.: HEXA CHLORO BENZENE (HCB) :.
Hexachlorobenzene atau perchlorobenzene adalah chlorocarbon dengan rumus molekul C6Cl 6. Senyawa ini merupakan fungisida yang pernah digunakan untuk pengolahan benih, terutama pada gandum untuk mengendalikan penyakit jamur bunt. HCB telah dilarang secara global di bawah pengawaan Konvensi Stockholmkarena termasuk dalam pencemar organik yang persisten . Zat yang memiliki rumus molekul C6Cl6 ini berbentuk padatan kristalin putih dan memiliki titik lebur pada 227-230°C, titik didih 323-326°C, kelarutan dalam air 40 μg/L pada temperatur 20°C;
Informasi Umum
CAS No. | : | 118-74-1 |
Rumus Molekul | : | C6 Cl6 |
Nama IUPAC | : | Hexachlorobenzene |
Nama Lain | : | Perchlorobenzene; Benzene hexachloride; HCB; BHC |
Massa Molar | : | 284.80 g/mol |
Kepadatan | : | 2.04 g/cm3 |
Titik Lebur | : | 231 °C, 504 K, 448 °F |
Titik Didih | : | 323 ~ 326 °C |
Rumus Struktur | : | |
Gambar / Foto Produk | : |
Heksaklorobenzen (HCB) merupakan fungisida yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1945 untuk pemrosesan benih, terutama untuk benih gandum. Aplikasi penggunaan HCB di pertanian yang paling utama adalah untuk pemrosesan bibit supaya tidak terjadi pertumbuhan jamur. Namun saat ini, fungsi ini tak lagi umum. Saat ini, kebanyakan HCB merupakan produk samping dari beberapa proses kimia yang memproses tetraklorida, perkloretilen, trikloroetilen, dan pentaklorobenzen, atau sebagai impuriti (pengotor) dalam beberapa jenis pestisida seperti pentaklorofenol.
HCB memiliki sifat yang tidak mudah larut dalam air dan pelarut organic, mudah menguap sehingga mudah menjadi bagian dalam udara, sangat tahan terhadap degradasi dengan koefisien partisi yang cukup besar yaitu log KOW=3.03 -6.42, dan mampu ter-bio-konsentrasi dalam lemak organisme.
HCB didistribusikan melalui lingkungan karena sifatnya yang mudah berpindah dan tahan terhadap degradasi. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa paruh waktu HCB dalam tanah dari proses degradasi aerob dan anaerob adalah sekitar 2.7 hingga 22.9 tahun. HCB dapat terakumulasi dalam tubuh organisme karena sifat fisika-kimia dan kesulitannya untuk dieliminasi. HCB dapat dideteksi dalam kadar rendah pada makanan dan udara. Namun pada waktu tertentu, dan itu pun pada kadar yang sangat rendah yaitu di bawah 0,1 µg/liter, HCB dapat ditemukan di dalam persediaan air minum.
Dalam uji coba terhadap hewan (tikus), HCB telah terbukti bersifat karsinogenik dan mampu menginduksi tumor di beberapa bagian organ dalam tubuh tikus. Namun signifikannya perbedaan kadar antara uji coba dengan kadar yang terdapat dalam lingkungan sangat berbeda secara signifikan, sehingga dirasa tidak perlu dibuat pedoman untuk HCB dalam persediaan air minum.
HCB telah dilarang di Austria, Belgia, Cheko, Denmark, Jerman, Hungaria, Belanda, Liechtenstein, Panama, Swis, dan Turki, Amerika Serikat, dan Rusia. Zat ini juga sudah mulai ditarik dari peredaran di Argentina, Norwegia, dan Swedia. Adapun nama dagang yang sering digunakan adalah Amaticin, Anticarie, Buntcure, Buntno-more, Co-op hexa, Granox, No bunt, Sanocide, Smut-go, dan Sniecotox.
Referensi