Pelatihan Automatic Rain Water Sampler Pemantauan Merkuri di Udara

Jakarta (27/5), Direktorat Pengelolaan B3 bekerjasama dengan U.S. Environmental Protection Agency (US EPA) dalam rangka pemantauan merkuri diudara pada Asia - Pasific Mercury Monitoring Network (APMMN) yang telah dilakukan sejak tahun 2016, menyelenggarakan Pelatihan Teknis Sampling Air Hujan menggunakan Automatic Rain Water Sampler diJakarta, R. Kalpataru, Gd. B Lt.2-KemenLHK pada Senin, 27 Mei 2019.

Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Pengelolaan B3 sekaligus memberikan arahan dan sambutan, Da Wei Lin dari APMMN, Direktur Basel and Stockholm Conventions Regional Centre for South East Asia, dan peserta sejumlah 20 dari beberapa perwakilan: Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium – KLHK, Direktorat. Pengendalian Pencemaran Udara – KLHK, dan staf teknis internal Direktorat Pengelolaan B3 – KLHK.

Da Wei Lin menyampaikan bahwa APMMNadalah upaya kerja sama untuk melakukan pemantauan sistematis terkait kandungan merkuri di udara dan air hujan di seluruh wilayah Asia - Pasifik. Jaringan melibatkan banyak pihak, termasuk kementerian dan lembaga pemerintah, lembaga akademik, dan penelitian ilmiah serta organisasi pemantauan. Kegiatan inidimulai dengan jaringan percontohan yaitu pembuatan stasiun pemantauan yang didirikan di negara-negara mitra, seperti Vietnam, Thailand, dan Indonesia. Tujuan jaringan ini adalah sebagai media sharing informasi, data, tools, dan teknologi dalam pemantauan merkuri di udara dan air hujan.


Automatic Rain Water Sampler merupakan peralatan yang digunakan untuk mengambil sampel air hujan Wet dan Dry. Hasil pengambilan sampel akan diukur konsentrasi total merkuri pada air hujan. Prinsip kerja alat adalah apabila terjadi hujan maka sensor akan memberikan trigger kepada sistem kontrol untuk membuka tutup tempat penampungan air yang digerakkan oleh motor listrik, selama hujan penutup tersebut tetap terbuka kemudian setelah hujan berhenti maka penutup akan bergerak ke posisi semula. Sehingga air hujan yang di tempat penampungan tak terkena kotoran lain karena tertutup rapat. Kemudian sampel air hujan tersebut dikirim ke Laboratorium National Centra; University Taiwan untuk dianalisa.

Output pelatihan ini diharapkan peserta teknis mengenal dan memahami operasional teknis tatacara penggunaan alat Automatic Rain Sampler khususnya untuk memonitor data konsentrasi merkuri yang lepas ke lingkungan. Kedepan diharapkan data hasil monitoring merkuri release ke lingkungan dapat diolah dan dianalisis menjadi trend data series yang dapat dimanfaatkan untuk acuan kebijakan pengelolaan merkuri di Indonesia.


                                                       #ditpb3#ditjenpslb3 #klhk #minamata #APMMN#stoppenggunaanmerkuri

Views: 1620