Instansi | Sistem fitoremediasi berbasis rumput untuk pengelolaan pencemaran lingkungan di tambang minyak telah diteliti. Lima jenis rumput, yaitu Scirpus grossus, Brachiaria humidicola, Eleusine indica, Paspalum notatum, dan Setaria splendida ditanam pada tanah tercemar minyak lama berkadar 3,1%. Pengaruh cekaman salinitas dievaluasi dengan menambahkan air formasi (850 mg/L TDS) ke dalam tanah. Setelah dua belas minggu, parameter pertumbuhan ditetapkan dan kandungan minyak dalam tanah dianalisis. Hasilnya menunjukkan, bahwa semua jenis rumput dapat tumbuh pada tanah tercemar minyak lama. Di bawah cekaman air formasi, jumlah anakan dan berat kering tunas B. humidicola dan S. splendida jelas tertekan, tetapi panjang akar meningkat. Sebaliknya, berat kering tunas pada S. grossus meningkat di bawah cekaman salinitas. Berat kering akar semua jenis rumput secara nyata berkurang dengan cekaman salinitas. Nisbah berat kering tunas terhadap akar relatif tidak dipengaruhi oleh salinitas. Kegiatan degradasi minyak dipengaruhi oleh cekaman salinitas. Kandungan minyak yang hilang dari tanah berkisar antara 32% hingga 50% pada semua jenis rumput. |