DATABASE TEKNOLOGI LINGKUNGAN


Rekapitulasi Jumlah Koleksi dalam Database
No Kategori Jumlah
1 Teknologi Pengolahan Air Bersih 104
2 Teknologi Pengolahan Air Limbah 86
3 Teknologi Pengelolaan Air 7
4 Teknologi Pengelolaan Sampah 22
5 Teknologi Pemantauan Gas 12
6 Teknologi Lingkungan 535
7 Teknologi Informasi dan Komputer 33
8 Teknologi Penanganan POPs 15
TOTAL 814
Halaman web ini hanya dapat diakses dalam konfigurasi online pada web server, hubungi pengelola administrator/webadmin untuk konfigurasinya. Melalui halaman web ini Anda bisa menelusuri informasi data senyawa yang termasuk ke dalam Persisten Organic Pollutans (POPs) serta Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).
Masih Test
Menampilkan 121-140 dari 814 item.
#JudulAbstrakKatakunciPenulis 
  
121Penerapan Metoda Resistivity Dan Persamaan Archie Untuk Kajian Potensi Akuifer Di Pulau NatunaNatuna Island will be developed as main center of LNG mining and refinery activities which will be located in South Cina Sea. As consequences, many industries will grow fast in this island, and water consumption will increase drastically. Therefore, it is important to identify aquifer potentiality. There is many metode of identificaton. This paper show the application of resistivity combine with Archie?s equation to identify vertical depth and horizontal profile of aquifer. From resistivity we got value of every rock formation whereas use Archie?s equation we interpreted resistivity value of good aquifer.Metode Resistivity, Persamaan Archie, Akuifer, NatunaAgus Kuswanto dan Teddy W Sudinda
122Pemodelan Statistik Hubungan Debit Dan Kandungan Sedimen SungaiKandungan sedimen menunjukkan konsentrasi zat padat yang tersuspensi dalam air. Untuk mengukur kandungan sedimen diperlukan peralatan khusus, relatif sulit, lama dan perlu biaya, sedangkan data debit sungai jauh lebih mudah diukur dan merupakan data yang selalu tersedia di tiap aliran sungai. Oleh karena itulah perlu dicari hubungan antara debit air sungai dengan kandungan sedimen dalam air sungai. Sehingga dengan adanya data pengukuran debit sungai tanpa ada pengukuran kandungan sedimen dapat diperkirakan kandungan sedimen dalam air sungai tersebut dengan cepat dan murah. Hubungan antara debit dengan kandungan sedimen untuk data DAS Citarum - Nanjung pada bulan Maret 1998 adalah : dengan analisis regresi eksponensial : Y = 0.7379 e0.0332 X dengan : koefisien korelasi (R) = 0.978 dan kesalahan baku perkiraan (SEY) = + 1.25 juta m3/hari; dengan analisis regresi berpangkat : Y = 6.7655.10-4 X2.2644 dengan : koefisien korelasi (R) = 0.985 dan kesalahan baku perkiraan (SEY) = + 1.20 juta m3/hari. Berdasarkan nilai koefisien korelasi dan nilai kesalahan baku perkiraan, maka analisis regresi berpangkat lebih sesuai dibandingkan dengan analisis regresi eksponensial untuk data kasus hubungan debit dan kandungan sedimen di DAS Citarum - Nanjung, Maret 1998.kandungan sedimen, regresi eksponensial, regresi berpangkatMardi Wibowo
123Studi Karakterisasi Migrasi Fosfat Lumpur Ipal Yogyakarta Dalam Tanah Menggunakan Perunut 32pIPAL Yogyakarta mud contains high concentration of phosphate that can polute groundwater. To study phosphate migration with matematical model needs the data of soil properties and phosphate migration characterization in that soil. The phosphate migration characterization is determine in laboratorium scale using soil colomn nethod. The soil that are used in this research are soil at IPAL location (IPAL soil) and soil at soil at Physics Engineering Department GMU (PE soil). The tracer that is used is 32P radioisotop dan the detector is Geiger Muller detector. For IPAL soil the soil mass is 20 g, soil length is 2,1 cm, water height is 20 cm, and the flow rate of water 0,0038 cm3/s. For PE soil the soil mass is 25 g, soil length is 2,2 cm, water height is 20 cm, and the flow rate of water are 0,0275 cm3/s and 0,0071 cm3/s. The result shows that IPAL soil is clay class soil and PE soil is sand class soil.. The IPAL soil porosity is 0,2997 and PE soil is 0,303. IPAL soil permeability is 5,6984x10-5 cm/s and the average velosity is 1,79x10-4 cm/s. On PE soil for the flow rate of 0,0275 cm3/s the soil permeability is 4,338x10-4 cm/s, average velocity is 1,2818x10-2 cm/s, distribution coefficien is 0,88 ml/g, dispertion coefficien is 8,0971x10-3 cm2/s, phosphate migration velocity is 3,6429x10-3 cm/s, and the retardation factor is 3,5186. For the flow rate of 0,0071 cm3/s the soil permeability is 1,110x10-4 cm/s, average velocity is 3,322x10-3 cm/s, distribution coefficien is 1,345 ml/g, dispertion coefficien is 2,5339x10-3 cm2/s, phosphate migration velocity is 9,8888x10-4 cm/s, and the retardation factor is 3,3594. For the higher of flow rate the migration is higher. IPAL soil has capability to hold polutans.Lumpur IPAL, Migrasi FosfatAnung Muharini, Ester Wijayanti dan Donna Ardiani
124Potensi Mikroba Penitrifikasi Kawasan Pertambakan Udang Tanjung Pasir, TangerangHigh concentration of ammonia in shrimps pond sediment due to the accumulation of feed excessive will become negative impact to the shrimp culture. Therefore, Increasing the indigenous microbial abilities in minimizing toxicity effect of ammonia through biotransformation of ammonia into nitrite and nitrate is very important for shrimp growth and health. Isolation and identification of nitrifying microbes has been done. The number of microbes isolated form shrimps pond are six namely 2p, 2k, 3p, 1p, 3k, and 2. The number of isolated microbes in aquaculturing pond (T-bd) is five and in post harvest pond (T-pp) is three. In T-bd samples, autotroph nitrifying microbes are 2(k), 2(p) and 3(p), but 1(p) and 3(k) as heterotroph nitrifying microbes. And in T-pp samples, autotroph nitrifying microbe is 3(p), except 2 and 3(k) as heterotroph nitrifying microbes. The rank of effectivness In nitrifying activity is 2k, 3p and 2p respectivelyBioremediasi, Kualitas Air, Nitrifikasi, Tambak UdangWage Komarawidjaja dan Hanies Ambarsari
125Pengelolaan Sampah Kertas Di IndonesiaPaper waste is one type of municipal solid wastes that is not properly manage yet. It contributes about ten percent of MSW. Indonesia paper waste generation is about 1.6 million ton per year which 70 percent of them was recovered by scavengers and sold to the recycling paper industries. To optimize the paper waste management, it is needed cooperation between community, private sectors and government in the MSW management. In this article, the author talks about paper waste generation and its potency, prospect and route of its market, and strategy of paper waste management.Sampah Kertas, Daur UlangSri Wahyono
126Kandungan Beberapa Logam Berat Di Perairan Pesisir Timur Pulau BatamUntuk mengetahui dan mengantisipati pungaruh peningkatan berbagai kegiatan di pulau Batam terhadap kandungan logam berat di perairan pesisir timur pulau Batam yang sebagiannya diperuntukan bagi pengembangan pariwisata dan rekreasi maka penelitian ini dilakukan. Penelitian ini mengungkapkan bahwa berdasarkan beberapa paramater logam berat yang dikandungnya seperti Cr, Pb dan Cd, perairan pantai pesisir timur pulau Batam secara umum tidak memenuhi persyaratan untuk pengembangan pariwisata dan rekreasi,Logam Berat, Industri, Pesisir Timur, BatamYudhi Soetrisno Garno, PhD
127Merancang Sistem Buoy Dan Sensor Sebagai Perangkat Pemantauan Lingkungan Perairan ?.Dalam rangka alih teknologi khususnya dalam perancangan sistem pemantauan lingkungan perairan yang murah, handal dan mandiri, maka pada tahun 2000 dimulai perancangan buoy dan sensor yang ditujukan baik bagi pemantauan perairan darat (waduk dan sungai) maupun laut. Sistem ini pada dasarnya terdiri atas seperangkat buoy pengukur serta pusat pengolahan data yang saling terhubungkan dengan telemetri radio (VHF/HF). Beberapa parameter yang dapat diukur dengan sistem sensor antara lain parameter bawah air dan permukaan air seperti tekanan udara, kecepatan dan arah angin, konduktivitas, Kelarutan Oksigen, arah kecepatan arus, tinggi gelombang kekeruhan perairan. Rekayasa dan pengembangan diarahkan pada aspek fungsi dan kinerja dasar sistem buoy yang real time. Beberapa perangkat keras dari sistem buoy antara lain ; transducer, on-board computer, conditioning signal, converter, data acquitition controller, storage media dan instrument komunikasi data.Sistem Buoy, Pemantauan LingkunganIr. Wahyu Purwanta, MT
128Pengaruh Ukuran Partikel Chitosan Pada Proses Degradasi Limbah Cair TekstilSebagai salah satu dampak dari perkembangan industri, khususnya industri tektil adalah timbulnya berbagai masalah lingkungan yang diakibatkan oleh limbah industri yang belum terolah secara optimal. Hal ini disebabkan karena masih sedikitnya teknologi pengolahan limbah yang mudah dan murah untuk di terapkan. Pada Penelitian terdahulu (1) telah dicoba mengkaji efektivitas penggunaan chitosan untuk mengikat partikel-partikel koloid pada proses pengolahan limbah industri dalam air limbah industri tekstil. Sebagai kelanjutan penelitian di atas, pada penelitian ini dilakukan optimalisasi ukuran (mesh) untuk mengetahui ukuran chitosan yang paling optimal pada proses degradasi bahan-bahan pencemar dalam limbah industri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran partikel chitosan sangat berpengaruh terhadap daya adsorbsi polutan dan semakin kecil ukuran chitosan maka daya adsorpsi terhadap BOD5 dan COD semakin besar. Dari hasil penelitian diketahui pula bahwa kemampuan optimum chitosan mengadsorsi polutan dalam limbah cair adalah masing-masing 4,56% untuk BOD dan 4,49% untuk COD dari berat yang digunakan.Partikel Chitosan, Proses Degradasi Limbah Cair TekstilTeguh Prayudi dan Joko Prayitno Susanto
129Persepsi Dan Sikap Masyarakat Terhadap Manfaat Bantuan PSD-PUDirjen Cipta Karya telah memberikan bantuan PSD-PU kepada Pengembang dan Koperasi yang membangun RS dan RSS. Selama ini besarnya manfaat dari bantuan tersebut kepada masyarakat dan Pemda belum pernah diukur. Dengan berdasar kepada persepsi dan sikap masyarakat dilakukan kajian dengan menggunakan skala Likert yang diinterpretasikan ke dalam skala derajat manfaat. Dari kajian tersebut diketahui bahwa derajat manfaat yang diperoleh masyarakat atas bantuan prasarana jalan mendapat nilai rata-rata 67% yang berarti dalam derajat lebih bermanfaat. Demikian pula untuk bantuan saluran air dan gorong-gorong mendapat nilai rata-rata 79% yang masih dalam kategori lebih bermanfaat. Manfaat yang diperoleh antara lain : meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dapat menyerap tenaga kerja setempat, dapat menunjang perekonomian masyarakat sekitar, dan dapat meningkatkan nilai jual tanah. Sedangkan dari sudut pandang Pemda nilai rata-rata yang diperoleh 60% yang berarti dalam kategori bermanfaat. Adapun manfaat yang diperoleh antara lain dapat mendorong masyarakat membayar pajak.Rumah Sederhana, Rumah Sangat Sederhana, KimpraswilM. Ansorudin Sidik
130Degradasi Bahan Organik Limbah Cair Industri Permen Dengan Variasi Waktu Tinggal.Limbah cair yang dihasilkan PT. Van Melle Indonesia (PTVMI), mengundang bahan organik tinggi dengan konsentrasi COD berkisar antara 10.000 ? 30.000 mg/L. kandungan bahan organik yang tinggi dapat menimbulkan gangguan bagi perairan, sehingga perlu didegradasi salah satu alternatif teknologi pengolahan limbah yaitu menggunakan reaktor anaerobik lekat diatas terendam. Jenis reaktor ini adalah bioreaktor yang dilengkapi dengan bahan penyangga sebagai tempat massa mikroorganisme tumbuh dan berkembang biak.Penelitian ini dilakukan untuk melihat degradasi bahan organik limbah cair industri permen dengan variasi waktu tinggal 18, 14, 12 dan 10 hari yang dioperasikan secara kontinyu. Hasil degradasi bahan organik dengan variasi waktu tinggal terbaik di dapat pada waktu tinggal 12 hari dengan degradasi bahan organik terlarut sebesar 98,07%, pH efluen 6,90, produksi harian biogas 5 L/hari, produksi gas metan 3,25 L/hari dan kandungan gas metan 65%. Plastik yang digunakan sebagai media cukup efektif sebagai tempat menempelnya bakteri dengan porositas 87,30% dan luas permukaan efektif sebesar 514,40 M2/M3Lingkungan Aerob, Lingkungan Anaerob, Degradasi SenyawaIndriyati
131Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis Masyarakat.Kampung Banjarsari is a model of community based waste management in the Jakarta metropolitan area. It is becoming an example of an environmentally friendly kampung for other communities from different part of the country. What the Banjarsari reached is the results of very tight cooperation between Banjarsari community, UNESCO and Yayasan Kirai and BPPT since 1996. The main activities in Banjarsari are focused on (1) establishment of an environmental committee at the community level, (2) improvement of the waste collection system (sorting of waste), (3) capitalization on waste trough alternative livelihood activities (paper recycling, composting, growing of plants using locally produced compost as fertiliser), (4) greening programmes, and (5) public awareness.Sampah, Daur Ulang, Masyarakat LokalFirman L., Sahwan dan Sri Wahyono
132Pengelolaan Dan Pemanfaatan Sampah Menggunakan Teknologi Incenerator.Sampah merupakan material pencemar lingkungan yang selalu ada setiap waktu. Untuk mengendalikan pencemaran, maka dilakukan upaya untuk membakar sampah tersebut menggunakan incenerator. Incenerator berfungsi sebagai pembakar sampah dan sebagai pembangkit uap dengan mengkonversikan panas pembakaran. Keuntungan penggunaan incenerator adalah kemampuannya untuk mereduksi sebagian besar timbunan sampah dan mampu menurunkan polusi lingkungan akibat penimbunan sampah. Sedangkan kerugian penggunaannya antara lain, gas buang membawa karbon dioksida (CO2)sejumlah besar yang akan terlepas ke udara serta pembawa unsur beracun dalam gas. Untuk mengendalikannya diperlukan peralatan tambahan sebelum gas dilepas ke udara , hal ini berarti tambahan biaya dalam konstruksi incenerator.Sampah, InceneratorTrisaksono Bagus P.
133Level Kontaminasi Senyawa Organotin Di Produk Seafood Dari Indonesia.Contamination level of TBT and DBT in seafood products such as fish and mussels collected from several locations in Indonesia were compared with Indonesian Tolerable Average Residue Levels (TARL). TARL were calculated based on the Tolerable Daily Intake (TDI) of TBT and the seafood consumption of the average consumer in Indonesia. TARL for TBT in seafood from Indonesia is 360 ng/g per day for a person with an average body weight of 60 kg. Level concentration of TBT and TBT+DBT in fish and mussels from Indonesia still below the TARL for Indonesia. However these concentration levels have been increased to those from 1995 and indicating field ecotoxicological impact of TBT has been observed as occurring gastropod imposex in Eastern Indonesia. Therefore continuing research and significant study planning with cover more areas and variety of species of seafood products are needed.Organotin, TBT, DBT, Tolerable Daily Intake, Tolerable Average Residue Level, Ikan, KerangAgus Sudaryanto
134Pemanasan Global.Pada abad 18 telah dimulai revolusi industri antara lain dengan dibuatnya pabrik-pabrik, pembangkit listrik, kendaraan transportasi dan pertanian. Dua ratus tahun kemudian, negara-negara industri baru bermunculan baik di Eropa, Amerika bahkan di Asia. Industri memang membuat wajah dunia tampak semakin maju, misalnya kendaraan bermotor sebagai salah satu produk industri. Namun di sisi lain berdampak negatif terhadap lingkungan hidup manusia. Mesin-mesin kendaraan itu menggunakan bahan bakar dari bumi. Hasil pembakaran bahan bakar tersebut menghasilkan unsur CO dan CO2 yang menumpuk di udara dan akan menghasilkan efek seperti rumah kaca terhadap cahaya matahari yang akan masuk ke bumi. Bumi seolah-olah dilapisi oleh kedua gas tadi. Akibatnya, bumi terasa lebih panas dari biasanya. Hal ini disebut sebagai pemanasan global (Global Warming)Rumah Kaca, Pemanasan Global, Global WarmingMohammad Ramlan
135Pengembangan Teknologi Lingkungan Dalam Pengelolaan DAS Yang Berkelanjutan.DAS merupakan bagian dari suatu proses hidrologi ? yang dikenal sebagai siklus air ? berfungsi sebagai penampung air hujan, daerah penyimpanan air, penangkap hujan dan pengaliran air. Air merupakan sumberdaya alam yang sangat vital dan merupakan faktor pembatas dan menentukan kualitas hidup manusia serta mahkluk hidup lainnya. Dari berbagai literatur diketahui bahwa telah terjadi penurunan kualitas dan kuantitas air sebagai akibat dari pendekatan pembangunan di sepanjang DAS yang semata-mata mengejar pertumbuhan ekonomi tanpa memperhatikan keberlanjutan fungsi-fungsi lingkungan sejak kawasan hulu sampai dengan kawasan hilir. Belum lagi pendekatan pelaksanaan pembangunan yang terkotak-kotak dan dibatasi oleh wilayah administratif padahal suatu DAS biasanya melalui beberapa wilayah administratif sekaligus. Oleh karena itu, pendekatan baru pengelolaan DAS adalah pendekatan terpadu yang dikenal sebagai ?One River, One Plan, One Management?. Makalah ini mencoba mengetengahkan peran teknologi pengelolaan lingkungan sebagai salah satu cara pemecahan permasalahan lingkungan yang telah terjadi maupun pencegahannya, jenis-jenis teknologi apa saja yang perlu dikembangkan serta beberapa hasil kajian di bidang teknologi pengelolaan lingkungan yang telah siap terap maupun yang sedang dan akan dilakukan yang dapat dimanfaatkan dalam suatu pengelolaan DAS terpadu.DAS, Pengelolaan Lingkungan, Teknologi Pengelolaan DASTusy Augustine Adibroto
136Evaluasi Pembangunan Wilayah Pengembangan Selatan DKI Jakarta Sebagai Kawasan Resapan AirSouthern Development Region DKI Jakarta is set as a water recharge area in the mean of decreasing the problem of water resources in DKI Jakarta. The fact, however, this rule does not run well, because there is not action plan and along with followed by development control and law enforcement. what that rule. Besides, the decree on Southern Develeopment Region as water recharging area is not optimal in either in groundwater stream point of view. That so, development in Southern Development Region must directed accomplishment with open space standard, park and playing field for city region, beginning of playlot, playground, playfield, and urban park. There is not only for old settlement, but new settlement development is necessary to put spatial arrangement in order.Evaluasi, Arahan, Resapan Air, Pembangunan.Sutopo Purwo Nugroho
137Pengaruh Aplikasi Mikroba Probiotik Pada Kualitas Kimiawi Perairan Tambak Udang.Kegagalan utama produksi udang dari budidaya tambak umumnya disebabkan oleh serangan penyakit dan kualitas air yang buruk akibat pencemaran. Suatu tindakan penyiapan lahan yang benar serta upaya menjaga mutu air pasokan akan sangat membantu dalam meningkatkan kembali produktivitas tambak. Suatu ujicoba aplikasi mikroba probiotik hasil isolasi dari wilayah pantura Jawa dikombinasi dengan sistem aerasi serta biofiltrasi dalan air tandon dilakukan pada tambak udang di Desa Limbangan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Hasil yang didapat memperlihatkan terjadinya penurunan paramater-parameter kunci seperti Nitrat (NO3), Nitrit (NO2), Sulfat (SO4), Sulfida (H2S), Amonia (NH3) dan Phospat (PO4) secara signifikan. Selain itu pH dan DO air juga cenderung stabil.Mikroba Probiotik, Kualitas Air, Tambak UdangWahyu Purwanta dan Mayrina Firdayati
138Pembentukan Gas H2 Dan Co Ramah Lingkungan Melalui Gasifikasi Batubara Untuk Mereduksi Bijih Besi.Ketergantungan pabrik baja terhadap gas alam untuk menghasilkan gas pereduksi bijih besi sangat besar, sehingga dihadapkan pada masalah yang besar oleh karena harga gas alam yang cenderung naik. Oleh karena itu, sumber gas pereduksi selain dari gas alam, teknologi yang mendukung, ekonomis serta ramah terhadap lingkungan, sangat diperlukan, sehingga daya saing di pasaran bisa ditingkatkan dan ketergantungan terhadap gas alam bisa diminimalisasi. Teknologi gasifikasi adalah teknologi yang sangat ramah lingkungan, membentuk polusi yang sangat minim walaupun untuk mengolah bahan-bahan yang sangat ?kotor? misalnya batubara dengan kandungan sulfur tinggi. Gasifikasi juga mampu mengurangi sejumlah besar volume padatan, dengan membentuk produk samping yang ramah lingkungan, sebagai contoh adalah pembentukan slag dari bahan-bahan anorganik yang terdapat dalam umpan. Dengan cadangan batubara Indonesia yang sangat melimpah, sekitar 36,5 milyar ton, serta dengan dukungan teknologi gasifikasi yang ramah terhadap lingkungan, bisa dihasilkan gas-gas pereduksi untuk menggantikan peranan gas alam.Gasifikasi Batubara, Bijih Besi, Direct Reduced IonAhsonul Anam
139Pengelolaan DAS Citarum Berkelanjutan.Sungai citarum merupakan sungai utama di DAS Citarum yang dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, tidak hanya digunakan oleh 7 kabupaten dan 2 Kota di Jawa Barat tetapi juga sebagai sumber air baku air minum Kota Jakarta. Penurunan kualitas maupun kuantitas Sungai Citarum sudah sangat memprihatinkan, kondisi tersebut diakibatkan oleh kesadaran masyarakat dan pemerintah yang belu optimal. Peraturan-peraturan Pemerintah sudah ada tetapi pelaksanaan dilapangan belum maksimal dibarengi penegakan hukum yang tidak jalan. Informasi, komunikasi antar pemerintah Kabupaten/Kota dan Pemerintah Propinsi dan antara Pemerintah Propinsi DKI dengan Pemerintah Propinsi Jawa Barat dan seluruh ?stake holders? merupakan jalan yang harus ditempuh dalam membuat perencanaan dan melaksanakan kegiatan untuk tercapainya Pengelolaan DAS Citarum secara berkelanjutan.Pengelolaan DAS Citarum, Kualitas dan Kuantitas Sungai CitarumNia Kurniasih
140Peran Industri dan Produk Tekstil Pada Kelestarian Sumberdaya Lingkungan Perairan DAS Citarum.Telah diketahui bahwa sebagian besar industri yang beroperasi di DAS Citarum adalah industri tekstil, yang sebagian besar belum mengolah limbahnya dengan baik dan membuangnya ke DAS Citarum. Oleh karena itulah maka tidak mengherankan jika keberadaan industri- industri tekstil tersebut sering dinyatakan sebagai salah satu penyebab utama tercemarnya kualitas lingkungan perairan DAS Citarum. Untuk mengetahui dengan benar tentang peran industri tekstil di DAS Citarum maka paper ini disusun. Paper ini dengan lengkap mengemukakan peran positif industri tekstil pada sosial-perekonomian masyarakat di DAS Citarum; dan peran negatifnya pada lingkungan perairan DAS Citarum. Selanjutnya dengan jelas paper ini menguraikan tentang penyebab mengapa industri tekstil sampai saat ini masih tetap membuang limbahnya; dan sekaligus menawarkan jalan keluarnyaPerairan DAS Citarum, Industri Tekstil, Sumber PencemarAde Sudrajat