PROPILEN IMINA

 [PROPYLENE IMINE]

 

 

 

 

1,2–Propylene imine

 

 

Rumus Molekul : C3H7N                                                                              

Massa Molekul :  57,11 Dalton

 

  1. PENANDA PRODUK

NOMOR REGISTER CAS

:

75-55-8

NOMOR HS

:

2903.19.90.00

NOMOR UN           

:

1921

 

Sinonim dan nama dagang

2-Methyl aziridine; 2-Methylazacyclopropane; Aziridine, 2-Methyl-;1,2-Propyleneimine;1,2-Propylenimine; Propylene imine, inhibited; Propylenimine; 2-Methylethylenimine; Propyleneimine; Propyleneimine, inhibited; 2-Methylethyleneimine; Methylethylenimine; 2-Methylazacyclopropane.

 

 

  1. SIFAT KIMIA DAN FISIKA

  1. Keadaan fisik

:

Cairan bertekstur seperti minyak, tidak berwarna dan berbau seperti amonia

  1. Titik beku

:

- 65°C

  1. Titik didih

:

66-67°C pada 760 mmHg

  1. Titik nyala

:

-15°C; - 3,9°C (cawan tertutup)

  1. Tekanan uap

:

112 mmHg pada 20°C; 140 mmHg pada 25°C

  1. Kerapatan uap

:

2,0 (udara = 1)

  1. Berat jenis

:

0,812 pada 16°C atau 4°C (air = 1)

  1. pH

:

8,22

  1. Viskositas

:

0,418 cP pada 25°C

  1. Kelarutan

:

Dalam air 1 x 106 mg/L, larut dalam etanol, pelarut organik polar dan pentana

 

 

  1. ELEMEN LABEL BERDASARKAN GHS

  1. Penanda Produk

:

(mencakup informasi tentang nama senyawa atau komposisi kimia penyusun bahan dan/ atau nama dagang serta nomor pengenal internasional seperti Nomor Registrasi CAS, Nomor UN atau lainnya).

  1. Identitas Produsen/Pemasok

:

(mencakup nama, nomor telepon dan alamat lengkap dari produsen/ pemasok bahan kimia)

  1. Piktogram Bahaya

:

  1. Kata Sinyal

:

"BAHAYA"

  1. Pernyataan bahaya

:

  • Diduga menyebabkan kanker.

  • Cairan dan uap sangat mudah menyala.

  • Dapat berakibat fatal jika tertelan dan masuk kedalam saluran pernafasan

  • Menyebabkan luka bakar pada kulit dan kerusakan mata yang parah.

  • Dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit.

  • Dapat menyebabkan kerusakan genetik.

  1. Pernyataan kehati-hatian (hanya memuat sebagian dari pernyataan kehati-hatian yang ada)

:

  • Jauhkan dari sumber nyala api seperti panas/ percikan dan dilarang merokok

  • Kenakan sarung tangan pelindung/ pelindung mata/ wajah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh produsen/ pemasok atau pihak berwenang yang kompeten

  • Jika tertelah basuh mulut jangan merangsang muntah

  • Jika terhirup pindahkan korban ke udara segar dan istirahatkan pada posisi yang nyaman untuk bernafas

  • Jika terjadi kecelakaan atau jika anda merasa tidak sehat, jika memungkinkan segera menghubungi dokter (perlihatkan label kemasan).

  1. PENYIMPANAN

Tempat penyimpanan harus dilakukan pembumian (menggunakan aarde). Simpan dalam kemasan tetutup rapat. Simpan dalam suhu rendah (dingin). Hindari kontak dengan air atau kelembaban

 

  1. PENGGUNAAN

Sebagai bahan kimia perantara dalam  modifikasi resin penyalut permukaan lateks; sebagai polimer dalam industri tekstil dan kertas; pewarna; bahan kimia perantara dalam fotografi, gelatin; sebagai pengontrol viskositas, kinerja tekanan tinggi dan ketahanan oksidasi dalam industri bahan tambahan minyak; sebagai monomer untuk polimer dengan asam dan ester metakrilat; sebagai flokulan dalam pemurnian petroleum; digunakan dalam industri karet, farmasi dan pertanian

 

  1. STABILITAS DAN REAKTIVITAS

  1. Stabilitas  

:

Stabil pada suhu dan tekanan normal.

  1. Peruraian yang berbahaya

:

Hasil urai pada pemanasan berupa oksida karbon, oksida nitrogen, senyawa sianida.

  1. Polimerisasi

:

Dapat terjadi polimerisasi secara hebat atau disertai ledakan. Hindari kontak dengan bahan yang tidak boleh dicampurkan.

  1. Kondisi untuk dihindar  

:

Hindari panas, nyala api, percikan dan sumber api lain. Kemasan dapat pecah atau meledak jika kena panas. Minimalisasi kontak dengan bahan. Jauhkan dari tempat persediaan air dan saluran pembuangan air limbah.

  1. Inkompatibilitas

  2. Propilen imina  dengan :

:

Tidak boleh dicampurkan (incompatible) dengan asam dan oksidator

  • Anhidrida asam : Tidak boleh dicampurkan

  • Klorida asam : Tidak boleh dicampurkan

  • Asam atau uap asam : Dapat menginisiasi terjadinya reaksi polimerisasi secara hebat atau disertai ledakan.

  • Halida sulfonil : Bereaksi

  • Senyawaan karbonil : Bereaksi

  • Kuinon : Bereaksi

  • Larutan asam hidroklorida : Dapat terjadi hidrolisis menjadi metiletanolamina

  • Oksidator (kuat) : Bahaya kebakaran dan ledakan

  1. INFORMASI DAN TAKSIKOLOGI

  1. Data Toksisitas :

    LD50 tikus – oral 19 mg/kg

    LD50 mencit – intraperitoneal 355 mg/kg

    LD50 marmut – kulit 43  mg/kg

  1. Data Mutagenik :

    Mutasi pada mikroorganisme – Salmonella typhimurium 3300 ng/pelat (+/-S9)

    Mutasi pada mikroorganisme – Salmonella Escherichia coli 10 µg/pelat (+S9)

    Mutasi pada mikroorganisme – Salmonella Escherichia coli 1 µg/pelat (-S9)

    Sistem pengujian mutasi lainnya – Escherichia coli 80 nmol/tabung

    Uji reparasi DNA – Escherichia coli 2 µg/pelat

    Uji lokus spesifik – oral Drosophila melanogaster 1 mmol/L

    Uji konversi gen dan rekombinasi miotik – Saccharomyces cerevisae 100 bpj

    Mutasi pada mikroorganisme – Saccharomyces pombe 5470 µmol/L (-S9)

    Uji transformasi morfologis – embrio tikus 15 mg/L

    Uji sintesis DNA tak diatur – hati tikus 10 mg/L

    Uji mikronukleus – mencit, intraperitoneal, 10 mg/kg

    Uji transformasi morfologis – fibroblas mencit 80 µg/L

    Host mediated assay – mencit, Salmonella typhimurium 355 mg/kg

    Uji transformasi morfologis – embrio tupai 1 mg/L

    Uji kerusakan DNA – paru tupai 300 µmol/L, 1 jam

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. Data Karsinogenik :

    GHS : Kategori 2

    IARC : Grup 2B. Bukti pada hewan cukup.

    NTP : Diantisipasi sebagai karsinogen pada manusia.

    ACGIH : A3 – Karsinogenik pada hewan.

    EC : Kategori 2.

    TRGS 905 : K2

    Pemberian melalui oral menyebabkan timbulnya beragam tumor
    ganas pada tikus.
    Rute paparan merupakan satu-satunya rute paparan yang diuji.

  1. Data Iritasi/Korosi :

    250 µg, mata terbuka – kelinci, iritasi berat

     

  2. Data Teratogenik :

    tidak tersedia

     

  3. Data Tumorigenik :

    TDLo tikus – oral 1120 mg/kg selama 28 minggu, terputus-putus

    TD tikus – oral 3920 mg/kg selama 27 minggu, secara kontinyu

    TD tikus – oral 4129 mg/kg selama 58 minggu, secara kontinyu

     

  4. Data Efek Reproduktif :

    tidak tersedia

     

  5. Data Tambahan :

    Pemberian secara intravena menyebabkan timbulnya rangsangan awal dan efek depresi sekunder pada ganglia (simpul syaraf) simpatik dan parasimpatik.

     

  6. Efek Lokal :

    Iritatif bila terhirup, kontak dengan kulit, mata dan tertelan

  1. Organ Sasaran :

    Susunan syaraf pusat

     

  2. Kondisi Medis yang Diperburuk oleh Paparan :

    data tidak tersedia

 

  1. EFEK TERHADAP KESEHATAN

  1. Terhirup

 

Dapat menyebabkan mual, muntah, nyeri pada pelipis, timbulnya perasaan bosan, pengeluaran cairan dari hidung, edema laring, nafas tersengal-sengal, dan bronkitis sekunder. Menyebabkan kerusakan ginjal pada hewan percobaan.

  • Paparan Jangka Pendek

:

Sama seperti paparan senyawa korosif.

Dapat menyebabkan iritasi parah pada saluran pernafasan disertai batuk, rasa tercekik, nyeri dan kemungkinan luka bakar pada selaput lendir.  Dalam beberapa kasus, dapat terjadi edema paru yang dapat timbul segera atau seringkali dalam periode 5 – 72 jam. Gejala dapat meliputi rasa sesak pada dada, sesak nafas, dahak berbusa, sianosis, dan pusing. Temuan fisik dapat meliputi bising lembab (moist rales), tekanan darah rendah dan tekanan denyut nadi yang tinggi. Pada beberapa kasus dapat menjadi fatal.

 

  • Paparan Jangka Panjang

:

Sama seperti paparan senyawa korosif.

Bergantung pada lamanya paparan dan konsentrasi bahan, paparan berulang atau terus menerus dapat menyebabkan inflamasi dan tukak pada mulut dan kemungkinan gangguan pada bronkus serta usus dan lambung.


 

  1. Tertelan

 

Dapat menyebabkan kram, muntah dan perasaan pusing, kerusakan ginjal, leukopenia dan kebutaan. Ketika diuji terhadap tikus, pemberian secara berulang propilen imina dalam air melalui pembilasan secara oral atau melalui diet menimbulkan leukemia dan adenokarsinoma pada usus,  kelenjar susu pada tikus betina, dan gliomas serta karsinoma sel skuama pada saluran telinga.

  • Paparan Jangka Pendek

:

Sama seperti paparan senyawa korosif

Dapat menyebabkan nyeri dengan segera dan luka bakar parah pada selaput lendir. Dapat terjadi perubahan warna pada jaringan. Penelanan dan bicara menjadi sulit pada awalnya, kemudian menjadi hampir tidak dapat dilakukan. Efek pada esofagus serta saluran lambung dan usus dapat berkisar mulai dari iritasi hingga korosi berat. Edema epiglotis dan syok dapat terjadi.

 

 

 

  • Paparan Jangka Panjang

     

:

Sama seperti paparan senyawa korosif

Bergantung pada lamanya paparan dan konsentrasi bahan, paparan berulang atau terus menerus dapat menyebabkan nyeri dengan segera dan luka bakar parah pada selaput lendir. Dapat terjadi perubahan warna pada jaringan. Penelanan dan bicara menjadi sulit pada awalnya, kemudian menjadi hampir tidak dapat dilakukan. Efek pada esofagus serta saluran lambung dan usus dapat berkisar dari mulai iritasi hingga korosi berat. Edema epiglotis dan syok dapat terjadi.

 

  1. kontak dengan mata

 

Menyebabkan kerusakan serius saat diberikan kepada mata kelinci

  • Paparan Jangka Pendek

:

Sama seperti  paparan senyawa korosif

Kontak langsung dapat menyebabkan iritasi parah, nyeri dan luka bakar, kemungkinan parah. Tingkatan luka bergantung pada konsentrasi dan lamanya paparan. Tingkatan luka secara penuh mungkin tidak segera terlihat.

  • Paparan Jangka Panjang

:

Efek bergantung pada lamanya paparan dan konsentrasi bahan. Paparan berulang atau terus menerus dapat menyebabkan radang selaput ikat mata atau iritasi parah, nyeri dan luka bakar, kemungkinan parah.
 

  1. Kontak dengan kulit

 

Gejala dermatitis sensitisasi terjadi pada wajah dan tangan pekerja yang terpapar propilen imina pekat maupun larutannya yang sudah diencerkan. Periode laten rata-rata dari awal paparan hingga timbulnya ruam berkisar antara 3 hingga 6 bulan.

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Sama seperti paparan senyawa korosif

Kontak  langsung  dapat  menyebabkan  iritasi  parah,  nyeri

dan  kemungkinan luka bakar.


 

  • Paparan Jangka Panjang

     

:

Sama seperti paparan senyawa korosif

Efek bergantung pada lamanya paparan dan konsentrasi bahan. Paparan berulang atau terus menerus dapat menyebabkan dermatitis atau iritasi parah, nyeri dan kemungkinan luka bakar.


 

  1. ANTIDOTUM

     

    Data tidak tersedia

     

     

  1. INFORMASI EKOLOGI

  1. Perilaku dan Potensi Migrasi di Lingkungan :

    Bila teremisi ke tanah yang lembab maka bahan dapat hilang melalui proses hidrolisis (waktu paruh  17,5 hari pada pH netral) atau reaksi pembukaan cincin dengan spesies kimia yang ada secara alamiah, sedangkan pada permukaan tanah kering bahan akan mengalami penguapan yang cukup cepat.

    Bila  teremisi ke air maka bahan dapat hilang melalui proses hidrolisis kimia (waktu paruh 17,5 hari pada pH netral), penguapan (waktu paruh ³ 5 hari dalam air dengan kedalaman 1 m dan kecepatan aliran 1 m/detik) atau mengalami reaksi pembukaan cincin dengan spesies kimia yang ada secara alamiah.

    Berdasarkan tekanan uap bahan yaitu 112 mmHg pada 20°C maka diperkirakan propilen imina umumnya berada dalam fase gas di atmosfer. Mekanisme penghilangan bahan yang utama dari udara adalah melalui reaksi fotokimia yang ditimbulkan oleh radikal hidroksil (waktu paruh 16 hari).

     

  2. Data Ekotoksisitas :

    tidak tersedia.

  1. KONTROL PAPARAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI

  1. Batas paparan :

    5 mg/m3 (2 bpj) OSHA TWA 8 jam (kulit)

    5 mg/m3 (2 bpj) ACGIH TWA (1995-1996) 8 jam  (kulit)

    5 mg/m3 (2 bpj) NIOSH TWA 10 jam yang direkomendasikan (kulit)

    0,05     mg/m3   AGS MAK

  1. Metode Pengambilan Sampel :

    data tidak tersedia

  1. Metode/ prosedur pengukuran paparan :

    data tidak tersedia

  1. Ventilasi :

    Sediakan peralatan penyedot udara atau sistem ventilasi proses tertutup. Peralatan ventilasi harus tahan terhadap guncangan jika terdapat bahan dalam konsentrasi yang dapat menyebabkan terjadinya ledakan. Pastikan sesuai dengan batas paparan yang ditetapkan.

  1. Alat pelindung diri :

  • Respirator :

  • Respirator dan konsentrasi maksimum penggunaan berikut dikutip dari NIOSH dan/atau OSHA.

    Pada paparan konsentrasi berapa saja yang terdeteksi

    • Jenis respirator yang digunakan :

      • Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya.

      • Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya dikombinasikan dengan peralatan pasokan udara keselamatan yang terpisah.

    • Tindakan penyelamatan :

      • Respirator pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh dan selongsong yang dapat memberikan perlindungan terhadap bahan kimia ini.

      • Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja yang sesuai

    • Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau seketika/ langsung berbahaya terhadap kehidupan atau kesehatan :

      • Respirator dengan pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya dikombinasikan dengan pasokan udara keselamatan yang terpisah.

      • Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh.

  • Pelindung Mata :

    Gunakan kacamata keselamatan yang tahan percikan dengan pelindung wajah. Sediakan kran air pencuci mata untuk keadaan darurat dan semprotan air deras di sekitar lokasi kerja.

     

  • Pakaian : Gunakan pakaian pelindung tahan bahan kimia yang sesuai

     

  • Sarung Tangan : Gunakan sarung tangan tahan bahan kimia yang sesuai.

     

  • Sepatu : Data tidak tersedia

 

  1. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA

  1. Jika terhirup

     

:

Jika aman untuk memasuki area, jauhkan korban dari paparan. Gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan (pernafasan keselamatan) jika diperlukan. Pertahankan suhu tubuh korban dan istirahatkan. Segera bawa ke dokter.

Catatan untuk dokter : pertimbangkan pemberian oksigen

  1. Jika tertelan

     

:

Jangan dirangsang untuk muntah atau memberikan minum kepada korban yang tidak sadar. Jika terjadi muntah, jaga posisi kepala agar lebih rendah dari pinggul untuk mencegah aspirasi. Jika korban tidak sadar, palingkan kepala ke samping. Segera bawa ke dokter.

Catatan untuk dokter : pertimbangkan pembilasan lambung

  1. Jika terkena mata

     

:

Basuh mata segera dengan air yang banyak atau menggunakan larutan garam fisiologis, sambil sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal. Lanjutkan pemberian larutan garam fisiologis hingga siap dibawa ke rumah sakit. Tutup dengan perban steril. Segera bawa ke dokter.

  1. Jika terkena kulit

     

:

Lepaskan segera pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci bagian yang terkena dengan sabun atau deterjen lunak dengan air yang banyak hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal (setidaknya selama 15-20 menit). Segera bawa ke dokter.

 

 

  1. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

  1. Bahaya ledakan dan kebakaran

:

Bahaya kebakaran hebat. Uap bahan kimia lebih berat daripada udara. Uap atau gas dapat menyala dengan adanya sumber nyala yang jauh dan api dapat berbalik ke sumber nyala. Campuran uap bahan kimia dengan udara dapat meledak.

  1. Media pemadam

:

Bila terjadi kebakaran kecil : bahan kimia kering, karbon dioksida, semprotan air atau busa tahan alkohol.

Bila terjadi kebakaran besar : Gunakan kabut, busa tahan alkohol atau semprotan air yang banyak


 

  1. Tindakan pemadaman

     

     

:

Jaga agar air tidak memasuki kemasan. Dinginkan kemasan dengan menyemprotkan air yang banyak hingga api benar-benar padam. Jaga agar posisi jauh dari ujung tangki.

Untuk kebakaran pada tempat penyimpanan atau muatan : Dinginkan kemasan dengan air dari selang dengan penyangga tanpa awak, atau pipa semprot pemantau hingga api benar-benar padam. Jika hal ini tidak mungkin dilakukan, maka ambil tindakan pencegahan berikut : Isolasi daerah bahaya dan orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk. Biarkan api menyala. Segera tinggalkan tempat jika terdengar bunyi dari peralatan pengaman ventilasi atau perubahan warna apapun pada tangki yang diakibatkan kebakaran. Untuk kebakaran pada tangki, kereta rel atau truk tangki, radius evakuasi : 800 meter (1/2 mil).

 

 

 

 

 

 

  1. Produk pembakaran yang berbahaya

:

Data tidak tersedia

 

 

  1. TINDAKAN PENANGANAN TUMPAHAN/ BOCORAN

Cara penanggulangan tumpahan/ bocoran jika terjadi emisi:
 

  1. Di tempat kerja

     

     

:

  • Gunakan pakaian pelindung yang menutup seluruh tubuh untuk melindungi dari uap zat. Hindari panas, nyala api, percikan dan sumber api lain. Jangan sentuh atau berjalan melewati bahan yang tumpah. Hentikan kebocoran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Kurangi uap dengan menyemprotkan air.

  • Tumpahan sedikit : Alirkan air yang banyak.

  • Tumpahan banyak : Bendung tumpahan untuk pembuangan lebih lanjut. Jauhkan dari sumber nyala. Isolasi daerah bahaya dan orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk.

 

  1. Ke udara

:

Data tidak tersedia

  1. Ke air

:

Jauhkan dari tempat persediaan air dan saluran pembuangan air limbah.

  1. Ke tanah

:

Data tidak tersedia

 

  1. PENGELOLAAN LIMBAH

Sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

 

  1. INFORMASI TRANSPORTASI

  1. Pengangkutan Udara IATA/ ICAO :

    Nama teknis yang benar : Propilen imina, inhibitted

    Nomor UN/ID : 1921

    Kelas IATA/ICAO : 3

  1. Pengangkutan Laut IMDG :

    Kode instruksi kemasan :

    Nama teknis yang benar : Propilen imina, inhibitted

    Nomor UN/ID : 1921

    Kelas IMDG : 3.2

    Kelompok kemasan : P001 (IMDG Code)

    Nomor EmS : 3-02

    Nomor MFAG Table : 320

    Polutan laut : Tidak

 

  1. INFORMASI LAIN

Nomor RTECS :  200-878-7

Nomor EINECS : CM8050000

 

  1. PUSTAKA

 

PENYUSUN

Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya

Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM