DATABASE TEKNOLOGI LINGKUNGAN


Rekapitulasi Jumlah Koleksi dalam Database
No Kategori Jumlah
1 Teknologi Pengolahan Air Bersih 104
2 Teknologi Pengolahan Air Limbah 86
3 Teknologi Pengelolaan Air 7
4 Teknologi Pengelolaan Sampah 22
5 Teknologi Pemantauan Gas 12
6 Teknologi Lingkungan 535
7 Teknologi Informasi dan Komputer 33
8 Teknologi Penanganan POPs 15
TOTAL 814
Halaman web ini hanya dapat diakses dalam konfigurasi online pada web server, hubungi pengelola administrator/webadmin untuk konfigurasinya. Melalui halaman web ini Anda bisa menelusuri informasi data senyawa yang termasuk ke dalam Persisten Organic Pollutans (POPs) serta Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).
Masih Test
Menampilkan 61-80 dari 814 item.
#JudulAbstrakKatakunciPenulis 
  
61Teknologi Hujan Buatan Dalam Sistem Pengelolaan Waduk Ir. Juanda, Das Citarum, Jawa BaratDengan adanya kemajuan bidang industri dan bertambahnya jumlah penduduk mengakibatkan semakin meningkatnya jumlah kebutuhan akan air, sehingga menjadikan air sebagai sumberdaya yang perlu dikelola dengan sistem pengelolaan yang tepat. Sepanjang sungai Citarum bagian hulu dan tengah dibangun 3 buah waduk yaitu Saguling, Cirata dan Ir.Juanda. Dalam hal pengelolaan air waduk Ir.Juanda yang terletak di daerah Jatiluhur, oleh pemerintah diserahkan kepada Perum Otorita Jatiluhur (POJ), terhitung mulai tanggal 23 Mei 1970. Dalam pengelolaan air waduk, sampai dengan tahun 1999, pihak POJ sudah 8 kali mengadakan kerjasama dengan UPT Hujan Buatan, BPPT untuk mengadakan kegiatan hujan buatan dengan tujuan menambah volume air waduk. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh POJ, dari kedelapan kali kegiatan hujan buatan, rata-rata telah dapat meningkatkan kemampuan fisik sebesar 80,1% dari target rencana operasional wadukPengelolaan air waduk, hujan buatan, kemampuan fisik, analisa sosialSri Lestari
62Valuasi Komoditas Lingkungan Berdasarkan Contingent Valuation MethodValuasi lingkungan merupakan bagian dari ekonomi lingkungan, yang bertujuan untuk melakukan valuasi terhadap sumberdaya alam dan lingkungan. Valuasi ini bertujuan untuk memberikan penilaian moneter terhadap sumberdaya lingkungan. Terdapat beberapa metode Valuasi komoditas lingkungan, misalnya Travel cost method, preference method, contingent valuation method, dll. Namun yang memiliki penerapan lebih luas adalah contingent valuation method. Metode valuasi lingkungan ini merupakan metode penelitian terhadap komoditas lingkungan yang akan memberikan masukan-masukan kepada pembuat kebijakan dalam mengelola lingkungan berdasarkan partisipasi masyarakat, berupa pajak yang mereka bayar, karena eksternalitas negatip yang mereka lakukan. Walaupun demikian ternyata metode ini dapat menimbulkan berbagai bias, dalam penelitiannya. Bias ini dapat timbul dari desain kuesioner, elisitasi yang dilakukan, proses penyampaian kuesioner, agregasi respon kuesioner, dan sebagainya. Artikel ini merupakan pengantar yang menjelaskan dasar-dasar dan berbagai kesalahan yang dapat timbul dalam metode valuasi lingkungan ini. Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi bias yang timbul dalam penelitian ini adalah dengan melakukan eksperimental desain terhadap sampel populasi yang akan diambil responnya.contingent valuation method, probit, logit, komoditas lingkungan, willingness to payHidir Tresnadi
63Karakteristik Dukungan Industri Terhadap Upaya Implementasi Produksi BersihSolusi pengolahan akhir pipa (end-of-pipe) disadari belum mampu memberikan jawaban yang memuaskan terhadap penanganan masalah pencemaran lingkungan. Saat ini sejumlah besar perusahaan di dunia sedang mengupayakan keuntungan melalui suatu pendekatan pencegahan lingkungan yang dikenal sebagai eko-efisiensi dan produksi bersih. Walaupun penerapan Produksi Bersih dapat dilakukan melalui cara-cara yang amat sederhana, namun pada kondisi tertentu kadang-kadang memerlukan perubahan yang radikal dan perlu keterlibatan manajemen perusahaan yang proaktif. Penelitian ini mencoba mengidentifikasi karakteristik dukungan organisasi terhadap upaya penerapan Produksi Bersih perusahaan pada kasus Perusahaan BUMN Pulp dan Kertas. Hal lain yang coba diungkap adalah prasyarat keberhasilan implementasi Produksi Bersih berdasarkan persepsi anggota organisasi. Hasil analisis menunjukkan Tingkat Penerimaan Konsep Produksi Bersih secara positif dipengaruhi oleh pemahaman manfaat ekonomi, kebijakan strategis, dan gaya kepemimpinan; sedang mekanisma evaluasi dan sistem insentif perusahaan masih menjadi faktor penghambat dalam penerimaan konsep Produksi Bersih saat ini. Secara umum, kalangan anggota perusahaan menempatkan faktor dukungan finansial sebagai faktor paling esensial bagi keberhasilan implementasi Produksi Bersih. Namun kenyataan dari analisis regresi menunjukkan bahwa sistem insentif perusahaan justru menjadi faktor penghambat penerimaan konsep Produksi Bersih. Faktor lain yang juga dianggap esensial berturut-turut adalah keterlibatan pekerja, komitmen manajemen, kemampuan karyawan, dan kebijakan strategis. Walaupun kebijakan strategis perusahaan telah mengakomodasikan kepentingan lingkungan, namun hal ini tidak didukung hingga pada tahap pelaksanaan. Hasil analisis memperlihatkan kebijakan strategis perusahaan masih menjadi faktor penghambat dalam pelaksanaan Produksi Bersih. Fenomena lain yang menarik adalah ternyata saat ini belum terbentuk budaya produksi bersih pada tatanan perusahaan, tim pengelola lingkungan yang profesional juga belum memberikan peran yang signifikan bagi penerimaan dan penerapan Produksi Bersih di perusahaan.Produksi Bersih, Industri, Pulp, KertasIr. Sawarni Hasibuan, M.T.
64Aspek Pencemaran Lingkungan Dari Pabrik Pencairan BatubaraStudi kelayakan pembangunan pabrik pencairan batubara muda di Indonesia (1999-2001) merupakan jawaban terhadap pencarian kelangkaan energi untuk menghasilkan bahan bakar minyak sintetis. Pabrik tersebut yang rencananya akan dibangun di lokasi tambang batubara muda Banko, Tanjung Enim (Sumatera Selatan), akan memproduksi 130.000-140.000 bbl/d minyak batubara dari 30.000 t/d batubara (berat kering). Teknologi BCL Process yang didisain untuk mengkonversikan jenis batubara muda menjadi produk cair, menjadi teknologi alternatif dalam hal ini karena merupakan teknologi batubara bersih. Hal ini dicirikan dengan efisiensi thermal yang tinggi (mencapai 98%), lebih sedikit batubara yang dikonsumsi dan pengendalian yang ketat terhadap limbah dari proses. Dengan mengacu pada hasil-hasil yang diperoleh dari pengoperasian pilot plant 50 t/d di Australia, kajian awal aplikasi teknologi tersebut untuk batubara muda Banko menunjukkan tingkat pencemaran yang masih berada di bawah ambang batas. Dari hasil studi kelayakan tersebut nantinya diharapkan akan diperoleh gambaran secara detail tentang aspek pencemaran dari pabrik batubara cair di Indonesia. Pada akhirnya akan dapat dijadikan bahan masukan yang sangat berguna dalam menyusun berbagai kebijakan di bidang pencemaran lingkungan dalam kaitannya dengan proses konversi energi maupun upgrading batubara.Teknologi Pencairan. Batubara muda. Studi kelayakan. Bahan bakar sintetisYusnitati
65Minimalisasi Lahan Kritis Melalui Pengelolaan Sumberdaya Lahan Dan Konservasi Tanah Dan Air TerpaduAkibat adanya pemanfaatan sumberdaya alam yang melebihi daya dukung lingkungan dan tidak dibarengi dengan usaha konservasi tanah dan air, ternyata telah menimbulkan munculnya ketidakseimbangan lingkungan yaitu terus bertambahnya luas lahan kritis. Peningkatan luas lahan kritis ini juga semakin dipercepat dengan meningkatnya tekanan penduduk terhadap lahan, khususnya di Pulau Jawa. Akibatnya pemanfaatan lahan dieksploitasi secara terus menerus sehingga menyebabkan produktivitas lahan menjadi berkurang dan lahan miskin hara. Hal ini akan berakibat pada menurunnya produksi pertanian, semakin besarnya erosi, sedimentasi, banjir, kekeringan, pendangkalan sungai, berkurangnya umur waduk dan masalah-masalah lingkungan lainnya. Luas lahan kritis pada awal tahun 1974, jumlah lahan kritis secara nasional mencapai 10.751.000 ha, kemudian pada tahun 1998 dengan kriteria penetapan lahan kritis yang lebih objektif, lahan kritis di Indonesia mencapai 23.725.552 ha. Sedangkan luas lahan agak kritis sebesar 3.311.152 ha dan lahan potensial kritis seluas 8.806.758 ha, sehingga luas keseluruhan sebesar 35.852.462 ha atau 18,6% dari luas lahan di Indonesia. Meskipun usaha rehabilitasi lahan dan konservasi tanah dan air sudah dilakukan melalui program penghijauan dan reboisasi serta usaha lainnya, namun usaha-usaha tersebut masih belum mampu mengatasi terjadinya peningkatan luas lahan kritis. Hal ini lebih disebabkan pendekatan yang dilakukan lebih berorientasi pada penanganan fisik dan kurang memperhatikan masalah sosial ekonomi dan budaya masyarakat. Untuk itulah maka untuk mencegah peningkatan laju lahan kritis tersebut perlu dilakukan secara komprehensif, terpadu dan multisektoral. Dengan melibatkan peran serta masyarakat secara menyeluruh.sumberdaya alam, pengelolaan, lahan kritis, konservasi, terpaduSutopo Purwo Nugroho
66Kondisi Perairan Kolam Pelabuhan Sunda Kelapa Ditinjau Dari Segi Fisik Dan Kimia PerairannyaPelabuhan Sunda Kelapa sangat stragegis, dilihat dari fungsi nya sebagai pelabuhan rakyat dan bongkar muat serta mempunyai arti sejarah yang penting. Selain sebagai pelabuhan tertua di Indonesia, pelabuhan Sunda Kelapa juga merupakan salah satu objek wisata yang cukup ramai dikunjungi oleh wisatawan manca negara dan domestik. Untuk padatan tersuspensi disetasiun 1, 4 dan 5 lebih tinggi pada saat surut. Di setasiun lainnya terjadi hal sebaliknya, dimana kandungan padatan tersuspensi lebih tinggi pada saat pasang naik. Temperatur perairan pelabuhan berkisar antara 28? C- 29? C pada waktu pengamatan saat pasang dan 24? C - 29,5? C pada saat surut (malam hari). Nilai pH perariran berkisar antara 7,01 ? 8,8 baik pada saat pasang maupun pada saat surut dengan Kadar oksigen terlarut berkisar antara 0,4 ? 7,1 mg/l pada saat pasang dan 0,4 ? 72 mg/l pada saat surut. Nilai BOD berkisar antara 3,15 ? 15,57 mg/l pada saat surut dan 5,41 ? 15,88 mg/l pada saat pasang. Nilai COD berkisar antara 128 ? 356 mg/l pada saat surut dan 76 ? 368 mg/l pada saat pasang. Nilai Cu, Pb, Merkuri (Hg), dan Pertisida umumnya sudah melewati nilai ambang baku mutu yang telah ditetapkan.Padatan tersuspensi, temperatur, BOD dan COD, Kandungan logam berat, PestisidaMuchdar Effendi
67Prospek Penggunaan Teknologi Bersih Untuk Pembangkit Listrik Dengan Bahan Bakar Batubara Di IndonesiHubungan yang erat antara penggunaan teknologi dan kerusakan lingkungan telah menyadarkan masyarakat untuk melakukan modifikasi dan inovasi dari teknologi yang ada saat ini. Penggunaan bahan bakar fosil, seperti batubara untuk pembangkit listrik akan dapat meningkatkan emisi partikel, SO2, NOx, dan CO2. Adanya peraturan pemerintah tentang standar emisi untuk pembangkit listrik di Indonesia, mendorong upaya untuk selalu mengurangi emisi tersebut. Batubara diperkirakan paling dominan digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik di masa datang. Penggunaan batubara dalam jumlah yang besar akan meningkatkan emisi gas buang di udara. Salah satu cara untuk mengurangi emisi adalah dengan menggunakan teknologi bersih. Ada dua cara dalam menerapkan teknologi tersebut, yaitu pertama diterapkan pada tahapan setelah pembakaran dan kedua diterapkan sebelum pembakaran batubara. Pada tahap pertama dapat digunakan teknologi denitrifikasi, desulfurisasi dan penggunaan electrostatic precipitator. Pada tahap kedua menggunakan teknologi fluidized bed combustion, gasifikasi batubara, dan magneto hydrodynamic.pembangkit listrik, batubara, teknologi bersihAgus Sugiyono
68Uji BOD, Indikator Kekuatan Limbah yang Masih BermasalahKebutuhan Oksigen Biokimiawi (BOD) adalah salah satu parameter kualitas limbah yang banyak digunakan untuk memprakirakan kekuatan suatu limbah mencemari calon badan air penerimanya, bahkan sering digunakan untuk memprakirakan status pencemaran suatu badan air. Dengan demikian BOD mempunyai peranan yang sangat penting dalam usaha untuk mempertahankan daya guna suatu ba:dan air. Benarkah parameter BOD sehebat itu atau pantaskah uji BOD diperankan sebesar itu. Paper ini berusaha menguraikan dan mengkaji tentang kelebihan dan kelemahan uji BOD, dan hasilnya mengisaratkan bahwa sebagai parameter kualitas limbah, BOD tidak banyak memiliki kelebihan dari parameter lainnya kecuali kepraktisan yang bisa menyesatkan. Oleh karena itu maka sebenarnya uji BOD belum dapat digunakan sebagai alat meneliti, namun justru masih harus dijadikan bahan penelitian; atau harus diteliti. Akhirnya untuk menentukan kekuatan limbah dilapangan penggunaan COD (kebutuhan oksigen kimiawi) lebih disarankan.BOD, COD, Kekuatan limbah, PencemaranYudhi Soetrisno Garno
69Teknologi Pengolahan Air Limbah Dengan Proses Biofilm TercelupWater pollution in the big cities in Indonesia has shown serious problems. One of the potential sources of water pollution is domestic wastewater that is wastewater from kitchens, laundry, bathing and toilets. These problems have become more serious since the spreads of sewerage systems are still low, so that domestic, institutional and commercial wastewater cause severe water pollution in many rivers or water body. This paper describes alternative technology for treatment of wastewater or organic wastewater using submerged biofilter. Using anaerobic and aerobic submerged biofilter within total one day residence time can decrease BOD, COD and Suspended Solids (SS) concentration more than 90 %.Biofilm, biofilter, air limbah, anaerob, aerobIr. Nusa Idaman Said, M.Eng.
70Kamus Mini HTML - Kamus yang dapat membantu proyek Anda dalam membangun halaman web dengan HTMLHTML merupakan bahasa pemrograman yang mutlak diperlukan oleh seorang web developer dalam mengembangkan sebuah situs web. Walaupun saat ini sudah banyak pula dikembangkan editor untuk membuat sebuah halaman web, pemahaman terhadap kode pemrograman dengan HTML sangat diperlukan oleh developer untuk meningkatkan efektifitas dan kecepatan browsing sebuah halaman web. Kamus mini HTML ini dapat membantu para web developer dalam mengingatkan teknik penulisan syntax pemrograman dengan bahasa markup, khususnya untuk ia yang bekerja dengan resource yang seminimal mungkin. Kamus ini memuat bermacam-macam tag dan atributnya berikut penjelasan dan contoh pemakaiannya. Selain itu juga memuat kode-kode RGB untuk menampilkan warna dan kode-kode ASCII untuk menampilkan karakter khusus ke dalam dokumen hypertext dan memuat informasi lainnya.Homepage, web page, HTML, Internet, Markup, Tag, Java, Hypertext, MultimediaHeru Dwi Wahjono, B.Eng.
71Pengaruh Iradiasi Gamma Terhadap Degradasi Zat Warna Direct Orange 34 Dalam AirThe aim of this experiment is study on technique of gamma irradiation analyzing dying agent direct orange 34 in waste water. Direct orange 34 was dispersed to oxalic and malic acids when the 60 Co irradiated. The result showed that dose and dose rate of 60 Co were less than 10 kGy and 7.57 kGy/hour, respectively. While the pH of the first solution was 7.0. The technique showed that the chemical exygen demand of dye solution was decreased from 6.30 to 4.90 ppm.Technique of gamma irradiation, direct orange 34Purwantiningsih Sugita, Ermin Katrin Winarno, dan Lia Anriani
72Chitosan Sebagai Bahan Koagulan Limbah Cair Industri TextilThe Indrustrial development for textile in Indonesia has created environmental problem caused by its untreated wastes due to limited inexpensive waste treatment technology availabel. Chitosan is chemical compound that can be obtained easily from crabs and shrimps shell with is abundantly avaiable in Indonesia. One of its superiority characteristic of chitosan is its capability in bonding colloidal solution capability and heavy metals in textile waste. The aim of this research studies is assessing the capability of chitoson to bond the colloidal solution in indrustial waste treatment process especially for textile indrustry.Limbah cair, chitosan, coagulanTeguh Prayudi dan Joko Prayitno Susanto
73Aplikasi Metode Pengendapan Pada Analis Fitoplankton dan Tingkat Kesuburan Waduk SagulingAt this moment, Saguling reservoir in Citarum river is not only polluted by waste waterfrom municipal, Industry,agriculture and become eutrophicated. This research was carried out in attempt to know how bad is the eutrophication and effecting phytoplankton in sanguling river.this research reveal based on the measured physical, chemistry and biological parameters , Sanguling resrvoir could be classified into eutrophic with low transparency (< 70 cm), high concentration of nitrogen (>1,100mg NoI-1), phosphor(>0,216mgPol-1) ande dominated by Mycrocytis and Ascilatoria. This result also approvode the previuos analysis that overflow of sampilinfplanktonnet alwaays resulting " undrestiination" vaslue. Therefore using row metter without filitering and settling methode in phytoplankton is suggested.Eutrofik, pengendapan, kelimpahan,. Struktur fitoplanktonYudhi Soetrisno Garno, PhD.
74pengaruh Ozonusasi Terhadap Dosis Koagulan Pada Perusahaan Air Minum di Redland, AustraliaThe experiments were conducted in the Evironmental Engineering laboratory, Griffith University, Brisbane, Australiaon sampels provided by Redland Shire Cauncil Waterworks.The resault showed that ozonation has positive effect towards alum dosages as a coagulant. Ozone dosages were 2.86 ppm, 6.25 ppm, and 11.22 ppm, while alum dosages were 5 ppm, 10 ppm, and 15 ppm. Ca(OH)2 was utilized as pH regulaator with the range of 4 ppm - 12 ppm. Effects of ozonation on coagulant dosages were measured by color level expressed in Pt- Co units. Maximum color removal was 87% and 89% determined spectrophotometrically with the wavelength of 360 nm and 400 nm respectively.Ozonisasi, Ozonator, koagulan , pH, derajat warna.Adi Mulyanto
75Peningkatan Sistem Teknologi pengolahan Air Melalui Pengembangan Sistem Informasi.Clean water needs waste water treament will be a serius problem for indrustry especially for food indrustries. The packet information of applicable technology for water treatment aand indrustrial waste handling that san support any development sector nowdays is needed by any kind of society especially for small and medium enterprise players. To face on globlisation, the computer and information technology will be used as an important tools for distributing thr packet of technology from R&D community to any kind of society through global network. By using the exisitng network infrastrycture in the country, the packet information of technology will be distributed electrically specially to help group oif small and medium industry. As pilot project, this activity chooses the tahu/tempe industry located in technology, we try to help craftsman to resolve their problem on clean water supply and waste, so they can increase their product quality.air bersih, air limbah cair,sistem informasi, internet, hypertext, multimediaHeru Dwi Wahjono
76Analisis Sensitivitas Parameter Hidrologi, Sedemintasi & Hara Dengan Menggunakan Model AGNPS ?In Indonesia, the serious problems of degradation water quality from nonpoint source pollution was not yet many applied on watershed. Agrecultural activities such ass cultivation and applicaation of ferlizer and pesticide will influence water quality, with activities in runoff-producing zones and near streams having a greater effect than those elsewhere. Water quality integates all suorces of pollutants . Nonpoint sources, by definition, are diffuse and not easily identified. The control technologies and best management pratice available are generally expensive tobe implemented. ANGPS model is as model hydrology that shuold used to identify and quattify the nonpoint suorce pollution from watershed. The ANGPS is an event- based model that simulates surface runoff, sediment, and nutrient transport primarily from agricurtural watersheds. In iddition, the model considers point source of water, sediment, nutirents, and chemical oxigen demand (COD) from animals feedlots, and spring. The model has the ability to output water quality characteristics at intermediate points througthout the watershed network. Seven parameter were selected out of twenty two parameters based on their signifiacancde in sensitivity to hydrology eroisoin ang sediment, and nutrient yield output. That seven paramaters concist of SCS curve number, manning's roughness coeffiecient, cover and management factor ,land slope , channel sedislope, practice factor and fertization available factor.Omitted parameters in the hypothetical scenario formulationt were either parameters of uncontrollable naature such as rainfall, El30, soil erobility, parameters that had least signifcant sensensitvity such asd rainfall, slope length and channel slope. The sirmulaation with BMP system has been conducted from the parameters adjustment for seven parameters. The BMP scenario was most effecttive in reducing the degree of volume and peak runoff rate by 32,08% and 29,66% from the base value of 0,53 inches and 118,51 cfs. All erosion and sediment related nonpoint sopurce pollunts were significantly reduce by 66,36% from the base valuie of 135,67 tons by altering the cover and mangement factor (C- factor) and the pratice factor (P-factor ) at theee time that ,total N dan P were significantly reduced by 56,85% and 57,92% from the base value of 11,15 lbs /care with that same of methods.Sensitvy of analy,AGNPS model, hydrology, sediment, nutreint, simulation.Sutopo Purwo Nugroho
77Pengaruh Alat"Asap Filter" Terhadap Kadar Kepekatan Asap Kendaraan Bermesin Diesel.An investigation of influence of smoke reduction in diesel engenis was carried out. Asmoke filter "ASAP" has been installed between carboretors and injection pump of the tested vehicles, namely: Isuzu Panther, Minibus Toyota, and Truck Mitsubisih Fe 199. The testing procedures follow the santdard of STALDAD 2.03-90 issued by the enginess were accelerated from low to maximum speed by changing the gear from neutral to highest gear transmission. The result of the shows that there was reducation in percentage of smoke in the vechiles, I.e. decrease of 35.73 % for neutral tranmission, and reducation of smoke for the Diesel engines on neutral trnsmiission is more significant than in gear tranmission.Alat Sistem Anti Polusi, Kepekatan kadar Asap, Kendaraan bermesin Diesel.Ramly Usman
78Dampak dan Antisipasi Kebakaran HutanThe frequent accurrences of forest fire causes air pulltion. Concentration Sulfur Oxides, partuculate SO4 = and smoke endabgers the inhabitant's health, and also decrease amount of rainfall. The result of observation by BMG (institute of Meteorological andnad Geophisical in Indonesia ) of concentration pollutant smoke 313% molecular cation NH46++, Ca+,Mg++ and 540 % anion CL -, NO - and SO 4- and UPT - HB, BPPT to do rainmakoing for disperse the smoke.Kebakaran Hutan, Kabut asap san Debu, Polusi Udara inversi, Modifikasi cuaca.Srilestari
79Ivetigasi Pengaruh Pemanfaatan Tandan buah kosong sebagai bahan bakar boiler terhadap pembentukan?The gas prudced in soliud waste disposal sites, practiculry CH4 can be a local enviromenteal hazard if precaution are not take to prevent uncontrolled emissions or migration into surrounding land. Gas can migrate from solid waste disposal sites either odors at low concertration, while at cocentration of 5 - 15 per cent in air, the gas may be form expolsive mixture. Recently, a forest fire on the Indonesia islands of Sumatra and Kalimatan left not only In Indonesia but neihboaring countries as well covered under a thick cluod of haze. Semo palm plantations and palm oil refineries once disposed of palm palm oil wste (Empty Fruit Bruinches)by drying them in ovens and then burning them in field. This paper discusses some result of the experimental and theoretical investigations which conducted to exasmie effects of the utilization of palm oil wastes partcularly Empty Fruit Brunches as the fuel of boiler on greenhouse gas emission.Kelapa Sawit, TBK(Tanda Buah Kosong), batu baram, CFB Boiler (CirculaTING Fluized Bed Boiler)Amiral Aziz
80Penerapan Teknologi Silase Hijauan Makanan Ternak (HMT) Di Jombang Jawa TimurTeknologi silase adalah teknologi fermentasi yang biasa di gunakan untuk mengawetkan hijauan makanan ternak. Sebagai usaha memperkenalkan teknologi silase ini dengan tujuan utama memasyarakatkan teknologi pengawetan hijauan makanan ternak berupa pengawetan basah dengan teknologi silase. Hasil yang dirasakan ternyata menunjukan betapa sulitnya teknologi yang sudah "proven" diterapkan tanpa kejelasan akan pasar dari produk hasil terapan teknologi tersebut. Selain itu para peneliti juga perlu berkerjasam dengasn pemasar produk telnologi, agar biaya R & D dapat dikembalikan lagi ke masyarakat dan penerapan teknologi tidak berhenti sebatas berhentinya program.Teknologi silase, Pelatihan, PenerapanDiah Asri Erowati A,S.