Talkshow Menuju Indonesia Bebas PCBs 2028

Jakarta, Senin, 25 Juli 2022. Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 (Ditjen PSLB3) Kementerian Lingkunan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyelenggarakan talkshow secara online, dengan tema “Menuju Indonesia Bebas PCBs 2028”. Hadir sebagai narasumber yaitu Rosa Vivien Ratnawati(Dirjen PSLB3-KLHK), Komang Parmita(Executive Vice President HSSE PLN (Persero)),Rio Deswandi (National Technical Adviser PCBs Project-UNIDO), dan Andi Mukhsia (Senior Advisor Environmental PT. Freeport Indonesia). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran semua pihak yang terkait dalam phase out atau penghapusan PCBs 2028.

Polychlorinated Biphenyls(PCBs) yang peredaran dan penggunaannya sudah dilarang, serta wajib untuk dimusnahkan karena sifatnya yang beracun, persisten, dan bioakumulasi, sangat berbahaya bagi makhluk hidup khususnya manusia dan lingkungan.Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 29 Tahun 2020 tentang Pengelolaan PCBs yang telah diundangkan sejak 30 Desember 2020, merupakan bukti keseriusan pemerintah terhadap isu PCBs ini.

KLHK telah bekerja sama denganUnited Nations Industrial Development Organization(UNIDO)danGlobal Environment Facility(GEF)melaksanakan Proyek“Introduction of an Environmentally-sound Management and Disposal System for PCB-Wastes and PCB-Contaminated Equipment”, dengan target identifikasi PCBs pada trafo, kapasitor, dan minyak dielektrik di Indonesia paling lambat dilakukan pada 31 Desember 2022dan batas pemusnahan PCBs pada akhir tahun 2028.

Dirjen PSLB3, Ibu Rosa Vivien Ratnawati mengharapkan komitmen yang konsisten dan kuat dari industri, dunia usaha, dan pemerintah daerah. Dukungan kerja sama dari UNIDO juga sangat penting terkait pengetahuan teknologi dan bagaimana langkah kedepannyauntuk phase out PCBs 2028. Ibu Vivien menyebutkan, “Kuncinya adalah identifikasi,dengan identifikasi kita bisa melakukan tindak lanjut dan menyusun roadmapagar sampai dengan tahun 2028 dapat selesai.”

Executive Vice President HSSE PLN (Persero) Bapak Komang Parmita menyampaikan bahwa, pertama yang harus dilakukan adalah komitmen yang membutuhkan kolaborasi.Karena pelaku usaha tidak dapat berjalan sendiri,maka kerja sama yang baik dari pemerintah, akademisiyang dapat melatih membangun kapabilitas kompetensi,dan pelaku usaha yang akan menyediakan jasa pengelolaan PCBs.Artinya seluruh infrastruktur itu harus disiapkan secara bersama-sama sehingga spirit untuk phase out PCBs 2028 dapat kita capai.

“Menuju perusahaan yang PCBsFreetahun 2028, hal yang penting untuk disegerakan adalah inventori PCBs. Petakan jumlahnya, tempatnya, dan apa jenis PCBs-nya. Karena itu akan berdampak pada aktivitas pengelolaaan yang akan dilakukan. UNIDO siap membantu siapapun perusahaannya melalui training, diskusi, ataupun sifatnya technical. Kami sangat terbuka, silahkan menghubungi kami, kami akan memberikan training yang dibutuhkan oleh semua industri untuk menuntaskan inventori PCBs dan menyusun perencanaannya”, ungkap National Technical Adviser PCBs Project-UNIDO Bapak Rio Deswandi.

Dorongan yang kuat dari Senior Advisor Environmental PT. Freeport Indonesia Bapak Andi Mukhsia untuk bersama kita bisa mewujudkan phase out PCBs 2028, karena mengingat impact PCBs yang tidak baik terhadap lingkungan dan kesehatan manusia, yang perlu kita hindari bersama.

klhk b3 POPs ditpb3 unido

Views: 264