.: TETRAKLOROETANA :.
[TETRACHLOROETHANE]
1,1,2,2-Tetrachloroethane
Rumus Molekul : C2H2Cl4
Massa Molekul :167,85 Dalton
PENANDA PRODUK
NOMOR REGISTER CAS
:
79-34-5
NOMOR HS : NOMOR UN : 1702
Sinonim dan nama dagang
Ethane, 1,1,2,2-tetrachloro-; 1,1-Dichloro-2,2-Dichloroethane; s-tetrachloroethane; Acetylene tetrachloride; sym-Tetrachloroethane; Tetrachloroethane; Symetrical Tetrachloroethane; Cellon; Bonoform.
SIFAT KIMIA DAN FISIKA
Keadaan fisik
:
Cairan tidak berwarna atau berwarna kuning muda, berbau seperti bau kloroform.
Titik lebur
:
- 43 °C
Titik didih
:
142 146 °C
Tekanan uap
:
8 mmHg pada 20 °C
Kerapatan uap
:
5,8 (udara = 1)
Berat jenis
:
1,5953 (air = 1) pada 200C
Log Kow
:
- 2,39
Kelarutan
:
Dalam air 2,9 g/L pada 20 °C; Larut dalam metanol, etanol, benzena, aseton, eter, kloroform, karbon tetraklorida, petroleum eter, dimetilformamid, karbon disulfida, minyak.
ELEMEN LABEL BERDASARKAN GHS
Penanda Produk
:
(mencakup informasi tentang nama senyawa atau komposisi kimia penyusun produk dan/ atau nama dagang serta nomor pengenal internasional seperti Nomor Registrasi CAS, Nomor UN atau lainnya).
Identitas Produsen/Pemasok
: (mencakup nama, nomor telepon dan alamat lengkap dari produsen/ pemasok bahan kimia)
Piktogram Bahaya
:
Kata Sinyal
:
"BAHAYA"
Pernyataan bahaya
:
Toksik jika tertelan
Menyebabkan iritasi kulit
Menyebabkan kerusakan parah pada mata
Menyebabkan kerusakan pada hati, saluran pencernaan dan sunsum tulang belakang setelah paparan jangka panjang
Berbahaya bagi kehidupan akuatik
Pernyataan kehati-hatian (hanya memuat sebagian dari pernyataan kehati-hatian yang ada)
:
Dilarang makan, minum atau merokok sewaktu menggunakan bahan ini
Basuh tangan dengan saksama sesudah menangani bahan ini
Kenakan sarung tangan dan pelindung mata/ wajah yang sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oelh produsen/ pemasok atau pihak yang berwenang yang kompeten
Hindarkan emisi ke lingkungan jika itu bukan merupakan peruntukan penggunaan
Tanggalkan pakaian yang terkontaminasi dan cuci sebelum dipakai kembali
PENYIMPANAN
Simpan dalam kemasan tertutup di tempat sejuk, kering dan ventilasi baik. Pisahkan dari bahan yang tidak boleh dicampurkan
PENGGUNAAN
Sebagai insektisida akarisida; digunakan pada sayur sayuran dan pohon buah buahan
STABILITAS DAN REAKTIVITAS
Stabilitas
:
Stabil pada suhu dan tekanan normal.
Peruraian yang berbahaya
:
Hasil urai pada pemanasan berupa halida asam, fosgen, karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen klorida senyawaan halogen
Polimerisasi
:
Tidak terjadi polimerisasi.
Kondisi untuk dihindar
:
Hindari panas, api, percikan atau sumber nyala lainnya. Hindari kontak dengan bahan yang tidak boleh dicampurkan
Inkompatibilitas
1,1,2,2-Tetrakloroetana dengan :
:
Tidak boleh dicampurkan (incompatible) dengan bahan pengoksidasi, basa kuat, logam, senyawaan sulfida, dan bahan mudah terbakar.
alkali : Bila dipanaskan dapat membentuk kloroasetilena yang mudah terbakar
Logam Alkali : Membentuk campuran yang sensitif terhadap guncangan
Aluminum: Dapat menghasilkan uap yang beracun
Dinitrogen Tetroksida : Membentuk campuran yang sensitif terhadap guncangan
Seng : Dapat mengalami korosi
Tembaga : Dapat mengalami korosi
Timah : Dapat mengalami korosi
INFORMASI DAN TAKSIKOLOGI
Data Toksisitas :
LD50 tikus oral 250 mg/kg
LD50 mencit intraperitoneal 821 mg/kg
LD50 mencit subcutaneous 1108 mg/kg
LC50 mencit terhirup 4500 mg/m3/2 jam
Data Mutagenik :
Mutasi dalam mikroorganisme Salmonella typhimurium 10 g/pelat (+/- S9)
Sistem pengujian mutasi lainnya Escherichia coli 14768 mol/L
Uji Reparasi DNA Escherichia coli 15866 g/pelat
Kehilangan kromosom seksual non-disjunction Aspergillus nidulans 200 bpj
Uji inhibisi DNA sel HeLa manusia 6 mmol/L
Sistem pengujian mutasi lainnya oral mencit 200 mg/kg
Uji Pertukaran pasangan kromatid (Sister chromatid exchange test ) indung telur marmut 56 mg/L
Data Karsinogenik :
IARC : Grup 3 - Bukti tidak cukup pada manusia. Bukti pada hewan terbatas.
ACGIH : A4 Tidak diklasifikasikan sebagai karsinogen pada manusia.
Data Iritasi/Korosi : Data tidak tersedia
Data Teratogenik : Data tidak tersedia
Data Tumorigenik :
TDLo oral tikus 42 g/kg pemberian selama 78 minggu -terputus-putus
TDLo oral mencit 55 g/kg pemberian selama 78 minggu - terputus-putus
TD oral mencit 110 g/kg pemberian selama 78 minggu - terputus-putus
Data Efek Reproduktif : Data tidak tersedia
Efek Lokal :
Iritasi : melalui paparan terhirup, kulit, mata
Organ Sasaran : Susunan syaraf pusat dan hati
Kondisi Medis yang Diperburuk oleh Paparan : Data tidak tersedia
EFEK TERHADAP KESEHATAN
Terhirup
Paparan Jangka Pendek
:
Gejala awal terkena paparan dapat berupa iritasi pada saluran pernafasan bagian atas dan keluarnya air liur. Paparan di lingkungan industri sebesar 116 335 bpj selama 20 menit atau kurang menyebabkan pusing, mual dan muntah, sakit perut, tanda-tanda luka pada hati, tremor pada jari tangan, dan keletihan. Gejala lain dapat meliputi batuk, nafas pendek, keringat yang berkelebihan, ketidakteraturan pada jantung, dan efek pada susunan syaraf pusat seperti pusing, sakit kepala, sifat cepat marah, perasaan gugup, halusinasi, distorsi penginderaan, insomnia, kesemutan, kejang, dan kemungkinan kematian akibat kegagalan pernafasan. Paparan lebih berat dapat menyebabkan disfungsi hati disertai pembesaran dan pelunakan hati serta penyakit kuning. Gejala yang menyertai dapat meliputi perasaan tidak enak badan yang tidak jelas, rasa mengantuk, kehilangan selera makan, rasa tidak enak pada lidah, rasa ketidaknyamanan perut, kebingungan mental, stupor atau delerium, muntah darah, kejang otot, dan ruam dengan bercak-bercak pendarahan dalam kulit atau selaput lendir. Nekrosis hati yang berkembang menjadi sirosis dapat terjadi. Dalam kasus yang berat dapat mengakibatkan terjadinya radang ginjal dan urin mengandung albumin. Juga telah dilaporkan terjadinya oliguria dan hematuria. Penghilangan warna kulit yang tertunda dapat terjadi diikuti ketidaksadaran, koma dan kematian. Dapat juga terjadi perubahan pada sistem pembentukan darah, termasuk peningkatan dalam leukosit berinti tunggal, anemia yang berkembang, dan kemungkinan tipis terjadinya trombositosis. Keracunan dapat juga menyebabkan radang syaraf periferal disertai dengan hilangnya refleks pada mata dan faring. Penemuan penyakit dapat meliputi edema otak, paru tersumbat, edema paru dengan pendarahan dan kerusakan pada hati dan ginjal. Degenerasi lemak pada otot jantung telah dilaporkan terjadi pada hewan percobaan.
Paparan Jangka Panjang
:
Paparan yang berulang atau terus menerus dapat menyebabkan dermatitis disertai dengan kulit kering, bersisik, rasa terbakar pada kulit, ruam dengan bercak-bercak pendarahan pada kulit, dan gejala lain sebagaimana halnya pada paparan terhirup jangka panjang. Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, dermatitis dapat disebabkan karena hipersensitivitas terhadap zat.
Tertelan
Paparan Jangka Pendek
:
Tertelan zat sebanyak 3 ml menyebabkan koma atau ketidaksadaran yang bersifat merusak pada manusia. Jika tertelan dalam jumlah yang cukup, dapat terjadi toksistas sistemik sebagaimana halnya pada paparan terhirup jangka pendek
Paparan Jangka Panjang
:
Pemberian zat melalui penelanan secara berulang menyebabkan meningkatnya kejadian timbulnya kanker sel hati pada mencit, tapi tidak pada tikus.
kontak dengan mata
Paparan Jangka Pendek
:
Dapat menyebabkan iritasi, lakrimasi, dan rasa terbakar. Percikan cairan dapat menyebabkan kerusakan mata yang serius.
Paparan Jangka Panjang
:
Paparan yang berulang atau terus menerus terhadap bahan pengiritasi dapat menyebabkan konjungtivitis
Kontak dengan kulit
Paparan Jangka Pendek
:
Kontak dengan bahan dapat menyebabkan iritasi sedang, kemerahan dan luka pada kulit. Dapat segera terabsorbsi melalui kulit. Jika zat terabsorbsi dalam jumlah yang cukup, dapat terjadi toksisitas sistemik sebagaimana halnya pada paparan terhirup jangka pendek. Hidrokarbon terklorinasi dapat menyebabkan iritasi yang bersifat alergik dan erupsi kulit dalam bentuk jerawat
Paparan Jangka Panjang
:
Paparan yang berulang atau terus menerus dapat menyebabkan dermatitis disertai dengan kulit kering, bersisik, rasa terbakar pada kulit, ruam dengan bercak-bercak pendarahan pada kulit, dan gejala lain sebagaimana halnya pada paparan terhirup jangka panjang. Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, dermatitis dapat disebabkan karena hipersensitivitas terhadap zat
ANTIDOTUM
Data tidak tersedia
INFORMASI EKOLOGI
Perilaku dan Potensi Migrasi di Lingkungan : Data tidak tersedia
Data Ekotoksisitas :
Toksisitas pada ikan
LC50 10 100 mg/l selama 96 jam
KONTROL PAPARAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI
Batas paparan :
5 bpj (35 mg/m3) OSHA TWA (kulit)
1 bpj (7 mg/m3) ACGIH TWA (kulit)
Metode Pengambilan Sampel : Data tidak tersedia
Metode/ prosedur pengukuran paparan :
Tabung karbon aktif (petroleum based); karbon disulfida; Kromatografi Gas dengan detektor ionisasi nyala api (GC-FID); NIOSH III # 1019
Ventilasi :
Sediakan peralatan penyedot udara atau sistem ventilasi proses tertutup. Pastikan sesuai dengan batas paparan yang ditetapkan.
Alat pelindung diri :
Respirator : Respirator dan konsentrasi penggunaan maksimum berikut dikutip dari NIOSH dan/atau OSHA. Peralatan pelindung penafasan harus disertifikasi oleh NIOSH/OSHA.
Jenis respirator yang digunakan :
Untuk konsentrasi berapa saja yang dapat terdeteksi
Alat bantu pernafasan jenis apa saja dengan pelindung seluruh bagian wajah yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya.
Respirator serba lengkap jenis apa saja dengan pelindung seluruh bagian wajah yang dioperasikan sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan atau mode tekanan-positif lainnya dikombinasikan dengan peralatan pelepasan udara yang terpisah.
Tindakan penyelamatan
Respirator penjernih udara jenis apa saja dengan pelindung seluruh bagian wajah dan penyerap uap organik.
Alat bantu pernafasan jenis apa saja yang sesuai.
Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau seketika/ langsung berbahaya terhadap kehidupan atau kesehatan:
Respirator serba lengkap jenis apa saja dengan pelindung seluruh bagian wajah yang dioperasikan menggunakan persyaratan tekanan atau mode tekanan-positif lainnya dikombinasikan dengan peralatan pelepasan udara yang terpisah.
Perlengkapan pernafasan jenis apa saja yang memiliki pelindung seluruh bagian wajah.
Pelindung Mata :
Gunakan kacamata keselamatan yang tahan percikan dengan pelindung wajah. Sediakan kran air pencuci mata untuk keadaan darurat dan semprotan air deras di sekitar lokasi kerja.
Pakaian : Gunakan pakaian pelindung tahan bahan kimia yang sesuai
Sarung Tangan : Gunakan sarung tangan tahan bahan kimia yang sesuai.
Sepatu : Data tidak tersedia
TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA
Jika terhirup
:
Jika aman untuk memasuki area, jauhkan korban dari paparan. Gunakan masker berkatup atau peralatan serupa untuk membuat pernafasan buatan (pernafasan keselamatan) jika diperlukan. Jaga agar korban tetap hangat dan istirahat. Bawa ke dokter segera.
Jika tertelan
:
Jika terjadi muntah, jaga agar posisi kepala lebih rendah dari pinggul untuk mencegah aspirasi. Jika korban pingsan, palingkan kepala ke samping. Segera bawa ke dokter.
Jika terkena mata
:
Basuh mata segera dengan air yang banyak atau menggunakan larutan garam fisiologis. Sekali-sekali membuka kelopak mata atas dan bawah hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke dokter.
Jika terkena kulit
:
Lepaskan segera pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci daerah yang terkontaminasi dengan sabun atau deterjen lunak dengan jumlah air yang banyak hingga tidak ada bahan kimia yang tertinggal (setidaknya selama 15-20 menit). Bawa ke dokter jika diperlukan.
TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Bahaya ledakan dan kebakaran
:
Bahaya kebakaran dapat diabaikan
Media pemadam
: Bahan kimia kering, busa, air.
Bila terjadi kebakaran besar : Gunakan busa atau menyemprotkan air yang banyak dengan semprotan yang halus.
Tindakan pemadaman
:
Pindahkan kemasan dari lokasi kebakaran jika dapat dilakukan tanpa risiko. Jangan menyebarkan bahan yang tumpah dengan menggunakan aliran air bertekanan tinggi. Bendung tumpahan untuk pembuangan lebih lanjut. Gunakan media pemadam yang sesuai. Hindari penghirupan bahan atau produk hasil pembakaran. Jaga agar posisi berdiri searah dengan arah angin dan hindari daerah yang rendah
Produk pembakaran yang berbahaya
:
Data tidak tersedia
TINDAKAN PENANGANAN TUMPAHAN/ BOCORAN
Cara penanggulangan tumpahan/ bocoran jika terjadi emisi:
Di tempat kerja
:
Hentikan kebocoran jika dapat dilakukan tanpa risiko.
Tumpahan kecil : Serap dengan menggunakan pasir atau bahan lain yang tidak dapat terbakar. Kumpulkan bahan yang tumpah ke dalam kemasan yang sesuai. Isolasi daerah bahaya dan orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk.
Ke udara
: Data tidak tersedia
Ke air
:
Jauhkan dari persediaan air dan saluran pembuangan air limbah.
Ke tanah
:
Data tidak tersedia
PENGELOLAAN LIMBAH
Sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.
INFORMASI TRANSPORTASI
Pengangkutan Udara IATA/ ICAO :
Data tidak tersedia
Pengangkutan Laut IMDG :
Kode instruksi kemasan : P001
Kelompok kemasan : II
INFORMASI LAIN
Nomor RTECS : KI 8575000
PUSTAKA
Budavari, S. (ed.), (2001), The Merck Index - An Encyclopedia of Chemicals, Drugs, and Biologicals, 13th ed., Merck And Co. Inc., New Jersey, p. 1640
IMO (International Maritime Organization), (2000), IMDG Code (International Maritime Dangerous Goods Code), 2000 Ed, vol. 1 and 2, IMO Publication, London
IPCS, (1998), Chemical Safety Training Module, Suppl. I, The Finnish Institute of Occupational Health, Helsinki.
Lewis, Richard J., Sr., (1999), Saxs Dangerous Properties of Industrial Materials, 10th ed., A Wiley-Interscience Publication, John Wiley & Sons, Inc., Toronto, pp. 3376-3377
Proctor, N.H. and J.P. Hughes., (1978), Chemical Hazards of the Workplace, J.B. Lippincott, Philadelphia, p. 469
The Dutch Institute for the Working Environment and the Dutch Chemical Industry Association, (1991), Chemical Safety Sheets, Samson Chemical Publishers, Netherland, p. 844
PENYUSUN