BAHAN KIMIA ISU COP – 8 KONVENSI ROTTERDAM DAN KONVENSI STOCKHOLM

BAHAN KIMIA ISU COP – 8 KONVENSI ROTTERDAM DAN KONVENSI STOCKHOLM

Penulis: Sri Mulyani

Pertemuan Para Pihak ke-8 (COP – 8) Konvensi Rotterdam, Pertemuan Para Pihak ke-8 (COP – 8) Konvensi Stockholm dan Pertemuan Para Pihak ke-13 (COP – 13) Konvensi Basel berlangsung dari tanggal 24 April hingga 5 Mei 2017. Pertemuan persiapan untuk regional Asia Pasifik telah dilaksanakan pada tanggal 6 – 8 April di Bangkok – Thailand dengan diikuti oleh delegasi Indonesia yaitu Ibu Rosalind R Salindeho (Direktorat Pengelolaan B3 – KLHK) dan Ibu Amelia Rachmatunisa (Direktorat Verifikasi Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3 – KLHK). Bahan – bahan kimia yang menjadi isu pada pertemuan COP – 8 Konvensi Stokholm dan Konvensi Rotterdam tahun 2017 berdasarkan dokumen kerja antara lain:

Konvensi Stokholm

decabromodiphenyl ether (campuran komersil, c-decaBDE)

c-decaBDE adalah bahan kimia yang diproduksi secara sengaja dengan kandungan kongener Deca-BDE 100% atau BDE – 209 (≥90-97%) dengan sejumlah kecil nona – BDE dan okta-BDE. c-decaBDE adalah aditif bahan tahan api/nyala (flame retardant) yang memiliki berbagai aplikasi termasuk plastik, tekstil, perekat, sealant, coating dan tinta. Plastik yang mengandung c-decaBDE digunakan dalam peralatan listrik dan elektronik, kabel, pipa dan karpet. Pada tekstil, c-decaBDE terutama digunakan pada kain pelapis, tirai jendela, gorden dan kasur untuk bangunan publik dan rumah tangga, dan sektor transportasi. Jumlah c-decaBDE yang digunakan dalam plastik dan tekstil secara global bervariasi namun hingga sekitar 90% c-decaBDE berakhir pada plastik dan plastik yang digunakan dalam elektronik sedangkan sisanya digunakan pada tekstil, furnitur dan matras yang menggunakan kain pelapis. Bahan kimia ini menjadi isu untuk dimasukkan ke Annex A (Eliminasi) Konvensi Stockholm dengan pengecualian khusus (specific exemption) untuk produksi dan penggunaan c-decaBDE yang terbatas pada suku cadang untuk digunakan dalam kendaraan bekas, yang didefinisikan sebagai kendaraan yang telah produksi massalnya telah dihentikan [dan untuk suku cadang penting pada industri kedirgantaraan]

Gambar 1. Bentuk fisik Deca-BDE http://www.qidachemical.com Gambar 2. Struktur Deca-BDE http://www.sigmaaldrich.com

Short-chain Chlorinated Paraffins (SCCP)

SCCP adalah campuran parafin terklorinasi yang berupa cairan minyak kental atau berbentuk padat, tidak berwarna atau kekuningan. Evaluasi manajemen risiko pada konvensi berfokus pada SCCP (Alkana, C10-13, kloro) dengan klorinasi lebih dari 48%. SCCPs, aplikasi utama SCCP adalah pada pengerjaan logam dan plastik polivinil klorida (PVC). Kegunaan lain yang dijelaskan dalam profil risiko termasuk menggunakan SCCP dalam cat, perekat dan sealant, cairan lemak kulit, plastik, dan sebagai bahan tahan nyala/api pada karet, tekstil dan bahan polimer (UNEP/POPS/POPRC.11 /10 /Add.2). SCCP dapat dilepaskan ke lingkungan pada semua tahap siklus hidup: selama produksi, penyimpanan, transportasi, penggunaan, dan pembuangan SCCP dan produk yang mengandung SCCP. Meskipun data terbatas, sumber utama pelepasan SCCP kemungkinan adalah formulasi dan pembuatan produk yang mengandung SCCP, seperti plastik PVC dan penggunaan cairan pengerjaan logam (UNEP/POPS/POPRC.11/10 /Add.2). Bahan kimia ini menjadi isu untuk dimasukkan ke Annex A (Eliminasi) Konvensi Stockholm.

Gambar 3. Bentuk fisik SCCP https://www.alibaba.com/product-detail/Short-Chain... Gambar 4. Struktur SCCP C10H17Cl5 (atas) dan C13H22Cl6 (bawah) http://www.pops.int/documents/meetings/poprc/drpro...

Hexachlorobutadiene (HCBD)

Sebagaimana diuraikan dalam evaluasi manajemen risiko (UNEP/POPS/ POPRC.9/ 13/Add.2), HCBD adalah senyawa halogen alifatik yang telah digunakan dalam beberapa aplikasi teknis dan pertanian, contohnya sebagai perantara (intermediate) pada industri kimia atau sebagai produk komersial. Dahulu HCBD sengaja diproduksi dan diaplikasikan, misal sebagai pelarut (untuk karet dan polimer lainnya); sebagai "scrubber" untuk memulihkan gas yang mengandung klorin atau untuk menghilangkan komponen organik yang mudah menguap dari gas; Sebagai hidrolik, pemindah panas atau cairan transformator; pada giroskop; pada produksi batang aluminium dan grafit; dan sebagai produk perlindungan tanaman. HCBD saat ini tidak diketahui diproduksi atau digunakan dengan sengaja (UNEP/POPS/POPRC.9/13/Add.2). HCBD tidak sengaja terbentuk atau terlepas dari proses industri dan sumber lainnya. Sumber sumber tersebut antara lain (a) produksi hidrokarbon terklorinasi tertentu, (b) produksi magnesium, (c) proses insinerasi (misalnya emisi kendaraan bermotor, proses insinerasi asetilena, insinerasi residu klorin dimana kontrol reduksi yang buruk terjadi), dan (d) produksi polivinil klorida, etilena diklorida dan monomer vinil klorida. HCBD menjadi isu bahan kimia untuk dimasukkan pada Annex C (pelepasan tidak disengaja).


Gambar 5. Struktur HCBD http://www.sigmaaldrich.com/catalog/product/aldric...

Konvensi Rotterdam

Paraquat dichloride

Parakuat diklorida (nomor CAS 55-38-9) adalah bahan kimia dengan rumus molekul C12H14Cl2N2. Parakuat dikloridayang menjadi isu untuk dimasukkan pada Annex III Konvensi Rotterdam adalah formulasi cair (konsentrat emulsi dan konsentrat larut) yang mengandung paraquat diklorida pada atau di atas 276 g/L, sesuai dengan ion paraquat pada atau di atas 200 g/L. Formulasi ini ditemukan menyebabkan masalah pada kesehatan manusia untuk pengguna di bawah kondisi penggunaan di Burkina Faso.





Gambar 6. Pestisida mengandung parakuat diklorida http://corporacionfarios.com/productos/herbicidas/... Gambar 7. Struktur Parakuat diklorida

Fenthion

Fenthion atau O,O-dimethyl O-(4-(methylthio)-m-tolyl)phosphorothioate ( nomor CAS 55-38-9) adalah bahan kimia dengan rumus molekul C10H15O3PS2 yang pada umumnya digunakan pada pestisida. Fenthion yang menjadi isu untuk dimasukkan pada Annex III Konvensi Rotterdam adalah fenthion (formulasi volume rendah ultra (ulv) pada atau di atas 640 g bahan aktif /l). Formulasi pestisida ini ditemukan menyebabkan masalah kesehatan manusia untuk pengguna dibawah kondisi penggunaan di Chad. Penggunaan secara eksklusif diizinkan oleh Direktorat Perlindungan dan Pengendalian Tanaman (DPVC).Formulasi Fenthion 640 ULV terdaftar di Chad dan penggunaan yang diizinkan adalah untuk kontrol unggas sebanyak 1,8 sampai 3 L/ha.





Gambar 8. Fenthion 640 https://www.alibaba.com/showroom/fenthion-640.html Gambar 9. Struktur fenthion

Trichlorfon

Trichlorfon ataudimethyl (RS)-2,2,2-trichloro-1-hydroxyethylphosphonate(nomor CAS 52-68-6) adalah bahan kimia dengan rumus molekul C4H8Cl3O4P. Triklorfon dimasukkan pada prosedur PIC sebagai pestisida berdasarkan Final Regulatory Action (FRA) yang didaftarkan oleh Uni Eropa dan Brazil untuk melarang triklorfon sebagai pestisida.


Gambar 10. Pestisida mengandung Trichlorfon http://www.lookchem.com/cas-52/52-68-6.html

Gambar 11. Struktur Trichlorfon

http://sitem.herts.ac.uk/aeru/iupac/Reports/657.ht...

Chrysotile asbestos

Chrysotile asbestosadalah bahan kimia dengan nomor CAS 12001-29-5. Chrysotile (bentuk serpentin dari asbes) sejauh ini adalah serat asbes dominan yang dikonsumsi saat ini (94% dari produksi dunia) dan diproses menjadi produk seperti bahan gesekan, semen asbes, pipa dan lembaran semen, gasket dan segel, kertas dan tekstil (IPCS, 1998). Bahan kimia ini dimasukkan dalam prosedur PIC sebagai bahan kimia industri berdasarkan Final Regulatory Action (FRA) untuk melarang atau sangat membatasi penggunaannya yang didaftarkan oleh Australia, Chile dan Komunitas Eropa (EC) karena alasan kesehatan manusia.

Gambar 12. Bentuk fisik Chrysotile asbestos http://nevada-outback-gems.com/mineral_information... Gambar 13. Struktur Chrysotile asbestos

https://www.google.com/patents/EP0038467A2?cl=en

Short-chain chlorinated paraffins (SCCP)

SCCP (nomor CAS 85535-84-8) Parafin terklorinasi dengan kadar klorinasi lebih dari 48% bobot. SCCP termasuk dalam prosedur PIC sebagai bahan kimia industri. Bahan ini terdaftar berdasarkan FRA untuk melarang yang didaftarkan oleh Norwegia dan Kanada yang melarang penggunaannya sebagai bahan kimia industri. Parafin terklorinasi (dari berbagai panjang rantai) saat ini diproduksi di Rusia, India, Cina, Jepang dan Brasil. Namun menurut informasi Lampiran E (2014) dari China, tidak ada data produksi SCCP spesifik yang tersedia karena produksinya terkait dengan beberapa produk parafin yang diklorinasi yang tidak membedakan SCCP dari parafin lainnya. Produk yang paling banyak adalah CP-42, CP-52 dan CP-70 (lainnya adalah CP-13, CP-30, CP-40, CP-45, CP55 dan CP-60).

Gambar 14. Bentuk fisik SCCP https://www.alibaba.com/product-detail/Short-Chain... Gambar 15. Struktur SCCP C10H17Cl5 (atas) dan C13H22Cl6 (bawah) http://www.pops.int/documents/meetings/poprc/drpro...

Senyawa-Senyawa tributiltin (tributyltin compounds)

Senyawa – senyawa tributiltin yang menjadi isu untuk dimasukkan pada Annex III adalah semua senyawa tributiltin termasuk :

Bahan kimia CAS
- Tributyltin oxide - Tributyltin fluoride - Tributyltin methacrylate

- Tributyltin benzoate

- Tributyltin chloride

- Tributyltin linoleate

- Tributyltin naphthenate

56-35-9 1983-10-4 2155-70-6

4342-36-3

1461-22-9

24124-25-2

85409-17-2


Senyawa Tributyltin (TBT) dimasukkan dalam prosedur PIC baik dalam kategori pestisida dan industri. Kelompok senyawa terdaftar berdasarkan FRA yang sangat membatasi penggunaannya sebagai pestisida dan bahan kimia industri yang didaftarkan oleh Kanada dan Uni Eropa. Pada penggunaan sebagai pestisida (Kanada dan Uni Eropa) TBT digunakan untuk produk pengendalian hama hayati non pertanian. Penggunaan TBT yang paling umum adalah pada cat antifouling untuk lambung kapal. TBT juga digunakan sebagai biocide untuk mencegah pengotoran peralatan yang terendam di lingkungan perairan pesisir dan laut. TBT terus digunakan dalam material dan pengawet kayu serta sebagai slimicide. Sedangkan pada penggunaan sebagai bahan kimia industri (Kanada) TBT dalam bentuk murni tidak digunakan secara komersial, namun mungkin ditemukan pada produk yang digunakan pada industri pemrosesan PVC, dan sebagai pestisida. Penggunaan minor produk mengandung TBT termasuk pelapisan kaca dan katalis.

Gambar 16. Bentuk fisik Tributyltin oxide https://www.indiamart.com/svplastochem/tin-compoun... Gambar 17. Struktur Tributyltin oxide http://www.lookchem.com/cas-56/56-35-9.html

 Karbofuran (carbofuran)

Karbofuran atau 2,3-dihydro-2,2-dimethylbenzofuran-7-yl methylcarbamate(nomor CAS 1563-66-2) memiliki rumus molekul C12H15NO3. Karbofuran termasuk dalam prosedur PIC sebagai pestisida berdasarkan FRA yang didaftarkan oleh negara-negara Uni Eropa, Kanada dan CILSS (Cabo Verde, Chad, Gambia, Maurtania, Niger, Senegal, dan Togo) untuk melarang karbofuran sebagai pestisida dengan alasan kesehatan manusia dan lingkungan. Penggunaan karbosulfan antara lain sebagai insektisida, akarisida, nematisida, pengendali defoliator, dan sebagainya.


Gambar 18. Gambar Furadan http://www.pestcontrol-expert.ro/blog/despre-furad... Gambar 19. Struktur Karbofuran

Karbosulfan (carbosulfan)

Karbosulfan atau 2,3-dihydro-2,2-dimethylbenzofuran-7-yl(dibutylaminothio)methylcarbamate (nomor CAS 55285-14-8) memiliki rumus molekul C20H32N2O3S. Karbosulfan termasuk dalam prosedur PIC sebagai pestisida berdasarkan FRA yang didaftarkan oleh negara-negara Uni Eropa dan CILSS untuk melarang karbosulfan sebagai pestisida dengan alasan kesehatan manusia dan lingkungan. Karbosulfan dapat digunakan sebagai insektisida dan nematisida.



Gambar 18. Gambar Insektisida Marshal yang mengandung karbosulfan http://www.fmc.in/AgriculturalProducts/Insecticide... Gambar 19. Struktur Karbofuran

Referensi:

http://www.brsmeas.org/2017COPs/MeetingDocuments/tabid/5385/language/en-US/Default.aspx 

Views: 1454