumpahan ke dalam kemasan yang sesuai untuk pembuangan.

  • Tumpahan sedikit dan kering : Jauhkan kemasan dari lokasi tumpahan dan pindahkan ke tempat yang aman.

  • Tumpahan banyak : Bendung tumpahan untuk pembuangan lebih lanjut. Semprotan air mungkin dapat mengurangi penguapan bahan, tapi tidak dapat mencegah nyala pada area-area tertutup. Isolasi daerah bahaya dan orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk.

 

  1. Ke udara

:

data tidaktersedia

  1. Ke air

:

data tidak tersedia

  1. Ke tanah

:

data tidak tersedia

 

 

  1. PENGELOLAAN LIMBAH

Sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

 

 

 

  1. INFORMASI TRANSPORTASI

  1. Pengangkutan Udara IATA/ ICAO :

    Nama teknis yang benar : Padatan beracun (Toxic solids), organik, jika tidak dinyatakan lain.

    Nomor UN/ID : 2811

    Kelas IATA/ICAO : 6.1

  1. Pengangkutan Laut IMDG :

    Kode instruksi kemasan : P002 ( IMDG Code)            .

    Nama teknis yang benar : Padatan beracun (Poisonous solids),

    organik, jika tidak dinyatakan lain           

    Nomor UN/ID : 2811

    Kelas IMDG : 6.1

    Kelompok kemasan : I

    Nomor EmS : 6.1-04

    Nomor MFAG Table : Data tidak tersedia

    Polutan laut : Ya

 

 

  1. INFORMASI LAIN

Nomor RTECS :  RP2300000

Nomor EINECS : 245-445-3

 

 

  1. PUSTAKA

 

PENYUSUN

Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya

Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM