Analisis Mds (Multi Dimensional Scalling) Untuk Keberlanjutan Pengelolaan Air Lintas?

Idteknologi705
JudulAnalisis Mds (Multi Dimensional Scalling) Untuk Keberlanjutan Pengelolaan Air Lintas?
Abstrakair bersih, lintas wilayah, pemenuhan,keberlanjutan.
KatakunciTeknologi Pengolahan Air Bersih
Kategori1
Mediamasahttp://www.kelair.bppt.go.id/Jtl/2012/vol13-1/02mds.pdf
AlamatlinkSamsul Bakeri , M.Yanuar J. P. , Etty Riani , dan Surjono H. Sutjahjo
Penulisair@bppt.go.id
InstansiJakarta merupakan ibukota Indonesia dan sebagai kota besar dengan jumlah penduduk 9.588.198 orang pada tahun 2010 (BPS, Juli, 2010). Saat ini Jakarta perlu air bersih sebanyak 524.953.840 m3 untuk domestik dan non domestik 212.606.350 m3 atau total 737.560.145,20 m3. Kapasitas produksi dari PAM Jaya pada tahun 2009 sekitar 509.431.934 m3/tahun. PAM Jaya saat ini hanya mampu memenuhi sekitar 69,07% dari total kebutuhan DKI Jakarta. Untuk memenuhi air bersih, Jakarta membutuhkan air tambahan dari provinsi lain dan 80% supply untuk Jakarta berasal dari Citarum (Jawa Barat) dan Cisadane (Tangerang-Banten) dan lainnya. Penelitian ini dilakukan selama 13 bulan mulai Juni 2010 sampai Juli 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyediaan (supply) dan permintaan air bersih serta mengidentifikasi kebijakan keluar tentang pemenuhan air bersih lintas wilayah atau kabupaten dan membuat model pemenuhan kebutuhan air antar wilayah secara berkelanjutan. Metodologi analisisnya menggunakan Multi Scalling Dimensional (MDS) untuk analisis keberlanjutan air bersih untuk pemenuhan di Jakarta. Pemerintah memiliki peran sentral dalam memenuhi kebutuhan air bersih, pemenuhan air bersih perlu memahami lebih lanjut tentang supply dan permintaan air. Masalah banjir masih sering terjadi. Di dalam pemenuhan air bersih secara berkelanjutan, nilai dimensi ekonomi (69,17) dimensi hukum dan kelembagaan (68,24), dimensi prasarana dan tecnology (61,45), tetapi dimensi ecology tidak berkelanjutan dengan skor (48,75 ).
Email
Url
Keterangan