DATABASE TEKNOLOGI LINGKUNGAN


Rekapitulasi Jumlah Koleksi dalam Database
No Kategori Jumlah
1 Teknologi Pengolahan Air Bersih 104
2 Teknologi Pengolahan Air Limbah 86
3 Teknologi Pengelolaan Air 7
4 Teknologi Pengelolaan Sampah 22
5 Teknologi Pemantauan Gas 12
6 Teknologi Lingkungan 535
7 Teknologi Informasi dan Komputer 33
8 Teknologi Penanganan POPs 15
TOTAL 814
Halaman web ini hanya dapat diakses dalam konfigurasi online pada web server, hubungi pengelola administrator/webadmin untuk konfigurasinya. Melalui halaman web ini Anda bisa menelusuri informasi data senyawa yang termasuk ke dalam Persisten Organic Pollutans (POPs) serta Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).
Masih Test
Menampilkan 61-80 dari 814 item.
#JudulAbstrakKatakunciPenulis 
  
61Teknologi Konservasi Air Tanah Dengan Sumur ResapanAir tanah merupakan sumber air yang sangat penting bagi makhluk hidup. Air tanah tersebut tersimpan dalam lapisan yang disebut akuifer. Akuifer merupakan sumber air tanah yang sangat penting. Akuifer tersebut dapat dijumpai pada dataran pantai, daerah kaki gunung, lembah antar pegunungan, dataran aluvial dan daerah topografi karst. Pemakaian air tanah harus mempertimbangkan faktor kelestarian air tanah, yang meliputi faktor kualitas dan kuantitas air. Salah satu cara mempertahankan kuantitas air tanah adalah dengan menerapkan sumur resapan. Keuntungan yang dapat diperoleh dari pemanfaatan sumur resapan adalah: 1. Dapat menambah jumlah air tanah. 2. Mengurangi jumlah limpasan. Infiltrasi diperlukan untuk menambah jumlah air yang masuk kedalam tanah dengan demikian maka fluktuasi muka air tanah pada waktu musim hujan dan kemarau tidak terlalu tajam. Adanya sumur resapan akan memberikan dampak berkurangnya limpasan permukaan. Air hujan yang semula jatuh keatas permukaan genteng tidak langsung mengalir ke selokan atau halaman rumah tetapi dialirkan melalui seng terus ditampung kedalam sumur resapan. Akibat yang bisa dirasakan adalah air hujan tidak menyebar ke halanman atau selokan sehingga akan mengurangi terjadinya limpasan permukaan. Pemasangan sumur resapan dapat dilakukan dengan model tunggal dan komunal. Maksud sumur resapan model tunggal adalah satu sumur resapan digunakan untuk satu rumah, sedangkan yang komunal satu sumur resapan digunakan secara bersama-sama untuk lebih dari satu rumahKonservasi air tanah, Akuifer, Dataran alivual, Sumur resapanKelompok Pengkajian Sistem Pengolahan Air
62Teknologi Hujan Buatan Dalam Sistem Pengelolaan Waduk Ir. Juanda, Das Citarum, Jawa BaratDengan adanya kemajuan bidang industri dan bertambahnya jumlah penduduk mengakibatkan semakin meningkatnya jumlah kebutuhan akan air, sehingga menjadikan air sebagai sumberdaya yang perlu dikelola dengan sistem pengelolaan yang tepat. Sepanjang sungai Citarum bagian hulu dan tengah dibangun 3 buah waduk yaitu Saguling, Cirata dan Ir.Juanda. Dalam hal pengelolaan air waduk Ir.Juanda yang terletak di daerah Jatiluhur, oleh pemerintah diserahkan kepada Perum Otorita Jatiluhur (POJ), terhitung mulai tanggal 23 Mei 1970. Dalam pengelolaan air waduk, sampai dengan tahun 1999, pihak POJ sudah 8 kali mengadakan kerjasama dengan UPT Hujan Buatan, BPPT untuk mengadakan kegiatan hujan buatan dengan tujuan menambah volume air waduk. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh POJ, dari kedelapan kali kegiatan hujan buatan, rata-rata telah dapat meningkatkan kemampuan fisik sebesar 80,1% dari target rencana operasional wadukPengelolaan air waduk, hujan buatan, kemampuan fisik, analisa sosialSri Lestari
63Teknologi Combined Heat And Power Di IndonesiaWith the complicated problems faced by The State Electricity Company (PLN) nowadays, the writer would support analyzing for solving problem with the Assessment for Combined Heat and Power (CHP) in Indonesia. CHP Technology/Cogeneration is a technology not produce carbon, so this technology will help Government Policy for reducing carbon emission and environment sustainability. This project has done together among BPP Teknologi (Directorate KKE and UPT LSDE) and Ciptakarya Hasta Paramita Cooperative with Grant budget from UNDP-GEF and supporting budgetDIP.powerIr. Muhamad Ramlan, MSc
64Teknologi Biofilter Untuk Pengolahan Limbah AmmoniaAmmonia compound is chemical compounds abundance in nature. Ammonia wastes discharge into water body will have a negative impact and cause ecological and healthy problems. High concentration of ammonium will give eutrofication problem in water body therefore dissolve oxygen demand will be decreased as well as self purification of water ecosystem. This negative impact will influenced for aquatic organism which died gradually. The efforts decrease of ammonia concentration is by biological waste water treatment utilizing microbes for changing ammonia to nitrite and nitrate. One of the technologies could be carried out is nitrification process technology using biofilter with 80% efficiency. For decreasing ammonia concentration can be used biological treatment by using microbe which can change it ti nitrite and nitrateammonia, biofilter technology, nitrificationTitiresmi dan Nida Sopiah
65Teknik Budidaya In Vitro Eleutherine Sp. (Bawang Sabrang)In Vitro, Eleutherine sp.Teknologi Lingkunganair@bppt.go.id
66Teknik Biomonitoring Sebagai Alternatif Tool Pemantauan Kualitas Lingkungna PerairanIn order to improve environmental quality and to prevent environmental sustainability, It is necessary to establish the measurement tools of relevant environmental parameter to distinguish the anticipated change. Because the establishment and maintenance of monitoring system is expensive, to select organisms on their ecosystem (flora and fauna) as a tool for monitoring should be our concern.Biomonitoring, POPsWage Komarawidjaja dan Titiresmi
67Teknik Biomonitoring Sebagai Alternatif "Tool" Pemantauan Kualitas Lingkungna PerairanIn order to improve environmental quality and to prevent environmental sustainability, It is necessary to establish the measurement tools of relevant environmental parameter to distinguish the anticipated change. Because the establishment and maintenance of monitoring system is expensive, to select organisms on their ecosystem (flora and fauna) as a tool for monitoring should be our concern.Biomonitoring, POPsWage Komarawidjaja dan Titiresmi
68Tata Cara Pemilihan Lokasi Iplt Dan Ipal Dengan Menggunakan Sistem SkorInstalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT), sistem skorTeknologi Lingkungansamsuhadi@gmail.com
69Tanaman Potensial Penyerap Limbah Studi Kasus Di Pulau BatamIndustrial development has resulted in increasing population growth and their activities in Batam Island. Increasing growth of industrial activities and human population has a direct impact on increasing water demand and water pollution, especially on surface water resource degradation. However control on this type of problem has not been done properly due to lack of awareness and environmental knowledge. To protect and conserve water resources from pollution and degradation, some activities have to be done in the future to protect water quality and quantity. Aquatic plants have ability to improve water quality to assimilate and transform pollutants into plant tissue and sedimentation process. Based on flora and fauna biological survey, the recent study found that some aquatic plants were observed has a potential and ability to absorb and uptake nutrient and pollutants. Those important plants are Rynchospora sp., Scleria sp., Cyperus sp., Hypolythrum sp., and Fimbristylis sp.Sabaruddin W. Tjokrokusumo
Firman L. SahwanSabaruddin W. Tjokrokusumo
Firman L. Sahwan
70Tacca Leontopetaloides: Persebaran Dan Potensinya Sebagai Sumber Pangan Lokal Di Jawa TimurTacca leontopetaloides, Persebaran, Potensi, Sumber Pangan LokalTeknologi Lingkungansety_wangi@yahoo.com
71Study On Seasonal Oscillation Of Zonal And Meridional Wind In Indonesia Using Ncep Reanalysis Dataseasonal oscillation, low-level zonal wind, upper-level meridional wind.Teknologi Lingkunganthseto@yahoo.com
72Study on Adsorption of Anionic Detergent by Powdered Activated Carbon (PAC) and By Biological SludgeSince recently, detergents are not anymore causing so big problems in developed countries but they still do so in many developing countries including in Indonesia. Synthetic detergents , mostly anionic detergents, have been widely used in Indonesia over the past two decades, similar to their use in other developing countries , and residuals from such use have entered the country?s riverine and estuarine systems. Detergent problems have become more serious especially in urban areas where the spread of sewarage systems are still low. It is therefore important to develop appropriate technology to solve this problems such as developing treatment using powdered activated carbon (PAC) or biological treatment for removing detergents. The present study describes the the result of adsorption experiments of biological sludge, in relation with variables pertinent to the adsorption process such as the intial pH of the solution etc.Adsorption, Anionic Detergent, Powdered Activated Carbon (PAC), Biological SludgeIr. Nusa Idaman Said, M.Sc.
73Studi Zonasi Agro-Ekologi Dengan Teknologi Remote Sensing Dan GIS (Studi Kasus:Kabupaten TanahDatar)Agro-ecological zoning in Tanah Datar Distric by using remote sensing ang GIS aims to evaluate land resources suitability corresponding to sustainable agricultural development. The stages of the study starting from planning and methodology, secondary data collection, pre-processing, field survey, up to agro-ecological analysis. Description of the study area are presented on this paper in order to know the illustration of geographic location, landscape, land type, and local climate. The analysis of the data and information is done by remote sensing and GIS soft-ware. The agricultural commodities are clustured into four categories, consisted of: food crops, vegetables, and plantation crops. The results are presented in both spatially and numerically as well. The data and information of the land suitability study can be used as references for selecting local priority crops which would be extended for agricultural developmen.remote sensing and GIS, sustainable agricultural developmentMubekti, Andi Rahmadi, Gatot Hendrarto
Bambang Winarno, dan Laju Ghandarum
74Studi Pewilayahan Komoditas dan Perencanaan Pengembangan Agribisnis di Kupang, NTT Tahun 1996/1997Sehubungan dengan rencana pengembangan Kecamatan Sulamu sebagai Ibukota Kabupaten Dati II Kupang maka diperlukan suatu skenario mengenai lalu lintas pewilayahan komoditas dan agribisnis yang dapat menunjang fungsi Kota Sulamu sebagai pusat kegiatan. Lalu lintas pewilayahan komoditas dan agribisnis baik yang akan masuk maupun keluar dari Sulamu harus dapat menunjang kegiatan perekonomian khususnya arus komoditas barang dan jasa, sehingga dapat meningkatkan perekonomian wilayah.Prasarana fisik yang perlu dipersiapkan meliputi sarana perhubungan baik yang berupa jalan, pelabuhan dan komunikasi, listrik, dan prasarana yang menunjang bidang pertanian, peternakan dan perikanan. Kesiapan penyediaan prasarana fisik akan dapat memperlancar arus lalu lintas barang dan jasa.Dalam strategi pengembangan Kota Sulamu secara Nasional diarahkan pada usaha pengembangan yang dapat mendorong terciptanya struktur dan kerangka landasan untuk mencapai tahap tinggal landas. Usaha-usaha untuk mencapai tahap tersebut dijabarkan sebagai berikut: 1. Upaya meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat dengan kegiatan yang sifatnya lebih produktif untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan nilai tambah. 2. Upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat melalui penyediaan prasarana fisik seperti jaringan transportasi darat, air bersih serta drainase dan perumahan yang layak huni. 3. Kualitas kehidupan masyarakat bukan hanya dipenuhi melalui penyediaan prasarana fisik saja akan tetapi juga diupayakan melalui pendidikan agama, kebudayaan dan organisasi sosial kemasyarakatan.Agribisnis, GeolistrikDrs. Robertus Haryoto Indriatmoko
75Studi Penyisihan Cod-Organik PadaTahap Nitrifikasi Dan Denitrifikasi Dalam Sbr Menggunakan AirAir limbah pabrik pembuatan makanan kecil coklat batangan yang berasal dari proses pencucian alat cetakan diketahui banyak mengandung gula, protein dan lemak atau minyak. Suatu permasalahan yang sering ditemui dalam proses lumpur aktif pada air limbah yang mengandung kadar organik dan senyawa nitrogen tinggi adalah terbentuknya nitrogen dalam bentuk nitrogen terokdidasi seperti nitrat dan nitrit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh waktu aerobik dan anoksik dalam menurunkan kadar COD terlarut dan nitrat. Dari hasil percobaan didapatkan beberapa kesimpulan antara lain yakni makin besar periode aerasi dalam satu siklus waktu bioreaksi aerobik-anoksik sama maka makin besar pula penyisihan nitrat-N, dan makin besar produksi lumpur. COD terlarut akhir bioreaksi juga makin kecil bila periode aerasi lebih panjang walaupun total bioreaksi aerobik-anoksik sama. Waktu yang diperlukan untuk mencapai kondisi anoksik dari kondisi aerobik untuk masa aerasi 2-4 jam kurang dari 30 menit, sedangkan periode aerasi 5-6 jam butuh waktu < 40 menit. Penurunan nitrat-N dibawah baku mutu 10 mg/l, untuk periode arasi 2 ? 4 jam juga < 30 menit dan periode aerasi 5 ? 6jam butuh waktu < 40 menitCod-Organik, Nitrifikasi, Denitrifikasi, Lumpur Aktif, AnoksikMuhammad Lindu
76Studi Muka Air Tanah Gambut dan Aplikasinya Terhadap Degradasi Lahan pada Beberapa Kubah GambutOverdrainaged phenomena on peat land after reclamated for agriculture area is indicated water management/water table control failure. Water table depth of peat land on virgin forest that has been reclamated is low (0.15 m) and this condition on Zamrud peat dome. Water table dept on old reclamated peat land has better condition than peat land after new reclamated as plantation area. Peatland degradation showed overdrainage phenomena has potential happened on land clearing and canal construction activity. This condition have effected to water table dept about 1 m. Overdrainaged impact on peatland has caused fire of peatland. For example this condition occured in Siak Kecil peat dome and Kandis peat domepeat dome, water tableHasmana Soewandita
77Studi Karakterisasi Migrasi Fosfat Lumpur Ipal Yogyakarta Dalam Tanah Menggunakan Perunut 32pIPAL Yogyakarta mud contains high concentration of phosphate that can polute groundwater. To study phosphate migration with matematical model needs the data of soil properties and phosphate migration characterization in that soil. The phosphate migration characterization is determine in laboratorium scale using soil colomn nethod. The soil that are used in this research are soil at IPAL location (IPAL soil) and soil at soil at Physics Engineering Department GMU (PE soil). The tracer that is used is 32P radioisotop dan the detector is Geiger Muller detector. For IPAL soil the soil mass is 20 g, soil length is 2,1 cm, water height is 20 cm, and the flow rate of water 0,0038 cm3/s. For PE soil the soil mass is 25 g, soil length is 2,2 cm, water height is 20 cm, and the flow rate of water are 0,0275 cm3/s and 0,0071 cm3/s. The result shows that IPAL soil is clay class soil and PE soil is sand class soil.. The IPAL soil porosity is 0,2997 and PE soil is 0,303. IPAL soil permeability is 5,6984x10-5 cm/s and the average velosity is 1,79x10-4 cm/s. On PE soil for the flow rate of 0,0275 cm3/s the soil permeability is 4,338x10-4 cm/s, average velocity is 1,2818x10-2 cm/s, distribution coefficien is 0,88 ml/g, dispertion coefficien is 8,0971x10-3 cm2/s, phosphate migration velocity is 3,6429x10-3 cm/s, and the retardation factor is 3,5186. For the flow rate of 0,0071 cm3/s the soil permeability is 1,110x10-4 cm/s, average velocity is 3,322x10-3 cm/s, distribution coefficien is 1,345 ml/g, dispertion coefficien is 2,5339x10-3 cm2/s, phosphate migration velocity is 9,8888x10-4 cm/s, and the retardation factor is 3,3594. For the higher of flow rate the migration is higher. IPAL soil has capability to hold polutans.Lumpur IPAL, Migrasi FosfatAnung Muharini, Ester Wijayanti dan Donna Ardiani
78Studi Isotop Oksigen-18 Dan Deuterium Pada Air Laut Di Teluk BantenOxygen-18, deuterium, isotope, sea waterTeknologi Lingkunganristinpi@batan.go.id, novi_marineoptics@yahoo.com, sriagustinrustam@yahoo.com
79Studi Efek Penggunaan Biodisel Terhadap Emisi ada Sektor Transportasi di JakartaBiodiesel has been proven by world wide numerous studies as an environmental friendly alternative diesel fuel. Biodiesel is essentially sulfur free. Engines fueled by biodiesel emit significantly fewer particulates, hydrocarbons and less carbon monoxide than that operating conventional diesel fuel. The maximum utilization of biodiesel in Indonesia could improve the air quality level in major cities especially in Jakarta. The objective of this study is to assess the effect of biodiesel utilization in transportation sector to the air pollution level in Jakarta. The targeted emission in the study are carbon monoxide (CO), nitrogen oxides (NOx), hydrocarbons (HC), sulfur oxides (SOx) and particulate matter (PM) from vehicle sources. The scenarios used in this study are the utilization of B10 in 2010 and increased to B20 in 2015, B30 in 2020 and B50 in 2025 as an automotive diesel fuel substitution in Jakarta. The result showed that the utilization of biodiesel could improve the air quality level in Jakarta, especially on SO2 and PM emission. By using B10 in 2010, the emission of SO2 and PM will decrease 7,95% (2.070 ton) and 15,62% (1.680 ton) respectively compared to utilizing of pure fossil automotive diesel oil. The highest emission improvement was shown on B50 in 2025 scenario. The reduction of SO2 and PM was reached 35,69% (16.660 ton) and 23,21% (4.360 ton) respectively.biodiesel, emission, air qualitySoni S. Wirawan1, Armansyah H. Tambunan2, Martin Djamin3, Hiroshi Nabetani4, Arief Sabdo Yuwono5
80Studi Degradasi Dibenzothiophene Oleh Sphingomonas Paucimobilis Bakteri Indigenous?dibenzothiophen-merendahkan bakteri laut, minyak mentah Sphingomonas paucimobilisTeknologi Lingkunganlistin_ar @yahoo.com