Instansi | Dalam kurun dasawarsa terakhir, produksi minyak kelapa sawit di Indonesia berkembang pesat sebagai akibat dari permintaan baik pasar lokal maupun internasional. Potensi penggunaan minyak sawit sebagai biodiesel untuk mengurangi emisi karbon dan ketergantungan terhadap penggunaan bahan bakar fosil telah menjadi fokus perdebatan berkaitan dengan emisi yang disebabkan oleh konversi lahan perkebunan kelapa sawit, serta proses-proses pengelolaan kebun dan pasca panen. Menghitung jejak karbon dari industri minyak kelapa sawit berkaitan dengan tiga fase proses produksi, yaitu (1) konversi tutupan lahan sebelunya, (2) pengelolaan perkebunan kelapa sawit, (3) transportasi dan pengolahan dalam pabrik. Dari berbagai sumber data sekunder hasil penelitian sebelumnya dapat dihitung emisi karbon sebesar 1.641,33 ton per hektar ekivalen CO2 dalam 25 tahun siklus pertumbuhan kelapa sawit. Apabila 6000 hektar dianggap sebagai luasan ekonomis perkebunan kelapa sawit, maka total emisi karbon diestimasikan sebesar 9.847.980 ton ekivalen CO2. |