Instansi | Uji degradasi minyak dari enam isolat bakteri (P1, P2, P3, P4, P5 dan P6) dan konsorsiumnya (K1, K2 dan K3) telah dilakukan dalam skala laboratorium. Isolat-isolat bakteri tersebut berasal dari tanah tercemar minyak di sumur pertambangan minyak di Siak, Riau. Konsentrasi awal minyak yang digunakan dalam kultur percobaan adalah 2.4 g/100 ml. Nilai Total Petroleum Hydrocarbon (TPH) diukur pada hari ke-12 percobaan. Dari enam isolat yang dicoba, isolat P2 dan P6 memiliki nilai TPH terendah yaitu masing-masing sebesar 0.44 g (atau terjadi penurunan TPH sebesar 69.9%) dan 0.49 g (65.5% penurunan TPH). Isolat P2 dan P6 ini kemudian dipilih dan dikombinasikan untuk menentukan formulasi isolat terbaik dalam percobaan konsorsium. Kombinasi isolat bakteri yang dicoba dalam percobaan konsorsium adalah K1 (campuran dari isolat P2 dan P6 dengan rasio 1:1), K2 (campuran dari isolat P1, P2, P3, P4, P5 dan P6 dengan rasio 1:1:1:1:1:1) dan K3 (campuran dari isolat P1, P2, P3, P4, P5 dan P6 dengan rasio 1:3:1:1:1:3). Konsentrasi awal minyak yang digunakan dalam percobaan adalah 2.7 g/100 ml. Nilai TPH terendah ditemukan dalam kultur K1 yaitu sebesar 0.43 g, atau terjadi penurunan nilai TPH sebesar 84.2%. Nilai TPH pada kultur K3 adalah 0.68 g atau terjadi penurunan sebesar 78%. Nilai TPH ini lebih tinggi dari K1, namun lebih rendah dari K2 ataupun kultur tunggal P6. Hasil dari percobaan ini menunjukkan bahwa tingkat degradasi minyak dapat ditingkatkan dengan menggunakan campuran dari isolate-isolat tertentu. |