DATABASE TEKNOLOGI LINGKUNGAN


Rekapitulasi Jumlah Koleksi dalam Database
No Kategori Jumlah
1 Teknologi Pengolahan Air Bersih 104
2 Teknologi Pengolahan Air Limbah 86
3 Teknologi Pengelolaan Air 7
4 Teknologi Pengelolaan Sampah 22
5 Teknologi Pemantauan Gas 12
6 Teknologi Lingkungan 535
7 Teknologi Informasi dan Komputer 33
8 Teknologi Penanganan POPs 15
TOTAL 814
Halaman web ini hanya dapat diakses dalam konfigurasi online pada web server, hubungi pengelola administrator/webadmin untuk konfigurasinya. Melalui halaman web ini Anda bisa menelusuri informasi data senyawa yang termasuk ke dalam Persisten Organic Pollutans (POPs) serta Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).
Masih Test
Menampilkan 101-120 dari 814 item.
#JudulAbstrakKatakunciPenulis 
  
101Dasar Hukum Pengelolaan Limbah B3Berbagai jenis limbah industri B3 yang tidak memenuhi baku mutu yang dibuang langsung ke lingkungan merupakan sumber pencemaran dan perusakan lingkungan. Untuk menghindari kerusakan tersebut perlu dilaksanakan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup. Salah satu komponen penting agar program tersebut dapat berjalan adalah dengan diberlakukannya peraturan perundang-undangan lingkungan hidup sebagai dasar dalam menjaga kualitas lingkungan. Dengan diberlakukannya peraturan tersebut maka hak, kewajiban dan kewenangan dalam pengelolaan limbah oleh setiap orang, badan usaha maupun organisasi kemasyarakatan dijaga dan dilindungi oleh hukum.Limbah B3, Peraturan Pengelolaan Limbah B3.Setiyono
102Studi Penyisihan Cod-Organik PadaTahap Nitrifikasi Dan Denitrifikasi Dalam Sbr Menggunakan AirAir limbah pabrik pembuatan makanan kecil coklat batangan yang berasal dari proses pencucian alat cetakan diketahui banyak mengandung gula, protein dan lemak atau minyak. Suatu permasalahan yang sering ditemui dalam proses lumpur aktif pada air limbah yang mengandung kadar organik dan senyawa nitrogen tinggi adalah terbentuknya nitrogen dalam bentuk nitrogen terokdidasi seperti nitrat dan nitrit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh waktu aerobik dan anoksik dalam menurunkan kadar COD terlarut dan nitrat. Dari hasil percobaan didapatkan beberapa kesimpulan antara lain yakni makin besar periode aerasi dalam satu siklus waktu bioreaksi aerobik-anoksik sama maka makin besar pula penyisihan nitrat-N, dan makin besar produksi lumpur. COD terlarut akhir bioreaksi juga makin kecil bila periode aerasi lebih panjang walaupun total bioreaksi aerobik-anoksik sama. Waktu yang diperlukan untuk mencapai kondisi anoksik dari kondisi aerobik untuk masa aerasi 2-4 jam kurang dari 30 menit, sedangkan periode aerasi 5-6 jam butuh waktu < 40 menit. Penurunan nitrat-N dibawah baku mutu 10 mg/l, untuk periode arasi 2 ? 4 jam juga < 30 menit dan periode aerasi 5 ? 6jam butuh waktu < 40 menitCod-Organik, Nitrifikasi, Denitrifikasi, Lumpur Aktif, AnoksikMuhammad Lindu
103Daur Ulang Sampah Organik Dengan Teknologi VermicompostingOrganic material from municipal solid wastes can be recycled by composting technology become organic fertilizer. One kind of composting technologies is vermicomposting that use earthworm as ?machine? of composting process. There are two products from the process: biomass of worm and casting. Vermicomposting consists of three phases of activities such as preparation, processing, and nursing phase. Preparation phase consists of choosing of location, system, building, and equipment. Processing phase consists of making of worm media, preparation of worm and planting. Nursing phase consists of feeding, turning, cropping of casting and controlling of the disease. This article talk about those phases and the classification and characterization of earthworm.Vermicomposting, Sampah Organik, Kascing, KomposSri Wahyono
104Analisis Posisi Dan Peran Lembaga Serta Kebijakan Dalam Proses Pembentukan Lahan KritisLahan kritis merupakan lahan yang telah mengalami kerusakan sehingga kehilangan atau berkurang fungsi sesuai peruntukannya. Perluasan lahan kritis melibatkan aktivitas dan kebijakan berbagai lembaga yang saling terkait. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi, peran, dan fungsi lembaga serta kebijakan dalam proses pembetukan lahan kritis dengan menggunakan metode Intrepretative Structural Modelling (ISM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 28 lembaga dan 14 jenis kebijakan yang erat keitannya dengan proses pemebtukan lahan kritis. Departemen Keuangan, Kementerian PPN/BAPPENAS, Departemen Kehutanan, dan Lembaga Adat merupakan lembaga yang memiliki daya dorong (driver power) dan tingkat keterkaitan tinggi terhadap proses pembentukan lahan kritis. Dari aspek kebijakan, jenis kebijakan yang memiliki driver power tinggi adalah kebijakan lingkungan hidup, peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan, penguasaan dan pengusahaan hutan, dan kebijakan keamanan. Proses pembetukan lahan kritis dapat dikendalikan jika perumusan kebijakan memperhatikan seluruh aspek yang memungkinkan lembaga lain dalam penggunaan lahan melakukan eksploitasi secara berlebihan. Untuk menghambat proses terbentuknya lahan kritis, interaksi antar lembaga yang terkait dengan lahan kritis baik untuk perumusan kebijakan maupun implementasi kebijakan sangat diperlukan. Mengingat kompleksitas permasalahan dan tingginya saling keterkaitan (interdependence) antar lembaga, maka proses pembentukan lahan kritis dapat dihambat jika kebijakan seluruh lembaga yang terkait dapat dikoordinasikan dengan baik.Lahan Kritis, Lembaga, Kebijakan, DriverDr. Ir. Muhammad Said Didu
105Pengaruh Pemberian Bahan Pengkondisi Tanah Terhadap Sifat Fisik Dan Kimia Tanah ?.Di Indonesia, tanah-tanah marginal dengan kandungan pasir tinggi ( tanah vulkan berpasir kasar dan tanah berpasir digumuk-gumuk pantai), merupakan contoh dari banyak tanah bermasalah. Oleh karena itu upaya untuk mengatasi tanah bermasah tersebut perlu dilakukan. Budidaya pertanian pada tanah pasiran akan dijumpai banyak kendala yang berkaitan dengan sifat fisik, kimia dan hidrologi tanah serta iklim yang kurang kondusif bagi pertumbuhan tanaman, lebih khusus lagi tanah tersebut mempunyai sifat mudah meloloskan air, kandungan bahan organik rendah serta suhu tanah yang tinggi, sehingga kurang sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Dengan menambah bahan pengkondisi tanah maka telah dapat merubah sifat fisik dan kimia tanah. Perubahan fisik tanah tersebut mengarah pada berat volume tanah yang meningkat, porositas tanah menurun, permeabilitas tanah menurun dan kadar lengas tanah meningkat. Keberadaan mikroba didalam tanah memegang peranan penting dalam transpormasi yang menyebabkan perubahan dalam sifat fisik dan kimia tanah.Lahan Marjinal, Bahan Pengkondisi, Sifat Fisik, Kimia TanahSudaryono
106Pengolahan Sampah Organik Dan Aspek SanitasiOrganic waste is one of major problems that potentially degrade environmental quality and public health so that it have to be treated proposionally. In the recent time, there are organic treatment technologies such as composting, incinerating, landfilling, etc. In this article, the author talks about organic waste treatment and sanitation aspect of wastes.Sampah organik, sanitasi, kompos, sanitary landfill, incineratorSri Wahyono, S.Si, M.Sc
107Struktur Komunitas Makrozoobenthos Dan Kondisi Fisiko Kimiawi Sedimen Di Perairan Donan, CilacapStudi tentang struktur komunitas makrozoobenthos dan hubungannya dengan karakteristik fisik kimia sedimen sebagai dampak kegiatan industri dan domestik lainnya telah di lakukan di perairan Donan, Cilacap, Jawa Tengah. Struktur komunitas makrozoobenthos di perairan Donan telah mengalami perubahan dengan ditunjukkan oleh keragaman dan kelimpahan spesies yang rendah. Sementara itu parameter lingkungan, seperti C-organik menunjukkan konsentrasi yang tinggi dan beberapa logam berat di sedimen juga terdeteksi. Konsentrasi logam berat bervariasi, yaitu Hg, Pb, Cd, Cr dan Ni dengan rata-rata konsentrasi berturut-turut sebagai berikut : 0,03 ppm; 7,4 ppm; 1,2 ppm; 14 ppm; 5,4 ppm; dan 3,2 ppm. Secara umum rendahnya kelimpahan makrozoobenthos ditemukan pada stasiun dengan kandungan logam berat yang tinggi, khususnya pada daerah sekitar kegiatan industri. Konsentrasi logam berat pada saat pengamatan terlihat lebih tinggi dari pengamatan sebelumnya. Hal ini menunjukkan telah terjadi pemasukan logam berat ke perairan Donan dimana aktivitas industri di sekitar perairan kemungkinan merupakan sumber utama pencemaran ini.Makrozoobenthos, Pencemaran, Logam Berat, Bahan Organik, Sedimen, Perairan Donan, CilacapAgus Sudaryanto
108Pengolahan Air Limbah Industri Kecil Tekstil Dengan Proses Biofilter Anaerob-Aerob Tercelup Meng?.Masalah pencemaran air di kota besar khususnya di DKI Jakarta telah menunjukkan gejala yang cukup serius. Sumber pencemaran tersebut berasal dari air domestik yakni rumah tangga, perkatoran dan daerah komersial, serta air limbah yang berasal dari industri. Satu contoh kasus pencemaran lingkungan yang cukup serius adalah pencemaran yang terjadi di Kelurahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat yang diakibatkan oleh air limbah industri pencucian dan pecelupan tekstil. Studi ini bertujuan untuk mengkaji teknologi pengolahan air limbah tekstil dengan proses biofilter anaerob-aerob tercelup menggunakan media plastik sarang tawon. Dengan sistem ini polutan organik (BOD, COD), zat padat tersuspensi (SS), serta warna dalam air limbah dapat dihilangkan. Dengan kondisi waktu tinggal 1-3 hari efisensi penghilangan BOD, COD, SS dan Warna masing-masik yakni : BOD 77.84 ? 94.88 %, COD 73.91 ? 94.23 %, zat padat tersuspensi (SS) 93.44 ? 99.84 %, dan Warna 76.36 ? 88.96 Pt-Co.Limbah Industri Kecil Tekstil, Biofilter Anaerob-Aerob, Media Plastik sarang TawonIr. Nusa Idaman Said, M.Eng
109Aplikasi Teknologi Sarpalam 100uf Untuk Penyediaan Air Bersih Di Dusun Dantar, Padang Cermin,LampungDantar Village can be reached from Bandar Lampung in one hour. There are 250 families or around 1250 people dwell there. In Dantar, groundwater is difficult to tap, especially during dry seasons, and the water is usually turbid and salty due to hydrothermal activities at several places. Sarpalam 100 UF is the accronym of Saringan Pasir Lambat (Slow Sand Filter), which has capacity of 100 m3/day with an up flow system. Standard design for the first filtration is 6 m3/m2/day, and 4 m3/m2/day for second one, with media 1 m thickness. Sarpalam 100 UF utilizes double system is intended to keep the running even though the whole unit is being cleaned. The unit is also equippped with top and bottom flushing systems to ease maintenance. The water processed comes from Way Sanggi Rivers situated 300 m from the location of the equipment, with an elevation difference of 4,5 m. Its water catchment uses branching porous pipe, submerged in the ground, so a constant water supply can be maintained although a flood is coming. The Sarpalam 100UF has operated for 2 months and its distribution network development is underway.Water Treatment, Slow Sand Filter, Sarpalam 100 Uf, Lampung,Arie Herlambang
110Pengelolaan Data Operasional Sistem Aliran Bangunan Drainase KotaKota-kota besar di pinggir pantai seperti Jakarta, Semarang atau Surabaya dan lain-lain merupakan pusat kegiatan ekonomi dan perdagangan yang sangat strategi letaknya. Namun demikian kota-kota ini juga menjadi sasaran strategis untuk terkena bencana banjir. Bencana banjir yang terjadi di Indonesia umumnya banyak disebabkan oleh pengelolaan lingkungan yang kurang baik. Reboisasi yang dulu disebut-sebut sebagai dalangnya banjir, kini sudah bukan satu-satunya lagi, karena saat ini penyebab banjir tersebut tidak lagi disebabkan oleh masalah yang ada di hulu, tetapi masalah yang ada di sekitar hilir pun menjadi penyebab utama. Masalah-masalah tersebut antara lain kurangnya lokasi-lokasi resapan air dan tidak dikelolanya sistem drainase di kota-kota besar pinggir pantai.Dengan pengelolaan data operasional sistem aliran bangunan drainase kota yang baik diharapkan sistem drainase di kota-kota besar khususnya di DKI Jakarta dapat dipantau terus kuaitasnya, sehingga dapat diketahui mana yang masih memadai dan mana yang sudah tidak memadai.Genangan, Banjir, Drainase, Resapan Air, DatabaseHeru Dwi Wahjono dan R. Haryoto Indriatmoko
111Aplikasi Sistem Informasi Geografi (Sig) Untuk Penataan Kawasan PantaiKawasan pantai merupakan suatu kawasan yang spesifik, dinamik, unik dan sangat kaya akan habitat baik laut maupun darat. Kawasan ini banyak sekali manfaatnya baik bagi masyarakat, swasta maupun pemerintah dan semakin lama semakin banyak yang membutuhkan padahal luasnya sangat terbatas, sehingga di kawasan ini sering terjadi konflik kepntingan antar sector seperti yang terjadi di Pantai Parangtritis dan sekitarnya. Oleh karena itulah perlu adanya penataan ruang yang baik di kawasan Pantai Parangtritis dan sekitarnya. Suatu perencanaan, penataan dan pengembangan wilayah yang baik memerlukan data spasial dan jnon-spasial yang kompleks dan sanga banyak, sehingga perlu adanya alat yang dapat menghubungkan, mengelola, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data serta informasi secara baik. Salah satu alat tersebut adalah Teknologi SIG yang saat ini telah berkembang dengan sangat pesat. Penataan kawasan Pantai Parangtritis dapat dilihat pada Gambar 4 dan Tabel 3. Berdasarkan hal diatas maka pemanfaatan lahan di Pantai Parang tritis dan sekitarnya adalah : untuk kawasan lindung hutan wisata (1,234 km2), kawasan lindung budaya (0,659 km2), hutan pantai (0,623 km2), kawasan lindung gumuk pasir (1,311 km2), sempadan pantai (1,533 km2), pertanian lahan basah (13,141 km2), pertanian lahan kering (7,563 km2), perikanan darat (1,272 km2), perikanan laut (0,652 km2) dan untuk pengembangan kawasan pemukiman (11,882 km2) serta pengembangan fasilitas wisata (1,006 km2).Pemodelan, Lingkungan Pantai, Sistem Informasi Geografi (Sig), Gumuk Pasir Barchan Laboratur..Mardi Wibowo
112Kualitas Debu Dalam Udara Sebagai Dampak Industri Pengecoran Logam CeperDalam tulisan ini disampaikan hasil penelitian kandungan debu dalam udara ambient untuk daerah industri pengecoran logam Ceper yang terletak di Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten-Jawa Tengah. Industri pengecoran logam ini merupakan industri yang dilakukan oleh masyarakat yang tergabung dalam koperasi Batur Jaya. Mengingat sejarah pembentukannya sebagai industri rakyat yang telah berlangsung secara turun menurun sejak jaman kolonialisasi, maka masalah lingkungan belum pernah menjadi bagian dari proses pengembangan industri ini. Melalui penelitian ini dicoba mengidentifikasi permasalahan lingkungan yang telah timbul di daerah industri ini, khususnya masalah pencemaran debu didalam udara ambient. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi debu di wilayah ini telah melampaui nilai ambang batas yang diperbolehkan. Untuk itu perlu adanya usaha untuk menurunkan kadar tersebut melalui konsep pembangunan industri yang berwawasan lingkunganPencemaran Udara, Penelitian Kualitas Debu Dalam Udara, Industri Pengecoran Logam CeperTeguh Prayudi dan Joko Prayitno Susanto
113Pengaruh Bahan Pengkondisi Tanah Terhadap Iklim Mikro Pada Lahan BerpasirUsahatani pada lahan berpasir akan dijumpai banyak kendala yang berhubungan dengan kondisi fisik tanah, hidrologi tanah dan iklim, lebih khusus lagi kondisi iklim mikro yang kadang kurang kondusif untuk pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu perlu adanya terobosan guna melakukan rekayasa lingkungan, agar supaya keadaan yang kurang menguntungan tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal oleh petani, yaitu melalui masukan teknologi alternatif berupa penambahan bahan pengkondisi tanah (pupuk kompos, pupuk kandang, biomikro), pembuatan jaringan irigasi dan pembuatan pelindung/naungan yang pada hakekatnya berfungsi untuk mengurangi fluktuasi suhu harian pada tanah (intensitas matahari), penurunan penguapan dan kehilangan air (evaporasi).Bahan Pengkondisi Tanah, Iklim Mikro, Intensitas MatahariSudaryono
114Pengaruh Konsep Sistem Dan Lingkungan Dalam Modifikasi Cuaca Terhadap Peningkatan Curah Hujan Dan ..Weather modification technology was applied in Citarum Watershed ? West Java on 12 March ? 10 April 2001 for increase water resources in Saguling, Cirata and Jatiluhur Dams. The application was based indication of Citarum River inflow decreased at the end of 2001 that so three cascade dams had water storage deficits. Weather modification technology by employing system and environment concept has been increase the rainfall and inflow of Citarum Watershed. The average inflow of Citarum River was 326,81 m3/sec and nett volume storage in the dams were 559,06 million m3.Modifikasi Cuaca, Hujan, DAS CitarumSutopo Purwo Nugroho
115Sistem Pengelolaan Sampah Kota Di Kabupaten Bekasi ? Jawa BaratRecently, problems of municipal solid waste have appeared in the indonesian metropolitan city, such as Jakarta and Surabaya. The bad of solid waste management system in those city has affected the environmental quality especially in the final disposal site. The district of Bekasi, the one of big cities in Indonesia, has the same system of solid waste management with other cities in collecting, transporting and discarding of the wastes. To avoid arising the final disposal problems, Bekasi district government has improved the municipal solid waste management by upgrading of the open dumping system?s Burangkeng final disposal site into sanitary landfill system.Sampah, Pengelolaan, TPASetiyono dan Sri Wahyono
116Masalah Pencemaran Air Di Jakarta, Sumber Dan Alternatif PenanggulangannyaWater pollution in big cities, especially in Jakarta has become a serious problem. One of the potential reasons is home wastewater, which comes from the kitchen, bathroom, washing waste or human feaces. Limited facility for processing wastewater in the cities and bad sanitation system right now has quickens the process of water pollution, especially river and shallow underground water pollutions. For example, general septic tank system used by the people is the one, which does not fulfill technical terms. As the land become narrow, the reservoir system is not proper anymore, because wastewater penetrated through the earth still contains high concentrated pollutant. Bacteriological pollution in shallow underground water also can be potentially caused by bad human feaces waste. As the slow development of centrally processing system of home/city wastewater is a problem, the individual process home waste water (On Site Treatment) is a new way to solve it.Pencemaran Air, Limbah Rumah Tangga, Pengolahan Limbah Rumah Tangga Secara Individual.Satmoko Yudo dan Nusa Idaman Said
117Status Dan Karakteristik Pencemaran Di Waduk Kaskade CitarumSungai Citarum yang memiliki 3 waduk dan berfungsi sangat multiguna; diindikasikan telah tercemar limbah organik dan logam berat. Mengingat pencemaran tersebut dapat mengakibatkan hilangnya fungsi air sungai/waduk sebagai bahan baku air bersih, wisata dan media budidaya ikan dengan KJA maka informasi mengenai status pencemaran yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya sangat diperlukan. Untuk memberikan informasi yang benar dan ilmiah tentang status dan karakteristik pencemaran di waduk kaskade Citarum itulah paper ini disusun. Hasil analisis terhadap data yang ada mengungkapkan bahwa Waduk Saguling tercemar berat oleh limbah anorganik dan organik yang berturut-turut berasal dari limbah industri dan, pemukiman. Waduk Cirata tercemar berat oleh limbah organik, yang utamanya dari limbah perikanan KJA yang beroperasi didalamnya. Waduk Juanda tercemar limbah organik dari KJA yang beroperasi Cirata dan Juanda. Kesimpulan mengenai tingkat dan sumber pencemaran yang berbeda di ketiga waduk ini, selain akan berguna dalam perencanaan pengelolaan waduk-waduk tersebut, juga sangat menarik karena selama ini penyebab pencemaran organik di waduk dan sungai hanya dialamatkan pada limbah pemukiman dan industri, sedangkan limbah KJA diabaikan.Citarum, waduk, pencemaran, industri, pemukimn. KJAYudhi Soetrisno Garno, PhD
118Pengolahan Air Gambut Secara KontinyuAir tanah di daerah bergambut atau daerah rawa umumnya dangkal berwarna coklat, berkadar asam humus, zat organik dan besi yang tinggi, sedangkan didaerah daratan agak dalam dengan air berwarna jernih tetapi kadar besi dan mangan masih tinggi. Untuk mengatasi masalah air bersih di daerah bergambut perlu adanya alat pengolahan air gambut yang dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat setempat Alat Pengolahan air gambut secara kontinyu ini merupakan rangkaian proses yabg lengkap namun dikemas dalam bentuk yang sederhana, dirancang sesuai dengan kondisi dan tingkat pendidikan masyarakat pedesaan. Dengan demikian alat pengolah air gambut secara kontinyu ini harus murah, mudah pengerjaan dan pengoperasiannya serta hasil olahan yang memenuhi baku mutu air minum.Gambut, Sistem Kontinyu, Koagulan, Netralisasi,Wahyu Widayat dan Nusa Idaman Said
119Pengolahan Air Limbah Rumah Sakit Dengan Proses Biologis Biakan Melekat Menggunakan Media PalstikMasalah yang sering muncul dalam hal pengelolaan limbah rumah sakit khususnya untuk rumah sakit tipe kecil dan menengah adalah terbatasnya dana yang ada untuk membangun fasilitas pengolahan limbah serta biaya operasionalnya. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dikembangkan teknologi pengolahan air limbah rumah sakit yang murah, operasionalnya mudah serta hemat energi. Salah satu cara pengolahan air limbah rumah sakit yang murah, sederhana dan hemat energi adalah proses pengolahan dengan proses biofilter anaerob-aerob tercelup menggunakan media sarang tawon. Tujuan penelitian ini adalah melakukan uji performance pengolahan air limbah rumah sakit dengan proses kombinasi biofilter tercelup anaerob dan aerob menggunakan media plastik tipe sarang tawon.Pengolahan limbah rumah sakit dengan proses biofilter tercelup menggunakan media sarang tawon cukup tahan terhadap fluktuasi debit dan konsentrasi, terlihat dari tetap tingginya angka penyisihan COD, BOD, TSS, ammonia, dan deterjen. Total efisiensi penghilangan beberapa parameter polutan selama percobaan yakni untuk COD 87,0 ? 98,6 %; BOD5 93,4 ? 99,3 %; Total padatan tersuspensi (TSS) 80,0 ? 97,8 %; Ammonia 93,75 ? 98,2 % ; dan Deterjen (MBAS) 95,8 ? 99,7%.Limbah Rumah Sakit, Proses Biologis, Biakan Melekat, Biofilter Anaerob-Aerob, Media Palstik Sarang..Nusa Idaman Said
120Pencemaran Laut Oleh Senyawa OrganotinOrganotin compounds have attracted to focusing study due to their bioaccumulative potential and deleterious effects to the aquatic organisms. These compounds are ubiquitous contaminants in the environment and have been used commercially for many years and in a variety of diverse applications as polyvinyl chloride (PVC) stabilizers, industrial catalysts, wood preservatives and biocides. Direct exposure to organotin into aquatic environments generally through the usage of TBT in antifouling paints applied for boat, marine infrastructures and aquaculture net. Due to its persistency and biological effects at various organisms, many developed countries have banned and restricted the TBT usage for boating and aquaculture purposes. In this paper the aquatic ecotoxicology of organotin based on a multidisciplinary approach is reviewed.Organotin, Tributyltin, Pencemaran, Biogeokimia, Daya Racun, PeraturanAgus Sudaryanto