Toxaphene

.: TOXAPHENE :.

Toxaphene merupakan jenis pestisida chlorinated hidrokarbon. Toxaphene terdiri dari sekitar 200 campuran senyawa organic, biasanya berbentuk padat berwarna kuning dan berbau seperti terpentin. Selain itu toxaphene memiliki sifat tidak terbakar dan menguap ketika berbentuk padat ataupun ketika dicampur menggunakan cairan. Toxaphene sangat lama didegradasi di lingkungan, dan dapat terakumulasi pada ikan dan mamalia

Informasi Umum

Nama Umum	:	Toxaphene (CA)
Nama Lain / Sinonim	:	Camphechlor (ISO); chlorinated camphene; campheclor; kamfochlor; octachloraphene; octachlorocamphene; polychlorinated camphenes; polychlorocamphene.
CAS No.	:	8001-35-2
Rumus Molekul	:	C10H10Cl8
Rumus Struktur	:
Kelarutan	:	Air : 3 mg/L pad suhu 25 °C, larut dalam pelarut organik
Tekanan Uap	:	0.2-0.4 mm Hg at 25 °C (Hayes,1982).
Titik Lebur	:	65-90 °C
Kategori Penggunaan	:	Pestisida
Kegunaan / Fungsi	:	Toxaphene digunakan untuk mengendalikan hama pada tanaman kapas dan tanaman lainnya. Selain itu digunakan juga untuk mengendalikan hama pada hewan – hewan ternak dan untuk meracuni ikan.
Nama Dagang	:	Agricide maggot killer (f); alltex; Altox; attac 4-2; attac 4-4; attac 6; attac 6-3; attac 8; camphochlor; camphofène huileux; chem-phène; Chem-Phène M5055; Chlor Chem T-590; Chlorocamphene; Crestoxo; cristoxo; cristoxo 90; compound 3956; Estonox; Fasco-Terpene; Geniphene; Gy-Phene; Hercules 3956; hercules toxaphene; Huilex; kamfochlor; m 5055; melipax; Motox; octachlorocamphene; Penphene; Phenacide; Phenatox; Polychlor-camphen; Strobane-T; Toxakil; toxadust; Toxaphene; Toxon 63; toxyphen; vertac toxaphene 90.

Rumus Struktur Untuk Senyawa Turunan Toxaphene Dengan Nomor Atom Karbon* (6-10 atom klorin)

Klasifikasi Bahaya

Mekanisme Penyebaran

Toxaphene memiliki masa tinggal yang lama di alam dan sangat beracun. Itu berarti senyawa tersebut dapat merusak dan meracuni makhluk hidup. Kontaminan toxaphene ( organochlorines / OCs ) dapat berpindah tempat melalui udara maupun air dalam jarak yang jauh. Mekanisme penyebaran ini juga berlaku untuk PCBs dan Dioxin – Furran.

Keterangan Gambar :

Pada temperatur hangat / panas kontaminan toxaphene menguap
OCs ( kontaminan toxaphene ) berpindah tempat melalui udara, dengan bantuan angin menuju ke tempat yang lebih dingin. Proses ini disebut efek grasshopper.
Pada temperature dingin,, OCs mengembun / terkondensasi dan jatuh kembali ke bumi.

Toxaphene dapat diserap tanaman, satwa liar dan manusia dan sebagian besar disimpan sebagai lemak dalam tubuh. Hewan (predator) yang memangsa hewan lain dan berada di tingkat lebih tinggi pada rantai makanan, lebih mudah terakumulasi kontaminan POPs di dalam tubuhnya. Hal ini dinamakan biomagnifikasi.

Alternatif Pengganti Toxaphene

Di banyak negara, penggunaan toxaphene sudah dilarang untuk tujuan apapun, termasuk di Indonesia. Produksi toxaphene sudah dihentikan 15 – 20 tahun yang lalu. Untuk itu perlu pestisida pengganti toxaphene yang lebih ramah lingkungan. Di Indonesia alternative pengganti toxaphene antara lain: Agrothion 50 EC (Phenitrotion). Curacron 500 EC (Prophenophos). Decis 2,5 EC (Deltamethrin).

Untuk negara lain bahan pengganti toxaphene antara lain:

Pertanian : carbaryl, metil parathion, esfenvalerate, permetrin, malation, endosulfan, klorpirifos
Peternakan ( sapi & babi ) : Amitraz
Kegunaan lain : malathion, permethrin, coumaphos, stirofos, methoxychlor, pyrethrins

Penanganan Limbah

Limbah toxaphene harus dibuang sesuai dengan ketentuan Konvensi Basel tentang Pengawasan Perpindahan Lintas Batas Limbah Berbahaya dan Pembuanggannya. (SBC,1994)

Kenakan pakaian pelindung dan alat bantu pernapasan yang sesuai untuk bahan beracun. Hindari penyebaran debu toxaphene. Masukkan dalam drum kosong kemudian simpan di dalam sanitary landfill sebelum dimusnahkan, atau musnahkan dengan menggunakan metode insenerasi.

Bahan limbah harus dibakar hanya didalam insenerator ruang ganda yang dirancang untuk pembuangan limbah organoklorin ( 1000oC dengan waktu tiggal selama 30 menit ). Tidak semua insenerator cocok untuk senyawa karsinogen.

Dampak pada Kesehatan Manusia

Gejala Keracunan :

Toxaphene menyerang neurotoxin sentral dan perifer yang dapat mengakibatkan kerusakan hati dan ginjal.
Gejala ringan : pusing, mual, sakit perut, dan mutah
Gejala kronis : berat badan dan nafsu makan menurun, tuli sementara, dan kemungkinan terjadi disorientasi.
Gejala sedang atau berat : tanda – tanda pada gejala ringan diikuti dengan cepat marah, kejang disertai muncul buih pada mulut, koma. Pada gejala berat, kejang berlangsung terus menerus, suhu badan meninggi, pingsan, nafas tersenga-sengal, detak jantung cepat dan menyebabkan kematian.

Pertolongan Pertama :

Orang yang telah terpapar toxaphene harus segera dibawa ke rumah sakit dan mendapatkan penanganan dari staf medis terlatih
Mata : Segera basuh dengan air mengalir selama 15 menit. segera bawa ke dokter apabila terjadi gangguan lebih lanjut
Kulit : cuci dengan menggunakan sabun, bilas menggunakan air selama kurang lebih 15 menit sebelum melepaskan pakaian atau sepatu yang terkontaminasi.
Tertelan : jangan dimuntahkan, Kumur kemudian minum 2-4 gelas air. Segera pergi ke dokter.
Terhirup : segera hirup udara segar. Berikan bentuan pernafasan apabila nafas dan detak jantung berhenti. Pengamatan medis didianjurkan selama 24-48 jam setelah terhirup. (USEPA, 1987)

Dampak pada Lingkungan

Presisten :

Toxaphene di atmosfer berpindah tempat dalam jarak jauh. Reaksi dengan hidroksil radikal diharapkan mampu menurunkan kadar toxaphene di dalam udara.
Toxaphene mengikat kuat dengan tanah dan sangat sulit untuk didegradasi. Biodegradasi meningkat pada saat banjir dan kondisi anaerob. Toxaphene merupakan pestisida yang sangat presisten dan tidak dapat terdegradasi pada air permukaan.

Ekotoksisitas

Ikan :

LC50 pada 96 jam berada pada kisaran 1-20 µg/l, toxaphene sangat beracun untuk ikan (Burke and Ferguson, 1969; Macek and McAllister, 1970).

Invertebrata air :

Toxaphene sangat beracun untuk invertebrate air (Courtenay and Roberts, 1973; Schimmel et al., 1977; Sanders and Cope, 1966).

Unggas :

Prosedur studi toksisitas selama 5 hari terhadap pakan unggas, diperoleh nilai LC50 antara 538 – 828 mg/kg pakan, tergantung pada spesies unggas (Hill et al., 1975).
300 mg/kg toxaphene dalam pakan unggas mengakibatkan unggas sulit bertelur dan menetas (Korte et al., 1979).
Sejumlah penelitian terhadap unggas, memperkuat kecurigaan bahwa toxaphene merupakan zat yang berbahaya bagi unggas (BBA, 1990; Pollock and Kilgore, 1978; Kuhnert, 1991).

Referensi