Instansi | Telah dilakukan pengujian kemampuan malarutkan batuan fosfat dari sembilan isolate bakteri pelarut fosfat (BPF) yang berasal dari risosfer tanah secara in vitro. Semua isolate yang diuji memperlihatkan kemampuannya dalam melarutkan batuan fosfat dalam media padat maupun cair. Kemampuan BPF dalam melarutkan batuan fosfat secara kualitatif pada media padat ditunjukkan dengan terbentuknya koloni yang dikelilingi zona bening (halozone) dengan efisiensi Pelarutan (EP) antara 128 ? 216. Sedangkan pelarutan batuan fosfat secara kuantitatif pada media cair berkisar antara 2.53 mg.l-1 ? 5.61 mg.l-1. Isolat yang telah diuji selanjutnya digunakan sebagai inokulan pada tanaman sengon buto (Enterolobium cyclocarpum) yang ditanam pada pot di rumah kaca Bidang Mikrobiologi, Puslit Biologi, LIPI, Cibinong. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan pola faktorial. Faktor pertama yaitu 2 (dua) perlakuan pemupukan dengan batuan fosfat yang terdiri dari 50 kg/ha dan 100 kg/ha. Sedangkan faktor kedua yaitu 10 (Sepuluh) perlakuan inokulasi dengan isolat BPF yang terdiri dari tanaman kontrol tanpa inokulasi dan tanaman yang diinokulasi dengan isolate T,Y, C,W,E,J,L,S dan O. Hasil percobaan menunjukkan adanya peningkatan pertumbuhan yang nyata pada tanaman sengon buto yang diinokulasi isolate BPF dibandingkan tanaman control tanpa inokulasi. Terjadi juga peningkatan pada populasi BPF tanah setelah tanam. Demikian juga kandungan P2O5 tersedia dan enzim fosfomonoesterase tanah setelah tanam meningkat akibat perlakuan inokulasi dibandingkan kontrol. Isolat E menunjukkan aktivitas pelarutan tertinggi pada media padat dan cair, juga dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman tertinggi. |