Kontaminasi Organoklorin Persisten Dalam Kerang Hijau (Perna Viridis) Di Perairan Indonesia

Nomor             : 6

Judul               : kontaminasi Organoklorin Persisten Dalam Kerang Hijau (Perna Viridis) Di Perairan Indonesia

Kata Kunci      : Kontaminasi, Organoklorin, Persisten, Kerang Hijau

Kategori          : Teknologi Penanganan POPs

Media Masa   : Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 2005

Alamat Link    : http://www.kelair.bppt.go.id/Sitpa/Artikel/Artikel/OCsIndonesia.pdf

Penulis           : Agus Sudaryanto, Muswerry Muchtar, Shinsuke Tanabe, Hamidah Razak

Instansi          : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Email               :

Situs Institusi : http://www.oseanografi.lipi.go.id

Keterangan     :

Abstrak        : Senyawa organoklorin (OCs), seperti PCB (polychlorinated biphenyls) dan pestisida organoklorin (DDT= dichloro diphenyl trichloroethane, CHL= chlordane, HCH= hexachlorocyclohexanes, HCB= hexachlorobenzene) ditentukan dalam kerang hijau (Perna viridis) dari berbagai perairan pantai Indonesia untuk mengetahui distribusi dan status kontaminasinya serta kemungkinan sumber pencemarannya. OCs terdeteksi di kerang hijau dari semua lokasi pengambilan sampel, menunjukkan penyebaran penggunaan dan kontaminasinya sepanjang pantai Indonesia. Secara umum, pola akumulasi OCs di kerang menurut urut-urutan sebagai berikut DDT>PCB>CHL>HCH>HCB. Perbandingan secara global, level kontaminasi OCs di perairan pantai Indonesia relatif rendah seperti halnya dikebanyakan negara Asia berkembang lainnya, dimana relatif tidak memperlihatan perhatian yang serius dibanding dengan level yang sama di negara maju. Perkiraan intake harian PCB dan DDT pada orang di Indonesia juga masih jauh lebih rendah dari intake harian yang masih diperbolehkan (ADI). Akan tetapi, perhatian perlu ditujukan pada daerah yang padat kegiatan industri dan populasi penduduknya, seperti Jakarta dan Surabaya pada kemungkinan peningkatan masukan PCB dari aktivitas manusia di kemudian hari. Selanjutnya, kontaminasi pestisida organoklorin, seperti DDT dan HCH ditemukan di lingkungan dan telah mengkontaminasi perairan pantai Indonesia. Karena itu kesinambungan monitoring sangat diperlukan untuk mengetahui kecenderungan peningkatan kandungannya, bersama-sama dengan program untuk mengeliminasi persisten organik polutan ke lingkungan.

Views: 685