Pembuatan Pestisida Organik atau Bio-Pestisida

.: PEMBUATAN PESTISIDA ORGANIK ATAU BIO-PESTISIDA :.

Pestisida alami adalah pestisida yang terbuat dari bahan-bahan alami, dan mudah didapat. Pestisida ini berguna untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman tanpa mengganggu kelestarian lingkungan. Sebagai catatan, pestisida alami ini hanya digunakan bila diperlukan. Jangan menyemprotkan pestisida alami ini bila tidak terdapat hama pada tanaman kita. Biarkan tanaman itu sendiri menangkal hama secara alami. Salah satu contoh pestisida alami dari ekstrak tanaman bahan yang digunakan : daun legum / kacang-kacangan yang masih muda dan Bio-Starter.

Cara Pembuatan Bio-Pestisida :

  1. Daun-daunan dicincang dan selanjutnya diberi larutan Bio-Starter.
  2. Bahan selanjutnya direndam selama 3-5 hari. selama direndam bahan ditutupi dengan plastik hitam.
  3. Setelah 5 hari larutan dapat digunakan sebagai pestisida. dosis pemakaian adalah 5 ml/ L air.

Beberapa jenis tanaman lain dan manfaatnya sebagai Bio-pestisida alami, dapat anda lihat uraian di bawah ini. 

1.







Kaliandra
  • Kandungan : Zat tanin ( getahnya )
  • Fungsi : insektisida
  • Bagian yang digunakan : daun dan kulit batang
  • Sasaran hama/penyakit : Walang
  • Sifat racun : racun perut


2.








Babadotan Leutik
  • Kandungan : minyak terbang
  • Fungsi : Insektisida
  • Bagian yang digunakan : cabang dan daun
  • Organisme hama sasaran : kumbang hama gudang
  • Sifat racun : anti feedant


3.









Lidah Buaya
  • Fungsi : Fungisida
  • Bagian yang digunakan : daun ( juice/gel )
  • Sasaran hama/penyakit : layu leher akar


4.









Pinang
  • Fungsi : Nematisida
  • Bagian yang digunakan : daun dan biji
  • Sasaran hama/penyakit : bintil akar
  • Sifat racun : Narkotika


5.









Jukut Lokot Mala
  • Fungsi : Insektisida
  • Bagian yang digunakan : daun dan biji
  • Sasaran hama/penyakit : belalang dan kupu-kupu
  • Sifat racun : Antifeedant


6.








Belimbing Wuluh
  • Fungsi : Insektisida
  • Bagian yang digunakan : daun
  • Sasaran hama/penyakit : bercak coklat
  • Sifat racun : anti jamur


7.







Bawang Merah :
  • Fungsi insektisida, bagian yang digunakan : daun, umbi. Sasaran hama/penyakit : Aedes triseriatus
  • Fungsi fungisida, bagian yang digunakan : daun, umbi. Sasaran hama/penyakit : layu leher akar, bercak daun kering.
  • Fungsi bakterisida, bagian yang digunakan : daun, umbi. Sasaran hama/penyakit : bakteri bintil akar.


8.









Bawang Putih :
  • Fungsi insektisida, bagian yang digunakan : daun, umbi. Sasaran hama/penyakit : Aedes triseriatus
  • Fungsi fungisida, bagian yang digunakan : daun, umbi. Sasaran hama/penyakit : layu pucuk/petek, bercak kering.
  • Fungsi bakterisida, bagian yang digunakan : daun, umbi. Sasaran hama/penyakit : bakteri bintil akar


9.








Laos
  • Fungsi bakterisida, bagian yang digunakan : umbi / rimpang. Sasaran hama/penyakit : bakteri bintil akar.
  • Fungsi fungisida, bahan yang digunakan : umbi/rimpang. Sasaran hama/penyakit : layu leher akar.


10.








Sirsak
  • Kandungan : buah yang mentah, biji, daun, dan akar : mengandung senyawa annonain, biji mengandung minyak 42-45%
  • Fungsi : Insektisida
  • Bagian yang digunakan : daun, biji, akar
  • Sasaran hama/penyakit : kutu daun, ulat perusak daun, ulat grayak, dan hama gudang.


11.



 




Srikaya
  • Kandungan biji : 42-45% lemak, annonain, dan resin.
  • Fungsi : Insektisida
  • Bagian yang digunakan : daun, biji, dan akar
  • Sasaran hama/penyakit : kutu daun, kupu-kupu ulat sutra, ulat grayak, ulat batang/ penggerek batang.


Sumber : http://ditoaprianto.blogspot.com/2012/10/mengenal-...

Views: 79382