Bisfenol A dalam Kemasan Pangan

Penulis: Dwi Retno Widiastuti


Bisfenol A, yang dikenal dengan singkatan BPA, merupakan bahan kimia yang telah digunakan selama lebih dari 40 tahun dalam pembuatan plastik polikarbonat (PC) dan resin epoksi.1 Turunan BPA digunakan, dalam batas tertentu, sebagai bahan tambahan dalam plastik polivinil klorida (PVC).2 Polikarbonat banyak digunakan sebagai bahan kemasan pangan, antara lain botol susu bayi, botol air minum (gallon), dan tableware. 1,2 Resin epoksi digunakan sebagai pelapis pelindung bagian dalam kaleng makanan dan minuman, termasuk makanan formula bayi kalengan yang berbentuk cair.1,2 Polikarbonat dan resin epoksi juga digunakan dalam produk konsumen yang digunakan sehari-hari seperti peralatan elektronik (misalnya computer dan ponsel), peralatan medis, helm, dan lain-lain.

BPA digunakan dalam bahan kemasan untuk berbagai tujuan. Pada penggunaan sebagai pelapis bagian dalam kaleng, dimaksudkan untuk mencegah korosi kaleng dan kontaminasi pada makanan dan minuman terhadap logam yang terlarut serta menjaga kualitas dan keamanan makanan kaleng.3 Sedangkan penggunaannya dalam plastik polikarbonat untuk makanan dan minuman dipilih karena plastik jenis tersebut tidak mudah pecah, ringan, jernih, dan tahan panas.4,5


Paparan BPA

Konsumen dapat terpapar BPA dari pangan melalui terlepasnya (migrasi) BPA dari plastik polikarbonat (termasuk botol susubayi) dan kaleng yang dilapisi dengan resin epoksi.3 Sementara itu, botol susu bayi dalam penggunaan dan dalam proses sterilisasi sering kontak dengan air panas. Hal ini dapat menyebabkan BPA yang terlepas dari botol Konsumen dapat terpapar BPA dari pangan melalui terlepasnya (migrasi) BPA dari plastik polikarbonat (termasuk botol susu bayi) dan kaleng yang dilapisi dengan resin epoksi.3 Sementara itu, botol susu bayi dalam penggunaan dan dalam proses sterilisasi sering kontak dengan air panas. Hal ini dapat menyebabkan BPA yang terlepas dari botol susu bayi ke dalam pangan semakin tinggi.

Berdasarkan studi yang dilakukan di beberapa negara menunjukkan bahwa paparan manusia terhadap BPA cukup luas. Data statistik Kanada yang dilakukan pada 2007 – 2009 ditemukan sekitar 91 % orang Kanada berusia 6 sampai 79 tahun dalam urinnya terdeteksi mengandung BPA. 6 Hasil senada diperoleh dari survey yang dilakukan di Amerika Serikat pada tahun 2003 – 2004 yang mendeteksi adanya BPA dalam 93% dari 2517 sampel urin orang Amerika yang berusia lebih dari 7 tahun.

Populasi yang beresiko terhadap paparan BPA adalah bayi, karena tubuh mereka sedang berkembang dan sistem detoksifikasi di dalam hati juga belum sempurna.


Efek BPA terhadap Kesehatan

Senyawa BPA mempunyai efek seperti hormon estrogen sehingga diduga merupakan “endocrine disruptor” (mengganggu hormon endokrin).9 Berdasarkan beberapa percobaan pada hewan, senyawa ini diduga menimbulkan gangguan kesehatan pada dosis yang rendah antara lain berupa gangguan pertumbuhan; sistem reproduksi; otak; kelenjar prostat; system syaraf; dan tingkah laku.3,8 Namun, ada ketidakpastian dalam menafsirkan relevansi studi tersebut pada kesehatan manusia.2,3 Otoritas yang berwenang dalam keamanan pangan di berbagai negara seperti Health Canada dan US Food and Drug Administration (FDA) masih terus melakukan studi lebih lanjut untuk menjawab ketidakpastian tersebut. 3,8 Terkait dengan hal tersebut, World Health Organization (WHO) dan Food and Agricultural Organization (FAO) - United Nations, telah mengadakan pertemuan para ahli dari berbagai negara untuk mengkaji keamanan BPA yang diselenggarakan pada 1 – 5 November 2010 di Ottawa, Kanada.

Dalam pertemuan tersebut disimpulkan beberapa hal, antara lain secara umum paparan BPA pada manusia terlalu rendah untuk dapat mengakibatkan gangguan kesehatan; hasil evaluasi studi mengenai toksisitas BPA pada pertumbuhan dan reproduksi, menunjukkan timbulnya gangguan kesehatan tetapi hanya pada dosis yang tinggi; dan untuk beberapa studi terbaru menunjukkan adanya hubungan antara paparan BPA pada tingkat yang rendah dengan timbulnya gangguan kesehatan, akan tetapi sulit untuk menafsirkan relevansinya terhadap kesehatan manusia.

Sebagai batas keamanan, European Food Safety Authority (EFSA) pada 2006 menetapkan harga asupan harian yang dapat ditoleransi Tolerable Daily Intake (TDI) BPA sebesar 0,05mg/kg/hari. Dalam opini yang terbaru, EFSA menyatakan tidak ada bukti baru yang dapatmenyebabkan perlunya merevisi nilai TDI tersebut.


Status Terkini BPA di Berbagai Negara

Adanya ketidakpastian yang meningkat dalam beberapa studi terkait dengan potensi efek BPA pada dosis yang rendah dan mengingat paparan pada anak-anak yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa, beberapa negara mengambil tindakan untuk meningkatkan perlindungan terutama pada bayi baru lahir dan bayi.

Pada tahun 2010 Kanada menjadi negara pertama di dunia yang menyatakan BPA sebagai zat toksik yang dapat menyebabkan gangguan terhadap kesehatan dan lingkungan. 11 Sementara itu, Uni Eropa telah menotifikasikan pelarangan penggunaan BPA dalam pembuatan botol susu bayi dari plastik mulai Maret 2011.12 Pada bulan Juni 2011, import dan penjualan botol bayi yang mengandung BPA juga akan dilarang.12 Pelarangan serupa dilakukan juga oleh Denmark dan Perancis, dua negara anggota Uni Eropa; pelarangan di Kanada; dan beberapa negara bagian di Amerika Serikat.13 Sementara itu, negara-negara lainnya seperti Amerika Serikat, Australia, dan Jepang mendorong industri untuk secara sukarela menghentikan produksi botol susu bayi yang menggunakan BPA / menghilangkan peredaran botol susu bayi yang terbuat dari BPA di pasaran serta menggembangkan alternatif penggantinya.

Sedangkan untuk penggunaan BPA dalam kemasan pangan selain botol susu bayi sampai saat ini belum ada negara yang melarang penggunaannya. Uni Eropa menurut Directive 2011/8/EU merevisi batas migrasi spesifik untuk BPA yang digunakan dalam kemasan pangan selain yang digunakan dalam pembuatan botol susu bayi menjadi 0,6 mg/kg, lebih rendah dari yang ditetapkan sebelumnya dalam Directive 2002/72/EC.


Cara mengenali kemasan pangan dari plastik polikarbonat yang terbuat dari BPA

Ciri plastik polikarbonat jernih, kaku, dan dapat diwarnai. 3 Pada umumnya mempunyai tanda angka 7 pada bagian tengah simbol daur ulang, yang terletak di bagian bawah botol. Angka 7 berarti plastik “lainnya (other)” dan mencakup semua jenis plastik yang tidak terwakili oleh kode 1 sampai 6, oleh karena itu, konsumen dapat yakin benar jenis plastik tersebut adalah polikarbonat apabila disamping angka 7 ada tulisan PC disampingnya. 3 Apabila botol tidak ada kode daur ulangnya, untuk mengetahui jenis plastik yang digunakan dapat dilakukan dengan menanyakan pada produsennya atau dengan melakukan uji identifikasi jenis plastik di laboratorium.


Tips mengurangi paparan BPA

Dianjurkan bagi wanita hamil dan menyusui untuk mengkonsumsi atau memasak makanan

segar dibandingkan dengan makanan kalengan – yang kemungkinan mengandung BPA –untuk menghindari paparan BPA pada janin.


Referensi

Views: 29753