261 | Estimasi Jejak Karbon Industri Minyak Kelapa Sawit | Minyak sawit, emisi karbon, penambatan karbon, jejak karbon | Teknologi Lingkungan | mubekti@gmail.com | |
262 | Identifikasi Teknologi Rendah Karbon Untuk Pengembangan Energi Berkelanjutan Di Indonesia | Gas rumah kaca, teknologi rendah karbon, penyediaan dan permintaan energi. | Teknologi Lingkungan | kardono@bppt.go.id | |
263 | Aplikasi Teknologi Hijau Untuk Pemantauan Kualitas Lingkungan Berbasis Struktur Komunitas Mikroba | teknologi hijau, ekstraksi fluida superkritis, respirasi kuinon, struktur komunitas mikroba | Teknologi Lingkungan | muhammad.hanif@bppt.go.id | |
264 | Penghitungan Emisi Gas Metana (Ch4) Di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Pada Tipologi? | Small-Medium Landfills, Methane emission, IPCC Method | Teknologi Lingkungan | wahyupur2003@yahoo.com | |
265 | Analisis Emisi Karbon Di Lahan Gambut | emission, gas CO2 dan CH4, over drainage, burning, deforestation | Teknologi Lingkungan | air@bppt.go.id | |
266 | Analisis Emisi Co2 Sektor Energi Menurut Wilayah | Production, Consumption, CO2 Im ?suhu | Teknologi Lingkungan | air@bppt.go.id | |
267 | Analisis Serapan Dan Harga Karbon Hutan Tanaman Akasia (Acacia Crassicarpa) | acacia biomass, additional carbon, carbon price | Teknologi Lingkungan | air@bppt.go.id | |
268 | Evaluasi Kebijakan Efisiensi Energi Untuk Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca Nasional | policy evaluation, energy efficiency, office buildings, greenhouse gas emissions. | Teknologi Lingkungan | i_guntoro@yahoo.com | |
269 | Kualitas Dan Produksi Pupuk Organik Granul (Pog) Sampah Kota Serta Manfaatnya Untuk Mengurangi? | municipal solid waste, organic materials, organic fertilizer, compost | Teknologi Lingkungan | firman.sahwan@bppt.go.id | |
270 | Study On Seasonal Oscillation Of Zonal And Meridional Wind In Indonesia Using Ncep Reanalysis Data | seasonal oscillation, low-level zonal wind, upper-level meridional wind. | Teknologi Lingkungan | thseto@yahoo.com | |
271 | Teknologi Konservasi Untuk Penanganan Kawasan Resapan Air Dalam Suatu Daerah Aliran Sungai | Perkembangan pembangunan dan pertumbuhan penduduk yang sangat pesat mengakibatkan kebutuhan akan air juga akan meningkat. Kebutuhan air bersih saat ini umumnya dipenuhi dari air tanah, padahal jumlah air tanah relatif tetap dan cenderung menurun karena berkurangnya resapan air ke dalam air tanah, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara pemasukan dengan pengambilan air tanah. Untuk itulah perlu dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan pemasukan (recharge) air tanah. Salah satu cara yang umum dilakukan adalah dengan menetapkan kawasan-kawasan resapan air sebagai kawasan lindung selain itu perlu dikembangkan pula berbagai macam teknologi konservasi yang lebih pro-aktif baik yang bersifat vegetatif maupun non-vegetatif. Beberapa alternatif teknologi konservasi untuk meningkatkan imbuhan/resapan air ke dalam tanah adalah : (1). Melakukan upaya rehabilitasi lahan dan konservasi tanah baik secara vegetatif seperti : reboisasi, hutan kemasyarakatan, strip cropping system, tumpangsari, dll; maupun secara mekanis/teknis seperti : terasering, saluran/parit jebakan, bangunan bendung penahan, dll. (2). Melakukan imbuhan buatan, dengan cara sistem imbas, injeksi, ditch and forrow dan spreading recharge. (3). Pembuatan sistem peresapan air hujan seperti sumur resapan atau parit resapan. | Teknologi konservasi, daerah resapan air | Mardi Wibowo | |
272 | Aplikasi Teknologi Informasi Di Bagian Pengelolaan Lingkungan Studi Kasus di Jepang | Diperkirakan jumlah industri akan bertambah pesat di wilayah Indonesia khususnya di daerah pulau Jawa dan ini mengakibatkan masalah pencemaran lingkunganpun akan terus meningkat. Untuk mengendalikan pencemaran lingkungan ini diperlukan penguasaan pengelolaan lingkungan agar kualitas lingkungan hidup dapat dipertahankan. Kendala yang ada saat ini adalah kurangnya koordinasi antar sektor, serta tidak meratanya kemampuan dalam mengendalikan pengelolaan lingkungan. Salah satu upaya dalam mengatasi kendala tersebut adalah dengan meningkatkan teknologi informasi yang berkualitas serta pemanfaatan informasi yang andal. Untuk mengetahui sejauh mana kondisi penggunaan teknologi informasi dalam pengelolaan lingkungan di lembaga pemerintah, telah dilakukan studi kasus tentang kondisi penggunaan teknologi informasi di kantor-kantor pemerintah pusat dan daerah yang menangani masalah lingkungan di negara Jepang. Hasil ini diharapkan sebagai perbandingan dalam upaya meningkatkan sistem informasi khususnya mengenai lingkungan di Indonesia | Teknologi Informasi, Jepang, Lingkungan, Aplikasi Komputer | Drs. Satmoko Yudo, M.Eng. | |
273 | Pelayanan Informasi Elektronik Untuk Paket Teknologi Pengolahan Air | Permasalah penyediaan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan tidak hanya dialami oleh masyarakat umum saja, akan tetapi juga dialami oleh masyarakat industri, baik industri kecil, menengah maupun besar yang bergerak dalam bidang industri proses, khususnya proses pengolahan bahan makanan dan minuman serta proses yang berhubungan dengan senyawa kimia. Masalah air bersih yang kurang memenuhi syarat tersebut akan sangat berpengaruh terhadap kualitas produk makanan dan minuman yang akan dihasilkan oleh industri yang bersangkutan. Selain permasalahan penyediaan air bersih, permasalah air limbah juga menjadi hal yang cukup serius dikalangan industri makanan dan minuman. Untuk industri besar permasalahan limbah cair mungkin dapat diatasi oleh pihak industri itu sendiri karena mempunyai modal yang cukup, akan tetapi bagi industri kecil dan menengah yang jumlahnya cukup banyak, masalah tersebut belum tersentuh sama sekali. Sehingga limbah cair terbuang yang tidak melalui proses pengolahan terlebih dahulu dapat menyebabkan masalah pencemaran lingkungan yang mungkin dapat mengganggu penyediaan sumber air bersih. Sebagai salah satu bentuk penyebaran informasi paket-paket teknologi yang telah dikaji dan diterapkan di berbagai daerah di Indonesia, buku ini memuat sepuluh paket teknologi pengelolaan air bersih dan pengolahan limbah cair. Buku ini dibuat untuk membantu masyarakat, UKM dan industri besar dalam memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan penyediaan air bersih dan pengolahan limbah cair. | Teknologi Informasi, Internet, Homepage, Teknologi Pengolahan Air | Heru Dwi Wahjono, B.Eng. | |
274 | Perancangan Sistem Basis Data Sumber Daya Air | Database Sumber Daya Air, SISDA, Struktur Basis Data | Teknologi Informasi dan Komputer | herudw@gmail.com | |
275 | Pengaruh Iradiasi Gamma Terhadap Degradasi Zat Warna Direct Orange 34 Dalam Air | The aim of this experiment is study on technique of gamma irradiation analyzing dying agent direct orange 34 in waste water. Direct orange 34 was dispersed to oxalic and malic acids when the 60 Co irradiated. The result showed that dose and dose rate of 60 Co were less than 10 kGy and 7.57 kGy/hour, respectively. While the pH of the first solution was 7.0. The technique showed that the chemical exygen demand of dye solution was decreased from 6.30 to 4.90 ppm. | Technique of gamma irradiation, direct orange 34 | Purwantiningsih Sugita, Ermin Katrin Winarno, dan Lia Anriani | |
276 | Pengolahan Raw Data Parameter Perairan Laut Menjadi Usable Data Dalam Upaya Diseminasi Data Kelautan | Antara tahun 1996 sampai dengan 2000, sistem Seawatch Indonesia telah berhasil mengukur berbagai parameter kelautan baik fisik oceanografi maupun kimia biologis khususnya dibeberapa perairan terpilih di Indonesia. Data-data ini terkumpul melalui perangkat pengukuran yang near real time dengan buoy dan sensor sebagai ujung tombak kolektor data. Keseluruhan data yang terkumpul harus diolah agar dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan baik sektor kelutan, lingkungan hidup maupun iptek kelautan itu sendiri. Tulisan ini memaparkan aspek latar belakang sistem Seawatch sekaligus langkah-langkah pengolahan data menjadi data yang siap didiseminasi dengan menggunakan MATLAB dan ORIGIN. | Taw data, pengolahan, diseminasi data | Wahyu Purwanta | |
277 | Keberlanjutan Fungsi Ekologis Sebagai Basis Penataan Ruang Kota Berkelanjutan | The pattern of the land, natural resources and environment used will influence the sustainability of a city. Nowadays, many cities in Indonesia have been developed without consideration of ecological aspects. The development of built areas that tends to be sprawling and convert natural environments such as forests and other green areas, wetlands, and lakes that have ecological functions has been causing the increasing environmental problems such as floods, groundwater shortage, and micro climate change in many cities. Spatial planning that considers the sustainability of ecological functions is a strategic tool to manage the city?s land allocation so as to achieve sustainable cities. However, most spatial planning products of cities have been made without the support of ecological data and analysis in the planning process. The paper discusses the importance of maintaining the ecological spaces as a part of an urban ecosystem and decribes the concept of sustainable spatial planning, including data and analysis should be prepared in order to integrate ecological consideration in the sustainable spatial planning process | tata ruang, kota berkelanjutan, fungsi ekologis. | Mukaryanti, Alinda Medrial Zain, Nawa Suwedi | |
278 | Sistem Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Individual ?Tangki Septik Filter Up Flow?. | Masalah pencemaran air di kota besar khususnya di DKI Jakarta telah menunjukkan gejala yang cukup serius. Salah satu sebab yang sangat potential adalah air limbah rumah tangga, yakni air yang berasal dari buangan dapur, kamar mandi, air bekas cucian ataupun kotoran manusia (tinja). Ditambah lagi dengan buruknya sistem sanitasi yang ada, maka proses pencemaran air khususnya air sungai dan air tanah dangkal menjadi lebih cepat. Tulisan ini membahas masalah cara pengolahan air limbah rumah tangga skala individual dengan Tangki Septik Filter Up Flow. Dengan cara pengolahan seperti ini efisiensi penghilangan BOD, COD, Suspended Solids (SS) dan deterjen yakni masing-masing sekitar 80 %, 77 %, 86 %, dan 54 %. Alat ini sangat cocok untuk daerah yang padat penduduk atau untuk daerah yang muka air tanahnya tinggi. | Tangki Septik Filter Up Flow, Kotoran Manusia, Tinja, BOD, COD, SS | Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. | |
279 | Penyediaan Air Siap Minum Pada Situasi Tanggap Darurat Bencana Alam | A response in an emergency condition is the most critical thing in natural disaster. In this situation, every thing is in a panic. Any decision must be taken tactically, quickly and property to minimize the number victims and severity as the impact of disaster. One of the response in an emergency is to provide facility of drinking water treatment unit which has to be located at the respective disaster area. This unit is designed compacly with high mobility, flexible and easily operated to fullfil the potable water need for the victims. The treatment processes use are filtration, adsorbtion and sterilization. The capacity is 1 M3/hour. | Tanggap darurat, air minum, ultra filtrasi, bencana alam, mobilitas tinggi, tepat sasaran | Robertus Haryoto Indriatmoko dan Wahyu Widayat | |
280 | Peranan Sumur Pantau Dalam Pendeteksian Pencemaran Air Tanah | Pencemaran air tanah merupakan masalah yang banyak terjadi di kota-kota besar, terutama di daerah padat dengan industri dan pemukiman. Keadaan ini merupakan dampak dari kemajuan peradaban manusia yang membawa perubahan lingkungan dan keseimbangan ekologi. Sumber pencemaran air tanah dapat berasal dari penyusupan air laut, air buangan industri maupun rumah tangga (domistik), limbah pertanian, pertambangan, dan kebocoran minyak dan lainnya. Untuk mendeteksi terjadinya pencemaran air tanah disuatu daerah diperlukan sejumlah sumur pantau. Pemasangan sumur pantau di perkotaan akan memudahkan di dalam mengevaluasi kondisi air tanah berdasarkan hasil pantauannya, sehingga langkah-langkah yang diambil akan lebih akurat dan terarah. | Sumur Pantau, Air Tanah, Keseimbangan Ekologi, Intrusi Air | Ir. Arie Herlambang, M.Sc. dan Ir. Nusa Idaman Said, M.Sc. | |