RAKSA (I) KLORIDA
[CALOMEL]
Hg2 Cl2
Mercury (I) chloride
Rumus Molekul : Hg2Cl2
Massa Molekul : 236,04 Dalton
PENANDA PRODUK
NOMOR REGISTER CAS
:
10112-91-1
NOMOR HS
:
2827.39.00.00
NOMOR UN
:
2025
Sinonim dan nama dagang
Mercury chloride (HgCl); C.I. 77764; Mercury (1+) chloride; Mercury monochloride; Precipite blanc; Calogreen; Cyclosan; Mercury protochloride; Mild mercury chloride; Subchloride of mercury; ClHg; Mercury subchloride.
SIFAT KIMIA DAN FISIKA
Keadaan fisik
:
Padatan berbentuk kristal, serbuk berwarna putih, bila terkena cahaya dan udara akan berubah warna menjadi gelap, tidak berbau dan tidak memiliki rasa.
Titik lebur
:
302 °C
Titik sublimasi
:
384 °C
Berat Jenis
:
7,150 (air = 1)
Volatilitas
:
0%
Kelarutan
:
Praktis tidak larut dalam air; tidak larut dalam alkohol dan eter
ELEMEN LABEL BERDASARKAN GHS
Penanda Produk
:
(mencakup informasi tentang nama senyawa atau komposisi kimia penyusun bahan dan/ atau nama dagang serta nomor pengenal internasional seperti Nomor Registrasi CAS, Nomor UN atau lainnya).
Identitas Produsen/Pemasok
:
(mencakup nama, nomor telepon dan alamat lengkap dari produsen/ pemasok bahan kimia)
Piktogram Bahaya
:
Kata Sinyal
:
"BAHAYA"
Pernyataan bahaya
:
Fatal jika tertelan
Menyebabkan iritasi kulit dan mata
Menyebabkan gejala alergi atau gejala asma atau sulit bernafas jika terhirup
Dapat merusak fertilitas atau janin
Dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit
Dapat menyebabkan kerusakan genetik
Diduga menyebabkan kanker
Dapat membahayakan bayi yang menyusu
Sangat toksik bagi kehidupan akuatik
Pernyataan kehati-hatian (hanya memuat sebagian dari pernyataan kehati-hatian yang ada)
:
Jangan lakukan apapun sebelum membaca dan memahami petunjuk keselamatan.
Kenakan sarung tangan dan pelindung mata/ wajah serta pelindung pernafasan (dalam keadaan ventilasi tidak memadai) sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh produsen/ pemasok atau pihak berwenang yang kompeten.
Basuh bagian yang terkena bahan dengan seksama sesudah menangani bahan ini.
Hindari kontak selama hamil atau menyusui.
Hindari menghirup debu/ asap/ gas/ kabut/ uap/ semprotannya.
Pakaian kerja yang terkontaminasi tidak diperbolehkan dibawa keluar dari tempat kerja.
Hindari emisi ke lingkungan.
PENYIMPANAN
Simpan dalam kemasan yang tertutup rapat dan berwarna gelap. Pisahkan dari bahan yang tidak boleh dicampurkan.
PENGGUNAAN
Pembuatan “Dark Green Bengal Light”, kertas kalomel; bahan campuran dengan emas dalam lukisan pada porselen; elektroda kalomel; fungisida; dalam pertanian untuk membasmi belatung pada akar kubis/ kol dan bawang; sebagai pencahar, diuretika, antiseptik dan antisifilitik.
STABILITAS DAN REAKTIVITAS
Stabilitas
:
Stabil pada suhu dan tekanan normal.
Peruraian yang berbahaya
:
Hasil urai pada pemanasan berupa karbon monoksida, gas dan uap yang iritan dan beracun, karbon dioksida.
Polimerisasi
:
Tidak terjadi polimerisasi.
Kondisi untuk dihindar
:
Hindarkan dari panas, nyala api, percikan dan sumber api lain. Hindarkan dari pembentukan debu. Jauhkan dari persediaan air dan pembuangan air limbah.
Inkompatibilitas
Kalomel tidak boleh dicampurkan dengan :
:
Tidak boleh dicampurkan (incompatible) dengan basa, garam-garam logam, sianida, bahan pereduksi, asam, peroksida, halogen dan halokarbon.
Air kapur, Alkali, Alkali klorida, Amonia, Antimon sulfida emas, Basa (kuat), Bromida, Garam perak, Garam tembaga, Garam timbal, Hidrogen bromida, Hidrogen peroksida, Hidroksida, Iodida, Iod, Iodoform, Karbonat, Sianida, Sulfat, Sulfida dan Sulfit
INFORMASI DAN TAKSIKOLOGI
Data Toksisitas :
tidak tersedia
Data Mutagenik :
Uji Reparasi DNA – Bacillus subtilis 50 mmol/L
Sistem Pengujian Mutasi lainnya – ovarium tupai 2700 µg/L
Uji Pertukaran Pasangan Kromatid (Sister Chromatid Exchange) – ovarium tupai 3200 nmol/L
Data Karsinogenik :
GHS : Tidak karsinogenik
IARC : Tidak karsinogenik
OSHA : Tidak karsinogenik
NTP : Tidak karsinogenik
Data Iritasi/Korosi :
tidak tersedia
Data Teratogenik :
tidak tersedia
Data Tumorigenik :
tidak tersedia
Data Efek Reproduktif :
tidak tersedia
Data Tambahan :
Dapat melintasi plasenta. Interaksi dengan obat-obatan dapat terjadi. Efek toksik protoat dapat meningkat dengan adanya cahaya tampak atau ultraviolet.
Efek Lokal :
Data tidak tersedia
Organ Sasaran :
Sistem kekebalan (imun), susunan syaraf pusat, ginjal.
Kondisi Medis yang Diperburuk oleh Paparan :
tidak tersedia
EFEK TERHADAP KESEHATAN
Terhirup
Paparan Jangka Pendek
:
Sama seperti paparan raksa anorganik.
Menghirup kalomel dalam konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan sesak napas mendadak, batuk, demam, mual, muntah, diare, sakit kepala, radang perut, pengeluaran air liur, radang gusi, menimbulkan rasa logam dan ketidak normalan jantung. Iritasi saluran pernafasan dapat terjadi disertai nyeri dada dan rasa sesak. Gejala dapat berubah atau berkembang menjadi bronkiolitis nekrosis, radang paru, edema paru, pneumotorak dan fibrosis interstisial. Asidosis, kerusakan ginjal dan kematian dapat terjadi. Reaksi alergi yang dapat terjadi pada individu yang terpapar sebelumnya meliputi dermatitis, ensefalitis dan kematian.
Paparan Jangka Panjang
:
Sama seperti paparan raksa anorganik.
Menghirup kalomel secara berulang dapat menyebabkan keracunan raksa, yang dikarakterisasi dengan tremor halus dan eretisme. Tremor pada mulanya dapat mempengaruhi tangan, namun dapat juga menjadi terlihat jelas pada muka, lengan dan kaki. Eretisme dapat ditunjukkan dengan rasa malu yang tidak normal, muka merah karena malu, tidak sadarkan diri, depresi atau despondensi, tersinggung karena menerima kritikan, sifat cepat marah atau perasaan gembira, sakit kepala, keletihan dan insomnia. Dalam kasus yang parah, dapat terjadi halusinasi, penurunan daya ingat dan kemunduran mental. Konsentrasi serendah 0,03 mg/m3 telah menginduksi gejala psikiatrik pada manusia. Kerusakan ginjal dapat diindikasikan dengan terjadinya proteinuria, enzimuria, dan anuria. Efek lainnya dapat meliputi, pengeluaran air liur, radang gusi, stomatitis, lepasnya gigi, garis biru pada gusi, diare, penurunan berat badan, anoreksia, gangguan kemampuan berbicara dan pada indera perasa, cara berjalan yang tidak stabil, penyempitan jarak pandang, radang paru kronik dan anemia ringan. Paparan berulang terhadap kalomel dan senyawanya dapat mengakibatkan sensitisasi. Kalomel diekskresikan melalui air susu. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa kalomel anorganik dapat menyebabkan efek reproduktif seperti aberasi kromosomal pada manusia, perlintasan melalui plasenta pada wanita dan hewan betina, penurunan ovulasi, perpanjangan siklus estrus, peningkatan kematian janin dan malformasi kongenital pada hewan pengerat. Aborsi spontan, berat kelahiran rendah dan perkembangan abnormal pada sistem syaraf juga telah dilaporkan.
Tertelan
Jika tertelan bersifat sebagai pencahar atau pencuci perut yang mengiritasi. Jika tertahan, sebesar 30 hingga 40 mg/kg dapat bersifat fatal. Reaksi yang tidak berbahaya dikarakterisasi dengan terjadinya demam, dan ruam skarlatina (erupsi kulit yang terdiri atas bercak-bercak merah disertai pengelupasan), atau urtikaria (biduran), yang kadang-kadang terjadi setelah periode laten selama kurang lebih seminggu ("calomel sickness").
Paparan Jangka Pendek
:
Sama seperti paparan raksa anorganik.
Jika tertelan kalomel anorganik dapat menyebabkan luka bakar pada mulut dan tenggorokan, rasa haus, mual dan muntah. Dapat menyebabkan tanda dan gejala sebagaimana halnya pada paparan terhirup jangka panjang.
Paparan Jangka Panjang
:
Sama seperti paparan raksa anorganik.
Jika tertelan secara berulang dapat menyebabkan efek toksik sebagaimana halnya pada paparan terhirup jangka panjang.
kontak dengan mata
Paparan Jangka Pendek
:
Sama seperti paparan raksa anorganik.
Kalomel dapat menyebabkan iritasi.
Paparan Jangka Panjang
:
Sama seperti paparan raksa anorganik.
Paparan kalomel melalui terhirup, tertelan atau kontak dengan kulit dapat diindikasikan dengan terjadinya “merkurialentis“, perubahan warna pada lensa mata, pada percobaan celah lampu terhadap mata.
Kontak dengan kulit
Absorpsi melalui kulit berlangsung sangat cepat sehingga dilaporkan kematian terjadi pada hewan 1-2 jam setelah kontak.
Paparan Jangka Pendek
:
Sama seperti paparan raksa anorganik.
kalomel dapat menyebabkan iritasi kulit. Sejumlah kecil kalomel mungkin terserap melalui kulit yang utuh. Reaksi alergi yang dapat terjadi meliputi dermatitis, ensefalitis dan kematian
Paparan Jangka Panjang
:
Sama seperti paparan raksa anorganik.
Paparan berulang atau terus-menerus terhadap kalomel dapat menyebabkan kulit menjadi peka dan efek sistemik sebagaimana halnya pada paparan terhirup jangka panjang.
ANTIDOTUM
Data tidak tersedia
INFORMASI EKOLOGI
Perilaku dan Potensi Migrasi di Lingkungan :
data tidak tersedia
Data Ekotoksisitas :
data tidak tersedia
KONTROL PAPARAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI
Batas paparan :
Kalomel, semua bentuk kecuali alkil (sebagai Hg) :
0,1 mg/m3 OSHA TWA ceiling
0,05 mg/m3 OSHA TWA (uap) (kulit)
0,1 mg/m3 ACGIH TWA (aril) (kulit)
0,025 mg/m3 ACGIH TWA (logam dan senyawa anorganik) (kulit)
0,05 mg/m3 NIOSH TWA 10 jam yang direkomendasikan (uap) (kulit)
0,1 mg/m3 NIOSH ceiling yang direkomendasikan (kulit)
Metode Pengambilan Sampel :
data tidak tersedia
Metode/ prosedur pengukuran paparan :
Hydrar ® sorbent tube; asam, Spektrometri Serapan Atom (uap dingin); NIOSH III # 6009, Mercury
Ventilasi :
Sediakan peralatan penyedot udara atau sistem ventilasi proses tertutup. Peralatan ventilasi harus tahan terhadap guncangan jika terdapat bahan dalam konsentrasi yang dapat menyebabkan terjadinya ledakan. Pastikan sesuai dengan batas paparan yang ditetapkan.
Alat pelindung diri :
Respirator :
Respirator dan konsentrasi maksimum penggunaan berikut dikutip dari NIOSH dan/atau OSHA. Peralatan pelindung penafasan harus disertifikasi oleh NIOSH/ OSHA.
Unsur yang diukur : raksa (Hg)
Paparan 1 mg/m3
Respirator selongsong kimia (chemical cartridge respirator) jenis apa saja dengan selongsong yang memberikan perlindungan terhadap bahan kimia ini.
Diperlukan End of Service Life Indicator (ESLI).
Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja.
Paparan 2,5 mg/m3
Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja.
Respirator pemurnian udara bertenaga jenis apa saja dengan selongsong yang memberikan perlindungan terhadap bahan kimia ini.
Diperlukan End of Service Life Indicator (ESLI).
Paparan 5 mg/m3
Respirator selongsong kimia jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh dan selongsong yang memberikan perlindungan terhadap bahan kimia ini.
Diperlukan End of Service Life Indicator (ESLI).
Respirator pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh dan selongsong yang memberikan perlindungan terhadap bahan kimia ini.
Diperlukan End of Service Life Indicator (ESLI).
Respirator pemurnian udara bertenaga jenis apa saja pelindung wajah penuh dan selongsong yang memberikan perlindungan terhadap bahan kimia ini.
Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja yang dilengkapi pelindung wajah penuh.
Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh.
Paparan 10 mg/m3
Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya.
Tindakan penyelamatan :
Respirator pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh dan selongsong yang memberikan perlindungan terhadap bahan kimia ini.
Alat pernafasan serba lengkap dengan jenis apa saja yang sesuai.
Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau seketika/ langsung menimbulkan bahaya terhadap kehidupan atau kesehatan:
Respirator dengan pasokan udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya dikombinasikan dengan peralatan pasokan udara keselamatan yang terpisah.
Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh.
Pelindung Mata :
Gunakan kacamata keselamatan yang tahan percikan dengan pelindung wajah. Sediakan kran air penbasuh mata untuk keadaan darurat dan semprotan air deras di sekitar lokasi kerja.
Pakaian : Gunakan pakaian pelindung tahan bahan kimia yang sesuai
Sarung Tangan : Gunakan sarung tangan tahan bahan kimia yang sesuai.
Sepatu : Data tidak tersedia
TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA
Jika terhirup
:
Jika aman untuk memasuki area. Segera jauhkan korban dari paparan. Gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan (pernafasan keselamatan) jika diperlukan. Segera bawa ke dokter.
Catatan untuk dokter
Jika terhirup, pertimbangkan pembilasan lambung dan pemberian obat pencahar.
Jika tertelan
:
Jangan dirangsang untuk muntah atau memberikan minum kepada korban yang tidak sadar. Jika terjadi muntah, jaga posisi kepala agar lebih rendah dari pinggul untuk mencegah aspirasi. Jika korban tidak sadar, putar posisi kepala ke samping. Segera bawa ke dokter.
Jika terkena mata
:
Basuh mata segera dengan air yang banyak atau menggunakan larutan garam fisiologis, sekali-sekali membuka kelopak mata atas dan bawah hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke dokter.
Jika terkena kulit
:
Lepaskan segera pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci area yang terkontaminasi dengan sabun atau deterjen lunak dan air yang banyak hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal (setidaknya 15 – 20 menit). Bawa ke dokter jika diperlukan.
TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Bahaya ledakan dan kebakaran
:
Bahaya kebakaran dapat diabaikan.
Media pemadam
:
Bahan kimia kering, karbon dioksida, air, busa. Bila terjadi kebakaran besar : Gunakan busa atau dengan menyemprotkan air yang banyak.
Tindakan pemadaman
:
Pindahkan kemasan dari lokasi kebakaran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Gunakan media pemadam yang sesuai. Hindari menghirup bahan atau produk hasil pembakaran. Jaga agar posisi berdiri berlawanan dengan arah angin dan hindari daerah yang rendah.
Produk pembakaran yang berbahaya
:
Data tidak tersedia
TINDAKAN PENANGANAN TUMPAHAN/ BOCORAN
Cara penanggulangan tumpahan/ bocoran jika terjadi emisi:
Di tempat kerja
:
Jangan sentuh bahan yang tumpah. Hentikan kebocoran jika dapat dilakukan tanpa risiko.
Tumpahan sedikit : Serap dengan menggunakan pasir atau bahan lain yang tidak dapat terbakar. Kumpulkan bahan yang tumpah ke dalam kemasan yang sesuai.
Tumpahan sedikit dan kering : Kumpulkan bahan yang tumpah ke dalam kemasan yang sesuai untuk pembuangan. Jauhkan kemasan dari lokasi tumpahan dan pindahkan ke tempat yang aman.
Tumpahan banyak : Bendung untuk pembuangan lebih lanjut. Isolasi daerah berbahaya dan orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk.
Ke udara
:
Data tidak tersedia
Ke air
:
data tidak tersedia
Ke tanah
:
Data tidak tersedia
PENGELOLAAN LIMBAH
Sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
INFORMASI TRANSPORTASI
Pengangkutan Udara IATA/ ICAO :
data tidak tersedia
Pengangkutan Laut IMDG :
Kode instruksi kemasan : P002 (IMDG Code)
INFORMASI LAIN
Nomor RTECS : OV8750000
Nomor EINECS : 233-307-5
PUSTAKA
---------------, (1989), NIOSH Pocket Guide to Chemical Hazards, vol. 1 & 2, US Department of Health and Human Services, Washington D.C
---------------, (2004), Buku Tarif Bea Masuk Indonesia, Indonesian Customs Tariff Book, Departemen Keuangan RI, Direktorat Jendral Bea dan Cukai, Jakarta, hal. 180
Budavari, S., et. al. (ed.), (2001), The Merck Index - An Encyclopedia of Chemicals, Drugs, and Biologicals, 13th ed., Merck And Co. Inc., New Jersey, p. 1053
Hartanto, Huriawati, (ed.), (2002), Kamus Kedokteran DORLAND, 29th ed., EGC, Jakarta
IMO (International Maritime Organization), (2000), IMDG Code (International Maritime Dangerous Goods Code), 2000 Ed, vol. 1 and 2, IMO Publication, London.
Lewis, Richard J., Sr., (1999), Sax’s Dangerous Properties of Industrial Materials, 10th ed., A Wiley-Interscience Publication, John Wiley & Sons, Inc., Toronto, p. 2313
OHS013960, Mercurous Chloride, MDL Information Systems, Inc., 1997, pp.1-9
Ramali, Ahmad, dr. Med., dan Pamoentjak, K. St., (1998), Kamus Kedokteran, Penerbit Djambatan, Jakarta
Sax, N. Irving and Lewis, Richard J., Sr, (1987), Hazardous Chemicals Desk Reference, Van Nostrand Reinhold, New York, p.603
Tomlin, C. (ed.), (1994), A World Compendium – The Pesticide Manual, 10th ed., Crop Protection Publications, Surrey, p. 659
U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health, ChemIDPlus, Department of Health & Human Services, Rockeville Pike, Bethesda MD 20894, 2004, http://www.toxnet.nlm.nih.gov
Urben, P.G., (1999), Bretherick’s Handbook of Reactive Chemical Hazards, 6th ed., vol.1, Butterworth – Heinemann Ltd., Oxford, p. 1424
PENYUSUN