SARIN  

[SARIN]

 

 

Methylphosphonofluoridic acid 1-methylethyl ester

 

Rumus Molekul : C4H10FO2P

Massa Molekul : 140,11 Dalton

 

  1. PENANDA PRODUK

NOMOR REGISTER CAS

:

107-44-8

NOMOR HS

:

 --

NOMOR UN           

:

2810

 

Sinonim dan nama dagang

Isopropoxymethylphosphoryl fluoride; Isopropyl methanefluorophosphosphorate; Isopropyl methylfluorophosphate; Isopropyl methylphosphonofluoridate; O-Isopropyl methylphosphono-fluoridate; Isopropyl-methyl-phosphoryl fluoride; Methylphosphonofluridic acid isopropyl ester; Methylphosphonofluoridic acid 1-methylethyl ester.

 

 

  1. SIFAT KIMIA DAN FISIKA

  1. Keadaan fisik

:

Cairan tidak berwarna, baunya menyebabkan pingsan, dalam keadaan murni hampir tidak berbau.

  1. Titik beku

:

- 57 °C

  1. Titik didih

:

147 °C

  1. Tekanan uap

:

2,9 mmHg pada 25 °C

  1. Kerapatan uap

:

4,86 (udara = 1)

  1. Berat Jenis

:

1,10 pada 20 °C

  1. Kelarutan

:

Larut dalam air, 1X10+6 mg/l pada 25°C

 

  1. ELEMEN LABEL BERDASARKAN GHS

  1. Penanda Produk

:

(mencakup informasi tentang nama senyawa atau komposisi kimia penyusun bahan dan/ atau nama dagang serta nomor pengenal internasional seperti Nomor Registrasi CAS, Nomor UN atau lainnya).

  1. Identitas Produsen/Pemasok

:

(mencakup nama, nomor telepon dan alamat lengkap dari produsen/ pemasok bahan kimia)

  1. Piktogram Bahaya

:

  1. Kata Sinyal

:

"BAHAYA"

  1. Pernyataan bahaya

:

  • Fatal jika terhirup, tertelan dan terkena kulit

  • Kemungkinan korosif pada logam

  • Dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit

  • Dapat berakibat fatal jika tertelan dan masuk ke dalam saluran pernafasan

  • Diduga merusak fertilitas atau janin

  • Menyebabkan kerusakan pada susunan saraf pusat

  1. Pernyataan kehati-hatian (hanya memuat sebagian dari pernyataan kehati-hatian yang ada)

:

  • Gunakan pelindung diri seperti yang dipersyaratkan

  • Dilarang makan, minum atau merokok sewaktu menggunakan bahan ini

  • Basuh dengan saksama sesudah menangani bahan ini

  • Jangan menghirup debu atau kabut

  • Hindarkan emisi ke lingkungan

  1. PENYIMPANAN

Simpan dalam kemasan yang sesuai tertutup rapat . Pisahkan dari bahan yang tidak boleh dicampurkan.

 

  1. PENGGUNAAN

Sebagai senjata kimia dalam peperangan

  1. STABILITAS DAN REAKTIVITAS

  1. Stabilitas  

:

Stabil pada suhu dan tekanan normal.    Tidak stabil dengan adanya air, terurai secara perlahan dalam air.

  1. Peruraian yang berbahaya

:

Apabila dipanaskan atau bereaksi dengan uap air akan memancarkan uap yang sangat beracun. Hasil peruraian pada pemanasan berupa senyawa terhalogenasi, oksida fosfor.

Hasil peruraian pada pemanasan menjadi bermacam-macam bentuk fosfor mengandung  produk seperti  propilen. Angka peruraian meningkat dengan meningkatnya temperatur, dan dengan adanya asam.

  1. Polimerisasi

:

Tidak terjadi polimerisasi

  1. Kondisi untuk dihindari  

:

Hindari panas, nyala api, percikan dan sumber api lain. Kemasan dapat pecah atau meledak jika kena panas.

  1. Inkompatibilitas

    Sarin  dengan :

:

Tidak boleh dicampurkan (incompatible) dengan logam

  • Logam : kemungkinan bersifat korosif.

 

  1. INFORMASI DAN TAKSIKOLOGI

  1. Data Toksisitas :

    LD50             tikus – oral                         550 µg/kg

    LD50             tikus – intraperitoneal          218 µg/kg

    LD50             tikus – subkutan                  103 µg/kg

    LD50             tikus – intravena                  39  µg/kg

    LD50             tikus – intramuskular           108 µg/kg

    LD50             mencit – kulit                    1080 µg/kg

    LD50             mencit – intraperitoneal       283 µg/kg

    LD50             mencit – subkutan                 60 µg/kg

    LD50             mencit – intravena               109 µg/kg

    LD50             mencit – intramuskular         164 µg/kg

    LD50             kelinci – kulit                       925 µg/kg

    LD50             kelinci – subkutan                  30 µg/kg

    LD50             kelinci – intravena                 15 µg/kg

    LD50             marmut – subkutan               30 µg/kg

    LD50             hamster – subkutan              95 µg/kg

    LC50             tikus–inhalasi                      150 mg/m3/10 menit

  1. Data Mutagenik :

    tidak tersedia

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. Data Karsinogenik :

    tidak tersedia

  1. Data Iritasi/Korosi :

    tidak tersedia

     

  2. Data Teratogenik :

    tidak tersedia

     

  3. Data Tumorigenik :

    tidak tersedia

     

  4. Data Efek Reproduktif :

    tidak tersedia

     

  5. Data Tambahan :

    Dapat melintasi plasenta. Interaksi dengan obat-obatan dapat terjadi. Efek toksik sarin dapat meningkat dengan adanya cahaya tampak atau ultraviolet. Cairan atau uap sarin berbahaya dan dapat menyebabkan kematian dalam beberapa menit setelah terpapar.Keracunan yang menyebabkan kematian pada manusia melalui kontak dengan kulit dan terhirup (sedikit tertetes pada kulit dapat membunuh  manusia). LD50 pada manusia diperkirakan 0.01 mg/kg.

     

  6. Efek Lokal :

    data tidak tersedia

  1. Organ Sasaran :

    Susunan syaraf

     

  2. Kondisi Medis yang Diperburuk oleh Paparan :

    Gangguan pada hati, susunan syaraf, dan  pernafasan.

 

  1. EFEK TERHADAP KESEHATAN

  1. Terhirup

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Sama seperti paparan organofosfat.

Ketika terhirup, efek pertama penghambat kolinesterase umumnya terjadi pada pernafasan, dapat meliputi hiperemia dan pengeluaran air di bagian hidung, batuk, ketidaknyamanan dada, sesak nafas, dan nafas berbunyi karena meningkatnya sekresi dan penyempitan bronkhial. Jika terabsorbsi dalam jumlah yang cukup, efek sistemik lainnya dapat terjadi dalam waktu beberapa menit atau tertunda hingga 12 jam. Gejala dapat meliputi pucat, mual, muntah, diare, kejang perut, sakit kepala, pusing, nyeri mata, pandangan kabur, miosis atau dalam beberapa kasus, khususnya gejala awal, midriasis, lakrimasi (pengeluaran air mata), pengeluaran air liur dan keringat, dan rasa bingung. Efek lain yang dilaporkan terjadi pada susunan syaraf pusat atau syaraf otot dapat meliputi ataksia, bicara tidak jelas, arefleksia, kelemahan, keletihan, fasikulasi, kedutan, kemungkinan tremor pada lidah dan kelopak mata, dan akhirnya kelumpuhan pada kaki dan tangan dan kemungkinan pada otot pernafasan. Dalam kasus berat juga dapat terjadi buang air besar dan buang air kecil di luar kemauan (tanpa sengaja), sianosis, psikosis, hiperglikemia, pankreatitis akut, ketidakteraturan denyut jantung, edema paru, kehilangan kesadaran, kejang, dan koma. Kematian terutama disebabkan karena kegagalan pernafasan, walaupun efek kardiovaskular termasuk penghentian denyut jantung dapat juga terjadi. Akibat jangka panjang jarang terjadi, namun dapat meliputi gangguan neuropsikiatrik dan penyakit pada otot dengan pelunakan otot. Beberapa senyawa organofosfat dapat menyebabkan penyakit syaraf yang tertunda dimulai 1 – 4 minggu setelah paparan akut dimana dapat atau tidak dapat menyebabkan efek kolinergik akut. Kematian rasa, rasa gelitik, kelemahan dan kejang yang dimulai secara simetrik pada tungkai dan lengan bawah yang dapat berkembang menjadi ataksia dan kelumpuhan. Dalam kasus berat, kemungkinan efek-efek tersebut dapat terjadi pada tungkai dan lengan bagian atas dan paralisis lemah yang dapat berkembang menjadi paralisis yang disertai kejang dengan refleks yang berlebihan. Perbaikan dapat terjadi beberapa bulan hingga beberapa tahun kemudian, namun biasanya masih terdapat beberapa kerusakan sisa. 

  • Paparan Jangka Panjang

:

Sama seperti paparan organofosfat.

Paparan berulang atau terus menerus dapat mengakibatkan efek yang serupa terjadi pada paparan jangka pendek, termasuk penyakit syaraf yang tertunda. Efek lainnya yang dilaporkan terhadap pekerja yang terpapar secara berulang meliputi kerusakan daya ingat dan konsentrasi, psikosis akut, depresi berat, cepat marah, rasa bingung, kelesuan, ketidakstabilan emosi, suka menyendiri (menarik diri dari lingkungan sosial), sakit kepala, kesulitan berbicara, waktu respon tertunda, disorientasi tempat, mimpi buruk, berjalan sambil tidur, rasa mengantuk atau insomnia. Juga dilaporkan terjadi efek seperti kondisi mirip sakit flu dengan sakit kepala, mual, kelemahan, anoreksia dan perasaan tidak enak badan yang tidak jelas


 

  1. Tertelan

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Sama seperti paparan organofosfat.

Ketika tertelan, efek mula-mula dapat berupa mual, muntah, anoreksia, kejang perut dan diare. Penyerapan melalui usus dapat mengakibatkan gejala penghambatan kolinesterase sebagaimana halnya pada paparan terhirup jangka pendek. Gejala dapat terjadi dalam waktu beberapa menit atau tertunda hingga beberapa jam. Efek tertunda meliputi penyakit pada syaraf.

 

  • Paparan Jangka Panjang

     

:

Sama seperti paparan organofosfat.

Tertelan secara berulang dapat menyebabkan efek sebagaimana halnya pada paparan jangka pendek.

 

  1. kontak dengan mata

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Sama seperti paparan organofosfat.

Kontak langsung dapat menyebabkan nyeri, hiperemia, lakrimasi, kedutan pada kelopak mata, miosis, dan kejang otot dengan kehilangan akomodasi, penglihatan kabur dan sakit pada kening. Kadang-kadang midriasis dapat terjadi sebagai pengganti miosis. Dengan paparan yang cukup, dapat terjadi gejala lain dari penghambatan kolinesterase sebagaimana halnya pada paparan terhirup jangka pendek.

 

  • Paparan Jangka Panjang

:

Sama seperti paparan organofosfat.

Paparan berulang atau terus menerus dapat menyebabkan efek sebagaimana halnya pada paparan jangka pendek. Kemungkinan dapat menyebabkan efek toksik pada lensa mata, penebalan selaput ikat mata dan gangguan kanal nasolakrimal.


 

  1. Kontak dengan kulit

 

 

 

  • Paparan Jangka Pendek

:

Sama seperti paparan organofosfat.

Pengeluaran keringat setempat dan fasikulasi dapat terjadi pada daerah kontak. Jika terabsorbsi dalam jumlah yang cukup banyak, dapat terjadi efek penghambatan kolinesterase lainnya sebagaimana halnya pada paparan terhirup jangka pendek. Gejala dapat tertunda selama 2 – 3 jam, namun biasanya tidak lebih dari 12 jam. Laju absorbsi meningkat dengan adanya dermatitis atau suhu sekitar yang tinggi. Penyakit syaraf yang tertunda juga mungkin terjadi.


 

  • Paparan Jangka Panjang

     

:

Sama seperti paparan organofosfat.

Paparan berulang atau terus menerus dapat menyebabkan efek sebagaimana halnya pada paparan jangka pendek. Kemungkinan dapat menyebabkan kepekaan pada kulit.


 

  1. ANTIDOTUM

     

    Atropin sulfat (intravena, intramuskular). Pralidoksim (2-PAM).

     

  1. INFORMASI EKOLOGI

Data tidak tersedia

 

  1. KONTROL PAPARAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI

  1. Batas paparan :

    data tidak tersedia

  1. Metode Pengambilan Sampel :

    data tidak tersedia

  1. Metode/ prosedur pengukuran paparan :

    data tidak tersedia

  1. Ventilasi :

    Sediakan peralatan penyedot udara atau sistem ventilasi proses tertutup. Peralatan ventilasi harus bersifat tahan terhadap ledakan jika konsentrasi bahan diudara mencapai konsentrasi yang mudah meledak. Pastikan sesuai dengan batas paparan yang ditetapkan.

  1. Alat pelindung diri :

  • Respirator :

    Dalam kondisi dimana penggunaan berulang atau paparan terus-menerus, pelindung pernafasan mungkin diperlukan. Penggunaan pelindung pernafasan disesuaikan dengan urutan prioritas dari minimum hingga maksimum. Perhatikan petunjuk peringatan sebelum penggunaan.

    • Jenis respirator yang digunakan :

      • Respirator dengan pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya.

      • Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja yang memiliki pelindung wajah penuh dan dioperasikan menggunakan persyaratan tekanan atau mode tekanan-positif lainnya.

    • Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau seketika/ langsung menimbulkan bahaya terhadap kehidupan atau kesehatan:

      • Respirator dengan pemurnian udara jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya dikombinasikan dengan pasokan udara keselamatan yang terpisah.

      • Alat pernafasan serba lengkap jenis apa saja dengan pelindung wajah penuh.

  • Pelindung Mata :

    Gunakan kacamata keselamatan yang tahan percikan dengan pelindung wajah. Sediakan kran air penbasuh mata untuk keadaan darurat dan semprotan air deras di sekitar lokasi kerja.

     

  • Pakaian : Gunakan pakaian pelindung tahan bahan kimia yang sesuai

     

  • Sarung Tangan : Gunakan sarung tangan tahan bahan kimia yang sesuai.

     

  • Sepatu : Data tidak tersedia

 

  1. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA

  1. Jika terhirup

     

:

Jika aman untuk memasuki area, jauhkan korban dari paparan. Jika perlu gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan (pernafasan keselamatan). Jaga agar korban tetap hangat dan istirahatkan. Segera bawa ke dokter.

Catatan untuk dokter : pertimbangkan pemberian oksigen.

  1. Jika tertelan

     

:

Jika terjadi muntah, jaga posisi kepala agar lebih rendah dari pinggul untuk mencegah aspirasi. Gunakan masker berkatup atau peralatan sejenis untuk melakukan pernafasan buatan (pernafasan keselamatan) jika diperlukan. Segera bawa ke dokter

Catatan untuk dokter : pertimbangkan pembilasan lambung. Pertimbangkan pemberian oksigen. Hindari pemberian obat anti depresi, suksinilkolin dan bahan kolinergik lain.

Berikan arang aktif, suspensikan 20 g arang aktif dalam 240 mL air. Dosis lazim: 25 - 100 g pada orang dewasa/remaja,                  25 – 50 g pada anak-anak (1 sampai 12 tahun), dan 1 g/kg untuk anak-anak dibawah satu tahun.

 

  1. Jika terkena mata

     

:

Basuh mata segera dengan air yang banyak atau menggunakan larutan garam fisiologis,sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke dokter.

  1. Jika terkena kulit

     

:

Petugas tanggap darurat harus mengenakan sarung tangan dan menghindari kontaminasi. Lepaskan segera pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkontaminasi. Pernafasan buatan (pernafasan keselamatan) mungkin diperlukan. Cuci area terkontaminasi dengan sabun dan air. Segera bawa ke dokter.

     

 

  1. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

  1. Bahaya ledakan dan kebakaran

:

Bahaya kebakaran dapat diabaikan

  1. Media pemadam

:

Bahan kimia kering , busa, air. Bila terjadi kebakaran besar : Gunakan busa atau dengan menyemprotkan air yang banyak dengan semprotan yang halus.

  1. Tindakan pemadaman

     

     

:

Pindahkan kemasan dari lokasi kebakaran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Padamkan api yang besar dari lokasi yang terlindungi atau jarak yang aman. Jaga agar posisi jauh dari ujung tangki. Bendung untuk pembuangan lebih lanjut. Jangan menghamburkan bahan yang tumpah dengan menyemprotkan aliran air bertekanan tinggi. Jangan berusaha memadamkam api kecuali aliran bahan dapat dihentikan terlebih dahulu. Gunakan media pemadam yang sesuai. Alirkan dengan menyemprotkan air yang banyak. Dinginkan kemasan  dengan menyemprotkan air hingga api benar-benar padam. Gunakan air dari lokasi yang terlindungi atau dari jarak aman. Hindari penghirupan bahan atau produk hasil pembakaran. Jaga agar posisi berdiri searah dengan arah angin dan hindari daerah yang rendah. Jika terjadi kebocoran, pertimbangkan untuk melakukan evakuasi jauh dari sumber kebakaran.

 

 

 

 

  1. Produk pembakaran yang berbahaya

:

Data tidak tersedia

 

  1. TINDAKAN PENANGANAN TUMPAHAN/ BOCORAN

Cara penanggulangan tumpahan/ bocoran jika terjadi emisi:
 

  1. Di tempat kerja

     

     

:

  • Jangan sentuh bahan yang tumpah. Hentikan kebocoran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Kurangi uap dengan menyemprotkan air.

  • Tumpahan sedikit : serap dengan menggunakan pasir atau bahan lain yang tidak dapat terbakar. Kumpulkan bahan yang tumpah ke dalam kemasan  yang sesuai untuk pembuangan.

  • Tumpahan sedikit dan kering : Jauhkan kemasan dari lokasi tumpahan dan pindahkan ke tempat yang aman.

  • Tumpahan banyak : Bendung tumpahan Iuntuk pembuangan lebih lanjut. Isolasi daerah bahaya dan orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk.

 

 

  1. Ke udara

:

Data tidak tersedia

  1. Ke air

:

Data tidak tersedia

  1. Ke tanah

:

Data tidak tersedia

 

  1. PENGELOLAAN LIMBAH

Sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. INFORMASI TRANSPORTASI

  1. Pengangkutan Udara IATA/ ICAO :

    data tidak tersedia

  1. Pengangkutan Laut IMDG :

    Kode instruksi kemasan : P001

    Kelompok kemasan : I

 

  1. INFORMASI LAIN

Nomor RTECS :  TA 8400000

Nomor EINECS :

 

  1. PUSTAKA

 

PENYUSUN

Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya

Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan POM